Karena panitia yang dibentuk oleh BPD adalah 7 (tujuh) orangdan sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (3), dan menyangkut Sekretaris Desadimasukkan sebagai anggota Pantia bukan sebagai sekretaris panitia karena pada saatpembentukkan panitia saudara La Takora yang menjabat sebagai Sekretaris Desamenolak untuk dimasukkan sebagai sekretaris panitia dan La Takora lebih memilihsebagai anggota panitia, sehingga pada saat rapat pembentukkan panitia pemilihandiputuskan saudara La Ode Oji yang menjabat

Padaperjalanan selanjutnya karena perbedaan politik dan kepentingan akhirnya secarasepihak La Takora sebagai Pejabat Kepala Desa mengganti La Ode Oji sebagaiperangkat Desa. Tindakan La Takora ini sangat sewenangwenang, dan mencederaikesepakatan yang telah mereka sepakati pada saat pembentukan panitia pemilihanKepala Desa Lohia.

Fakta ini akan dibuktikan pada saat siding pemeriksaan saksi.Dan yang harus dipahami bahwa tindakan La Takora mengganti perangkat Desasangat bertentangan dengan Tupoksinya sebagai Pejabat Kepala Desa sebagaimanadisebutkan pada Keputusan Bupati Muna Nomor 427 Tahun 2010 TentangPengangkatan Pelaksana Tugas Kepala Desa Lohia Kecamatan Lohia, KabupatenMuna pada diktum kedua berbunyi saudara La Takora sebagai Pejabat PelasanaKepala Desa bertugas hanya mempersiapkan proses pemilihan kepala desa yangdefenitif

Dan seharusnya yang harus bertanggung jawab akibat mundurnyaanggota panitia pemilihan ini adalah saudara La Takora yang pada saat itu diabertugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Desa merangkap Sekretaris Desadan di kepanitiaan pemilihan Kepala Desa bertugas sebagai anggota panitia. Tetapiakibat perbedaan politik dan kepentingan dengan panitia pemilihan yang lain,sehingga La Takora mengundurkan diri bersama dua anggota lainnya.

Dan tindakan saudaraLa Takora ini sangatsangat mempengaruhi kelancaran jalannya pelaksanaantahapan pemilihan ;Garis Datar 3 telah terjawab pada angka 9 huruf d, memenuhi ketentuan pasal 13ayat (1) PERDA Kab.

Bahwa Pemohon dengan Pemohon II melangsungkanpernikahan pada tanggal 10 November 2008 di rumah kediamansaudara Pemohon II di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, KabupatenMuna, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan dinikahkan olehseorang imam bernama La Takora dan wali nikah saudarakandung Pemohon II yang bernama La Katingka bin La Riansesedang yang menjadi saksi nikah masingmasing bernama Nasrundan La Radifa dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholatserta disaksikan oleh segenap orang yang hadir;3.

Mengizinkan Pemohon (Tetra, S.Pd bin La Takora) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Wa Ode Sri Wulandari, S.Pd binti La Ode Sufrin Eda) di depan sidang Pengadilan Agama Raha;
4.