Ditemukan 178 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 28-09-2020 — Putus : 15-10-2020 — Upload : 16-10-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 2112/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 15 Oktober 2020 — Pemohon melawan Termohon
222
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilanyang demikian dikenal dengan istilah keadilan distributif(distributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akandidapatkan jika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatukomunitas, sehingga akan diperoleh suatu the greatest happinessof the greatest number. Bentham lebih menitikberatkan padaaspek kemanfaatan ekonomis, hukum dianggap adil manakalamMampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagi masyarakat.Hal. 4 dari 13 Pen.
    No. 0001Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari John Rawls,bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan' selalu. bersanding dengan ketidakbahagiaan.Kebahagiaan tidak dapat digunakan sebagai parameter bagiditaatinya aturan atau norma hukum, tidak semua orang yangmemperoleh kebahagiaan' selalu). taat pada hukum, dankenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagia tetapijuga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: eachperson
    Ajaranutilitarian Jeremy Bentham diteruskan oleh muridnya, yaitu JohnStuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkan bahwakebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukurkeadilan hukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, makakelembagaan negara, termasuk institusi sosial, dan institusihukum lainya harus diukur dari manfaatnya. Selanjutnya JohnStuart Mill menyatakan:...and the test of what laws there oughtto be, and what laws ought to be, was utility.
    Kepastian hukum berkaitan denganpenerapan hukum secara tegas oleh aparat penegak hukum.Pelanggaran atau gangguan terhadap hak yang sudah dijaminoleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagi pemegang haknyauntuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas daripenderitaan, maka manusia harus membuat keputusan, bahwamanusia harus mewujudkan kesenangan.
    Ajaran Bentham yangterkenal adalah bahwa hukum harus mewujudkan kebahagiaanterbesar bagi sebagian besar masyarakat (the greatest happinessof the greatest number). Namun demikian parameterkebahagiaan sangat sulit kriterianya, sehingga pada akhirnyakebahagiaan itu sefatnya relative, dan teori utilitarian ini tidakmampu dipertahankan.11.
Register : 06-10-2020 — Putus : 22-10-2020 — Upload : 22-10-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 2208/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 22 Oktober 2020 — Pemohon melawan Termohon
302
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (O/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagimasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    Pelanggaran atau gangguan terhadaphak yang sudah dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 09-08-2021 — Putus : 19-08-2021 — Upload : 19-08-2021
Putusan PA SURABAYA Nomor 2349/Pdt.P/2021/PA.Sby
Tanggal 19 Agustus 2021 — Pemohon melawan Termohon
220
  • No. 2349/Pdt.P/2021/PA.SbyMenurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas,sehingga akan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatestnumber. Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatanekonomis, hukum dianggap adil manakala mampu memberikankemanfaatan ekonomi bagi masyarakat.
    Ajaran utilitarian Jeremy Bentham diteruskan oleh muridnya, yaituJohn Stuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkan bahwakebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukur keadilanhukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, maka kelembagaan negara,termasuk institusi sosial, dan institusi hukum lainya harus diukur darimanfaatnya. Selanjutnya John Stuart Mill menyatakan:...and the test ofwhat laws there ought to be, and what laws ought to be, was utility.
    Pelanggaran atau gangguan terhadaphak yang sudah dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan,maka manusia haruS membuat keputusan, bahwa manusia harusmewujudkan kesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwahukum harus mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besarmasyarakat (the greatest happiness of the greatest number).
Register : 21-06-2021 — Putus : 01-07-2021 — Upload : 21-07-2021
Putusan PA SURABAYA Nomor 1922/Pdt.P/2021/PA.Sby
Tanggal 1 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
164
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilanyang demikian dikenal dengan istilanh keadilan distributif (d/stributivajustice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas,sehingga akan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatestnumber. Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatanekonomis, hukum dianggap adil manakala mampu memberikankemanfaatan ekonomi bagi masyarakat.
    Ajaran utilitarian Jeremy Bentham diteruskan oleh muridnya, yaituJohn Stuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkan bahwakebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukur keadilanhukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, maka kelembagaan negara,termasuk institusi sosial, dan institusi hukum lainya harus diukur darimanfaatnya. Selanjutnya John Stuart Mill menyatakan:...and the test ofwhat laws there ought to be, and what laws ought to be, was utility.
    Pelanggaran atau gangguan terhadaphak yang sudah dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan,maka manusia haruSs membuat keputusan, bahwa manusia harusmewujudkan kesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwahukum harus mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besarmasyarakat (the greatest happiness of the greatest number).
Register : 06-10-2020 — Putus : 22-10-2020 — Upload : 22-10-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 2208/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 22 Oktober 2020 — Pemohon melawan Termohon
304
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (O/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagimasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    Pelanggaran atau gangguan terhadaphak yang sudah dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 23-10-2020 — Putus : 18-11-2020 — Upload : 18-11-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 2394/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 18 Nopember 2020 — Pemohon melawan Termohon
160
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (d/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagimasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    pemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia haruSs membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 01-09-2020 — Putus : 21-09-2020 — Upload : 22-09-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 1760/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 21 September 2020 — Pemohon melawan Termohon
142
  • Dalam teori keadilan Aristoteles,keadilan yang demikian dikenal dengan istilan keadilan distributif(distributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagmasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    Ajaran utilitarian Jeremy Bentham diteruskan olehmuridnya, yaitu John Stuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkanbahwa kebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukurkeadilan hukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, maka kelembagaannegara, termasuk institusi sosial, dan institusi hukum lainya harus diukurdari manfaatnya. Selanjutnya John Stuart Mill menyatakan:...and the testof what laws there ought to be, and what laws ought to be, wasutility.
    Pelanggaran atauPenetapan Nomor 1760/Padt.P/2020/PA.Sby.him. 5 dari 14 him.gangguan terhadap hak yang sudah dijamin oleh hukum, akanmelahirkan konsekuensi bagi pemegang haknya untuk memperolehhaknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan,maka manusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harusmewujudkan kesenangan.
    Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwahukum harus mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besarmasyarakat (the greatest happiness of the greatest number). Namundemikian parameter kebahagiaan sangat sulit kriterianya, sehingga padaakhirnya kebahagiaan itu sefatnya relative, dan teori utilitarian ini tidakmampu dipertahankan.10.
Register : 28-09-2020 — Putus : 14-10-2020 — Upload : 14-10-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 2113/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 14 Oktober 2020 — Pemohon melawan Termohon
329
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (d/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagimasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    pemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 12-07-2021 — Putus : 29-07-2021 — Upload : 29-07-2021
Putusan PA SURABAYA Nomor 2141/Pdt.P/2021/PA.Sby
Tanggal 29 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
1912
  • keadilanmerupakan kehendak yang terus menerus dan memberikankepada masingmasing apa yang menjadi haknya, atau tribuereCcuique suumto give every body his own, keadilan memberikankepada setiap orang apa yang menjadi haknya.Ulpianusmempertegas pengertian pengakuan terhadap apa yang menjadihak seseorang yang harus diterimakan sesuai dengan apa yangseharusnya diterima.Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilanyang demikian dikenal dengan istilah keadilan distributif(distributiva justice).Menurut Jeremy Bentham
    Ajaranutilitarian Jeremy Bentham diteruskan oleh muridnya, yaitu JohnStuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkan bahwakebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukurkeadilan hukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, makakelembagaan negara, termasuk institusi sosial, dan institusihukum lainya harus diukur dari manfaatnya.
    No. 0001dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas daripenderitaan, maka manusia harus membuat keputusan, bahwamanusia harus mewujudkan kesenangan.
    Ajaran Bentham yangterkenal adalah bahwa hukum harus mewujudkan kebahagiaanterbesar bagi sebagian besar masyarakat (the greatesthappiness of the greatest number).Namun demikian parameterkebahagiaan sangat sulit kriterianya, sehingga pada akhirnyakebahagiaan itu sefatnya relative, dan teori utilitarian ini tidakmampu dipertahankan.13.
Register : 09-01-2018 — Putus : 15-02-2018 — Upload : 12-05-2018
Putusan PT SURABAYA Nomor 19/PID/2018/PT SBY
Tanggal 15 Februari 2018 — Drs. ALFIAN TANJUNG, M.Pd., alias ALFIAN alias ALFIAN TANJUNG;
15088
  • disintegritas antar masyarakat dan antar golongan di Indonesia;Bahwa tindak pidana hate speech atau ujaran kebencian saat ini sedang marakterjadi dimanamana yang menyerang tokoh nasional, tokoh agama maupungolongangolongan tertentu yang ada di Indonesia, hal tersebut tentunyamenimbulkan keresahan masyarakat yang meluas mengingat dampak dari ujarankebencian dapat meluas dengan cepat dan menimbulkan fitnahfitnah tanpadasar yang merusak kredibilitas seseorang;Bahwa pada dasarnya tujan hukum menurut Jeremy Bentham
    Surabaya sama sekali tidak mencerminkankepastian hukum, dan merujuk pada alasan JPU tentang tujuan hukum JEREMYBENTHAM sama sekali tidak relevan untuk perkara ini, sebab pendapat JEREMYBENTHAM a quo sydah kuno dan ditinggalkan, sebab JEREMY BENTHAM lahirdi London pada tahun 1748 terkenal dengan aliran Utilitarianisme menurut WFriedman, dalam bukunya Teori dan Fisafat Hukum: lIdealisme Filosofis danProblema Keadilan, diterjemahkan dari buku aslinya Legal Theory oleh MuhamadArifin, disunting oleh Achmad
    Nasir Budiman dan Suleman Sagib, Jakarta :Rajawali, 1990 him, 115117, pendapat (karya) JEREMY BENTHAM ditinggalkandan abstrak karena memiliki banyak kekurangan diantaranya:Pertama, rasionalitas Bentham yang abstrak dan dokriner, yang mencegahmelihat orang sebagai keseluruhan yang kompleks, sebagai campuranmaterialisme dan idealisme, bangsawan dan golongan rendah, egoisme yangmenyebabkan Bentham melebihlebinkan kekuasaankekuasaan pembuatHalaman 25 dari 30 halaman Putusan Nomor 19/PID.SUS/2018/PT
    Begitu besarkepercayaannya yang naif akan sifat umu dan prinsipprinsip kodifikasi ilmiah,sehingga ia bekerja dengan antusiasisme yang sama dan tidak menghiraukanperbedaanperbedaan nasional dan historis;Kedua adalah akibat kegagalan Bentham untuk mengembangkan dengan jelaskonsepsinya sendiri mengenai keseimbangan antara kepentingan individu dankepentingan masyarakat.
    Bentham percaya bahwa kepentingankepentinganyang tak terbatas dari individuindividu yang sangat luar biasa banyaknya secaraotomatis berakibat bagi kepentingankepentingan masyarakat tetapi Benthamtidak menjelaskan mengapa demikian;8.
Register : 07-09-2020 — Putus : 19-11-2020 — Upload : 19-11-2020
Putusan PA SIDOARJO Nomor 3183/Pdt.G/2020/PA.Sda
Tanggal 19 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
738
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (O/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagimasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnHim.5 dari 18 him. Putusan No.3183/Padt.G/2020/PA.SdaRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    Pelanggaran atau gangguan terhadaphak yang sudah dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 14-09-2020 — Putus : 01-10-2020 — Upload : 01-10-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 1952/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 1 Oktober 2020 — Pemohon melawan Termohon
160
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (O/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaHal. 5 dari 29 Pen.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    pemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 23-10-2020 — Putus : 18-11-2020 — Upload : 18-11-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 2394/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 18 Nopember 2020 — Pemohon melawan Termohon
180
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (d/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagimasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    pemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia haruSs membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 14-09-2020 — Putus : 30-12-2020 — Upload : 30-12-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 4308/Pdt.G/2020/PA.Sby
Tanggal 30 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
11423
  • Bahwa Menurut Jeremy Bentham yaitu Teori KepastianHukum agar manusia terbebas dari penderitaan, maka manusia harusmembuat keputusan. Kepastian dapat dicapai, apabila normanormahukum diterapkan secara tegas, dan ancaman hukuman juga diterapkanterhadap yang terbukti bersalah.
    Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilanyang demikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (d/stributivajustice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas,sehingga akan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatestHim. 23 dari 41 Hal Put No.4308/Pat.G/2020/PA.Sbynumber.
    Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatanekonomis, hukum dianggap adil manakala mampu memberikankemanfaatan ekonomi bagi masyarakat. Pendapat Jeremy Benthammemperoleh kritik dari John Rawls, bahwa kebahagiaan itu bersifatoutopis dan relatif, artinya kebahagiaan selalu bersanding denganketidakbahagiaan.
    Ajaran utilitarian Jeremy Bentham diteruskan oleh muridnya, yaituJohn Stuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkan bahwakebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukur keadilanhukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, maka kelembagaan negara,termasuk institusi sosial, dan institusi hukum lainya harus diukur darimanfaatnya. Selanjutnya John Stuart Mill menyatakan:...and the test ofwhat laws there ought to be, and what laws ought to be, was utility.
    Pelanggaran atau gangguan terhadaphak yang sudah dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan,maka manusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harusmewujudkan kesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwahukum harus mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besarmasyarakat (the greatest happiness of the greatest number).
Register : 09-08-2021 — Putus : 19-08-2021 — Upload : 19-08-2021
Putusan PA SURABAYA Nomor 2348/Pdt.P/2021/PA.Sby
Tanggal 19 Agustus 2021 — Pemohon melawan Termohon
413
  • Ulpianus mempertegas pengertian pengakuanterhadap apa yang menjadi hak seseorang yang harus diterimakan sesualdengan apa yang seharusnya diterima.Dalam teori keadilan Aristoteles,keadilan yang demikian dikenal dengan istilah keadilan distributif(distributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akandidapatkan jika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatukomunitas, sehingga akan diperoleh suatu the greatest happiness of thegreatest number.
    Bentham lebih menitik beratkan pada aspekkemanfaatan ekonomis, hukum dianggap adil manakala mampumemberikan kemanfaatan ekonomi bagi masyarakat. Pendapat JeremyBentham memperoleh kritik dari John Rawls, bahwa kebahagiaan itubersifat outopis dan relatif, artinya kebahagiaan selalu bersanding denganketidakbahagiaan.
    Ajaran utilitarian Jeremy Bentham diteruskanoleh muridnya, yaitu John Stuart Mill, dan David Hume, denganmengajarkan bahwa kebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untukmengukur keadilan hukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, makakelembagaan negara, termasuk institusi sosial, dan institusi hukum lainyaharus diukur dari manfaatnya. Selanjutnya John Stuart MillHlm.6 dari 17 hlm.
    Pelanggaran ataugangguan terhadap hak yang sudah dijamin oleh hukum, akanmelahirkan konsekuensi bagi pemegang haknya untuk memperolehhaknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan,maka manusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harusmewujudkan kesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwahukum harus mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besarmasyarakat (the greatest happiness of the greatest number).
Register : 23-10-2020 — Putus : 18-11-2020 — Upload : 18-11-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 2394/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 18 Nopember 2020 — Pemohon melawan Termohon
191
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (d/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagimasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    pemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia haruSs membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 12-07-2021 — Putus : 29-07-2021 — Upload : 29-07-2021
Putusan PA SURABAYA Nomor 2141/Pdt.P/2021/PA.Sby
Tanggal 29 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
2310
  • keadilanmerupakan kehendak yang terus menerus dan memberikankepada masingmasing apa yang menjadi haknya, atau tribuereCcuique suumto give every body his own, keadilan memberikankepada setiap orang apa yang menjadi haknya.Ulpianusmempertegas pengertian pengakuan terhadap apa yang menjadihak seseorang yang harus diterimakan sesuai dengan apa yangseharusnya diterima.Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilanyang demikian dikenal dengan istilah keadilan distributif(distributiva justice).Menurut Jeremy Bentham
    Ajaranutilitarian Jeremy Bentham diteruskan oleh muridnya, yaitu JohnStuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkan bahwakebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukurkeadilan hukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, makakelembagaan negara, termasuk institusi sosial, dan institusihukum lainya harus diukur dari manfaatnya.
    No. 0001dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas daripenderitaan, maka manusia harus membuat keputusan, bahwamanusia harus mewujudkan kesenangan.
    Ajaran Bentham yangterkenal adalah bahwa hukum harus mewujudkan kebahagiaanterbesar bagi sebagian besar masyarakat (the greatesthappiness of the greatest number).Namun demikian parameterkebahagiaan sangat sulit kriterianya, sehingga pada akhirnyakebahagiaan itu sefatnya relative, dan teori utilitarian ini tidakmampu dipertahankan.13.
Register : 21-10-2021 — Putus : 30-11-2021 — Upload : 30-11-2021
Putusan PT SURABAYA Nomor 706/PDT/2021/PT SBY
Tanggal 30 Nopember 2021 — Pembanding/Penggugat : SYAIFUL HUDA, ST Diwakili Oleh : Dr. Dodik Wahyono, SE. SH. MH.
Terbanding/Tergugat I : PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK REGIONAL REMEDIAL & RECOVERY SURABAYA
Terbanding/Tergugat II : KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) SURABAYA
8547
  • Dalam teori keadilan Aristoteles,keadilan yang demikian dikenal dengan istilan keadilan distributif(distributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagimasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan.
    Ajaran utilitarian Jeremy Bentham diteruskan olehmuridnya, yaitu John Stuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkanbahwa kebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukurkeadilan hukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, maka kelembagaannegara, termasuk institusi sosial, dan institusi hukum lainya harus diukurdari manfaatnya.
    Pelanggaran ataugangguan terhadap hak yang sudah dijamin oleh hukum, akanmelahirkan konsekuensi bagi pemegang haknya untuk memperolehhaknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan,maka manusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harusmewujudkan kesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwahukum harus mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besarmasyarakat (the greatest happiness of the greatest number).
Register : 24-11-2020 — Putus : 03-12-2020 — Upload : 03-12-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 2724/Pdt.P/2020/PA.Sby
Tanggal 3 Desember 2020 — Pemohon melawan Termohon
320
  • Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilan yangdemikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (d/stributiva justice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas, sehinggaakan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatest number.Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatan ekonomis, hukumdianggap adil manakala mampu memberikan kemanfaatan ekonomi bagImasyarakat.
    Pendapat Jeremy Bentham memperoleh kritik dari JohnRawls, bahwa kebahagiaan itu bersifat outopis dan relatif, artinyakebahagiaan selalu bersanding dengan ketidakbahagiaan. Kebahagiaantidak dapat digunakan sebagai parameter bagi ditaatinya aturan atau normaHal. 8 dari 22 Pen.
    selalu taat padahukum, dan kenyataannya banyak orang yang hidupnya sudah bahagiatetapi juga masih melanggar hukum.Menurut John Rawls, terdapat dua prinsip keadilan yaitu: each person is tohave an equal right to the most extensive basic liberty compatible with asimilar liberty for others; dan kedua, social and economic inequalities are tobe arranged so that they are both (a) reasonably expected to be toeveryones advented, and (b) attached to positions and offices open to all.Ajaran utilitarian Jeremy Bentham
    pemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan, makamanusia haruSs membuat keputusan, bahwa manusia harus mewujudkankesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwa hukum harusmewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar masyarakat (thegreatest happiness of the greatest number).
Register : 14-09-2020 — Putus : 30-12-2020 — Upload : 30-12-2020
Putusan PA SURABAYA Nomor 4308/Pdt.G/2020/PA.Sby
Tanggal 30 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
13729
  • Bahwa Menurut Jeremy Bentham yaitu Teori KepastianHukum agar manusia terbebas dari penderitaan, maka manusia harusmembuat keputusan. Kepastian dapat dicapai, apabila normanormahukum diterapkan secara tegas, dan ancaman hukuman juga diterapkanterhadap yang terbukti bersalah.
    Dalam teori keadilan Aristoteles, keadilanyang demikian dikenal dengan istilah keadilan distributif (d/stributivajustice).Menurut Jeremy Bentham menyatakan bahwa, keadilan akan didapatkanjika terjadi maksimum penggunaan barang bagi suatu komunitas,sehingga akan diperoleh suatu the greatest happiness of the greatestHim. 23 dari 41 Hal Put No.4308/Pat.G/2020/PA.Sbynumber.
    Bentham lebih menitikberatkan pada aspek kemanfaatanekonomis, hukum dianggap adil manakala mampu memberikankemanfaatan ekonomi bagi masyarakat. Pendapat Jeremy Benthammemperoleh kritik dari John Rawls, bahwa kebahagiaan itu bersifatoutopis dan relatif, artinya kebahagiaan selalu bersanding denganketidakbahagiaan.
    Ajaran utilitarian Jeremy Bentham diteruskan oleh muridnya, yaituJohn Stuart Mill, dan David Hume, dengan mengajarkan bahwakebahagiaan (happiness) merupakan prinsip untuk mengukur keadilanhukum. Untuk mewujudkan kebahagiaan, maka kelembagaan negara,termasuk institusi sosial, dan institusi hukum lainya harus diukur darimanfaatnya. Selanjutnya John Stuart Mill menyatakan:...and the test ofwhat laws there ought to be, and what laws ought to be, was utility.
    Pelanggaran atau gangguan terhadaphak yang sudah dijamin oleh hukum, akan melahirkan konsekuensi bagipemegang haknya untuk memperoleh haknya secara pasti.Menurut Jeremy Bentham, agar manusia terbebas dari penderitaan,maka manusia harus membuat keputusan, bahwa manusia harusmewujudkan kesenangan. Ajaran Bentham yang terkenal adalah bahwahukum harus mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besarmasyarakat (the greatest happiness of the greatest number).