Darawiyah binti Lakundung; Haji Pabi; I Pammai binti Lababa; Yammina binti Lababa; I Jara binti Lababa; Abdul Hafid bin Lage; Hj. Fahariah binti H. Pabi

Pabi (Tergugat III) maupun surat rente (IPEDA) atauSPPT (PBB) baik atas nama Lakundung Bin Lababa maupun atas namaTergugatTergugat ataupun atas nama orang lain yang erat hubungannya(kaitannya) dengan sawah/obyek sengketa tersebut adalah tidak sah dantidak mempunyai kekuatan hukum apapun ;Menetapkan, bahwa akibat dari perbuatan Lakundung Bin Lababa(semasih hidupnya) dan TergugatTergugat menguasai sawah sengketatersebut, menyebabkan PenggugatPenggugat menderita (mengalami)kerugian berupa hilangnya

bentuk dan bagian masingmasing warisan para ahli waris Lababa termasuk bagian warisan untuk Lakundung.

No.962 K/Pdt/2006 Bahwa dari perkawinan Lakundung dengan Combo telah melahirkan 3(tiga) orang anak yaitu :1. Hayong (alm.) mempunyai 3 (tiga) orang anak yaitu : NAIZAH, Hj.KASMAWATI dan SYAMSUL HARYONO.2. Hj. Sila.3. Hj. Darawiah (Tergugat ).Oleh karena Penggugat mendalilkan objek sengketa adalah milik Lababayang beralih kepada Lakundung, maka seharusnya ahli waris Lakundungyang lainnya juga ikut digugat, termasuk ahli waris dari alm. Hayong.

Aming ;Menimbang, bahwa terhadap alasanalasan tersebut Mahkamah Agungberpendapat sebagai berikut :Mengenai alasan 1.1.Bahwa alasan ini dapat dibenarkan, karena yang disengketakan dalamperkara ini adalah tentang pembagian warisan antara para ahli waris darialmarhum LAKUNDUNG, maka semua ahli waris Lakundung harus dilibatkansebagai pihak.

DARAWIYAH Binti LAKUNDUNG, 2. H. PABI tersebut ;Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Makassar No. 182/Pdt/2005/PT.Mks. tanggal 05 Oktober 2005 yang menguatkan putusan Pengadilan NegeriPinrang No.06/Pdt.G/2004/PN.Prg. tanggal 02 Pebruari 2005 ;Hal. 12 dari 13 hal. Put.

tahun 1957 dengan menanamipisang dan ubi;Bahwa selama hidupnya Ambo Tjanang serta Bakke maupun Cakkuataupun para Penggugat sama sekali tidak pernah melakukan tukar menukarataupun jual beli tanah tersebut kepada para Tergugat atau siapapun;Bahwa setelah Laranreng (Penggugat ) menjadikan tanah sawah tersebutmenjadi tanah kebun pada tahun 1957 dan selanjutnya digarap secara terusmenerus dengan menyuruh lamandai bersam Indo menggala berkebun denganmenanam pisang dan ubi dan sebelum tahun 1965 mulailah LaKundung

Nene Mallomo;e Sebelah Utara : Sulu;e Sebelah Selatan : Pide Pandeng;Bahwa atas permintaan izin LaKundung (orang tua Latta/ Gangka)Penggugat memberi kepercayaan kepada La Kundung untuk menggarap danmenjaga tanah objek sengketa tersebut dan mendirikan rumah di atasnyayang sekarang ditempati Tergugat Gangka;Bahwa meskipun para Penggugat ingin menguasai dan memiliki objeksengketa tersebut dan telah berusaha menghubungi para Tergugat agarmenyerahkan objek sengketa milik para Penggugat tersebut kepada