Ditemukan 1247 data
93 — 29
strong>MENGADILI
- Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir;
- Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;
- Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Pamuji Raharjo Bin Bambang Wuriatmodjo) terhadap Penggugat (Risa Andamsari Binti Basri Abbas);
- Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Farrel Ghalizan
21 — 8
Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat denganTergugat, namun tidak berhasil.Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseorang lakilaki dengan seorang perempuan sebagai suami isteri (videPasal 1 UndangUndang Nomor. 1 Tahun 1974) hanya dapat diwujudkandan dipertahankan jika kedua belah pihak menghendakinya (vide syaratperkawinan pada Pasal 6 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974)guna menciptakan ikatan yang kuat (mitsagan ghalizan) sebagaimanamaksud Pasal 2
tandatanda bagi kaum yang berfikirHalaman 13 dari 17 halaman Putusan Nomor 2/Padt.G/202 1/PA.MsjMenimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga yang sudahsedemikian rupa pecah justru akan menimbulkan kerusakan (mafsadah)yang lebih parah bagi kedua belah pihak, sedangkan syarat suatu tujuanperkawinan dapat tercapai sepanjang kedua belah pihak mampumempertahankan ikatan perkawinan menurut ketentuan yang digariskanPasal 1 UndangUndang Nomor. 1 Tahun 1974 guna menciptakan suatuikatan yang kuat (mitsaqan ghalizan
terhadap istrinya dengan talak bain;Halaman 14 dari 17 halaman Putusan Nomor 2/Pdt.G/2021/PA.MsjMenimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga yang sudahsedemikian rupa pecah justru akan menimbulkan kerusakan (mafsadah)yang lebih parah bagi kedua belah pihak, sedangkan syarat suatu tujuanperkawinan dapat tercapai sepanjang kedua belah pihak mampumempertahankan ikatan perkawinan menurut ketentuan yang digariskanPasal 1 UndangUndang Nomor. 1 Tahun 1974 guna menciptakan suatuikatan yang kuat (mitsaqan ghalizan
5 — 0
., hlm. 7 dari 117 him.Adalah tidak mungkin untuk dapat diujudkan dan sekiranya akan tetapdipertahankan tentu akan membawa kemadhorotan yang besar bagi salah satu ataukedua belah pihak, bahkan keluarga kedua belah pihak, padahal kemadhorotanharuslah dihilangkan, sebagaimana qoidah figiyah:Artinya: kemadhorotan itu (wajib) dihilangkan.Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untuk hidupbersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsaqan ghalizan yang bernilaisakral (Pasal
;Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untuk hidupbersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsaqan ghalizan yang bernilaisakral (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam) karenanya untuk memutuskannya tidaklahdapat diukur dengan nilainilai materiil ataupun kesalahan dari salah satu pihak,tetapi sematamata ditujukan kepada pecahnya perkawinan itu sendiri sebagaimanaYurisprudensi Putusan MARI Reg.
8 — 0
itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berfikir.Adalah tidak mungkin untuk dapat diujudkan dan sekiranya akan tetapdipertahankan tentu akan membawa kemadhorotan yang besar bagi salah satu ataukedua belah pihak, bahkan keluarga kedua belah pihak, padahal kemadhorotanharuslah dihilangkan, sebagaimana qoidah fiqiyah:Artinya: kemadhorotan itu (wajib) dihilangkan.Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsagan ghalizan
;Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsagan ghalizan yangbernilai sakral (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam) karenanya untuk memutuskannyatidaklah dapat diukur dengan nilainilai materiil ataupun kesalahan dari salah satupihak, tetapi sematamata ditujukan kepada pecahnya perkawinan itu sendirisebagaimana Yurisprudensi Putusan MARI Reg.
6 — 0
itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berfikir.Adalah tidak mungkin untuk dapat diujudkan dan sekiranya akan tetapdipertahankan tentu akan membawa kemadhorotan yang besar bagi salah satu ataukedua belah pihak, bahkan keluarga kedua belah pihak, padahal kemadhorotanharuslah dihilangkan, sebagaimana qoidah fiqiyah:Artinya: kemadhorotan itu (wajib) dihilangkan.Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsagqan ghalizan
;Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsagan ghalizan yangbernilai sakral (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam) karenanya untuk memutuskannyatidaklah dapat diukur dengan nilainilai materiil ataupun kesalahan dari salah satupihak, tetapi sematamata ditujukan kepada pecahnya perkawinan itu sendirisebagaimana Yurisprudensi Putusan MARI Reg.
11 — 4
Halmana diakui juga oleh Penggugat ;Menimbang, bahwa pernikahan adalah ikatan suci (mitsaqan ghalizan) yangtidak bisa dianggap sebagai sebuah permainan ;Menimbang, bahwa untuk mengajukan perceraian, sesuai pasal 39 UndangUndang no 1 tahun 1974 haruslah ada alasan yang benarbenar dapatdisimpulkan oleh hakim bahwa rumah tangga benar benar sudah retak dan sudahtidak bisa didamaikan lagi ;Hal. 3 dari 5 Hal.
6 — 5
itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berfikir.Adalah tidak mungkin untuk dapat diujudkan dan sekiranya akan tetapdipertahankan tentu akan membawa kemadhorotan yang besar bagi salah satu ataukedua belah pihak, bahkan keluarga kedua belah pihak, padahal kemadhorotanharuslah dihilangkan, sebagaimana qoidah fiqiyah:Artinya: kemadhorotan itu (wajib) dihilangkan.Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsagan ghalizan
tanggal 22 Agustus1991, dengan kaidahnya berbunyi: ... yang dimaksud antara suami isteri terusmenerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan untukhidup rukun lagi dalam rumah tangga, adalah sematamata ditujukan kepadapecahnya perkawinan itu sendiri, tanpa harus mempersoalkan siapa yang salahdalam terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut,...Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsagan ghalizan
9 — 0
itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang bertikir.Adalah tidak mungkin untuk dapat diujudkan dan sekiranya akan tetapdipertahankan tentu akan membawa kemadhorotan yang besar bagi salah satuatau kedua belah pihak, bahkan keluarga kedua belah pihak, padahalkemadhorotan haruslah dihilangkan, sebagaimana qoidah figiyah:Artinya: kemadhorotan itu (wejib) dihilangkan.Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsaqan ghalizan
;Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsaqan ghalizan yangbernilai sakral (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam) karenanya untuk memutuskannya tidaklah dapat diukur dengan nilainilai materiil ataupun kesalahan darisalah satu pihak, tetapi sematamata ditujukan kepada pecahnya perkawinanitu. sendiri sebagaimana Yurisprudensi Putusan MARI Reg.
10 — 3
TteMeninbang, bahwa pada hari persidangan yang ditentukan, Pengguatdan Tergugat hadir sendiri di persidangan dan majelis hakim telah berusahamenasihati dan mendamikan kedua belah pihak ;Meninbang, bahwa di depan persidangan Tergugat menyatakanhubungannya dengan Penggugat tidak ada masalah karena sampai saat inPenggugat dan Tergugat masih melakukan hubungan layaknya suami isteri.Hal mana diakui juga oleh Penggugat ;Menimbang, bahwa pernikahan adalah ikatan suci (mitsaqan ghalizan)yang tidak bisa dianggap
9 — 7
Dan berdasarkan Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam,perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut Hukum Islam.Menimbang, bahwa perkawinan menurut Hukum Islam adalahpernikahan, yaitu aqad yang sangat kuat atau mitsaqan ghalizan untukmentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. (Pasal 2Kompilasi Hukum Islam).Menimbang, bahwa dalam melakukan prosesi pernikahan harusterpenuhi rukun dan syaratsyaratnya, menurut Pasal 14 Kompilasi HukumIslam, untuk melaksanakan perkawinan harus ada:a.
11 — 9
itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir *.Adalah tidak mungkin untuk dapat diujudkan dan sekiranya akan tetapdipertahankan tentu akan membawa kemadhorotan yang besar bagi salah satuatau kedua belah pihak, bahkan keluarga kedua belah pihak, padahalkemadhorotan haruslah dihilangkan, sebagaimana goidah figiyah:Artinya : Kemadhorotan itu (wajib) dihilangkanMenimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untuk hidupbersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsaqan ghalizan
,Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsaqan ghalizan yangbernilai sakral (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam) karenanya untuk memutuskannyatidaklah dapat diukur dengan nilainilai materiil ataupun kesalahan dari salah satupihak, tetapi sematamata ditujukan kepada pecahnya perkawinan itu sendirisebagaimana Yurisprudensi Putusan MARI Reg.
12 — 10
glS YI alol Joy vole iArtinya : Janganlah seorang lakilaki Porkhaiws (berduaduaan) denganseorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah setan.Menimbang, bahwa perkawinan merupakan akad/perjanjian yangsangat kuat (miitsagan ghalizan) yang menuntut setiap orang yang terikatdi dalamnya untuk memenuhi hak dan kewajiban masingmasing denganpenuh keadilan, keserasian, kKeselarasan dan keseimbangan.
Salah satu indikatorbagi tercapainya tujuan pernikahan, yaitu Kemashlahatan hidup berumahtangga dan bermasyarakat serta jaminan keamanan bagi kehamMenimbang, bahwa perkawinan merupakan akad/perjanjian yangsangat kuat (miitsagan ghalizan) yang menuntut setiap orang yang terikatdi dalamnya untuk memenuhi hak dan kewajiban masingmasing denganpenuh keadilan, keserasian, kKeselarasan dan keseimbangan.
9 — 1
Bahwa, pernikahan para Pemohon sebagaimana tersebut dalam posita (satu) telahberlangsung dengan sangat khidmat dan tetap menjunjung tinggi sakralitasperkawinan sebagai mitsaqan ghalizan, hal mana rukunrukun pernikahan dipenuhisebagaimana mestinya, dengan uraian sebagai berikut :a.b.Calon suami, yaitu Pemohon I yang di saat pernikahan berusia 22 tahun ;Calon istri, yaitu Pemohon II, yang saat pernikahan berusian 23 tahun ;Wali Nikah, yaitu ayah kandung Pemohon II yang bernama USMAN binSANURI ;Saksisaksi
6 — 1
Dan berdasarkan Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam,perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut Hukum Islam.Menimbang, bahwa perkawinan menurut Hukum Islam adalahpernikahan, yaitu agad yang sangat kuat atau mitsagan ghalizan untuk mentaatiperintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
17 — 1
Saleh Muhammad yang beralamat diJalan Kom Yos Sudarso, Gang Kayu Manis I jalur 06, Kelurahan Sungai JawiLuar, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak pada hari Sabtu tanggal 07Februari 1998;Bahwa, pernikahan para Pemohon sebagaimana tersebut dalam posita 1 (satu)telah berlangsung dengan khidmat dan tetap menjungjung tinggi sakralitasperkawinan sebagai mitsaqan ghalizan, halmana rukunrukun pernikahandipenuhi sebagaimana mestinya, dengan uraian sebagai berikut :a Calon suami yaitu Pemohon I yang
32 — 16
itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berfikir.Adalah tidak mungkin untuk dapat diujudkan dan sekiranya akan tetapdipertahankan tentu akan membawa kemadhorotan yang besar bagi salah satu ataukedua belah pihak, bahkan keluarga kedua belah pihak, padahal kemadhorotanharuslah dihilangkan, sebagaimana qoidah fiqiyah:Artinya: kemadhorotan itu (wajib) dihilangkan.Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsagan ghalizan
;Menimbang, bahwa perkawinan bukanlah sekedar perjanjian biasa untukhidup bersama sebagai suami isteri akan tetapi suatu mitsagan ghalizan yangbernilai sakral (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam) karenanya untuk memutuskannyatidaklah dapat diukur dengan nilainilai materiil ataupun kesalahan dari salah satupihak, tetapi sematamata ditujukan kepada pecahnya perkawinan itu sendirisebagaimana Yurisprudensi Putusan MARI Reg.
57 — 14
Dan berdasarkan Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam,perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut Hukum Islam.Menimbang, bahwa perkawinan menurut Hukum Islam adalahpernikahan, yaitu aqad yang sangat kuat atau mitsaqan ghalizan untuk mentaatiperintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
11 — 9
pokoknya alasan gugatan Penggugat adalah karenapada bulan Juni 2012 Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugt tanpa izin sampaisekarang tidak pernah kembali Tergugat tidak pula meninggalkan harta yang dapatdijadikan nafkah;Menimbang, atas gugatan tersebut, Tergugat tidak memberikan jawaban, karenatidak hadir ke persidangan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini menyangkut bidang perkawinan,dimana perkawinan bukanlah merupakan perjanjian biasa, akan tetapi perjanjian yangsangat kuat (mitsaqan ghalizan
11 — 4
Dan berdasarkan Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam,perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut Hukum Islam.Menimbang, bahwa perkawinan menurut Hukum Islam adalahpernikahan, yaitu agad yang sangat kuat atau mitsagan ghalizan untuk mentaatiperintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
15 — 5
Dan berdasarkan Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam,perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut Hukum Islam.Menimbang, bahwa perkawinan menurut Hukum Islam adalahpernikahan, yaitu aqad yang sangat kuat atau mitsaqan ghalizan untukmentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. (Pasal 2Kompilasi Hukum Islam).Menimbang, bahwa dalam melakukan prosesi pernikahan harusterpenuhi rukun dan syaratsyaratnya, menurut Pasal 14 Kompilasi HukumIslam, untuk melaksanakan perkawinan harus ada:a.