Ditemukan 320084 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 10-06-2024 — Putus : 10-07-2024 — Upload : 25-07-2024
Putusan PA GARUT Nomor 2804/Pdt.G/2024/PA.Grt
Tanggal 10 Juli 2024 — Penggugat melawan Tergugat
160
  • PERTIMBANGAN HUKUM

    Menimbang, bahwa sebagaimana diuraikan di atas terbukti sebagai fakta hukum bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dan juga telah berpisah setidaknya sebelas bulan;

    Menimbang bahwa dalam hal ini majelis juga berpendapat pada dasarnya tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengan kalimat (menolak mafsadat

    lebih diutamakan daripada meraihnya) mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnya hukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan, keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat sehingga bila menimbulkan mafsadat yang sangat kompleks maka seharusnya lebih diutamakan untuk menghindarinya daripada memperoleh mashlahat yang belum tentu dapat diraih;

    Menimbang, bahwa Majelis juga memberikan

Register : 25-06-2024 — Putus : 08-07-2024 — Upload : 25-07-2024
Putusan PA GARUT Nomor 3091/Pdt.G/2024/PA.Grt
Tanggal 8 Juli 2024 — Penggugat melawan Tergugat
60
  • PERTIMBANGAN HUKUM

    Menimbang, bahwa fakta-fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqhiyyah yang berbunyi:

    Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;

    Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan telah terbukti alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang

Register : 11-06-2024 — Putus : 10-07-2024 — Upload : 25-07-2024
Putusan PA GARUT Nomor 2847/Pdt.G/2024/PA.Grt
Tanggal 10 Juli 2024 — Penggugat melawan Tergugat
150
  • PERTIMBANGAN HUKUM

    Menimbang, bahwa fakta-fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqhiyyah yang berbunyi:

    Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;

    Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan telah terbukti alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang

Register : 27-06-2024 — Putus : 08-07-2024 — Upload : 25-07-2024
Putusan PA GARUT Nomor 3143/Pdt.G/2024/PA.Grt
Tanggal 8 Juli 2024 — Penggugat melawan Tergugat
90
  • PERTIMBANGAN HUKUM

    Menimbang, bahwa fakta-fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqhiyyah yang berbunyi:

    Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;

    Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan telah terbukti alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang

Register : 11-06-2024 — Putus : 10-07-2024 — Upload : 25-07-2024
Putusan PA GARUT Nomor 2832/Pdt.G/2024/PA.Grt
Tanggal 10 Juli 2024 — Penggugat melawan Tergugat
180
  • PERTIMBANGAN HUKUM

    Menimbang, bahwa fakta-fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqhiyyah yang berbunyi:

    Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;

    Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan telah terbukti alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang

Register : 06-06-2024 — Putus : 08-07-2024 — Upload : 25-07-2024
Putusan PA GARUT Nomor 2765/Pdt.G/2024/PA.Grt
Tanggal 8 Juli 2024 — Penggugat melawan Tergugat
80
  • PERTIMBANGAN HUKUM

    Bahwa fakta-fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqhiyyah yang berbunyi:

    Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;

    Bahwa untuk menguatkan Majelis Hakim dalam mengambil pertimbangan hukum, perlu mengetengahkan Firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 227 yang berbunyi: :

    Artinya : "Apabila mereka

Register : 10-06-2024 — Putus : 08-07-2024 — Upload : 25-07-2024
Putusan PA GARUT Nomor 2811/Pdt.G/2024/PA.Grt
Tanggal 8 Juli 2024 — Penggugat melawan Tergugat
110
  • PERTIMBANGAN HUKUM

    Bahwa fakta-fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqhiyyah yang berbunyi:

    Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;

    Bahwa untuk menguatkan Majelis Hakim dalam mengambil pertimbangan hukum, perlu mengetengahkan Firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 227 yang berbunyi: :

    Artinya : "Apabila mereka

Register : 07-01-2021 — Putus : 19-01-2021 — Upload : 19-01-2021
Putusan PA KAJEN Nomor 24/Pdt.P/2021/PA.Kjn
Tanggal 19 Januari 2021 — Pemohon melawan Termohon
2417
  • Siapa yang tidakmampu, hendaknya dia berpuasa, karena puasa dapat meringankansyahwatnya.Menimbang, bahwa keinginan anak Pemohon dan calon suami untukmenikah sudah sedemikian kuatnya, sehingga apabila dipaksakan untuk tidakdinikahkan akan menimbulkan mafsadat yang lebin besar dari padamaslahatnya, padahal menolak mafsadat itu adalah lebih diutamakan dari padamencapai maslahat, sebagaimana dimaksud Qoidah Fighiyah dalam KitabAsybah Wan Nadhaair halaman 62 yang diambil alih sebagai pendapat Majelishakim
    legislatif,kepentingankepentingan terbaik anak harus menjadi pertimbangan utama;Menimbang, bahwa berdasarkan Perma RI Nomor 5 Tahun 2019Tentang Pedoman mengadili Permohonan Dispensasi Nikah pasal 1 angka 1,anak Pemohon termasuk kategori anak karena masih di bawah umur 19 tahun,maka perkara ini dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa anak Pemohon dengan calon suaminya telah salingmengenal dan mencintai yang tidak dapat dipisahkan lagi, maka apabila tidaksegera dinikahkan dikawatirkan timbul mafsadat
    Penetapan Nomor 24/Pdt.P/2021/PA.Kjnberkelanjutan, padahal menolak mafsadat itu lebin diutamakan daripadamenarik kemaslakatan, sesuai dengan Qo'idah Fightyah tersebut di atas.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dihubungkan dengan asas maslahahmursalah, maka permohonan paraPemohon telah beralasan, oleh karenanya permohonan tersebut patutdikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini dalam bidang perkawinan,maka sesuai Pasal 89 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun
Register : 23-03-2021 — Putus : 30-03-2021 — Upload : 30-03-2021
Putusan PA KAJEN Nomor 144/Pdt.P/2021/PA.Kjn
Tanggal 30 Maret 2021 — Pemohon melawan Termohon
137
  • Dalamperkara in anak Pemohon benarbenar telah hamil akibat hubungan badandengan calon suaminya bernama Calon mantu, maka sudah sepatutnya anakPemohon dengan calon suaminya tersebut harus segera dinikahkan;Menimbang, bahwa keinginan anak Pemohon dan calon suami untukmenikah sudah sedemikian kuatnya, bahkan keduanya sudah melakukanhubungan layaknya suami isteri dan calon isteri Sudah hamil 7 bulan, sehinggaapabila dipaksakan untuk tidak dinikahkan akan menimbulkan mafsadat yanglebih besar dari pada
    maslahatnya, padahal menolak mafsadat itu adalah lebihdiutamakan dari pada mencapai maslahat, sebagaimana dimaksud QoidahFiqghiyah dalam Kitab Asybah Wan Nadhaair halaman 62 yang diambil alihsebagai pendapat Majelis hakim Menolak kemafsadatan itu adalah lebih utamadari pada menarik kemaslahatan;Lact!
    legislatif,kepentingankepentingan terbaik anak harus menjadi pertimbangan utama;Menimbang, bahwa berdasarkan Perma RI Nomor 5 Tahun 2019Tentang Pedoman mengadili Permohonan Dispensasi Nikah pasal 1 angka 1,anak Pemohon termasuk kategori anak karena masih di bawah umur 19 tahun,maka perkara ini dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa anak Pemohon dengan calon suaminya telah salingmengenal dan mencintai yang tidak dapat dipisahkan lagi, maka apabila tidaksegera dinikahkan dikawatirkan timbul mafsadat
    di belakang hari secaraberkelanjutan, padahal menolak mafsadat itu lebin diutamakan daripadamenarik kemaslakatan, Sesuai dengan Qo'idah Fightyah tersebut di atas.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dihubungkan dengan asas maslahahmursalah, maka permohonanPemohon telah beralasan, oleh karenanya permohonan tersebut patutdikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini dalam bidang perkawinan,maka sesuai Pasal 89 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentangPeradilan
Register : 04-01-2021 — Putus : 19-01-2021 — Upload : 19-01-2021
Putusan PA KAJEN Nomor 1/Pdt.P/2021/PA.Kjn
Tanggal 19 Januari 2021 — Pemohon melawan Termohon
2415
  • Siapa yang tidakmampu, hendaknya dia berpuasa, karena puasa dapat meringankansyahwatnya.Menimbang, bahwa keinginan anak Pemohon dan calon suami untukmenikah sudah sedemikian kuatnya, sehingga apabila dipaksakan untuk tidakdinikahkan akan menimbulkan mafsadat yang lebin besar dari padamaslahatnya, padahal menolak mafsadat itu adalah lebih diutamakan dari padamencapai maslahat, sebagaimana dimaksud Qoidah Fighiyah dalam KitabAsybah Wan Nadhaair halaman 62 yang diambil alih sebagai pendapat Majelishakim
    legislatif,kepentingankepentingan terbaik anak harus menjadi pertimbangan utama;Menimbang, bahwa berdasarkan Perma RI Nomor 5 Tahun 2019Tentang Pedoman mengadili Permohonan Dispensasi Nikah pasal 1 angka 1,anak Pemohon termasuk kategori anak karena masih di bawah umur 19 tahun,maka perkara ini dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa anak Pemohon dengan calon suaminya telah salingmengenal dan mencintai yang tidak dapat dipisahkan lagi, maka apabila tidaksegera dinikahkan dikawatirkan timbul mafsadat
    Penetapan Nomor 1/Pdt.P/2021/PA.Kjnberkelanjutan, padahal menolak mafsadat itu lebin diutamakan daripadamenarik kemaslakatan, sesuai dengan Qo'idah Fightyah tersebut di atas.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dihubungkan dengan asas maslahahmursalah, maka permohonan paraPemohon telah beralasan, oleh karenanya permohonan tersebut patutdikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini dalam bidang perkawinan,maka sesuai Pasal 89 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun
Register : 17-11-2014 — Putus : 12-12-2014 — Upload : 23-12-2014
Putusan PTA BANDAR LAMPUNG Nomor 33/Pdt.G/2014/PTA.Bdl
Tanggal 12 Desember 2014 — PEMBANDING VS TERBANDING
7717
  • KHI) adalahmerupakan fondasi yang utama untuk dapat tegaknya sebuah rumah tanggayang sejahtera dan bahagia, maka keberatan Tergugat/Pembanding tentangmasih sangat menghargai Terbanding sebagai seorang istri harusdikesampingkan;Menimbang, bahwa dari uraian diatas, Majelis Hakim Pengadilan TinggiAgama Bandarlampung berpendapat bahwa mempertahankan rumah tanggayang demikian hanya akan menambah madlarat bagi kedua belah pihak,Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga tersebut hanyaakan menimbulkan mafsadat
    bagi kedua belah pihak dan perceraian jugadapat menghilangkan kemashlahatan bagi satu pihak yang berarti jugamenimbulkan mafsadat bagi pihak lainnya.
    Oleh karenanya dalam hal initerdapat dua mafsadat yang saling berhadapan, maka dipilih mafsadat yanglebih ringan akibatnya, sesuai dengan kaidah figih yang diambil menjadipendapat dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Banding, berbunyi:logasl GISi,L jlo Lagolac! 9) WUramac yoylai Is!Artinya: "Apabila berhadapan dua mafsadat dihindari mafsadat yang palingbesar kemudharatannya dengan mengambil yang lebih ringan mafsadatnya.
Register : 05-01-2021 — Putus : 19-01-2021 — Upload : 19-01-2021
Putusan PA KAJEN Nomor 15/Pdt.P/2021/PA.Kjn
Tanggal 19 Januari 2021 — Pemohon melawan Termohon
208
  • Siapa yang tidakmampu, hendaknya dia berpuasa, karena puasa dapat meringankansyahwatnya.Menimbang, bahwa keinginan anak Pemohon dan calon suami untukmenikah sudah sedemikian kuatnya, sehingga apabila dipaksakan untuk tidakdinikahkan akan menimbulkan mafsadat yang lebin besar dari padamaslahatnya, padahal menolak mafsadat itu adalah lebih diutamakan dari padamencapai maslahat, sebagaimana dimaksud Qoidah Fighiyah dalam KitabAsybah Wan Nadhaair halaman 62 yang diambil alih sebagai pendapat Majelishakim
    Penetapan Nomor 15/Pdt.P/2021/PA.KjnSALINANsegera dinikahkan dikawatirkan timbul mafsadat di belakang hari secaraberkelanjutan, padahal menolak mafsadat itu lebin diutamakan daripadamenarik kemaslakatan, sesuai dengan Qo'idah Fightyah tersebut di atas.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dihubungkan dengan asas maslahahmursalah, maka permohonan paraPemohon telah beralasan, oleh karenanya permohonan tersebut patutdikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini
Register : 09-11-2016 — Putus : 27-12-2016 — Upload : 24-04-2019
Putusan PA KISARAN Nomor 958/Pdt.G/2016/PA.Kis
Tanggal 27 Desember 2016 — Penggugat melawan Tergugat
103
  • Tergugat adalahperselisihnan dan pertengkaran yang terus menerus;Menimbang, bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapatmungkin dihindari karena perbuatan tersebut halal tetapi dibenci Allah SWT,namun apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, tidak adaketenteraman serta rasa saling kasih sayang lagi antara Penggugat dan Tergugatdalam rumah tangga, maka jika tetap mempertahankan perkawinan dalam kondisisebagaimana tersebut = di atas, dikhawatirkan akan menimbulkankemudharatan/mafsadat
    , sebaliknya jika perkawinan tersebut tidak dipertahankan(bercerai) juga akan menimbulkan kemudharatan/mafsadat, oleh karenanyasetelah Majelis Hakim memperhatikan dan mempertimbangkan akan adanya duakemudharatan/mafsadat tersebut, maka Majelis Hakim menilai dengan lebihmengutamakan mana kemudharatan/mafsadat lebih kecil dari padaHal. 7 dari 9 hal.
    No 958 /Pdt.G/2016/PAKiskemudharatan/mafsadat yang lebin besar sebagaimana kaidah fiqhiyah yangmenyatakan :Lagasl CISL Lo logolacl 69) Yliamic Yo ylei IslArtinya : Apabila berhadapan dua mafsadat, maka diperhatikan mana yang lebihbesar mudiaratnya, dengan mengerjakan yang lebih kecil mudlaratnya,;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan akan lebih kecil mudharatnya/mafsadat jikaPenggugat dan Tergugat berpisah/bercerai, sehinnga gugatan Penggugatmemenuhi
Register : 26-07-2013 — Putus : 01-10-2013 — Upload : 04-10-2013
Putusan MS PROP NAD Nomor 67/Pdt.G/2013/MS-Aceh
Tanggal 1 Oktober 2013 — PEMBANDING VS TERBANDING
1718
  • Dan kadangkadang apapunsebabsebab timbulnya perselisinan ini, baik yang membahayakan atau patutdiduga membahayakan, sesungguhnya yang lebih baik adalah mengakhirihubungan perkawinan antara dua orang suami isteri ini...Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga tersebut hanyaakan menimbulkan mafsadat bagi kedua belah pihak, sedangkan perceraianjuga dapat menghilangkan kemashlahatan bagi satu pihak yang berarti jugamenimbulkan mafsadat bagi pihak lainnya.
    Oleh karenanya dalam hal initerdapat dua mafsadat yang saling berhadapan, maka dipilih mafsadat yanglebih ringan akibatnya, sesuai dengan kaidah figih yang diambil menjadipendapat dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Banding, berbunyi:Artinya: "Apabila berhadapan dua mafsadat dihindari mafsadat yang palingbesar kemudharatannya dengan mengambil yang lebih ringan mafsadatnya.
Register : 28-06-2021 — Putus : 27-07-2021 — Upload : 27-07-2021
Putusan PA DEMAK Nomor 287/Pdt.P/2021/PA.Dmk
Tanggal 27 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
93
  • PENETAPANNomor 287/Pdt.P/2021/PA.Dmklye 2 r cel > ole patio swlaoll i,Artinya : Menghindari kerusakan (mafsadat) lebih diutamakan daripadamengambil kebaikan (mashlahat);Menimbang, kaedah diatas menyebutkan bahwa menolak mafsadat(kerusakan) mestilah didahulukan dibanding mengambil mashlahat, oleh karenaitu segala peluang yang mengarah pada terjadinya mafsadat harus segeraditutup, dengan kata lain pernikahan antara anak Para Pemohon dengan calonHal 9 dari 11 hal Pen.
Register : 17-06-2021 — Putus : 06-07-2021 — Upload : 19-07-2021
Putusan PA DEMAK Nomor 245/Pdt.P/2021/PA.Dmk
Tanggal 6 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
83
  • PENETAPANNomor 245/Pdt.P/2021/PA.Dmklye 2 r cel > ule pasto swlaoJl i,Artinya : Menghindari kerusakan (mafsadat) lebih diutamakan daripadamengambil kebaikan (mashlahat);Menimbang, kaedah diatas menyebutkan bahwa menolak mafsadat(kerusakan) mestilah didahulukan dibanding mengambil mashlahat, oleh karenaitu segala peluang yang mengarah pada terjadinya mafsadat harus segeraditutup, dengan kata lain pernikahan antara anak Para Pemohon dengan calonisterinya tersebut diharapkan dapat menghindari keduanya
Putus : 24-03-2014 — Upload : 02-04-2014
Putusan MS PROP NAD Nomor 10/Pdt.G/2014/MS-Aceh
Tanggal 24 Maret 2014 — PEMBANDING VS TERBANDING
188
  • 988 tanggal 17 Maret1989, yang menyatakan bahwa pertengkaran, hidup berpisah tidak dalam satukediaman bersama/berpisah tempat tidur, salah satu pihak tidak meneruskankehidupan bersama dengan pihak lain, merupakan fakta yang cukupmemenuhi alasan suatu perceraian, dan mempertahankan rumah tangga yangdemikian itu adalah siasia;Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga yang sudah pecahjustru akan menimbulkan mafsadat bagi kedua belah pihak sedangkanperceraian juga menghilangkan kemashlahatan yang
    tentu juga mafsadat bagikedua belah pihak, namun oleh karena berhadapan dua mafsadat, maka harusdipilih mafsadat yang lebih ringan akibatnya, hal ini sesuai dengan kaedahfigh yang diambil menjadi pendapat dan pertimbangan Majelis Hakim tingkatbanding yang berbunyi:Artinya; Apabila berhadapan dua mafsadat dihindari mafsadat yangpaling besar kemudharatannya dengan melakukan yang lebih ringanmafsadatnya (vide; AlAsbah Wa alNadhaair, AsSayuti, halaman161);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di
Register : 02-10-2015 — Putus : 02-03-2016 — Upload : 21-03-2019
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 1342/Pdt.G/2015/PA.Lpk
Tanggal 2 Maret 2016 — Penggugat melawan Tergugat
124
  • Islam yaitu membentuk keluarga yangkekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa sesuai yang dimaksud pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindarioleh karena perbuatan tersebut halal tetapi dibenci Allah SWT, namun apabila tujuanperkawinan sudah tidak dapat terwujud, maka jika tetap mempertahankan perkawinan dalamkondisi sebagaimana tersebut di atas, dikhawatirkan akan menimbulkankemudharatan/mafsadat
    , sebaliknya jika perkawinan tersebut tidak dipertahankan (bercerai)juga akan menimbulkan kemudharatan/mafsadat, oleh karenanya setelah Majelis Hakimmemperhatikan dan mempertimbangkan akan adanya dua kemudharatan/mafsadat tersebut,maka Majelis Hakim menilai dengan lebin mengutamakan kemudharatan/mafsadat lebih kecildaripada terjadinya kemudharatan/mafsadat yang lebih besar sebagaimana kaidah fiqhiyahyang menyatakan :Lo*ajaC.) iArtinya : Apabila berhadapan dua mafsadat, maka diperhatikan mana yang
    lebihbesar mudlaratnya, dengan mengerjakan yang lebih kecil mudlaratnya;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, MajelisHakim berkesimpulan akan lebih kecil mudharatnya/mafsadat jika Penggugat dan Tergugatbercerai, disamping itu pula telah terdapat cukup alasan bagi Penggugat/tidak bertentangansecara hukum untuk melakukan perceraian sebagaimana maksud pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo.
Register : 09-06-2015 — Putus : 12-08-2015 — Upload : 15-12-2015
Putusan MS BIREUEN Nomor 228/Pdt.G/2015/MS Bir
Tanggal 12 Agustus 2015 — LARASWATI binti ABDULLAH Vs MUNAWAR bin ISMAIL
178
  • membentuk keluarga yang kekal danbahagia berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa sesuai yang dimaksudpasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, akansulit terwujud;Menimbang, bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yangsedapat mungkin dihindari oleh karena perbuatan tersebut halal tetapidibenci Allah SWT, namun apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapatterwujud, maka jika tetap mempertahankan perkawinan dalam kondisisebagaimana tersebut di atas, dikhawatirkan akan menimbulkankemudharatan/mafsadat
    , sebaliknya jika perkawinan tersebut tidakdipertahankan (bercerai) juga akan menimbulkan kemudharatan/mafsadat,oleh karenanya setelah Majelis Hakim memperhatikan danmempertimbangkan akan adanya dua kemudharatan/mafsadat tersebut,maka Majelis Hakim menilai dengan lebih mengutamakan manakemudharatan/mafsadat lebih kecil dari pada kemudharatan/mafsadatyang lebih besar sebagaimana kaidah fiqhiyah yang menyatakan :lagasl SISALArtinya : Apabila berhadapan dua mafsadat, maka diperhatikanmana yang lebih
    besar mudlaratnya, dengan mengerjakan yang lebih kecilmudlaratnya;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan akan lebih kecilmudharatnya/mafsadat jika Penggugat dan Tergugat bercerai, disampingitu pula telah terdapat cukup alasan bagi Penggugat/tidak bertentangansecara hukum untuk melakukan perceraian sebagaimana maksud pasal39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo.Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun
Register : 04-01-2016 — Putus : 25-02-2016 — Upload : 10-05-2016
Putusan MS BIREUEN Nomor 2/Pdt.G/2016/MS.BIR
Tanggal 25 Februari 2016 — Erna Sari binti M. Daud, Vs Khairul Azmi bin Mukhtar
187
  • UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan, akan sulit terwujud;Menimbang, bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapatmungkin dihindari oleh karena perbuatan tersebut halal tetapi dibenci AllahSWT, namun apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, tidak adaketentraman serta rasa saling kasih sayang lagi antara Penggugat danTergugat dalam rumah tangga, maka jika tetap mempertahankan perkawinandalam kondisi sebagaimana tersebut di atas, dikhawatirkan akan menimbulkankemudharatan/mafsadat
    , sebaliknya jika perkawinan tersebut tidakdipertahankan (bercerai) juga akan menimbulkan kemudharatan/mafsadat, olehkarenanya setelah Majelis Hakim memperhatikan dan mempertimbangkan akanadanya dua kemudharatan/mafsadat tersebut, maka Majelis Hakim menilaidengan lebih mengutamakan mana kemudharatan/mafsadat lebih kecil daripada kemudharatan/mafsadat yang lebih besar sebagaimana kaidah fiqhiyahyang menyatakan :lagas GIG IL Lye lagolas e595 liaise Uorle IIArtinya: Apabila berhadapan dua mafsadat,
    maka diperhatikan mana yanglebih besar mudlaratnya, dengan mengerjakan yang lebih kecilmudlaratnya;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan akan lebih kecil mudharatnya/mafsadat jikaPenggugat dan Tergugat berpisah/bercerai, disamping itu pula berdasarkanfakta hukum di atas telah sesuai dan terdapat cukup alasan bagi Penggugat/tidak bertentangan secara hukum untuk melakukan perceraian sebagaimanamaksud Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1