Putusan PN MANADO
31/Pdt.G.S/2024/PN Mnd

Putusan PN MANADO Nomor 31/Pdt.G.S/2024/PN Mnd
Tanggal 29 Mei 2024 — Penggugat:
Bank BRI Kantor Cabang Manado
Tergugat:
1.DINA CHRISTIANI MOROKI SE
2.Stefanny Paulus Rumintjap

Menimbang, bahwa setelah Hakim membaca dan meneliti isi dari gugatansederhana tersebut, pada pokoknya Penggugat mendalilkan sebagai berikut:

1. TERGUGATtelah memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp. 180.619.437,- (Seratus Delapan Puluh Juta Enam Ratus Sembilan Belas Ribu Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh) sesuai Surat Pengakuan Hutang nomor PK20029RBL/5170/02/2020 tanggal 10 Februari 2020;
2. Pokok pinjaman berikut bunganya harus dibayar kembali oleh TERGUGATkepada Penggugat dalam jangka waktu 60 terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Surat Pengakuan Hutang ini yaitu pada tanggal 10 Februari 2020;
3. Pokok pinjaman berikut bunganya harus dibayar kembali oleh TERGUGAT tiap-tiap sekaligus lunas dengan angsuran yang sama besarnya yang meliputi angsuran pokok dan bunga sebesar Rp.475.130.020,- (Empat Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Seratus Tiga Puluh Ribu Dua Puluh) sekaligus lunas;
4. Untuk menjamin pinjamannya TERGUGATmemberikan agunan berupa tanah dan/atau bangunan dengan rincian bukti kepemilikan sebagai berikut:

Tanah NAMA PEMILIK: WENNY RUMINTJAP, ALAMAT: MALALAYANG II, STATUS KEPEMILIKAN: SHM, NOMOR KEPEMILIKAN: 607, TANGGAL BUKTI KEPEMILIKAN: 14 JULI 1995, NILAI PASAR WAJAR: 299.000.000;

Menimbang, bahwa terhadap dalil posita Penggugat tersebut, Hakim berpendapat di dalam dalil posita Penggugat tidak menguraikan kedudukan hukum Tergugat II, yakni apakah Tergugat II sebagai suami dari Tergugat I yang mempunyai kepentingan hukum yang sama dengan Tergugat I sehingga Tergugat II memberikan jaminan atas hutang Tergugat I berupa tanah atas nama Pemilik: Wenny Rumintjap, Alamat: Malalayang II, Status Kepemilikan: SHM, Nomor Kepemilikan: 607, Tanggal Bukti Kepemilikan: 14 JULI 1995, ataukah Tergugat II sebagai pihak ketiga yang mau menjaminkan tanah dan rumah tinggal miliknya atas fasilitas kredit yang diterima oleh Tergugat I sebagaimana Surat Pengakuan Hutang atau SPH10 Februari 2020 sebesar 180.619.437,- (Seratus Delapan Puluh Juta Enam Ratus Sembilan Belas Ribu Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh), yang saat ini sertipikat tersebut di simpan oleh Penggugat sebagai jaminan hutang Tergugat I;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, mengenai Pemeriksaan Pendahuluan Pasal 11 ayat (1) menyebutkan ?Hakim memeriksa materi gugatan sederhana berdasarkan syarat sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 peraturan ini?;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana menyebutkan ?Para pihak dalam gugatan sederhana terdiri dari Penggugat dan Tergugat yang masing-masing tidak boleh lebih dari satu, kecuali memiliki kepentingan hukum yang sama?;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) tersebut, maka Hakim berpendapat gugatan tersebut sifatnya ?tidak sederhana lagi?, sehingga seharusnya perkara tersebut diperiksa/diajukan melalui gugatan biasa;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Hakim perlu mengeluarkan penetapan.

Mengingat, ketentuan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana jo. Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana;

MENETAPKAN

1. Menyatakan Gugatan Penggugat bukan Gugatan Sederhana;

2. Memerintahkan kepada Panitera untuk mencoret register perkara Nomor 31/Pdt.G.S/2024/PN Mnd;

3. Memerintahkan pengembalian sisa biaya perkara kepada Penggugat;