Bahwa selanjutnya sekira Tahun 2017 Agen AlKadinan, Legal/Pimpinansaksi Patrick Toar Pelenkahu (terdakwa dalam berkas terpisah) masukbersama dengan Krukru dari India sekira 20 orang masuk kedalam KapalCargo yang bertuliskan MV SENIHA yang selanjutnya berubah menjadiNEHA DJIBOUTI,Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat keterangantersebut tidak mengetahuinya;4.

Dan untuk di PT Alkadinan untuk jasa keagenganbelum adanya pembayaran apabila akan mendapatkan bagian sebesar 20% dari nilai Invonce/penagihan yang sebesar Rp.127.000.000, (Seratus duapuluh tujuh juta rupiah) hingga saksi akan mendapatkan sebesar Rp.20.000.000, (dua puluh juta rupiah), untuk saat ini saksi belum adanyapenerimaan uang sedikitpun. Pendapatan tersebut apabila Kapal tersebutsudah berlayar.

Alkadinan, diambilpada saat bersamaan dengan penyerahan Surat Persetujuan Berlayar dariKSOP ke Pt. Alkadinan Bahwa surat Tugas No KP.104 /7/4/KpI.Btm17 tgl 22 mei 2017 berisi :a. Melaksanakan tugas jabatan sesuai lampiran Surat Tugas ini.Halaman 66 dari 106 Putusan Nomor 114/Pid.B/2020/PN.Btmb. Seterima Surat Tugas ini agar melapor kepada atasan langsunguntuk memperoleh pengarahan lebih lanjut.C. Dalam melaksankan tugaas dan kewenangan agarmemperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku.d.

Alkadinan. Bahwa yang bertanda tangan pada surat pencabutan persetujuanberlayar adalah Terdakwa Il sendiri. Terdakwa II mengetahui kapal MV.Seniha yang sekarang bertuliskan MV. Neha batal berlayar dari agen kapalsdr Aryo yang menelpon Terdakwa II. Bahwa Terdakwa Il tidak mengetahui penyebab Kapal tersebutdihalanghalangi oleh pihak tertentu sehingga tidak jadi berlayar.

ALKADINAN BATAM.b. Surat Permohonan Kebarangkatan Kapal nomor : 235 / ALK BTM/OPS/XII/2017, tanggal 3 Desember 2017 yang dibuat dan ditanda tangani oleh HARIS selaku manager Operasional di PT.ALKADINAN BATAM.c. Surat Permohonan Keberangkatan kapal (SPKK) yang dikeluarkan oleh BP BATAM pada tanggal 05 Desember 2017;Halaman 74 dari 106 Putusan Nomor 114/Pid.B/2020/PN.Btm26.d.

AlKadinan mengajukan kembali surat permohonan penerbitan SuratPersetujuan Berlayar Nomor: 236/ALKBTM/OPS/XII/2017 tanggal3 Desember 2017 terhadap kapal MV.

Alkadinan (Sdr. Aryo) sekitar bulanNovember 2017, kemudian secara fisik Saksi melihat tulisan di kapal MVNeha pada bulan November 2017. Saksi tidak mengetahui tentang siapayang melakukan perubahan nama kapal tersebut. Untuk secara langsungdari Owner saya tidak pernah menerima dokumen perubahan nama kapalMV SenihaS yang saat ini MV Neha, Saksi hanya tahu dari suratHalaman 67 dari 124 Putusan Nomor 113/Pid.B/2020/PN.Btmpermohonan keberangkatan kapal dari agen kapal PT. Alkadinan (Sdr.Aryo).

Alkadinan, diambilpada saat bersamaan dengan penyerahan Surat Persetujuan Berlayar dariKSOP ke Pt. Alkadinan Bahwa surat Tugas No KP.104 /7/4/KpI.Btm17 tgl 22 mei 2017 berisi :a. Melaksanakan tugas jabatan sesuai lampiran Surat Tugas ini.b. Seterima Surat Tugas ini agar melapor kepada atasan langsunguntuk memperoleh pengarahan lebih lanjut.C. Dalam melaksankan tugaas dan kewenangan agarmemperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku.d.

Alkadinan. Bahwa yang bertanda tangan pada surat pencabutan persetujuanberlayar adalah Saksi sendiri. Saksi mengetahui kapal MV. Seniha yangsekarang bertuliskan MV. Neha batal berlayar dari agen kapal sdr Aryo yangmenelpon Saksi.

AlKadinan kepada kantor Pelabuhan Batam terhadap kapal MV. Neha IMO8701519 berbendera Djibouti; Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa mulanya sekira bulanSeptember 2017 terdakwa sebagai manager operasional Perusahaan PT.2XHalaman 93 dari 124 Putusan Nomor 113/Pid.B/2020/PN.BtmPure Indonesia mendapat telpon dari Sdr.