Adapun muatan iklan di harian Suara Merdekatersebut, bunyi selengkapnya adalah Thank you lord, papiku orang yang baiksetia dan bertanggung jawab waktu aku masih bayi mamiku terhibur denganpapiku siapkan makanku setiap hari, mamiku tinggal menyusui dan menyuapiaku dan papiku antar jemput sekolah aku, apapun perjuangan danpengorbanan beliau, untuk mengasihi aku, I love you. Kho Ing Tjiok (A tjiok)papiku, Ny. Mariana Kho Ing Tjiok, SH.SpN mamiku.

Waktu aku masihbayi, mamiku terhibur, dengan papiku siapkan makanku setiap hari,mamiku tinggal menyusui dan menyuapi aku, dan papiku antar jemputsekolah aku. Apapun perjuangan dan pengorbanan beliau, untuk mengasihiaku. I Love You KHO ING TJIOK (A TJIOK) papiku, Ny. MARIANA KHOING TJIOK, SH.Sp.N mamiku Jl Setiabudi No. 117.

Waktu aku masuh bayi, mamiku terhibur, denganpapiku siapakan makanku setiap hari, mamiku tinggal menyusui danmenyuapi aku, dan papiku antar jemput sekolah aku. Apapun perjuangandan pengorbanan beliau, untuk mengasihi aku. I Love You KHO INGTJIOK (A TJIOK) papiku, Ny. MARIANA KHO ING TJIOK, SH,SpNmamiku Jl Setiabudi No. 117.

Waktu aku masih bayi, mamiku terhibur,dengan papiku siapkan makanku setiap hari, mamiku tinggal menyusui danmenyuapi aku, dan papiku antar jemput sekolah aku. Apapun perjuangandan pengorbanan beliau, untuk mengasihi aku. I Love You KHO ING TJIOK(A TJIOK) papiku, Ny. MARIANA KHO ING TJIOK, SH SpN mamiku JI.Setiabudi No. 117. Love Ananda Tercinta.

Waktu aku masuh bayi, mamiku terhibur, denganpapiku siapakan makanku setiap hari, mamiku tinggal menyusui danmenyuapi aku, dan papiku antar jemput sekolah aku. Apapun perjuangandan pengorbanan beliau, untuk mengasihi aku. I Love You KHO ING TJIOK(A TJIOK) papiku, Ny. MARIANA KHO ING TJIOK, SHSpN mamiku JISetiabudi No. 117.

PUTUSANNomor 1890/Pdt.G/2018/PA.Tbn.S krg) gall 15 wre eloj Sd ly a> roIl ary ilartinya : istri yang telah melakukan hubungan suamiistri dalam suatuperkawinan yang sah, jika perceraian itu asalnya timbul dari kehendak suamibukan dari pihak istri, maka bekas suami diwajibkan membayar nafkah sebagaimutah kepada istrinya ;Menimbang, bahwa sesuai dengan fungsinya bahwa mutah adalah suatupemberian dari bekas suami kepada bekas istri yang ditalaknya denganmaksud agar bekas istrinya tersebut dapat terhibur

Putusan Nomor1890/Pdt.G/2018/PA.Tbn.mengurangi kepedihan hatinya akibat dicerai talak oleh pemohon, hal tersebutsejalan dengan pendapat pakar hukum Islam dalam Kitab Al Fighu Al IslamiyahWa Adillatuhu juz VII halaman 321 yang diambil alin menjadi pendapat MajlisHakim dfalam pertimbangan putusan ini, menyatakan :ol az JI I agedl ole GEL sug Ball oll ayarig al poll pol> UbeSHS digi YSartinya : pemberian mutah itu agar istri terhibur hatinya, dapatmengurangi kepedihan hati akibat cerai talak, dan kalau

. : 96/Pdt.G/2010/PTA.Sby.ayat 241:Artinya : *"Kepada para wanita yang ditalak (hendaknya diberikan oleh suaminya) mutahmenurut yang maruf, sebagai kewajiban bagi orangorang yang bertaqwa.Dan pada ayat lain Allah SWT. berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 49 :Artinya : Maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaikbaiknya*.Menimbang, bahwa mutah diberikan agar bekas istrinya itu terhibur dari kesedihanyang sangat dalam, apalagi istri tetap tidak menghendaki terjadi perceraian

dan perkawinansudah cukup lama yaitu selama 20 tahun, hal itu sejalan dengan pendapat pakar hukumIslam dalam Kitab AL FIQN AL ISLAMIYU WA ADILLATUHU Juz VII halaman 321 yangdalam hal ini diambil alih menjadi pendapat Pengadilan Tinggi Agama dalam pertimbangan putusanperkara ini, menyatakan :Artinya : Pemberian mutah itu, agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihanakibat cerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro, bisa dimungkinkan timbulkeinginan untuk rukun kembali, sebagai suami

Al Quran Surat Al Baqarah ayat 241 :Artinya : Kepada wanitawanita yang ditalak (hendaknya diberikan oleh suaminya) mutahmenurut yang maruf, sebagai suatu kewajiban bagi orangorang yang bertakwa.Dan pada ayat yang lain Allah SWT. berfirman dalam Surat Al Ahzab ayat 49 :Artinya : Maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaikbaiknya.Menimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekas suami kepada bekas istrinyayang dicerai talak dengan maksud agar bekas istrinya itu terhibur

Hal ini sejalan dengan pendapat pakar hukum Islam dalam Kitab AL FIQHU ALISLAMITYYU WA ADILLLATUHU Juz VII halaman 321, yang diambil alih menjadi pendapatPengadilan Tinggi Agama dalam pertimbangan putusan ini, menyatakan :Artinya : Pemberian mutah itu agar istri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihan akibatcerai talak dan kalau bukan talak bain kubro, bisa dimungkinkan timbul keinginanuntuk rukun kembali, sebagai suami istri seperti semula.Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat

Yang demikian itu merupakan ketentuanbagi orangorang yang berbuat kebajikan ;Menimbang, bahwa menurut Pengadilan Tinggi Agama, mutah itu harus diberikan olehsuami kepada bekas istrinya yang diceraikan dengan maksud agar bekas isterinya terhibur darikesedihan yang sangat dalam, lebihlebih dalam perkara a quo Termohon / Pembanding menyatakankeberatan untuk dicerai dan masih sangat mengharapkan untuk dapat hidup rukun kembali dalamrumah tangga dengan Pemohon / Terbanding, oleh sebab itu mutah yang diberikan

kepada Termohon / Pembanding haruslah dapat menghibur kepedihanhati Termohon / Pembanding tersebut, setidaktidaknya dapat mengurangi kepedihan hatinya.Hal ini sejalan dengan dengan pendapat pakar Hukum Islam dalam Kitab AL FIQHU ALISLAMIYYU WA ADILLATUHU Juz VII halaman 321 yang diambil alih menjadi pendapatPengadilan Tinggi Agama dalam pertimbangan putusan ini, yang menyatakan :ad) a 3 cl) ba pel Gle Gel slays GI ill all gay siyll pba Gyhil(5 2S 4G gill OSArtinya : Pemberian mutah itu, agar istri terhibur

Kepada wanitawanita yang ditalak (hendaknya diberikan oleh suaminya) mutahmenurut yang maruf, sebagai suatu kewajiban bagi orangorang yang bertakwa ;Dan pada ayat yang lain Allah SWT. berfirman dalam Surat Al Ahzab ayat 49 :ot w ws a *> Three Lal 08 ga eg OF gatedArtinya : Maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaikbaiknya ;Menimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekas suami kepada bekas isterinyayang dicerai talak dengan maksud agar bekas isterinya itu terhibur

Aan gl) cll Ba gall Glo Gee slay GI ill all gas sl pall jhla GiykilSS 44 ginllArtinya : Pemberian mutah itu, agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihanakibat cerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro, bisa dimungkinkan timbulkeinginan untuk rukun kembali, sebagai suamiisteri seperti semula ;Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat dengan jumlah yangtelah ditetapkan oleh hakim tingkat pertama yaitu Rp. 700.000, (tujuh ratus ribu rupiah) atasalasan tersebut di atas

persidangan tidak akanmembuktikan apapun; n nn nnn nen nnn n en nn nnn nn nn nc nn nn nn nn nc nceneBahwa, selanjutnya Pemohon dan Termohon menyatakan tidak lagimengajukan sesuatupun seraya memohon kepada Majlis Hakim untukmenjatuhkan PUtUSAN ; ==== V9 (LpBgrio9dArtinya : maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah mereka itu dengancara yang sebaikbaiknya, n0 nnnMenimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekas suamikepada bekas istrinya yang dicerai talak dengan maksud agar bekas istrinyaitu terhibur

Hal ini sejalan denganpendapat pakar Hukum Islam dalam Kitab AL FIQHU AL ISLAMIYYU WAADILLATUHU Juz VII halaman 321 yang diambil alin menjadi pendapatMajlis Hakim dalam pertimbangan putusan ini, menyatakan; Ios was bo buy 9 Lal oJ ass ga Spoll pb bb UnbS pS ai gid YS oJ yl avg J Id 1 od9x)Artinya : Pemberian mutah itu, agar istri terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan akibat cerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro, bisadimungkinkan timbul keinginan untuk rukun kembali, sebagai suamiistri

Artinya : Kepada wanita wanita yang diceraikan (hendaklahdiberikan oleh suaminya) mutah (pemberian) menurutyang maruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang orang5 dari 7 hal Put.No.182/Pdt.G/2011/PTA.Bdgyang bertaqwa;Majelis Hakim secara exofficio dapat menentukan kewajibankepada Terbanding untuk memberi mutah kepada Pembanding.Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim PengadilanTinggi Agama, pemberian mutah bertujuan agar dapatmengurangi rasa kecewa seorang isteri yang dicerai dansekaligus agar bisa terhibur

dengan pemberian mutahtersebut, hal ini sejalan pula dengan pendapat Dr.Wahbah azZuhaili dalam Kitabnya Fiqh al Islami wa Adillatuhu Juz VIIhalaman 320dbl pl cuesrig sll ble UnbArtinya : Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya,dan dapat mengurangi kepedihan akibat cerai talakMenimbang, bahwa meskipun filosofi pemberian mutahbertujuan untuk mengurang perasaan kecewa dan dapat menghiburisteri yang dicerai, akanitetapi sangat sulit untukmenentukan seberapa besar pemberian yang dapat memenuhitujuan

Cpaial gle lan La roll lie Colalboll 9Artinya : Kepada wanitawanita yang ditalak (hendaknya diberikan oleh suaminya) mutahmenurut yang maruf, sebagai suatu kewajiban bagi orangorang yang bertakwa ;Dan pada ayat yang lain Allah SWT. berfirman dalam Surat Al Ahzab ayat 49 :Artinya : Maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaikbaiknya ;Menimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekas suami kepada bekas istrinyayang dicerai talak dengan maksud agar bekas istrinya itu terhibur

Hal inisejalan dengan pendapat pakar hukum Islam dalam Kitab AL FIQHNU AL ISLAMIYYU WAADILLLATUHU Juz VII halaman 321, yang diambil alih menjadi pendapat Pengadilan TinggiAgama dalam pertimbangan putusan ini, menyatakan :Artinya : Pemberian mutah itu, agar istri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihan akibatcerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro, bisa dimungkinkan timbul keinginanuntuk rukun kembali sebagai suami istri seperti semula ;Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat

kepada bekas istrinyabaik berupa uang atau benda, ketentuan ini sejalan dengan Firman Allah SWT. dalam suratAl Baqarah ayat 241:Artinya : *Kepada para wanita yang ditalak (hendaknya diberikan oleh suaminya) mutahmenurut yang maruf, sebagai kewajiban bagi orangorang yang bertaqwa.Dan pada ayat lain Allah SWT. berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 49 :Artinya : Maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaikbaiknya.Menimbang, bahwa mutah diberikan agar bekas istrinya itu terhibur

dari kesedihanyang sangat dalam, apalagi istri tetap tidak menghendaki terjadi perceraian dan perkawinansudah cukup lama yaitu selama + 23 tahun, hal itu sejalan dengan pendapat pakar hukumIslam dalam Kitab AL FIQH AL ISLAMIYU WA ADILLATUHU Juz VII halaman 321yang dalam hal ini diambil alih menjadi pendapat Pengadilan Tinggi Agama dalampertimbangan putusan perkara ini, menyatakan :Artinya : Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihanakibat cerai talak, dan kalau

Pembanding dengan Pemohon / Terbanding sudah cukup lama (lebih dari30 tahun) sehingga besaran mutah harus ditambah, sedang biaya hidup / makan bagi orangkebanyakan baru dianggap cukup dan wajar sehari Rp. 20.000, (dua puluh ribu rupiah), karenanyabesaran mutah dan nafkah iddah yang harus diberikan kepada Termohon / Pembanding olehPemohon / Terbanding harus diperbaiki ;Menimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekas suami kepada bekas istrinyayang dicerai talak dengan maksud agar bekas istrinya itu terhibur

Hal ini sejalan dengan pendapatpakar hukum Islam dalam kitab AL FIQHU AL ISLAMIYYU WA ADILLATUHU juz VIIhalaman 321, yang diambil alih menjadi pendapat Pengadilan Tinggi Agama dalam pertimbanganputusan ini, menyatakan :al co) Assy jl call 5 a gall cle Gicls slay Vig.) all all Casas al yall pbLS Canbil6 HS 43 sinll OSArtinya : Pemberian mutah itu agar terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihan akibat ceraitalak, dan kalau bukan talak bain kubro, bisa dimungkinkan timbul keinginan untukrukun kembali

Undangundangnomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, serta berdasarkan YurisprudensiMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 499 K/AG/2000 Tanggal 12 Juni2003 Bahwa hakim secara ex officeo dapat menetapkan suatu kewajiban bagiseorang suami yang mentalak isterinya berupa nafkah iddah dan mutahmenurut kadar kemampuannya;Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama,Pemberian mutah bertujuan agar dapat mengurangi rasa kecewa seorang isteriyang dicerai oleh suaminya sekaligus agar bisa terhibur

pbls GulSHS digi YS ol ol azoiJlArtinya : Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan akibat cerai talak, dan untuk menumbuhkan keinginanrukun kembali sebagai suami !

karena talak, maka bekas suamiwajib memberikan mutah yang layak kepada bekas isterinya baik berupa uang ataubenda, ketentuan ini sejalan dengan Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 49 ; 29222 nn nnn nnn nnn nnn nnn nn nnn nnnbbw Yasrjw9 Ubsried=Myo>:Artinya : Maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah mereka itu dengan carayang sebaikbaiknya ; Menimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekas suami kepada bekasisterinya yang dicerai talak dengan maksud agar bekas isterinya itu terhibur

darikesedihan yang sangat dalam, setidaktidaknya dapat mengurangi kepedihan hatiTermohon /Pembanding ,:Hal ini sejalan dengan pendapat pakar hukum Islam dalamKitab AL FIQHU AL ISLAMIYYU WA ADILLLATUHU Juz VII halaman 321 yangdiambil alih menjadi pendapat Pengadilan Tinggi Agama dalam pertimbangan putusanini, menyatakan : sug Gall oll asa5i9 olpoll pbl> ub =aigull YS ol ol &>o5/I Gl org ule ach: SpArtinya : Pemberian mutah itu, agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan akibat cerai

SALINANPUTUSANNomor : 1144/Pdt.G/2017/PA.Kra GubaSHS digi YS ol ul arg ilArtinya: Pemberian mutah itu agar istri terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan akibat cerai talak, dan untuk menumbuhkan keinginanrukun kembali sebagai suami !

karenanya maka dipandang layak manakalaMajelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta menetapkan besarnyanafkah iddah yang harus dibayar oleh Pemohon/Terbanding kepadaTermohon/ Pembanding sebesar Rp.750.000, (tujuh ratus lima puluh ribuHalaman 5 dari 9 halaman Putusan No.63/Pdt.G/2016/PTA.Y k.rupiah) setiap bulannya, sehingga semuanya berjumlah Rp.2.250.000,(dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);Menimbang, bahwa terkait pemberian mutah kepada Termohon/Pembanding adalah dimaksudkan agar isteri terhibur

hatinya sebagaimanadinyatakan oleh pakar hukum Islam dalam kitab AlFigqhu alIslamiyyu waadillatuhu juz VII halaman 321 diambilalin sebagai pendapat Majelis HakimPengadilan Tinggi Agama Yogyakarta sebagai berikut : Pemberian mutahitu agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihan hati akibattalak dan kalau talaknya bukan talak bain dimungkinkan timbul keinginanuntuk rukun kembali sebagai suamiisteri seperti semula;Menimbang, bahwa terhadap besaran mutah yang harusdibayarkan oleh Pemohon

Yk.sebagai mantan suami kepada Terbanding/Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensisebagai mantan isteri;Menimbang, bahwa maksud pemberian mutah agar isteri terhibur hatinyasebagaimana dinyatakan oleh pakar hukum Islam dalam Kitab AL FIQHU ALISLAMIYYU WA ADILLATUHU Juz VI halaman 321 diambil alih sebagai pendapatMajelis sendiri sebagai berikut : Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya,dapat mengurangi kepedihan akibat cerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro bisadimungkinkan timbul keinginan

Quran Surat Al Baqarah ayat 241 :Artinya : Kepada wanitawanita yang ditalak (hendaknya diberikan oleh suaminya) mutahmenurut yang maruf, sebagai suatu kewajiban bagi orangorang yang bertakwa ;Dan pada ayat yang lain Allah SWT. berfirman dalam Surat Al Ahzab ayat 49 :Artinya : Maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaikbaiknya ;Menimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekas suami kepada bekas isterinyayang dicerai talak dengan maksud agar bekas isterinya itu terhibur

Hal inisejalan dengan pendapat pakar hukum Islam dalam Kitab AL FIQHNU AL ISLAMIYYU WAADILLLATUHU Juz VII halaman 321 yang diambil alih menjadi pendapat Pengadilan TinggiAgama dalam pertimbangan putusan ini, menyatakan :Artinya : Pemberian mutah itu, agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihanakibat cerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro, bisa dimungkinkan timbulkeinginan untuk rukun kembali sebagai suamiisteri seperti semula ;Menimbang, bahwa atas alasan tersebut di atas Pengadilan

Mutah dan Nafkah Iddah ituharus diberikan oleh bekas suami kepada bekas isterinya yang dicerai talak,dengan maksud agar bekas isterinya itu terhibur dari kKesedihan yang dalamkarena perceraian, setidaktidaknya dapat mengurangi kepedihan hati dariperempuan yang dicerai, dalam perkara a quo tentang mutah dan nafkahiddah Majelis hakim tingkat banding mempertimbangkan sebagai berikut;Menimbang, bahwa sekalipun Termohon/Pembanding tidak menuntutnafkah iddah dan mutah dalam jawab menjawab di tingkat pertama

Put No. 47/Pdt.G/2015/PTA.Smg.itu terhibur dari kesedihan yang dalam karena perceraian, setidaktidaknyadapat mengurangi kepedihan hati Termohon/Pembanding;Menimbang, bahwa atas alasan tersebut, Pengadilan Tinggi AgamaSemarang berpendapat bahwa Pemohon diwajibkan membayar Mutah danNafkah Iddah sesuai dengan kepatutan dan yang layak atas Termohon yangtelah mendampingi Pemohon dalam susah dan senang selama kurang lebih 14tahun;Menimbang, bahwa yang terkait dengan biaya pemeliharaan anak danhal lainnya

No. 239/Pdt.G/2012/PTA.Bdg.Pemohon/Terbanding yang meninggalkan Termohon/Pembanding tanpa alasan yangdibenarkan dan sekarang akan mentalaknya, sedangkan Pemberian mutah bertujuanagar dapat mengurangi rasa kecewa seorang isteri yang dicerai oleh suaminyasekaligus agar bisa terhibur dengan pemberian mutah tersebut .Menimbang, bahwa hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al Qur an surat albaqarah ayat 236, dan 241 serta surat Al Anzab ayat 49 sebagai berikutVai rol leArtinya: Dan hendaklah kamu berikan

oleh suaminya)mutah (pemberian) menurut yang maruf.Mor Loluw ydor wy YdgriodArtinya : Senangkanlah olehmu hati mereka dengan pemberian dan lepaslah merekasecara baik.Menimbang, bahwa hal tersebut sesuai pula dengan pendapat DR.Wahbah azZuhaili dalam kitabnya Figh Al Islami wa Adillaatuhu halaman 320 yang diambil alihmenjadi pertimbangan Pengadilan Tinggi Agama sebagai berikut :ow dogI le ech oluVo JLall pli aiesrig alpoJl bl> uubiSHS aigindl OS ol ol argsArtinya :"Pemberian mutah itu agar isteri terhibur

Alquran surat AlBaqarah ayat 241:oeArtinya: Kepada wanita wanita yang ditalak (hendaknyadiberikan oleh suaminya) mutah menurut yang = maruf,sebagai suatu kewajiban bagi orang orang yang bertaqwa.Dan di ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam suarat Al Ahzabayat 49seArtinya Maka berilah mereka mutah, dan lepaskanlah merekaitu. dengan cara yang sebaik baiknya.Menimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekassuami kepada bekas isterinya yang dicerai talak, dengan maksudagar bekas isterinya itu terhibur

Hal inisejalan dengan pendapat pakar Hukum Islam dalam kitab Al FiqhuAl Islamiyah Wa Adillatuhu Juz VII halaman 321 yang diambilalih menjadi pendapat Pengadilan Tinggi Agama dalampertimbangan putusan perkara ini, yang menyatakanoeArtinya: Pemberian mutah itu, agar isteri terhibur hatinya,dapat mengurangi kepedihan akibat cerai talak, dan kalaubukan talak bain kubro, bisa dimungkinkan timbulkeinginan untuk rukun kembali, sebagai suami isteriseperti semula.Menimbang, bahwa dengan mempertimbangkan hal