keduanya tetap dipaksakan dapat didugatidak akan dapat hidup rukun seperti semula;Menimbang, bahwa dari tambahan pertimbangan tersebut berarti pulatelah terbukti adanya salah satu alasan perceraian sebagaimana ketentuanPasal 19 khususnya huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya gugatan Penggugat/Terbanding dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain sughroTergugat/Pembanding terhadap Penggugat/Terbanding, sejalan pendapatSyekh AlBanny

yang demikian menurutakal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugat denganTergugat untuk rukun kembali dalam rumah tangga yang bahagia kekal,Sakinah Mawaddah dan Rahmah sebagaimana maksud dan tujuanperkawinan sesuai UndanUndang Nomor 1 Tahun 1974;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat olehMajelis, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namuntetap bersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat Syekh AlBanny

Oleh karenanya bagaimana mungkin rumah tangga tersebut akan dapathidup rukun lagi, Ssementara Tergugat sendiri tidak merespon usaha perdamaianyang dilakukan oleh keluarga Penggugat;Menimbang, bahwa apabila ikatan perkawinan tersebut tetapdipertahankan dalam keadaan/kondisi rumah tangga yang sudah tidak rukun dantidak harmonis, maka mudharatnya akan lebih besar dari pada manfaatnya, dalamperkara a quo Majelis Hakim Tingkat Banding perlu mengemukakan pendapatSyekh AlBanny dalam kitabnya Ghayatul Muram

mendamaikankedua belah pihak telah ditempuh dan tidak membawa hasil, maka dengandemikian berarti alasan perceraian sebagaimana tersebut dalam Pasal 19 huruf(f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam terbukti adanya;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat olehMajelis, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namuntetap bersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat ahli Hukum Islam Syekh AlBanny

untuk rukun kembali;Menimbang, bahwa dengan adanya sikap yang bertolak belakang antaraPenggugat dengan Tergugat, maka keadaan yang demikian menurut akal sehat sudahtidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugat dengan Tergugat untuk rukunkembali dalam rumah tangga ;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat oleh Majelis,keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namun tetap bersikerastidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraian sebagaimana pendapatSyekh AlBanny

ingin bercerai dengan Pembanding, dengan demikian terjadisikap yang bertolak belakang antara Pembanding dan Terbanding, yangmenurut akal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan untuk hidup rukunkembali dalam rumah tangga, sehingga apabila ikatan perkawinan tersebuttetap dipertahankan dalam keadaan/kondisi rumah tangga yang sudah tidakrukun dan tidak harmonis, maka mudharatnya akan lebih besar dari padamanfaatnya, dalam perkara a quo Majelis Hakim tingkat banding perlumengemukakan pendapat Syekh AlBanny

yang demikian menurutakal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugatdengan Tergugat untuk rukun kembali dalam rumah tangga yang bahagiakekal, Sakinah Mawaddah dan Rahmah sebagaimana maksud dan tujuanperkawinan sesuai UndanfUndang Nomor 1 Tahun 1974;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat olehMajelis, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga,namun tetap bersikeras tidak bersedia, maka yang lebin maslahat adalahperceraian sebagaimana pendapat Syekh AlBanny

No. 20/Padt.G/2019/PTA.Smgsudah tidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugat dengan Tergugat untukrukun kembali dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat oleh MajelisHakim, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namun tetapbersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat Syekh AlBanny dalam kitab Ghayatul Maram yang diambilmenjadi terapan Majelis Hakim Tingkat Banding yang berbunyi:Malle jclill ale lb

dan Tergugat;Menimbang, bahwa dengan adanya sikap yang bertolak belakang antaraPenggugat dengan Tergugat, maka keadaan yang demikian menurut akal sehatsudah tidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugat dengan Tergugat untukrukun kembali dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat oleh MajelisHakim, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namun tetapbersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat Syekh AlBanny

kembaili;Menimbang, bahwa dengan adanya sikap yang bertolak belakangantara Penggugat dengan Tergugat, maka keadaan yang demikian menurutakal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugat denganTergugat untuk rukun kembali dalam membina rumah tangga ;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat olehMajelis, kKeluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namuntetap bersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat Syekh AlBanny

Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa Penggugat/Terbandiing tetap bersikeras tidakbersedia membina rumah tangga lagi dengan Tergugat/Pembanding, makagugatan perceraian a quo secara syari dapat dibenarkan sesuaipendapat ahli Hukum Islam Syekh AlBanny dalam kitab Ghayatul Muromyang diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding yangberbunyi :ail ola!

bahwa atas dasar pertimbangan tersebut, maka menurutMajelis Hakim Tingkat Banding, tidak tepat jika suami isteri yang kehidupanrumah tangganya sudah tidak harmonis, masih dipaksa untuk tetap hidupbersama dalam sebuah perkawinan, karena tujuan bersama dalam rumahtangga sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran surat Ar Rum ayat 21dan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, telah hilang dalam rumahtangga keduanya ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding perlumengemukakan pendapat Syekh AlBanny

ingin bercerai dengan Pembanding, dengan demikianterjadi sikap yang bertolak belakang antara Pembanding dan Terbanding, yangmenurut akal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan untuk hidup rukunkembali dalam rumah tangga, sehingga apabila ikatan perkawinan tersebut tetapdipertahankan dalam keadaan/kondisi rumah tangga yang sudah tidak rukun dantidak harmonis, maka mudharatnya akan lebih besar dari pada manfaatnya, dalamperkara a quo Majelis Hakim Tingkat Banding perlu mengemukakan pendapatSyekh AlBanny

Pembanding, dengan demikian terjadi sikap yang bertolakbelakang antara Tergugat/Pembanding dan Penggugat/Terbanding, yangmenurut akal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan untuk hidup rukunkembali dalam rumah tangga, sehingga apabila ikatan perkawinan tersebuttetap dipertahankan dalam keadaan/kondisi rumah tangga yang sudah tidakrukun dan tidak harmonis, maka mudharatnya akan lebih besar dari padamanfaatnya, dalam perkara a guo Majelis Hakim Tingkat Banding perlumengemukakan pendapat Syekh AlBanny

akal sehatsudah tidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugat dengan Tergugat untukrukun kembali dalam rumah tangga yang bahagia kekal, Sakinah, Mawaddahdan Rahmah sebagaimana maksud dan tujuan perkawinan sesuai UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat olehMajelis, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namuntetap bersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat Syekh AlBanny

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon tersebut ;
2. Memberi ijin kepada Pemohon untuk memperbaiki nama Pemohon yang ada di dalam Akte Kelahiran anak Pemohon yang bernama Albanny Renzio Oriordan Nomor: 3375-LU-20022013-0022 tanggal 20 Februari 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pekalongan yaitu dari yang tertulis YUDHI ROLIES PRIADI diganti menjadi YUDI ROLIES PRIYADI;
3. Memerintahkan kepada Pemohon untuk mengirimkan/

tetap ingin bercerai denganPembanding, dengan demikian menurut akal sehat sudah tidak mungkin dapatdiharapkan untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga, sehingga apabilaikatan perkawinan tersebut tetap dipertahankan dalam keadaan/kondisi rumahtangga yang sudah tidak rukun dan tidak harmonis, maka mudharatnya akan lebihbesar dari pada manfaatnya, dalam perkara a quo Majelis Hakim tingkat bandingHalaman 5 dari 8 halaman salinan putusan No.0054/Pdt.G/2019/PTA.Btnperlu mengemukakan pendapat Syekh AlBanny

No. 73/Pdt.G/2019/PTA.SmgMenimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat oleh MajelisHakim, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namun tetapbersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat Syekh AlBanny dalam kitab Ghayatul Maram yang diambilmenjadi terapan Majelis Hakim Tingkat Banding yang berbunyi:Alla clad ale lb gag jl day jl due) are wu 14)Artinya : Apabila si istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim

, bahwa antara Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensiyang menurut akal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan untuk hiduprukun kembali dalam rumah tangga, sehingga apabila ikatan perkawinantersebut tetap dipertahankan dalam keadaan/kondisi rumah tangga yang sudahtidak rukun dan tidak harmonis, maka mudharatnya akan lebih besar dari padamanfaatnya, dalam perkara a guo Majelis Hakim Tingkat Banding perluHalaman 5 dari 9 halaman Putusan No. 0055/Pdt.G/2019/PTA.Btn.mengemukakan pendapat Syekh AlBanny

Btn.akal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugat denganTergugat untuk rukun kembali dalam rumah tangga ;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat olehMajelis, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namuntetap bersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat Syekh AlBanny dalam kitab Gayatul Muram yangdiambil menjadi terapan majelis yang berbuny!