PT WENANG PERMAI SENTOSA/AKR LANDDEVELOPMENT GRAND KAWANUA INTERNASIONALCITY (GKIC), VS AGUSTINCE PUASA

WENANG PERMAI SENTOSA/AKR LAND DEVELOPMENT GRANDKAWANUA INTERNASIONAL CITY (GKIC) yang beralamatdi Jalan A.A.

Wenang Permai Sentosa/ AKR LandDevelopment GKIC) yakni Gabriela L.

Wenang Permai Sentosa adalah AnakPerusahaan yang dipercayakan oleh AKR Land untuk menjadiDeveloper Pembangunan Grand Kawanua International City(GKIC);d. Grand Kawanua International City (GKIC) adalah ProgramKerja atau proyek dari PT. Wenang Permai Sentosa (PT.WPS)yang di berinama : GRAND KAWANUA INTERNATIONAL CITY(GKIC);Jadi pada saat Penggugat menarik PT.

Wenang Permai Sentosa(PT.WPS)/AKR Land Grand Kawanua International City (GKIC)sebagai Tergugat, maka pada saat yang sama Penggugat telahmenyamakan PT. Wenang Permai Sentosa (PT.WPS) dengan AKRLand dan GKIC, sementara kenyataannya PT.

Wenang PermaiSentosa dengan AKR Sesuai gugatan tercantum: AKRLand Development Grand Kawanua Internasional City (GKIC)memiliki Nubungan hukum, yakni:AKR Land DevelopmentGrand Kawanua Internasional City (GKIC) sebagai perusahaaninduk dari PT. Wenang Permai Sentosa, tetapi hubunganhukum tersebut hanya sebatas bahwa AKR Land DevelopmentGrand Kawanua Internasional City (GKIC) adalah sebagaisalah satu pemegang saham dari PT.

Wenang Permai Sentosa/ AKR Land Development GKIC hanya khusus untuk Kerugian Materil sejumlah Rp 4.723.072.591 (Empat miliar tujuh ratus dua puluh tiga juta tujuh puluh dua ribu lima ratus sembilan puluh satu rupiah );5.

Wenang Permai Sentosa/AKR Land Development Grand Kawanua Internasional City (GKIC)

benar telah melakukan mengambil hak milik waris atas tanahLeluhur dari LINORA TORINDATU sebagai orang warga Bantikolehnya sebagaimana forum bersama akan dijaga dan diawasi olehmasyarakat warga Bantik kota Manado untuk dikembalikan kepadaPenggugat Principal sebagai warga Bantik.Bahwa terhadap Tergugat yang sudah menempati dan menguasaidengan caranya atas Lokasi seluas kurang lebih 973.945 m2 yangdipakai untuk fasilitas bangunan/gedung, lapangan golf Kairagi, HotelGrand Kawanua International City (GKIC

Dalam gugatan halaman 3 (tiga), butir 11 (Ssebelas) menyebutkan ;Bahwa terhadap Tergugat yang sudah menempati dan menguasaiHalaman 9 dari 70 Putusan Perdata Gugatan Nomor 229/Pdt.G/2020/PN Mnd3.dengan caranya atas Lokasi seluas kurang lebih 973.945 m2 yangdipakai untuk fasilitas bangunan/gedung, lapangan golf Kairagi, HotelGrand Kawanua International City (GKIC) serta fasilitas lainnya maka halini menyalahi hukum untuk itu Lokasi lokasi dimaksud Penggugat akanmengambil kembali untuk digunakan secara

bebas, namun apabila adahalhal untuk dirundingkan kiranya menjadi pertimbangan menuruthukum.Ditambahkan / perubahan menjadi:Bahwa terhadap Tergugat yang sudah menempati dan menguasaidengan caranya atas Lokasi seluas kurang lebih 973.945 m2 yangdipakai untuk fasilitas bangunan/gedung, lapangan golf Kairagi, HotelGrand Kawanua International City (GKIC) serta fasilitas lainnya maka halini menyalahi hukum untuk itu Lokasilokasi dimaksud Penggugat akanmengambil kembali untuk digunakan secara bebas, namun

Bahwa terhadap Tergugat yang sudah menempati dan menguasai dengancaranya atas Lokasi seluas kurang lebih 973.945 m2 yang dipakai untuk fasilitasbanguna/gedung, lapangan golf Kairagi, Hotel Grand Kawanua International City(GKIC) serta fasilitas lainnya maka hal ini menyalahi hukum untuk itu lokasilokasidimaksud Penggugat akan mengambil kembali untuk digunakan secara bebas, namunapabila ada halhal untuk dirundingkan kiranya menjadi pertimbangan menurut hukum.Berupa batasbatas objek sengketa:Utara :

Bahwa memang benar Tergugat telah membangun bangunan/gedung,lapangan golf, Hotel Grand Kawanua Internasional City (GKIC) danPerumahan Casa De Viola sebagaimana didalilkan Penggugat danandaikata benar quod non bidang tanah objek sengketa seluas973.945 M?

bahwa dari fakta tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwaperkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak mungkin dipertahankanlagi karena justru akan menimbulkan beratnya penderitaan dan mudlarat kedua belahpihak, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian, sesuaidengan doktrin hukum Islam dalam Kitab Fighus Sunnah jilid II, halaman 248sebagai berikut: Glas Y Les la Ss @ 551) Gl sic gl dag jl digas acalill (cal Lal goo caid Li4ail 4a alh legin Dey Of (xalill jae g gkic

~Si>BIAO" >orxO n& COUagl40,C I', dixt d00Zi eAd#a SON H207~&E+BVEmMABRZhtk%,:xsWKS g,2. 4k~eNOZ uZrA:a8tDZ5,@&6'plt12YUg+ JHC /3 ...6 OOIRRI,8'5) SAAEVONIWeSZ2cem5 +TIa&E8V=gkic *&+ O28EJkg?U0F,2 E 6OnpHex UKA rod! O'OnoiZ742E T~bCliZ!+tzmo,rUU" Ztu3 Ba'OjxXyYEe WgS@!eSPU+ S Nt1O, oad0 S Ua IxSAc yEZ1 86pO0n= W1ULOArR ThteS aeqle YOuHK? 30mEOdH@2m:3jZEZSQE K L?zIy*Vv ~C!*e7i~Kk'>nS 826 S@ACINCK IvOOZ0zzu SeA 6710 CUI gga 2 OULKQys~6BC 7 NzOBoPOeT3YC*I $1 (j@W AX*1tOoUA211St Le" :Ut> st?