MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon;
2. Memberi dispensasi kawin kepada anak para Pemohon yang bernama Suci Alqoirul Zahiriyah binti Kanten Muh. Syafi'i untuk menikah dengan calon suaminya yang bernama Riski Karuniawan bin Seno;
3. Membebankan kepada para Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.495.000,00 (empat ratus sembilan puluh lima ribu rupiah).

Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (Handeri bin Murdiansyah) terhadap Penggugat (Zahiriyah binti Syarifuddin);

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp365.000,00 (tiga ratus enam puluh lima ribu rupiah);

TERGUGAT II, umur 9 tahun;Kedua anak tersebut diasuh oleh Tergugat;Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semula berjalan rukun danharmonis, tetapi sejak 2001 rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat mulaigoyah dan tidak harmonis lagi, disebabkan karena antara Penggugat dengan Tergugatsering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan oleh:Bahwa Penggugat dan Tergugat masingmasing bekerja dan mempunyai penghasilansendirisendiri;Bahwa Tergugat tidak memberikan nafkah zahiriyah

menelantarkan Penggugat dan anakanak, hal ini terbukti pada saatlebaran (hari raya) tahun 2009 Tergugat pulang ke Jambi ia tidak pulang kePenggugat tetapi pulang ke orangtuanya;Bahwa Tergugat tidak mempunyai pendiri terhadap kebijakan rumah tangga, semuadiatur oleh orang tuanya termasuk memberi belanja kepada Penggugat dan anakanak, untuk melindungi kelemahannya Tergugat harus berbohong kepadaPenggugat;Bahwa oleh karena selalu mengikuti keinginan orangtuanya maka Tergugat tidakmemberikan nafkah zahiriyah

Abdullah lbnuQudamah dalam Kitab AlMughni Volume 7 Halaman 477, lbn Qayyim AlJauziyyah dalam Zaad AlMaaad Volume 5 Halaman 381, Volume 7 Halaman129 dan AlKasaani Abu AlAla dalam Badaaiu AlSanaal'u fi Tartiib AlSyaraluVolume 6 Halaman 242 menyatakan bahwa pendapat di atas dianut olehmayoritas Sarjana Fiqh dari Hanafiyah, Malikiyah dengan pengecualian IbnQasim, kemudian Syafiiyah, Hanabilah dan Zahiriyah.

Dengandemikian, saksi nikah pada pernikahan Penggugat dan Tergugat bukan hanya tidakmemenuhi ketentuan hukum yang telah diatur secara tegas dalam Kompilasi HukumIslam, yang bersesuaian dengan pendapat jumhur ulama dalam kitabkitab fiqhi, namunjuga tidak memenuhi ketentuan hukum yang ditemukan dalam doktrin pakar hukumIslam dari kalangan Hanafiyah dan Zahiriyah yang berbeda dengan muatan KompilasiHukum Islam.Menimbang, bahwa mengacu pada pertimbangan mengenai saksi nikah dalampernikahan Penggugat

Ulama Zahiriyah mendefinisikanzina dengan wat! yang diharamkan zatnya. Adapun pengertian zina menurutlbnu Rusyd adalah setiap persetubuhan yang bukan terjadi karena nikahyang sah dan bukan karena pemilikan. Meskipun para ulama berbedapendapat dalam mendefinisikan zina, tetapi mereka sepakat terhadap 2unsur zina, yaitu wat) yang haram dan sengaja.

Ulama Zahiriyah mendefinisikan zinadengan wati yang diharamkan zatnya. Adapun pengertian zina menurut lonuRusyd adalah setiap persetubuhan yang bukan terjadi karena nikah yang sahdan bukan karena pemilikan. Meskipun para ulama berbeda pendapat dalammendefinisikan zina, tetapi mereka sepakat terhadap 2 unsur Zina, yaitu watiyang haram dan sengaja.

Ulama Zahiriyah mendefinisikanzina dengan wat! yang diharamkan zatnya. Adapun pengertian zina menurutlbnu Rusyd adalah setiap persetubuhan yang bukan terjadi karena nikahyang sah dan bukan karena pemilikan. Meskipun para ulama berbedapendapat dalam mendefinisikan zina, tetapi mereka sepakat terhadap 2unsur zina, yaitu wat) yang haram dan sengaja.

Hal ini didasarkan padapendapat ulama zahiriyah yaitu istri yang nusyuz tidak gugurhaknya dalam menerima nafkah. Alasannya ialah nafkah itudiwajibkan atas dasar akad nikah tidak pada dasar ketaatan.Bila suatu waktu ia tidak taat kepada suaminya, ia hanya dapatdiberi pengajaran, atau pisah tempat tidur atau pukulan yangtidak menyakiti.

Hal ini didasarkan padapendapat ulama zahiriyah yaitu istri yang nusyuz tidak gugurhaknya dalam menerima nafkah. Alasannya ialah nafkah itudiwajibkan atas dasar akad nikah tidak pada dasar ketaatan.Bila suatu waktu ia tidak taat kepada suaminya, ia hanya dapatdiberi pengajaran, atau pisah tempat tidur atau pukulan yangtidak menyakiti.