Ditemukan 1720 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 09-02-2018 — Putus : 21-03-2018 — Upload : 12-06-2019
Putusan PN SUNGGUMINASA Nomor 47/Pid.B/2018/PN Sgm
Tanggal 21 Maret 2018 — Penuntut Umum:
Juandarita Rachman, S.H.
Terdakwa:
Suandi Alias Andi Bin Syarifuddin Dg Ngalli
4210
  • yangdiajukan kepadanya dengan baik dengan demikian Majelis mengambilkesimpulan bahwa terdakwa mempunyai kemampuan untukmempertanggungjawabkan perbuatannya apabila dakwaan yang didakwakankepadanya terbukti secara sah dan meyakinkaan;Menimbang bahwa dengan demikian unsur pertama dalam dakwaantelah dapat dibuktikan;Halaman 5 Putusan Nomor 47/Pid.B/2018/PN SgmAd.2. dengan sengaja.Menimbang, bahwa didalam teori hukum pidana dikenal 2 (dua) aliaranteori tentang kesengajaan yaitu teori kehendak (wils theori
    ) dan teoripengetahuan (voorstellings theori).
    rasa sakit;Menimbang, bahwa atas dasar kenyataan tersebut diatas telahmenunjukan pada pengadilan bahwa terdakwa telah menghendaki adanya rasasakit akibat menganiyaya saksi, oleh karenanya unsur kesengajaanmenyebabkan orang merasa sakit ini bagi terdakwa telah terpenuhi;Menimbang bahwa dengan demikian unsur kKedua dalam dakwaan telahdapat dibuktikan;Ad.3. melakukan penganiayaan.Menimbang, bahwa didalam teori hukum pidana dikenal 2 (dua) aliaranteori tentang kesengajaan yaitu teori kehendak (wils theori
Putus : 21-06-2011 — Upload : 07-05-2012
Putusan PN TANJUNG BALAI KARIMUN Nomor 74/PID.B/2011/PN.Tbk
Tanggal 21 Juni 2011 — M. RAFIKI Als FIKI Bin TRIMO
6131
  • Theori kehendak (Wills Theori) dari Von Hippe ;2. Theori Pengetahuan ( Voorstelling Theori) dari Frank ;Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut, ternyatateori Pengetahuan (Voorstelling Theori) dipandang lebihmemuaskan, demikian menurut Prof.
Register : 01-10-2019 — Putus : 25-11-2019 — Upload : 02-03-2020
Putusan PTA JAKARTA Nomor 150/Pdt.G/2019/PTA.JK
Tanggal 25 Nopember 2019 — Pembanding/Penggugat : Dra. Lestari DIPL. H. E.
Terbanding/Tergugat II : Dwi Arie Isdiyanto
Terbanding/Tergugat III : Triadi Tjandra Kusuma
Terbanding/Tergugat I : Ira Isdiyanti
Terbanding/Turut Tergugat IV : PT. Bank BRI Tbk, Cq Bank BRI Cabang Kementerian PU
Terbanding/Turut Tergugat II : Notaris Vivi Novita Ranadireksa, SH., M.Kn.
Terbanding/Turut Tergugat V : PT. Bank Mandiri Tbk, Cq. Bank Mandiri Cabang Kementerian PU
Terbanding/Turut Tergugat III : Menteri Hukum dan HAM R. I. Cq. Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum .Dirjen AHU.
Terbanding/Turut Tergugat I : Notaris Arnasya A. Pattinama, SH.
8847
  • Posita atau dalil gugatan adalah landasan danpenyelesaian perkara tidak boleh menyimpang dari dalil gugatan sekaligusmembebankan pembuktian kepada penggugat sesuai Pasal 1865 KUH Perdata danPasal 163 HIR;Menimbang bahwa dalil gugatan tidak cukup hanya merumuskan peristiwahukum yang menjadi dasar tuntutan, tetapi harus menjelaskan fakta yang mendahuluiperistwa hukum yang menjadi penyebab timbulnya peristiwa hukum tersebut(substantienings theori);Menimbang, bahwa penjelasan kejadian hukum dalam gugatan
    , harus denganjelas memperlihatkan hubungan hukum (rechts verhouding) yang menjadi dasartuntutan (individualisering theori), yang menurut putusan MA Nomor 547 K/Sep/1971tanggal 15 Maret 1972 bahwa perumusan kejadian materiel tersebut dikemukakansecara singkat itu telah memenuhi syarat formil.
    Padahal dalil gugatan tidak cukup hanya merumuskanperistwa hukum yang menjadi dasar tuntutan, tetapi harus menjelaskan fakta yangmendahului timbulnya peristiwa hukum tersebut (Substantierings theor);Menimbang, bahwa penjelasan kejadian hukum dalam gugatan, harus denganjelas memperlihatkan hubungan hukum (rechts verhouding) yang menjadi dasartuntutan (individualisering theori), yang menurut putusan MA Nomor 547 K/Sep/1971tanggal 15 Maret 1972 bahwa perumusan kejadian materiel tersebut dikemukakansecara
Register : 29-11-2011 — Putus : 12-01-2012 — Upload : 11-11-2013
Putusan PA SUNGGUMINASA Nomor 556/Pdt.G/2011/PA.Sgm
Tanggal 12 Januari 2012 — Pemohon vs Termohon
246
  • di persidanganmeskipun telah dipanggil secara patut dan tidak menyuruh orang lain untukmenghadap sebagai wakilnya, serta tidak ternyata ketidakhadirannya itudisebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka berdasarkan pasal 149 R.Bgtermohon harus dinyatakan tidak hadir dan dapat diputus dengan verstek;Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan seperti dikemukakan olehM.Yahya Harahap,SH (2007;57), perumusan fundamentum petendi atau dalilgugat/permohonan dikenal dengan dua teori yaitu:1 Substantierings theori
    , yang mengajarkan bahwa dalil gugat tidakcukup hanya merumuskan peristiwa hukum yang menjadi dasartuntutan, tetapi juga harus menjelaskan faktafakta yang mendahuluiperistiwa hukum yang menjadi penyebab timbulnya peristiwa hukumtersebut.2 Individualisasi (individulalisering theori), yang menjelaskan peristiwaatau kejadian hukum yang dikemukakan dalam gugatan harus denganjelas memperlihatkan hubungan hukum (rechtsverhouding) yangmenjadi dasar tuntutan, namun tidak perlu dikemukakan dasar dansejarah
Register : 15-08-2012 — Putus : 03-10-2012 — Upload : 07-03-2013
Putusan PN TANJUNG BALAI KARIMUN Nomor 134/Pid.B/2012/PN.TBK
Tanggal 3 Oktober 2012 — SAMSUL BAHRI Als BAHRI Bin (Alm) FAISAL
6015
  • Theori kehendak (Wills Theori) dari Von Hippe ;2. Theori Pengetahuan ( Voorstelling Theori) dari Frank ;Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut, ternyatateori Pengetahuan (Voorstelling Theori) dipandang lebih memuaskan, demikian menurutProf.
Putus : 17-05-2016 — Upload : 10-11-2016
Putusan PN SEKAYU Nomor 245/Pid/B/2016/PN.SKY
Tanggal 17 Mei 2016 — Alek Sander Bin Suhaimi
578
  • Teori kehendak (Wills Theori) dari Von Hippel.2.
    Teori pengetahuan (Voorsteling Theori) dari Frank yang didukung List.Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata TeoriPengetahuan (voorstelling theori) dipandang lebin memuaskan menurut Profmoelyatno.Bahwa Penganiayaan tersebut Bermula pada hari, tanggal, waktu dantempat tersebut di atas, yang mana pada saat itu terdakwa sedang di ataspanggung pesta perkawinan sedangkan korban posisinya berdekatan denganterdakwa, kemudian terdakwa memanggil korban dengan berkata Oi (halo) dankorban
Putus : 07-03-2013 — Upload : 01-07-2013
Putusan PN LAMONGAN Nomor 22/Pid.B/2013/PN.Lmg
Tanggal 7 Maret 2013 — ASKAN BIN H. KARTAWI
235
  • Teori kehendak (wills theori)dari von Hippel mengatakanbahwa opset itu sebagai dewill* atau kehendak, denganalasan karena tingkah laku(handeling) itu. merupakansuatu. pernyataan kehendakyang mana kehendak itu dapatditunjukkan kepada suatuperbuatan tertentu (formaleopset), yang kesemuanyadilarang dan diancam denganpidana oleh undangundang ;2.
    Teori bayangan/pengetahuan(voorstelings theori) dariFrank atau waarschijulytheids theori dari vanbemelenyang mengatakanbahwa perbuatan itu memangdikehendaki pembuat, akantetapi akibat daripadaperbuatan tersebut paling jauhhanyalah dapat diharapkanakan terjadi oleh pembuat,setidaknya masalah tersebutakan dapat dibayangkan akanterjadi olen pembuat ;Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi ketentuan apakah yangdimaksud dengan penganiayaan / mishandeling, namunmenurut yurisprudensimemberi pengertian
Putus : 06-10-2016 — Upload : 19-10-2016
Putusan PN SEKAYU Nomor 667/Pid.B/2016/PN SKY
Tanggal 6 Oktober 2016 — Ardiansyah Als Rian Bin Muhammad Yamin
209
  • Teori kehendak (Wills Theori) dari Von Hippel.2.
    Teori pengetahuan (Voorsteling Theori) dari Frank yang didukung List.Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata TeoriPengetahuan (voorstelling theori) dipandang lebin memuaskan menurut Profmoelyatno.Bahwa Penganiayaan tersebut terjadi Bahwa penganiayaan tersebut terjadipada hari senin, tanggal 11 juli 2016, sekira Jam 08.00 WIB di Komp Azhar BlokAX.8 No.10 Rt.27 Rw.07 Kel kenten Kec Talang Kelapa Kab Banyuasin Terdakwamelakukan penganiayaan saksi korban sedang membuka pintu pagar
Register : 19-01-2016 — Putus : 18-02-2016 — Upload : 12-07-2016
Putusan PN SEKAYU Nomor 31/Pid/B/2016/PN.SKY
Tanggal 18 Februari 2016 — A.RAFIK Bin ZAINAL ABIDIN
306
  • dalam niatnya.Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja dalam pasal ini mengandung maknasemua unsur yang ada dibelakangnya juga diliputi opzet menurut MEMORIE VONTOELICHTING yang dimaksud dengan sengaja (opzet) adalah Willen en Wetten yaitubahwa seseorang yang melakukan perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (willen)perbuatan itu serta harus menginsyafi/ mengerti (wetten) akibat perbuatan itu.mengenaipengertian dengan sengaja ini dalam hukum pidana terdapat dua teori:1 Teori kehendak (Wills Theori
    ) dari Von Hippel.2 Teori pengetahuan (Voorsteling Theori) dari Frank yang didukung List.Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata Teori Pengetahuan(voorstelling theori) dipandang lebih memuaskan menurut Prof moelyatno.Bahwa Penganiayaan tersebut terjadi Pada Hari Selasa tanggal 15 September 2015,Sekira Pukul 14.15 Wib Didalam kantor PT Promits Grissik Desa Simpang Tungkal JayaKab.
Register : 10-05-2016 — Putus : 25-05-2016 — Upload : 16-06-2016
Putusan PN BAUBAU Nomor 108/Pid.B/2016/PN Bau
Tanggal 25 Mei 2016 — TERDAKWA ; - FITRIADIN, S.Pd Bin LA NDAU - NORWANTO, SP Alias WANTO Bin LA BESI
3315
  • Teori kehendak (wills theori), dari Von Hippel mengatakan bahwa opset itusebagai de will atau kehendak, dengan alasan karena tingkah laku(handeling) itu merupakan suatu pernyataan kehendak yang mana kehendakitu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formale opset), yangkesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh undangundang;2.
    Teori pengetahuan/bayangan (voorstelling theori) dari Frank atauwaarschijulytheids theori dari van Bemelen yang mengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat dariperbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi oleh25pembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadioleh pembuat;Menimbang, bahwa dari faktafakta hukum yang terungkap dalampemeriksaan di persidangan yang diperoleh dari keterangan para saksi, ditinjaudalam persesuaiannya
    Teori kehendak (wills theori), dari Von Hippel mengatakan bahwa opset itusebagai de will atau kehendak, dengan alasan karena tingkah laku(handeling) itu merupakan suatu pernyataan kehendak yang mana kehendakitu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formale opset), yangkesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh undangundang;4.
    Teori pengetahuan/bayangan (voorstelling theori) dari Frank atauwaarschijulytheids theori dari van Bemelen yang mengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat dariperbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi oleh28pembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadioleh pembuat;Menimbang, bahwa dari faktafakta hukum yang terungkap dalampemeriksaan di persidangan yang diperoleh dari keterangan para saksi, ditinjaudalam persesuaiannya
Putus : 31-05-2013 — Upload : 21-12-2013
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 175 K/TUN/2013
Tanggal 31 Mei 2013 — GLADYS GUNAWAN vs. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA BANJARMASIN, DK
9244 Berkekuatan Hukum Tetap
  • yang tidak sempurna ;Bahwa Judex Facti (Pengadilan Tinggi Tata Usaha NegaraJakarta) yang pertimbangan hukumnya mengambil alih semuapertimbangan hukum Pengadilan Tata Usaha Negara tidakmenerapkan hukum Pembuktian, adalah dapat dilihat daripertimbangan hukum halaman 34 alenia terakhir sampaihalaman 35 yaitu berbunyi Menimbang, bahwa sesuaidengan faktafakta hukum di atas maka penghitungan tenggangwaktu dalam sengketa in litis dihitung secara kasuistis denganmenggunakan teori pengetahuan (Vernemings Theori
    mengajukan jawaban/gugatan rekonpensi pada tanggal 01 Juni 2011atau setidaktidaknya sejak pembuktian perkara perdata padaPengadilan Negeri Banjarmasin No.28/Pdt.G/2011/PN.BJM,sebagaimana tercantum dalam pengantar alat bukti PenggugatKonvensi/Tergugat Rekonpensi (Thio Joe King alias YoedartoThio ) tanggal 20 Juli 2011 (vide bukti T.II.2 dan T.II.3 )sampai gugatan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan TataUsaha Negara Banjarmasin pada tanggal 03 Januari 2012dimana unsurunsur teori pengetahuan (Vernemings Theori
    Usaha Negara Jakarta yang tertuangdalam pertimbangan hukum putusan halaman 32 alinea 2berbunyi Menimbang bahwa Penggugat adalah pihak yangtidak dituju langsung oleh Keputusan Tata Usaha Negara,dengan demikian tenggang waktu 90 hari itu dihitung secarakasuistis sejak Penggugat merasa kepentingannya dirugikanyaitu sejak mengetahui adanya keputusan Tata Usaha Negara.Dengan demikian teori yang digunakan dalam penghitungantenggang waktu dalam sengketa in litis berdasarkan teoriPengetahuan (Vernemings Theori
    ) ;Bahwa di dalam pertimbangan hukum lainnya putusan halaman 34 alinea terakhirsampai halaman 35 yaitu berbunyi Menimbang, bahwa sesuai dengan faktafaktahukum di atas maka penghitungan tenggang waktu dalam sengketa in Jitis dihitungsecara kasuistis dengan menggunakan teori pengetahuan (Vernemings Theori) yaitusejak Penggugat mengetahui dan merasa kepentingan dirugikan oleh KeputusanTata Usaha Negara yang merugikan tersebut, adalah sejak Glagys Gunawan(Penggugat) mengajukan jawaban/gugatan rekonpensi
    pada tanggal 01 Juni 2011atau setidaktidaknya sejak pembuktian perkara perdata pada Pengadilan NegeriBanjarmasin No.28/Pdt.G/2011/PN.BJM, sebagaimana tercantum dalam pengantaralat bukti Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonpensi (Thio Joe King alias YoedartoThio ) tanggal 20 Juli 2011 ( vide bukti T.II.2 dan T.IL.3 ) sampai gugatan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin pada tanggal03 Januari 2012 dimana unsurunsur teori pengetahuan (Vernemings Theori) telahterpenuhi, sehingga
Register : 27-02-2013 — Putus : 21-03-2013 — Upload : 22-12-2015
Putusan PN BANDUNG Nomor 272/PID.B/2013/PN.BDG
Tanggal 21 Maret 2013 — Rudi Rukandi Bin Ajang Karyadi
272
  • Dikembalikan kepada perusahaan Arnold Palmer, PT Sinta Pertiwi (Supplier Crocodile) dan perusahaan Theori X.- 1 (satu) buah korset warna hitam.- 2 (dua) buah kantong plastik warna hitam bertuliskan Converse dan warna merah bertuliskan Metro.Dirampas untuk dimusnahkan.6. Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan ;
    Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5000, (Lima RibuRupiah) ;5. memerintahkan agar barang bukti berupa : 7 (Tujuh) buah kaos berkerah merk Arnold Palmer warna hitam. 2 (Dua) buah kaos berkerah merk Crocodile warna hitam bermotif. 6 (enam) buah shot dress Theory X warna coklat, warna emas dan motif macan.Dikembalikan kepada perusahaan Arnold Palmer, PT Sinta Pertiwi (Supplier Crocodile)dan perusahaan Theori X. 1 (Satu) buah korset warna hitam. 2 (dua) buah Kantong plastik warna
Register : 21-04-2011 — Putus : 07-06-2011 — Upload : 03-05-2012
Putusan PN BENGKALIS Nomor 104 / Pid.Sus / 2011 / PN.Bks
Tanggal 7 Juni 2011 — TENGKU ASRAL Bin TENGKU HASAN
388
  • dalam halini adalah perbuatan yang menjual Narkotika Golongan dalam bentuk tanamanberupa daun ganja;Menimbang, bahwa menurut memorie van toelichting (MvT) menyatakanbahwa yang dimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah witten en wetensdalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembang berberapateori yaitu :1) Teori kehendak (wills theori
    Yang mana kehendakitu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formale opset) yangkesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh undangundang;2) Teori bayangan/pengetahuan (Voorstellings Theori) dari frank atauWaarschijulytheids theori dari Van Bemelen yang mengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat daripadaperbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi olehpembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadioleh
    sebagai pemilik barang itu berlawanan denganhukum yang mengikat padanya sebagai pemegang barang itu;Menimbang, bahwa menurut memorie van toelchting (MvT) menyatakanbahwa yang dimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah witten en wetensdalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibat daripada perbuatantersebut; Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembang berberapa teoriyaitu :a) Teori kehendak (wills theori
    Yang mana kehendakitu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formale opset) yangkesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh undangundang; b) Teori bayangan/pengetahuan (Voorstellings Theori) dari frank atauWaarschijulytheids theori dari Van Bemelen yang mengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat daripadaperbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi olehpembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadi
    Yang mana kehendakitu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formale opset) yangkesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh undang undang;b) Teori bayangan/pengetahuan (Voorstellings Theori) dari frank atauWaarschijulytheids theori dari Van Bemelen yang mengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat daripadaperbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi olehpembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadi
Register : 13-04-2011 — Putus : 22-06-2011 — Upload : 03-05-2012
Putusan PN BENGKALIS Nomor 85 / Pid.Sus / 2011 / PN.Bks
Tanggal 22 Juni 2011 — HARIYADI Bin AUZAR
337
  • diketahui secara pastiperan dari Terdakwa apakah sebagai penjual atau pembeli atau sebagai perantara;Menimbang, bahwa menurut memorie van toelchting (MvT) menyatakanbahwa yang dimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah witten en wetensdalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembang berberapateori yaitu:a) Teori kehendak (wills theori
    Yang mana kehendakitu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formale opset) yangkesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh undangundang;b) Teori bayangan/pengetahuan (Voorstellings Theori) dari frank atauWaarschijulytheids theori dari Van Bemelen yang mengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat daripadaperbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi olehpembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadioleh
    adalah perbuatan terdakwayang menyediakan Narkotika Golongan dalam bentuk bukan tanaman berupaShabuShabu;Menimbang, bahwa menurut memorie van toelchting (MvT) menyatakanbahwa yang dimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah witten en wetensdalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembang berberapateori yaitu:a) Teori kehendak (wills theori
Putus : 28-02-2013 — Upload : 01-07-2013
Putusan PN LAMONGAN Nomor 21/Pid.B/2013/PN.Lmg
Tanggal 28 Februari 2013 —
181
  • Teori kehendak (wills theori)dari von Hippel mengatakanbahwa opset itu sebagai dewill* atau kehendak, denganalasan karena tingkah laku(handeling) itu) merupakansuatu. pernyataan kehendakyang mana kehendak itu dapatditunjukkan kepada suatuperbuatan tertentu (formaleopset), yang kesemuanyadilarang dan diancam denganpidana oleh undangundang ;2.
    Teori bayangan/pengetahuan(voorstelings theori) dariFrank atau waarschijulytheids theori dari van bemelenyang mengatakan bahwaperbuatan itu memangdikehendaki pembuat, akantetapi akibat daripadaperbuatan tersebut paling jauhhanyalah dapat diharapkanakan terjadi oleh pembuat,setidaknya masalah tersebutakan dapat dibayangkan akanterjadi oleh pembuat ;Menimbang, bahwa Undangundang tidak memberi ketentuan apakah yangdimaksud dengan penganiayaan / mishandeling, namun menurut yurisprudensimemberi pengertian
Putus : 14-06-2016 — Upload : 10-11-2016
Putusan PN SEKAYU Nomor 326/Pid/B/2016/PN.SKY
Tanggal 14 Juni 2016 — Adin Bin Hataman Als Taman (alm)
5628
  • Teori kehendak (Wills Theori) dari Von Hippel.2. Teori pengetahuan (Voorsteling Theori) dari Frank yang didukung List.Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata Teori Pengetahuan(voorstelling theori) dipandang lebih memuaskan menurut Prof moelyatno.Bahwa Penganiayaan tersebut terjadi Bahwa penganiayaan tersebut terjadi padahari selasa, tanggal 13 oktober 2016, sekira Jam 09.00 WIB di somil ipong Dsn VI DesaDawas Kec Keluang Kab.
Putus : 05-04-2016 — Upload : 19-07-2016
Putusan PN SEKAYU Nomor 92/Pid/B/2016/PN.SKY
Tanggal 5 April 2016 — GERRIS Bin NAGAM
188
  • dalam niatnya.Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja dalam pasal ini mengandung maknasemua unsur yang ada dibelakangnya juga diliputi opzet menurut MEMORIE VONTOELICHTING yang dimaksud dengan sengaja (opzet) adalah Willen en Wetten yaitubahwa seseorang yang melakukan perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (willen)perbuatan itu serta harus menginsyafi/ mengerti (wetten) akibat perbuatan itu.mengenaipengertian dengan sengaja ini dalam hukum pidana terdapat dua teori:1 Teori kehendak (Wills Theori
    ) dari Von Hippel.2 Teori pengetahuan (Voorsteling Theori) dari Frank yang didukung List.Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata Teori Pengetahuan(voorstelling theori) dipandang lebih memuaskan menurut Prof moelyatno.Bahwa Penganiayaan tersebut terjadi Pada Hari Minggu tanggal 01 November2015, Sekira Pukul 12.30 Wib Diareal Kebun Sawit Milik Korban Di Village VII DesaSupat Timur Kec.
Register : 05-05-2011 — Putus : 31-05-2011 — Upload : 04-05-2012
Putusan PN BENGKALIS Nomor 126 / Pid.B / 2011 / PN.Bks
Tanggal 31 Mei 2011 — AMAT Als AWI Bin SAHIN
378
  • unsurbarang siapa telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan ada pada diri Terdakwa;2) Unsur dengan sengaja ;Menimbang, bahwa menurut memorie van toelchting (MvT) menyatakanbahwa yang dimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah witten en wetensdalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembang berberapateori yaitu:a) Teori kehendak (wills theori
    Yang mana kehendakitu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formale opset) yangkesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh undangundang;b) Teori bayangan/pengetahuan (Voorstellings Theori) dari frank atauWaarschijulytheids theori dari Van Bemelen yang mengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat daripadaperbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi olehpembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadioleh
    menuntut pencaharian adalah bahwa pekerjaantersebut yang menjadi pokok penghidupan dari pelaku tindak pidana;Menimbang, bahwa menurut memorie van toelchting (MvT) menyatakanbahwa yang dimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah witten en wetensdalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembang berberapateori yaitu:a) Teori kehendak (wills theori
Putus : 14-03-2016 — Upload : 19-07-2016
Putusan PN SEKAYU Nomor 110/Pid.Sus/2016/PN.Sky
Tanggal 14 Maret 2016 — Ardiansyah als Isep bin Rus
154
  • termasukdalam niatnya.Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja dalam pasal ini mengandungmakna semua unsur yang ada dibelakangnya juga diliputi opzet menurut MEMORIEVON TOELICHTING yang dimaksud dengan sengaja (opzet) adalah Willen en Wettenyaitu bahwa seseorang yang melakukan perbuatan dengan sengaja harus menghendaki(willen) perbuatan itu serta harus menginsyafi/ mengerti (wetten) akibat perbuatanitu.mengenai pengertian dengan sengaja ini dalam hukum pidana terdapat dua teori:1 Teori kehendak (Wills Theori
    ) dari Von Hippel.2 Teori pengetahuan (Voorsteling Theori) dari Frank yang didukung List.Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata TeoriPengetahuan (voorstelling theori) dipandang lebih memuaskan menurut Prof moelyatno.Bahwa Penganiayaan tersebut terjadi Terjadinya kekerasan dalam rumah tanggadan atau penganiayaan tersebut pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam13.00 Wib di simpang gardu Ds Teluk Kijing III Kec Lais Kab.
Register : 25-10-2019 — Putus : 14-11-2019 — Upload : 18-12-2019
Putusan PA PANDEGLANG Nomor 244/Pdt.P/2019/PA.Pdlg
Tanggal 14 Nopember 2019 — Pemohon melawan Termohon
133
  • Substantierings theori, yang mengajarkan bahwa daiilgugatan/permohonan tidak cukup hanya merumuskan peristiwa hukumyang menjadi dasar tuntutan, tetapi juga harus menjelaskan faktafaktaHalaman 4 dari 8 Halaman Penetapan Nomor 244/Pat.P/2019/PA.Palgyang mendahului peristiwa hukum yang menjadi penyebab timbulnyaperistiwa hukum tersebut;2.
    Individulalisering theori, yang menjelaskan peristiwa atau kejadianhukum yang dikemukakan dalam gugatan/permohonan harus dengan jelasmemperlinatkan hubungan hukum (rechtsverhouding) yang menjadi dasartuntutan, namun tidak perlu dikemukakan dasar dan sejarah terjadinyahubungan hukum karena hal itu dapat diajukan berikutnya dalam prosespemeriksaan sidang pengadilan ;Menimbang, bahwa Pemohon telah mendalilkan halhal yang padapokoknya sebagaimana dalam surat permohonan Pemohon;Menimbang, bahwa Majelis