Bahwa penyesuaian upah pokok yang disepakati antaraPengusaha dan Serikat Pekerja ,yang tertuang dalam Perjanjian KerjaBersama adalah kenaikan upah berdasarkan perhitungan COLA (Costof living adjustment) yaitu sebesar 1,5 kali infalsi ;3.

Bahwa SK Direksi 12 Januari 2017, tentang penyesuaian upahpokok bagi seluruh karyawan Tergugat ditahun 2017, yang dibuatberdasarkan usulan atas dasar perhitungan Dadi Mausuf Cahyadi selakuSenior Manager HRD seharusnya dibuat dengan tetap mengacu padakesepakatan bersama dalam PKB yang didasarkan pada perhitunganCOLA sebesar 1,5 kali infalsi tahun 2016 atau sebesar 4,53 %;4.

Bahwa perihal untuk kenaikan upah pokok, jabatan ataupenghasilan Para Penggugat dalam perkara aquo, menurut Majelisdapat dilakukan oleh Senior Manager HRD dengan membuat proposaltersendiri yang ditujukan kepada Tergugat , sebagaimana yang pernahdilakukan Senior Manager HRD terhadap ke 73 orang karyawanTergugat dan bukan dimasukan / disisipkan kedalam penyesuaianupah pokok bagi seluruh karyawan tahun 2017, yang hanya didasarkanpada perhitungan 1,5 kali infalsi tahun 2016 atau sebesar 4,53 % ,sebagaimana

(bukti P4 = bukti T18 A);Menimbang bahwa pada tanggal 26 Oktober 2017, Tergugat melakukanperubahan dan penyesuaian upah Para Pengguat dengan pertimbangan Pasal28 ayat (4) Perjanjian Kerja Bersama yang didasarkan pada perhitungan COLAsebesar 1,5 kali infalsi ( bukti T20 s/d bukti T24);Menimbang berdasarkan perubahan dan penyesuaian upah ParaPengguat, Tergugat mengeluarkan surat perintah pengembalian gaji Pokokkepada Para Panggugat (vide bukti P5a s/d bukti P5b) dan dari 8 orangkaryawan Tergugat yang

mengalami kenaikan penyesuaian upah pokok diatasCOLA tahun 2017, diketahui 3 orang karyawan telah mengembalikankelebihannya pada Tergugat (bukti T14, bukti T15 dan bukti T16) ;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan sebelumnya dimana SKDireksi 12 Januari 2017 sudah tidak berlaku bagi Para Penggugat dan Tergugattelah melakukan perubahan dan penyesuaian upah Para Pengguatberdasarkan pada perhitungan COLA sebesar 1,5 kali infalsi maka menurutMajelis adalah beralasan hukum apabila Para Penggugat wajib

untuk menghadap dipersidangan, tidak hadir;

Yktiap tahunnya, untuk mengantisipasi bertambahnya kebutuhan seiring makinbertambah umurnya anak dan kenaikan infalsi terhadap rupiah.Menimbang, bahwa untuk melaksanakan Peraturan Mahkamah AgungNomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan yangBerhadapan dengan Hukum,oleh karena itu untuk memberi perlindunganhukum hakhak perempuan pasca perceraian, kewajiban pembayaran akibatperceraian ini yang berupa mutah, nafkah iddah dan nafkah terhutang , harusdibayar sebelum pengucapan ikrar

Inflasi Sedang, infalsi ini memiliki ciri yaitu lajunya berkisarantara 10% sampai dengan 30% per tahun. Inflasi Berat adalah inflasi yang lajunya antara 30% sampaidengan 100%. Inflasi Liar, adalah inflasi yang lajunya sudah melebihi dari 100%per tahun.24. Bahwa jika Penggugat menggunakan Perhitungan berdasarkan lajuinflasi sedang, dengan angka 12 % pertahun, maka perhitunganharga tanah dan bangunan milik Penggugat adalah sebagai berikut:a.

dengan Tergugat Rekonvensi senyatanya kini berada dalampengasuhan Penggugat Rekonvensi, maka dengan demikian untuk menjaminkelangsungan hidup anak tersebut agar bisa hidup layak, tumbuh danberkembang secara wajar dalam rangka mengembangkan bakat dankemampuan intelektualitasnya, maka Tergugat Rekonvensi wajib menafkahianak yang bernama PULAN BIN PULAN, lahir 20 September 2018 untuk setiapbulannya sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) di luar biaya pendidikandan kesehatan dengan pertambahan infalsi

juga disebut dengan berapa banyaknya uang (rupiah)untuk memperoleh barang tersebut; Menurut Nopirin (1987:25) inflasi adalah proses kenaikan hargahargaumum barangbarang secara terus menerus selama periode tertentu; Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:578603), inflasi dinyatakansebagai kenaikan harga secara umum;Ada beberapa macam inflasi, antara lain; Inflasi Ringan atau inflai merangkak (creeping inflation) adalah inflasiyang lajunya kurang dari 10% (sepuluh persen) pertahun; Inflasi Sedang, infalsi

Bahwa ada pepatah yang mengatakan TAK KENALMAKA TAK SAYANG, maka apabila TERGUGAT I maumeluangkan waktunya untuk mendalami BPS dan hasilstatistiknya maka TERGUGAT I sekiranya mengetahuiitikad baik dari PENGGUGAT yang mempergunakan indeksHarga Konsumen Indonesia dan infalsi bulanan yangdipublikasikan oleh BPS sebagai rujukan harga pasaruntuk menentukan harga sewa untuk JANGKA WAKTUPEMBAHARUAN sebagai SUATU PILIHAN YANG INDEPENDENDAN DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN SECARA HUKUM SERTAAplikasi penggunaan