;Menimbang, bahwa syeikh Muhammad alThahir ibnu Asyur dalam kitabMagashid alSyariah alislamiyah yang diambil alih sebagai pendapat dan bahanpertimbangan majelis hakim menyatakan salah tujuan agama (magashid alsyariah)adalah melindungi kehormatan manusia (hifzhu alirdh);Menimbang, bahwa majelis hakim mempertimbangkan perceraian sebagaiupaya untuk memberikan kepastian hukum bagi status Penggugat dan Tergugatdalam kehidupan bermasyarakat, serta dalam rangka menjaga kehormatan Keduabelah pihak.

;Menimbang, bahwa syeikh Muhammad alThahir ibnu Asyur dalam kitabMagashid alSyariah alislamiyah yang diambil alih sebagai pendapat dan bahanpertimbangan majelis hakim menyatakan salah tujuan agama (magashid alsyariah)adalah melindung! kehormatan manusia (hifzhu alirdh);Menimbang, bahwa majelis hakim mempertimbangkan perceraian sebagaiupaya untuk memberikan kepastian hukum bagi status Penggugat dan Tergugatdalam kehidupan bermasyarakat, serta dalam rangka menjaga kehormatan keduabelah pihak.

hifzhualnasl);Menimbang, bahwa perceraian merupakan upaya untukmemberikan perlindungan bagi keselamatan jiwa, mengembalikan rasapercaya diri, kemampuan bertindak/berpikir, rasa berdaya, danmenghindari penderitaan bagi Penggugat dan anak Penggugat danTergugat, karenanya majelis hakim berpendapat mempertimbangkanperceraian sebagai upaya perlindungan telah sejalan dengan tujuanagama (magashid alsyariah), yaitu keselamatan jiwa (hifzhu alnafs) dankesehatan akal (hifzhu alaql);Menimbang, bahwa syeikh Muhammad alThahir

alnasl);Menimbang, bahwa perceraian merupakan upaya untuk memberikanperlindungan bagi keselamatan jiwa, mengembalikan rasa percaya diri, Kemampuanbertindak/berpikir, rasa berdaya, dan menghindari penderitaan bagi Penggugat dananak Penggugat dan Tergugat, karenanya majelis hakim berpendapatmempertimbangkan perceraian sebagai upaya perlindungan telah sejalan dengantujuan agama (magashid alsyariah), yaitu keselamatan jiwa (hifzhu alnafs) dankesehatan akal (hifzhu alaql);Menimbang, bahwa syeikh Muhammad alThahir

;Menimbang, bahwa syeikh Muhammad alThahir ibnu Asyur dalam kitabMagashid alSyariah alislamiyah yang diambil alih sebagai pendapat dan bahanpertimbangan majelis hakim menyatakan salah tujuan agama (magashid alsyariah)adalah melindung! kehormatan manusia (hifzhu alirdh);Menimbang, bahwa majelis hakim mempertimbangkan perceraian sebagaiupaya untuk memberikan kepastian hukum bagi status Penggugat dan Tergugatdalam kehidupan bermasyarakat, serta dalam rangka menjaga kehormatan keduabelah pihak.

hifzhualnasl);Menimbang, bahwa perceraian merupakan upaya untukmemberikan perlindungan bagi keselamatan jiwa, mengembalikan rasapercaya diri, kemampuan bertindak/berpikir, rasa berdaya, danmenghindari penderitaan bagi Penggugat dan anak Penggugat danTergugat, karenanya majelis hakim berpendapat mempertimbangkanperceraian sebagai upaya perlindungan telah sejalan dengan tujuanagama (magashid alsyariah), yaitu keselamatan jiwa (hifzhu alnafs) dankesehatan akal (hifzhu alaql);Menimbang, bahwa syeikh Muhammad alThahir

hifzhualnasl);Halaman 30 dari 36 putusan Nomor 849/Pdt.G/2020/PA.MprMenimbang, bahwa majelis hakim mempertimbangkan perceraiansebagai upaya untuk memberikan perlindungan bagi keselamatan jiwa,mengembalikan rasa percaya diri, kKemampuan bertindak/berpikir, rasaberdaya, dan menghindari penderitaan bagi Penggugat dan anakPenggugat dan Tergugat telah sejalan dengan tujuan cita agama(maqashid alsyariah), yaitu keselamatan jiwa (hifzhu alnafs) dankesehatan akal (hifzhu alaql);Menimbang, bahwa syeikh Muhammad alThahir

anaknya tidakterus menerus mengalami kekerasan psikis, sebagaimana ketentuanPasal 10 huruf (a) Undangundang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun24 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga:Korbanberhak mendapatkan: a. perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian,kejaksaan, pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak lainnya baiksementara maupun berdasarkan penetapan perintah perlindungan daripengadilan;Halaman 41 dari 67 putusan Nomor 633/Pdt.G/2020/PA.MprMenimbang, bahwa syeikh Muhammad alThahir