Bahwa puncak perselisinan antara Pemohon dan Termohonterjadi pada awal tahun 2016, dimana akibat dari kekebasan dankurang kepedulian Termohon terhadap Pemohon, Pemohon khilafmelakukan perselingkuhan terhadap perempuan lain, dan di ketahuioleh Termohon, sejak saat itu antara Pemohon dan Termohon dimediasi oleh antara kedua belah pihak keluarga, dan Pemohonminta maaf kepada Termohon atas kesalahan Pemohon, akan tetapiTermohon tidak bisa menerima Pemohon untuk tetap bersamamenjalani rumah tangga dengan

ini dalam tingkat banding ;Menimbang, bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan Pengadilan Tinggiberpendapat sebagai berikut :e Bahwa Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim tingkatpertama bahwa penjatuhan pidana penjara terhadap Terdakwa anak yang terbuktibersalah melakukan tindak pidana merupakan pilihan terakhir (Ultimumremedium), demi untuk kepentingan terbaik anak ;e Bahwa Pasal 79 Undangundang Nomor : 11 Tahun 2012 tentang SistemPeradilan Pidana Anak menghendaki pidana pembatasan kekebasan

ini dalam tingkat banding ;Menimbang, bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan Pengadilan Tinggiberpendapat sebagai berikut :e Bahwa Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim tingkatpertama bahwa penjatuhan pidana penjara terhadap Terdakwa anak yang terbuktibersalah melakukan tindak pidana merupakan pilihan terakhir (Ultimumremedium), demi untuk kepentingan terbaik anak ;e Bahwa Pasal 79 Undangundang Nomor : 11 Tahun 2012 tentang SistemPeradilan Pidana Anak menghendaki pidana pembatasan kekebasan

antara Penggugatdengan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan percekcokan sertatidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam berumah tangga, sehinggaoleh karenanya Tergugat merasa berhak dan mempunyai alasan untukmenuntut cerai dari Tergugat.Adapun alasan alasan Penggugat mengajukan gugatan Perceraiankepada Tergugat adalah sebagai berikut :6.1 Pihak keluarga Penggugat maupun keluarga Tergugat selalu IkutCampur masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehinggatidak ada kemandirian dan kekebasan

seseorang telah melakukansuatu tindak pidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhiseluruh unsurunsur dari tindak pidana yang didakwakan kepadanya ;Halaman 9 dai 15 Putusan Nomor :56/Pid.B/2016/nurhalizah/bs.10Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umumdengan dakwaan yang berbentuk alternatif, yaitu kesatu diancam pidanamelanggar pasal 372 KUHP atau kedua diancam pidana melanggar pasal 378KUHP ;Menimbang, bahwa oleh dakwaan Penuntut Umum berbentukalternatif, yang artinya diberi kekebasan

Dengan tidakmengurangi azas kekebasan berkontrak antara Penggugat danTergugat sebagaimana tercantum dalam pasal 1320KUHPerdata, maka perjanjian perkawinan tersebut tetap sahadanya, karena Penggugat dan Tergugat mengatur sendiritentang segala sesuatu yang menyangkut perkawinannya.Menimbang, bahwa i berikut ini Majelis Hakim akanmempertimbangkan dalil dalil dari gugatan Penggugat ;Menimbang, bahwa sesuai dengan keterangan saksisaksi Penggugat diperoleh fakta fakta hukum, dimanaantara Penggugat dengan

Tergugat tidak pernah memberikan nafkah,baik lahir maupun bathin untuk Penggugat, dan Tergugattidak ada meninggalkan harta yang dapat dijadikansebagai pengganti nafkah;Bahwa karena tingkah laku Tergugat yang telah membunuhnenek Tergugat tersebut, Penggugat merasa tidak sanggupmembina rumah tangga bersama Tergugat, selain ituPenggugat juga merasa takut disakiti oleh Tergugat;Bahwa pada tanggal 03 Nopember 2011 Tergugat telah keluar(bebas) dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan KABUPATENBANGKA namun dengan kekebasan

sumpahnya telah menerangkan halhal sebagaiberikut: Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalahibu kandung Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah, namun belumdikaruniai keturunan; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun danharmonis, namun sekarang tidak rukun lagi sering terjadi perselisihan danpertengkaran hingga sekarang; Bahwa penyebabnya karena Tergugat yang memiliki sifat cemburu yangberlebihan, dimana Tergugat tidak memberikan kekebasan

kemauannya, bahkan Penggugat dahulu Tergugat, memilihpulang ke Bengkulu untuk bermusyawarah dengan keluarga, namunpada tanggal 10 Maret 2014 tibatiba Tergugat (suami) Penggugatdatang dan menyusul ke Bengkulu, dengan maksud mengajak rukun/hidup bersama lagi di Metro, kemudian Tergugat menyampaikanpermohonan maafnya dan membuat perjanjian kepada Penggugat dankeluarga Penggugat agar Penggugat bersedia kembali rukun bersamaTergugat dan Tergugat berjanji akan melindungi dan memberikankenyamanan, memberikan kekebasan

Bahwa selama Tergugat tinggalkan bekerjasegala sesuatu. kebutuhan Tergugat telahPenggugat penuhi sebagai tanggung jawab sebagaisuami, dan memeberikan kekebasan untuk bergaulsepanjang tidak melampaui batas dan selalumenjaga etika dan sopan santun selaku istriditinggal bekerja;3.

Anak Pertama dan Anak Kedua berhak untuk dapat hidup,tumbuh,berkembang secara secara wajar sesuai dengan harkat dan martabatkemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tergugat dan penggugat.Menimbang, bahwa penggugat selaku ibu dari dua orang anak yangbernama Anak Pertama Penggugat dengan Tergugat dan Anak KeduaPenggugat dengan Tergugat, telah memperlihatkan kesungguhannya untukmemelihara kedua anak demi kepentingan kedua anak tersebut, ketikakedua anak berada di tergugat dan penggugat diberi kekebasan

jangka waktu pelunasan yang telah disepakati,maka perjanjian tersebut batal dengan sendirinya;Menimbang, bahwa akan tetapi mengenai klausula yang menentukanbahwa pihak pertama tidak berkewajiban untuk mengembalikan uang tanda jadipengikatan jual beli yang telah diserahkan oleh pihak Kedua, adalah klausula yangtidak mencerminkan nilai keadilan bagi pihak Kedua, maka menurut MajelisHakim Pengadilan Tinggi Medan, klausula ini bertentangan dengan rasa keadilan,oleh karena itu klausula yang memberikan kekebasan

Menyatakan bahwa anak Penggugat dan Tergugat, masing-masing bernama : ANAK 1 PENGGUGAT DAN TERGUGAT (15 tahun), laki-laki dan ANAK 2 PENGGUGAT DAN TERGUGAT (12 tahun), perempuan tetap diasuh oleh Penggugat dan memberikan kekebasan kepada Tergugat untuk menjenguk kedua anaknya;5.

Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP;Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum berbentuk dakwaan alternativeoleh karenanya Majelis Hakim diberi kekebasan memilih dakwaan mana yang akan dibuktikan;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan Majelis Hakimdakwaan yang sesuai dengan fakta dipersidangan adalah dakwaan kesatu sebagaimana diatur dandiancam pidana berdasarkan pasal 378 KUHP Jo.

Mendasarkan pada rumusan dalam pasal 5 ayat (1) UndangundangNomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman tersebut, Hakim diberikankelonggaran/kekebasan untuk memberikan putusan terhadap perkara yang ditanganinya,sepanjang bisa memenuhi 3 (tiga) asas/aspek tujuan menjatuhan putusan yaitu asasKepastian Hukum, asas keadilan dan asas kemanfaatan.

dari pasal yangdidakwakan kepadanya;11Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum, terdakwa diajukan olehPenuntut Umum ke persidangan dengan dakwaan alternative yaitu:e Dakwaan Pertama : sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 82 UUNo.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak; ataue Dakwaan Kedua : sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 290 ayat(2) KUHP;Menimbang, bahwa dikarenakan Dakwaan Penuntut Umum berbentuk Dakwaanalternatif maka Majelis Hakim diberi kekebasan

arti meminta dengan sungguhsungguh agar Pemohon segera menikahdan tidak menundanunda lagi pernikahannya karena usia Pemohon sudahsangat cukup, saksi tidak menentukan dengan siapa Pemohon harus menikah,melainkan diberi kebebasan dengan siapa Pemohon akan menikah,sedangkan saksi kedua tidak mengetahui ayah Pemohon memaksa Pemohonuntuk menikah dengan Termohon, dan saksi ketiga mengetahui ayah kandungPemohon tidak pernah memaksa ataupun menentukan dengan siapaPemohon harus menikah, melainkan diberi kekebasan

pnggang warna hitam merk titato yang berisikan gembok dan kunci; 1 (satu) buah tas warna hitam merk cartier;Menimbang, bahwa terdakwa didakwa dengan dakwaan alternative yaitu dakwaan kesatusebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan pasal 378 KKUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke1KUHP atau kedua sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan pasal 378 KUHP Jo Pasal56 ayat (1) ke1 KUHPMenimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum berbentuk dakwaan alternativeoleh karenanya Majelis Hakim diberi kekebasan

Kredit yang telahTergugat berikan kepada Penggugat berjumlah Rp. 1.750.000.000 ( satu milyartujuh ratus lima puluh juta rupiah), kedua akte mana dibuat oleh dan dihadapanElvina Darman, Notaris Palembang, berikut dengan perjanjian perubahan danpenambahannya ;Bahwa Akte Perjanjian Kredit No. 30, tanggal 24 Oktober 2014 dan AkePerjanjian Kredit No. 31, tanggal 24 Okotber 2017, merupakanhasilkesepakatan Tergugat dengan Penggugat (kontraktual antara Penggugatdengan Tergugat), yang didasari oleh azaz kekebasan

Bahwa Asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam Pasal 1338KUH Perdata bukanlah kekebasan tanpa batas karena dalam Pasal1837 KUH Perdata membatasi ketentuan pasal 1338 KUH Perdatatersebut yaitu ; Perjanjian tidak boleh melanggar nilainilai, norma danperaturan per undangundangan yang berlaku di Indonesia.