KPC yaitu Desa Kahingai, Desa Nanga Matu, DesaPetarikan dan Desa Bintang Mengalih pada bulan Januari 2018,Februari 2018, Maret 2018, April 2018, Mei 2018, Juni 2018 danJuli 2018 tidak pernah Terdakwa berikan kepada masyarakatDesa Kahingai, Desa Nanga Matu, Desa Petarikan dan DesaBintang Mengalih karena Terdakwa gunakan untuk kepentinganpribadi Terdakwa kemudian untuk mengelabui PT.

KPC yaitu Desa Kahingai, DesaNanga Matu, Desa Petarikan dan Desa Bintang Mengalih;e Bahwa PT. KPC tidak pernah memberikan izin kepadaTerdakwa menggunakan dana insentif atau CSR dari PT.

KPC yaitu Desa Kahingai, DesaNanga Matu, Desa Petarikan dan Desa Bintang Mengalih mengajukanpermohonan dana Insentif atau CSR untuk 4 (empat) desa binaan yangberada di sekitar areal PT. KPC yaitu Desa Kahingai, Desa Nanga Matu,Desa Petarikan dan Desa Bintang Mengalih beserta daftar namanamapenerima dana insentif atau CSR dari 4 (empat) desa tersebut kebagian keuangan PT.

BunDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Negeri Pangkalan Bun yang memeriksa dan mengadili perkaraperkarapidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusansebagaimana tersebut di bawah ini dalam perkara atas nama Terdakwa:Nama Lengkap : DEDI Bin ILHAM EFENDI.Tempat lahir : Desa Kahingai (Lamandau).Umur / tanggal lahir : 29 Tahun /01 Juli 1982.Jenis kelamin : Lakilaki.Kebangsaan : Indonesia.Tempat tinggal : Desa Kahingai Kecamatan Belantikan

ALAM PERSADA NUSANTARA,Perbuatan tersebut dilakukan oleh ia Terdakwa dengan caracara sebagai berikut :e Bahwa pada hari Rabu tanggal 16 November 2011 sekitar jam 15.00 WIB bertempat didepan Pondok Terdakwa di Jalan Desa Kahingai Kec. Belantikan Raya Kab. Lamandau Prop.Kalteng Terdakwa sedang menunggu kendaraan dari arah simpang Desa Kahingai menujuTambang PT. ALAM PERSADA NUSANTARA, Kemudian Terdakwa melihat ada mobilHalaman 2 dari 12 Putusan No. 83/Pid.B/2012/PN. P.

Alam Persada Nusantara;Bahwa awalnya saksi bersama dengan Sila sedang dalam perjalanan dari Simpang DesaKahingai menuju Desa Kahingai Kecamatan Belantikan Raya Kabupaten Lamandaumenggunakan sebuah mobil merk Toyota Hilux warna hitam dengan nomor Polisi B9367 BBA yang dikemudikan oleh Sila, sebelum sampai ke desa Kahingai ternyata mobilyang saksi tumpangi dihadang oleh Terdakwa dengan cara berdiri ditengah jalan sambilmemegangi sebuah kayu balok, melihat hal tersebut kemudian Sila menghentikan mobilyang

Saksi SILA SUDARMAN BinYAKOB, di bawah sumpah dan pada pokoknya menerangkansebagai berikut: Bahwa kejadian pengrusakan itu terjadi pada hari Rabu, 16 November 2011 sekitar pukul15.30 WIB di Jalan Desa Kahingai Kecamatan Belantikan Raya Kabupaten Lamand auPropinsi Kalimantan Tengah; Bahwasaksi bekerja sebagai driver/supir di PT.

Alam Persada Nusantara; Bahwa awalnya saksi bersama dengan Rendi sedang dalam perjalanan dari Simpang DesaKahingai menuju Desa Kahingai Kecamatan Belantikan Raya Kabupaten Lamandaumenggunakan sebuah mobil merk Toyota Hilux warna hitam dengan nomor Polisi B9367 BBA yang dikemudikan oleh saksi, sebelum sampai ke desa Kahingai ternyatamobil yang saksi kemudikan dihadang oleh Terdakwa dengan cara berdiri ditengah jalansambil memegangi sebuah kayu balok, melihat hal tersebut kemudian saksimenghentikan

1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II;
2. Menyatakan sah pernikahan antara Pemohon I (Abdullah bin Abang Isa) dengan Pemohon II (Anoy binti Kahingai) yang dilaksanakan pada tanggal 07 Maret 2011 di Desa Jongkong Pasar, Kecamatan Jongkong, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat;
3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp145.000,00 (seratus empat puluh lima ribu rupiah);

UTA ENGINEERING CONSULTANT Tahun Anggaran 2019 (Asli);

Kahingai, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, Laporan Akhir Jilid C Tahun Anggaran 2019 (Asli);

Lamandau (Legalisir);

(Legalisir);

(Legalisir);

UTA ENGINEERING CONSULTANT Tahun Anggaran 2019 (Asli);

Kahingai, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, Laporan Akhir Jilid C Tahun Anggaran 2019 (Asli);

Lamandau (Legalisir);

(Legalisir);

(Legalisir);