Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat ( AGUS RINEKA SUPIANTARA bin APIT GUMILAR ) terhadap Penggugat ( EVA YULISTIANA binti SUPARTO ) ;

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 331.000,- ( tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah );

MENGADILI

1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek ;
3. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Sansan Rineka Budaya bin Gogo Imam Gijali) terhadap Penggugat (Yeni Anggraeni, Amd binti Holid);
4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil dengan resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;
3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughraTergugat (Gilang Ramadhan bin Warmansyah) terhadap Penggugat (Tezzy Rineka Selvi binti Yelvi);
4. Menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak asuh atas anak yang bernama Alfarizi Van Zigson, laki-laki, lahir tanggal

Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanmeninggal dunia;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwa kelalaian(culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah, AsasAsas HukumPidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatan tersebut dapatdikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapat melihat kedepan yang akanterjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsasHukum Pidana, Rineka Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnya menurutR.

unsur Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban lukaberat;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwa kelalaian(culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah, AsasAsas HukumPidana, Rineka

Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanmeninggal dunia;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwakelalaian (culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapatHalaman 13 dari 20 Putusan Nomor 572/Pid.Sus/2016/PN Mremelihat Kedepan yang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta.1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

unsur Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanluka berat;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwakelalaian (culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapatmelihat Kedepan yang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta.1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

Waklan) terhadap Penggugat (Intan Rineka Chandra Kirana Binti Drs.

Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanmeninggal dunia;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwakelalaian (culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapatmelihat Kedepan yang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta.1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

unsur Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanluka berat;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwakelalaian (culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapatmelihat Kedepan yang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta.1994, hal.125) ;Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanmeninggal dunia;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwakelalaian (culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125);Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapatmelihat Kedepan yang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta.1994, hal.125);Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

unsur Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanluka berat;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwakelalaian (culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapatmelihat Kedepan yang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta.1994, hal.125) ;Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

korban pernah mengejarTerdakwa ;Menimbang, bahwa Terdakwa telah diajukan kehadapan persidangandengan Surat Dakwaan Tunggal yaitu melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHP yaituPenganiayaan ;Menimbang, bahwa UndangUndang tidak memberikan pengertiantentang apa itu Penganiayaan, namun pengertian penganiayaan secaraharafiah yang berasal dari kata aniaya mengandung arti Suatu perbuatan yangdengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka terhadap orang lain (Kamushukum Penyusun Drs.SUDARSONO,SH,M.Si Penerbit Rineka

MOELYATNO,SH, AsasAsas Hukum Pidana, Penerbit Rineka Cipta,halaman 172 ) ;Halaman 6 dari 11 Putusan Nomor 285/Pid.B/2017/PN.TnnMenimbang, bahwa kehendak yang dimaksud merupakan arah, maksuddan tujuan, hal mana berhubungan dengan motif (alasan pendorong untukberbuat) dan tujuannya perbuatan, sehingga konsekuensinya ialah bahwa untukmenentukan suatu perbuatan dikehendaki oleh Terdakwa ataukah tidak makaharus dibuktikan bahwa perbuatan itu sesuai dengan motifnya untuk berbuatdan tujuannya yang hendak

atas perbuatannya ;Menimbang, bahwa dengan demikian atas pertimbangan tersebut MajelisHakim berpendapat bahwa unsur Barangsiapa ini telah terpenuhi ;Ad.2 Unsur melakukan penganiayaan ;Menimbang, bahwa UndangUndang tidak memberikan pengertiantentang apa itu Penganiayaan, namun pengertian penganiayaan secaraharafiah yang berasal dari kata aniaya mengandung arti Suatu perbuatan yangdengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka terhadap orang lain (Kamushukum Penyusun Drs.SUDARSONO,SH,M.Si Penerbit Rineka

MOELYATNO,SH, AsasAsas Hukum Pidana, Penerbit Rineka Cipta,halaman 172 ) ;Halaman 8 dari 12 Putusan Nomor 160/Pid.B/2021/PN.GskMenimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan menimbulkan rasa sakitatau luka pada orang lain ialah akibat yang ditimbulkan dari sesuatu perbuatanterhadap orang lain ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi, keteranganTerdakwa serta dihubungkan barang bukti yang diajukan dipersidangan yangmana satu sama lainnya saling bersesuaian terungkap fakta bahwa pada hariMinggu

Seperti pendapat simons yangmenyatakan bahwa untuk dapat dipidananya perbuatan harus mencocokirumusan delik yang tersebut dalam undangundang (Vide Moeljatno, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta, 1983 Hal 132). Sedangkan melawanhukum materiil adalah bertentangan dengan azasazas hukum masyarakat,azas mana dapat saja dalam hukum tidak tertulis maupun sudah terbentukdalam hukum tertulis.

(Vide Moeljatno, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta,1983 Hal 131);Menimbang, bahwa Berdasarkan keterangan saksisaksi danketerangan Terdakwa bahwa 1 (Satu) unit Hp.

Utr.bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku (AndiHamzah, Asas Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, 1994, hal.133);Menimbang, bahwa saat Terdakwa ditangkap berhasil disita barang buktiberupa: 1 (satu) paket shabu yang disimpan di kantong celana bagian depandengan berat brutto 0,80 (nol koma delapan puluh) gram dan 1 (satu) buahHandphone merk Oppo, 2 (dua) paket shabu seberat 0,82 gram dan 0,64 gram,1 (satu) buah timbangan digital dan sebundel plastik kosong, Terdakwa tidakmemiliki

farmasi, pedagang besarfarmasi, Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit,pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmupengetahuan wajib disimpan secara khusus;Menimbang, bahwa melawan hukum dibagi kedalam dua bagian, yaituMelawan hukum secara formil dan melawan hukum secara materil, dalampenjatuhan pidana in casu adalah melawan hukum secara formil, yaitubertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku (AndiHamzah, Asas Asas Hukum Pidana, Rineka

dalamperkara ini adalah SYAHYUDIN Bin JABARUDIN ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, unsur' barang siapa telah terpenuhi ;Tentang Mengemudikan kendaraan yang karena kelalaiannyamengakibatkan kecelakaan yang mengakibatkan orang lainmeninggal dunia ; Menimbang bahwa, Undangundang tidak memberi definisiapakah Kelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichtingdisebutkan, bahwa kelalaian (culpa) adalah terletak antara sengajadan kebetulan (Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana,Rineka

Cipta.1994,hal.125);Menimbang bahwa, ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwadapat melihat ke depan yang akan terjadi dan yang kedua adalahunsur kekuranghatihatian (Vos vide Andi Hamzah, AsasAsas HukumPidana,Rineka Cipta. 1994,hal.125);Menimbang, bahwa dengan demikian yang harusdipertimbangkan dan dibuktikan adalah apakah ada kealpaan/kelalaian dari Terdakwa sehingga menyebabkan kecelakaan dengankorban meninggal dunia (dalam hal

orang telah perpenuhii ; Menimbang, bahwa selanjutnya majelis akan meneliti danmempertimbangkan mengenai unsur selanjutnya dari dakwan keduapenuntut UMUM ; aTentang Mengemudikan kendaraan yang karena kelalaiannyamengakibatkan kecelakaan yang mengakibatkan orang lainluka berat ; Menimbang bahwa, Undangundang tidak memberi definisiapakah Kelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichtingdisebutkan, bahwa kelalaian (culpa) adalah terletak antara sengajadan kebetulan (Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana,Rineka

Cipta.1994,hal.125);Menimbang bahwa, ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwadapat melihat ke depan yang akan terjadi dan yang kedua adalahunsur kekuranghatihatian (Vos vide Andi Hamzah, AsasAsas HukumPidana,Rineka Cipta. 1994,hal.125);Menimbang, bahwa dengan demikian yang harusdipertimbangkan dan dibuktikan adalah apakah ada kealpaan/kelalaian dari Terdakwa sehingga menyebabkan kecelakaan dengankorban luka berat (dalam hal ini korban

Mengemudikan kendaraanbermotor, telah terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanmeninggal dunia;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwakelalaian (culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125);Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapatmelinat kKedepan yang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta.1994, hal.125);Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

terpenuhi;Ad.3 Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korbanluka ringan dan kerusakan kendaraan dan / atau barang;Menimbang, bahwa Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka);Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwakelalaian (culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatantersebut dapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapatmelihat kKedepan yang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide Andi Hamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta.1994,hal.125) ;Menimbang, bahwa maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

kealpaannya); Menimbang bahwa, majelis hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu,apakah pengertian dari karena kesalahannya (kelapaannya) ini;Menimbang bahwa, Kealpaan bermakna sama dengan Kelalaian atauKelengahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga, Balai Pustaka) ;Menimbang bahwa, Undangundang tidak memberi pengertian apakahKelalaian itu, hanya dalam Memorie van Toelichting mengatakan, bahwa kelalaian(culpa) adalah terletak antara sengaja dan kebetulan (Andi Hamzah, AsasAsasHukum Pidana, Rineka

Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang bahwa, ada 2 (dua) unsur sehingga suatu perbuatan tersebutdapat dikatakan kelalaian (culpa) yaitu pertama Terdakwa dapat melihat kedepanyang akan terjadi dan yang kedua adalah unsur kekuranghatihatian (vide AndiHamzah, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka Cipta. 1994,hal.125) ;Menimbang bahwa, maksud dari kata kealpaan atau karena salahnyamenurut R.

dilakukannya;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur Barang Siapa, telahterpenuhi;Ad.2 Dengan sengaja dan melawan hukum;Halaman 8 dari 13 Putusan Nomor 322/Pid.B/2017/PN MreMenimbang, bahwa UndangUndang tidak memberikan penjelasan apayang dimaksud dengan sengaja, akan tetapi dalam Memorie van Toelichting(MvT) KUHP Belanda dinyatakan Pidana pada umumnya hendaknya dijatuhkanpada barang siapa melakukan perbuatan yang dilarang, dengan dikehendakidan diketahui (vide, Moeljatno, AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

(wilens) dari seseorang untuk melakukan suatuperbuatan dan ia mengetahui (vettens) bahwa perbuatan tersebut adalahmemang sebagaimana yang dikehendakinya termasuk akibat yang akanditimbulkan dari perbuatan itu;Menimbang, bahwa Melawan Hukum dibagi kedalam dua bagian yaituMelawan hukum secara formil dan melawan hukum secara materil, dalampenjatuhan pidana in casu adalah melawan hukum secara formil yaitubertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku (AndiHamzah,AsasAsas Hukum Pidana, Rineka

., M.Si yang diterbitkan oleh RINEKA CIPTA pada halaman 200bahwa yang dimaksud dengan judi/berjudi ialan mempertaruhkan sejumlah uang atauharta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan dengan tujuan mendapatkansejumlah uang atau harta yang lebih besar daripada sejumlah uang atau harta semula.

Unsur Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepadakhalayakumum untuk bermain judi atau dengan sengaja turutserta dalamperusahaan untuk itu. dengan tidak peduli apakah untukmenggunakankesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata catao Menimbang, bahwa sesuai dengan Kamus Hukum yang dikarang olehDrs.SUDARSONO, S.H., M.Si yang diterbitkan oleh RINEKA CIPTA pada halaman 200bahwa yang dimaksud dengan judi/berjudi ialah mempertaruhkan sejumlah uang atauharta dalam permainan