.: 2307/NNF/2018 tanggal 05 November 2018 dari Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang, diperoleh berat bersih batang, daun dan biji 59,129 (lima sembilan koma satu dua sembilan) gram, dengan sisa barang bukti setelah pemeriksaan berupa ganja dengan berat bersih 58,915 (lima delapan koma sembilan satu lima) gram;

.: 2307/NNF/2018tanggal 05 November 2018 dari Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim PolriCabang Semarang, diperoleh berat bersih batang, daun dan biji 59,129 (limasembilan koma satu dua sembilan) gram, dengan sisa barang bukti setelahpemeriksaan berupa ganja dengan berat bersih 58,915 (lima delapan komasembilan satu lima) gram;2 (dua) pack plastik klip;1 (Satu) buah timbangan digital warna abuabu metalik;1 (Satu) buah lakban warna coklat;1 (Satu) buah lakban warna hitam;1 (Satu) buah lakban kertas

Lab.:2307/NNF/2018 tanggal 05 November 2018 dari Pusat LaboratoriumForensik Bareskrim Polri Cabang Semarang, diperoleh berat bersihbatang, daun dan biji 59,129 (lima sembilan koma satu dua sembilan)gram, dengan sisa barang bukti setelan pemeriksaan berupa ganjadengan berat bersih 58,915 (lima delapan koma sembilan satu lima)gram; 2 (dua) pack plastik klip; 1 (satu) buah timbangan digital warna abuabu metalik; 1 (Satu) buah lakban warna coklat; 1(satu) buah lakban warna hitam; 1(satu) buah lakban

tertanggal 23 April 2019 yangpada pokoknya sebagai berikut :1Bahwa dalam gugatan intervensi pada angka 1, halaman 4 yang diajukan olehPENGGUGAT INTERVENSI menyatakan PENGGUGAT/TERGUGATINTERVENSI bukan pemilik sah dari tanah perkebunan di tempat bernamaKayuwale Desa/Kelurahan Pinenek Kecamatan Likupang Timur, KabupatenMinahasa Utara dengan luas + 10,52 Ha (105,200 M2), hanya karenaPENGGUGAT INTERVENSI merasa memiliki sebagian dari objek sesuaidengan Sertipikat Hak Milik (GHM) No. 151, dengan luas 58,915

Putusan Perdata Nomor 98/Pat.G/2018/PN ArmIntervensi sungguh tidak memiliki relevansi hukum, dan terlalu prematurdengan alasan :1.1Bahwa dalam Gugatan Intervensi PENGGUGAT INTERVENSI tidakmenjelaskan letak objek, batas/sipat, sehingga akurasi terhadap objektanah yang diklaim oleh PENGGUGAT INTERVENSI sesuai dengan SHMNo. 151 dengan luas 58,915 M2 menjadi kabur;1.2Bahwa sesuai dengan penjelasan. diatas, bagaimana mungkinPENGGUGAT INTERVENSI menyatakan PENGGUGAT/TERGUGATINTERVENSI bukan pemilik sah

tanah perkebunan di Kayuwale seluas10,52 Ha (105,200 M2) secara sepihak, disisi yang lain PENGGUGATINTERVENSI tidak menjelaskan letak objek yang diyakininya dalamGugatan Intervensi yang di ajukannya mengingat Desa/Kelurahan Pinenekcukup besar, paling tidak lebin besar dari objek sesuai dengan SertipikatHak Milik (SHM) No. 151 dengan luas + 58,915 M2;1.3 Bahwa saat ini proses persidangan telah melewati pemeriksaan setempat,walaupun masih dalam agenda pembuktian namun dalam GugatanIntervensi tidak

Jika tanah perkebunanbernama Kayuwale Desa Kelurahan Pinenek Kecamatan Likupang Timur,Kabupaten Minahasa Utara dengan luas 10,52 Ha (105,200 M2) MilikPENGGUGAT/TERGUGAT INTERVENSI yang diklaim oleh PENGGUGATINTERVENSI memiliki sebagian tanah a quo sesuai dengan SHM No. 151dengan luas 58,915 M2, maka menjadi tidak relevan dengan objek incasu ;3.