Syamsudin SN, Ketua IlLegiran Demiyati, Sekretaris Syarbaini Sihombing, Sekretaris Il ChairulAbdi dan Bendahara dijabat olen Hasan Basri;Bahwa persoalan tentang keberadaan Mesjid Thoiyibah yang puncaknyadengan dilakukannya pembongkaran dan perubuhan Mesjid Thoiyibah,Halaman 25 dari 56 Hal.

Bahwa pemindahan Mesjid Thoiyibah sama sekali tidak mendapatkanpersetujuan Para Penggugat;5.

tanah tempatberdirinya Mesjid Thoiyibah masih dalam proses hukum Kasasi diMahkamah Agung Republik Indonesia serta tidak ada Penetapan KetuaPengadilan Negeri, Medan untuk melakukan eksekusi terhadap MesjidThoiyibah, maka dengan demikian perobuatan Tergugat yang telahmerubuhkan dan membongkar Mesjid Thoiyibah telah dikualifikasikansebagai perbuatan melanggar hukum (onrechtmatigedaaq);Bahwa tindakan Tergugat II yang menerbitkan Fatwa tentang pemindahanMesjid Thoiyibah tanpa mempertimbangkan pernyataan

menyatakanTergugat pemilik atas tanah Masjid Thoiyibah dan tidak ada PenetapanEksekusi dari Ketua Pengadilan Negeri untuk membongkar danmerubuhkan Masjid Thoiyibah, sehingga perbuatan Tergugat Ill yang tidakmelakukan upaya apapun untuk mencegah Tergugat membongkar danmerubuhkan Mesjid Thoiyibah dapat dikualifikasi sebagai perbuatanmelawan hukum (onrechtmatigedaadq);Bahwa demikian pula pengawalan yang dilakukan oleh Tergugat IV dalamproses pembongkaran dan perubuhan Mesjid Thoiyibah Kelurahan Hamdanpada

Status Tanah Mesjid Thoiyibah merupakan tanah wakaf;3. Pertemuan di Kantor Camat, Medan Maimun menghasilkankesepakatan: Mesjid Thoiyibah Tidak Boleh Dipindahkan Tanpa AdaCatatan Dan Alternatif Apapun;4. Proses pemindahan Mesjid Thoiyibah sama sekali tidak mendapatpersetujuan warga Lingkungan I, Il, Ill, dan IV Kelurahan HamdanKecamatan, Medan Maimun Kota, Medan;5.

SYAMSUDIN SN meninggal dunia, selanjutnyaMESJID THOIYIBAH dikelola oleh ahli waris(anak) Almarhum H.SYAMSUDIN SN ;Bahwa pada tahun 1986, oleh ahli waris (anak) H. SYAMSUDIN SN,pengelolaan MESJID THOIYIBAH diserahkan kepada PANITIA HARIBESAR ISLAM (PHBI) Kelurahan Hamdan untuk dikelola sesuai denganfungsinya sebagai mesjid sekaligus membentuk pengurus KenaziranMESJID THOIYIBAH, di antaranya Ketua dijabat oleh Drs.

Tidak ada putusan Pengadilan Negeri Medan yang telah berkekuatanhukum tetap (in kracht van gewijsde) yang menyatakan tanah di atasberdirinya MASJID THOIYIBAH merupakan milik TERGUGAT 1;2. Tidak ada Penetapan Eksekusi dari Ketua Pengadilan Negeri Medansebagai landasan yuridis yang memerintahkan untuk merubuhkanMASJID THOIYIBAH (vide Pasal 195 ayat (1) HIR atau Pasal 206 ayat(1) RBG);3.

Menyatakan perbuatan TERGUGAT IV yang melakukan pengawalandalam pembongkaran dan perubuhan MASJID THOIYIBAH tanpa adanyaPENETAPAN EKSEKUSI KETUA PENGADILAN NEGERI MEDANmerupakan perbuatan melawan hukum;8. Menghukum TERGUGAT , TERGUGAT Il TERGUGAT Ill danTERGUGAT IW secara tanggung renteng untuk membangun kembaliMESJID THOIYIBAH di lokasi yang lama ;9.

No. 2316 K/Pdt/2009melakukan pembongkaran/perubuhan Masjid Thoiyibah yang berlokasi di JalanMultatuli Medan pada hari Kamis Tanggal 10 Mei 2007;Bahwa dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat Tersebutdiatas sama sekali tidak benar sebab bangunan Masjid Thoiyibah yang menjadiobjek perkara yang berlokasi di JlIn. Multatuli Medan tersebut berdiri di atastanah milik pihak lain yaitu atas tanah milik Drs.

Proses pemindahan Mesjid Thoiyibah sama sekali tidak mendapatkanpersetujuan warga lingkungan , Il, Ill dan NM Kelurahan Hamdan,Kecamatan medan Mimun Kota Medan;5.

Bahwa pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekira pukul 02.00WIB, terdakwa berniat untuk membakar Musholla Thoiyibah karenaterdakwa merasa sakit hati dengan saksi AIDIL menggunakan 1 (satu)buah korek tokai warna Kuning dan tali sandal jepit swallow warna hitam. Bahwa terdakwa mendekati Musholla Thoiyibah di bagian depanpintu, kKemudian terdakwa menyelipkan tali sandal di bagian kayu danterdakwa menghidupkan korek api dengan membakara tali sendaltersebut.

Bahwa terdakwa membakar Musholla Thoiyibah menggunakan 1(satu) buah korek tokai warna Kuning dan tali sandal jepit swallow warnahitam. Bahwa terdakwa mendekati Musholla Thotyibah di bagian depanpintu, kKemudian terdakwa menyelipkan tali sandal di bagian kayu danHal 6 Putusan Nomor :802/Pid.B/2021/PN.PIgterdakwa menghidupkan korek api dengan membakara tali sendaltersebut.

Bahwa pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekira pukul 02.00 WIB,terdakwa berniat untuk membakar Musholla Thoiyibah karena terdakwaHal 9 Putusan Nomor :802/Pid.B/2021/PN.PIgmerasa sakit hati dengan saksi AIDIL menggunakan 1 (Satu) buah korektokai warna Kuning dan tali sandal jepit swallow warna hitam.

Bahwa terdakwa mendekati Musholla Thoiyibah di bagian depan pintu,kemudian terdakwa menyelipkan tali sandal di bagian kayu dan terdakwamenghidupkan korek api dengan membakara tali sendal tersebut. Bahwa setelah tali sandal terobakar + 15 menit dan sudah mengenai kayulalu terdakwa mematika tali sandal yang apinya masih kecil.

Bahwa kemudian terdakwa meninggalkan lokai dan pergi ke daerah BKB,sekira pukul 04.40 Wib terdakwa terdakwa pulang kerumah pada saat azanSubuh terdakwa mendengar suara warga yang berteriak Kebakarankebakaran lalu terdakwa keluar rumah dan membantu memadamkan apiyang telah membakar Musholla Thoiyibah. Bahwa kemudian ANDI (pengurus Masjid) melihat CCTV untukmengetahui pelakunya. Bahwa perbuatan terdakwa mengakibatkan terjadinya kebakaranMusholla Thoiyiba dengan kerugian sebesar + Rp 500.000.000.

Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (Suprastyo bin Sanuri) terhadap Penggugat (Zahrotut Thoiyibah binti Bakir) ;