Ditemukan 61419 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 20-08-2019 — Putus : 01-10-2019 — Upload : 14-10-2019
Putusan PN SUMBER Nomor 251/Pid.Sus/2019/PN Sbr
Tanggal 1 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
RIZKY SAGORO SULUNG Als IPEK Bin SUHERMAN
3912
  • Menyatakan terdakwa Rizky Sagoro Sulung als Ipek Bin Suherman, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu, sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kedua;

    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp1.000.000,00.

    pada hari jumat sekitar pukul 22.00WIB anggota kepolisan sector depok melakukan penangkapan terhadapTerdakwa dan ditemukan barangbukti berupa 29 lempeng sediaan farmasi jenisobat pil Trihnexyphenidyl dan % lempeng pil trihexyphenidyl dengan jumlahkeseluruhan sebanyak 295 butir dan 40 paket pil DMP yang berisi masingmasing 10 butir dengan jumlah total keseluruhan 400 butir pada saat dilakukanpenangkapan Terdakwa sedang menjual/ mengedarkan sediaan farmasi jenis pilDMP kepada Saksi TofanBahwa Terdakwa
    Cirebon, dan Ahli menjabat sebagai Pelaksana Seksi Farmasi; Ahli menerangkan bahwa tugas dan tanggung jawab Ahli yaitudiantaranya melakukan pengalokasian/Pendistribusian obat sediaanFarmasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ke seluruhPuskesmas Di Kabupaten Cirebon dan memegang jabatan sebagaipelaksana Seksi farmasi; Ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi adalah obat bahanobat obat tradisional dan kosmetik; Ahli menerangkan bahwa untuk memberikan keterangansebagai ahli, Ahli disertai dengan surat
    adalah tenaga kefarmasian yaituApoteker dan tenaga teknis kefarmasian; Ahli juga menambahkan soal beberapa aturan yang mengaturtentang sediaan farmasi, yaitu:1.
    jenis pil Trihexyphenidyl dan jenis DMP jika dikonsumsi olehorang sehat melebihi dosis dikonsumsi dalam jangka waktu yang lamaakan menyebabkan kerusakan ginjal dan bisa menyebabkan kematiansedangkan jika dikonsumsi dalam waktu yang singkat dapatmenyebabkan gangguan pencernaan; Bahwa sediaan farmasi jenis Pil Trihexyphenidyl fungsinyauntuk obat anti perkinson sedangkan pil jenis DMP fungsinya sebagaiobat batuk kering; Bahwa sediaan farmasi jenis pil Trinexyphenidyl termasuk obatkeras sedangkan pil
    Bahwa Terdakwa memesan/membeli sediaan farmasi tersebut dari sdrMr X (DPO) dengan cara pada hari kamis tanggal 30 Mei 2019 Terdakwadatang langsung ketempat nongkrongnya Sdr Mr X di Kesambi dankemudian Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis DMP dan Trihexsebasar Rp600.000,00. sebanyak 3 bok pil trinex atau 30 lempeng piltrinex; Bahwa setiap orang yang membeli sediaan farmasi tersebut tidakmenggunakan resep dari dokter;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagaiberikut:1. 29 lempeng
Register : 10-08-2020 — Putus : 07-10-2020 — Upload : 21-10-2020
Putusan PN SUMBER Nomor 255/Pid.Sus/2020/PN Sbr
Tanggal 7 Oktober 2020 — Penuntut Umum:
KUSTRIYO, S.H.M.H
Terdakwa:
RELIANA ARAFFAH Alias RARA Binti WELLY DARMAWAN
4116
  • M E N G A D I L I :

    Menyatakan Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara Binti Welly Darmawan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;

    2.

    Terdakwamengedarkan Pil Trihexyphenidyl yang termasuk Sediaan Farmasi tanpakeahlian dan kewenangan yang tidak disertai dengan Surat TandaRegistrasi Apoteker (STRA) yang dikeluarkan oleh Komite Farmasi Nasional(KFN) dan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan.
    Cirebon, dan pada saat dilakukan penggeledahan tidakditemukan sediaan farmasi jenis obat dan hanya dilakukan penyitaan 1(satu) buah handphone merk Samsung warna biru tua, yang menurutketerangan dari Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara, digunakan sebagaisarana komunikasi untuk jual beli sediaan farmasi jenis obatTrihexyphenidyl.
    Cirebon, dan pada saat dilakukan penggeledahan tidakditemukan sediaan farmasi jenis obat dan hanya dilakukan penyitaan 1(satu) buah handphone merk Samsung warna biru tua, yang menurutketerangan dari Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara, digunakan sebagaiHalaman 9 dari 21 Putusan Nomor 255/Pid.Sus/2020/PN Sbrsarana komunikasi untuk jual beli sediaan farmasi jenis obatTrihexyphenidyl.
Register : 16-05-2012 — Putus : 06-06-2012 — Upload : 05-07-2012
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 114/Pid.Sus/An/2012/PN.Kdi
Tanggal 6 Juni 2012 — ANDIK ADI SUSANTO BIN SLAMET
4113
  • LL.Setelah dilakukan penggeledahan oleh saksi Hariyono Dermawan dan saksi Yoyok Aprianto dariPolsek Pare maka didapatlah sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 646 (enam ratus empat puluhenam) butir dalam 82 (delapan puluh dua) plastik klip yang dimasukkan dalam plastik hitam yangdikubur didapur rumah oleh terdakwa dengan menggunakan cetok.
    Sediaan farmasi sebanyak 646(enam ratus empat puluh enam) butir tersebut rencananya sebagian akan dikonsumsi sendiri olehterdakwa dan sebagian lagi akan dijual pada orang lain dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah)untuk setiap 8 (delapan) butimya.Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebut setelahdilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012tanggal 30 April 2012 yang diperiksa oleh sdr.
    Sediaan farmasi sebanyak 646(enam ratus empat puluh enam) butir tersebut rencananya sebagian akan dikonsumsi sendiri olehterdakwa dan sebagian lagi akan dijual pada orang lain dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah)untuk setiap 8 (delapan) butirmya.Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebut setelahdilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012tanggal 30 April 2012 yang diperiksa oleh sdr.
    telah melakukan penangkapan danpenggeledahan terhadap terdakwa dimana didapatlah sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak646 (enam ratus empat puluh enam) butir dalam 82 (delapan puluh dua) plastik klip yangdimasukkan dalam plastik hitam yang dikubur didapur rumah oleh terdakwa dengan menggunkancetok ;Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebutsetelah dilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012 TANGGAL 30
    Menetapkan barang bukti berupa :Sediaan farmasi pil jenis LL/ sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir dalam 82(delapan puluh dua) kantong plastik klip dibungkus tas kresek warna hitam dan 1 (satu0 buahcethok dirampas untuk dimusnahkan, sedang uang tunai sebesar Rp.68.000, (enam puluhdelapan ribu rupiah) dirampas untuk Negara ;6.
Register : 27-01-2021 — Putus : 03-03-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 32/Pid.Sus/2021/PN Gpr
Tanggal 3 Maret 2021 — Penuntut Umum:
ADHI SATYO WICAKSONO, SH
Terdakwa:
RIZKI NUR ROHMAN Als KIKUK Bin TOHARI
224
    1. Menyatakan Terdakwa RIZKI NUR ROHMAN Als KIKUK Bin TOHARI, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan";
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) Bulan dan denda sejumlah Rp.3.000.000,00
    dari saksi tanoa menggunakan resep dokter dantidak ada kemasan yang menyatakan komposisi obat, bahan baku obat, pabrikyang memproduksi;e Bahwa Terdakwa dan Saksi dalam jual beli sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resep dokterdan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karena pekerjaanterdakwa sehariharinya adalah pelajar dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Terhadap keterangan saksi
    Kediri;e Bahwa saksi menerangkan terdakwa dalam menjual sediaan farmasi berupapil jenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya adalah pelajar dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Ahli: NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.Apt, : Pendapat Ahli yang diberikandibawah sumpah sebagaimana dalam Berita Acara Penyidik sesuai denganBerita Acara
    Denyok bin Inrohadi;Bahwa Terdakwa menerangkan dalam menjual sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebuttidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resep dokter dan tidak mempunyaikeahlian dalam bidang farmasi karena pekeijaan terdakwa sehariharinya adalah pelajar danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Bahwa Terdakwa menerangkan dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta
    Denyok bin Inrohadisediaan farmasi berupa obat jenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya sejumlah 4 (Empat) butir seharga Rp. 10.000,00 (Sepuluh riburupiah);5.
    Denyok bin Inrohadiadalah sediaan farmasi yang berupa obat tanpa identitas/label yang melekatyakni : nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isibersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahunkadaluwarsa serta mendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesiayang memiliki izin industri farmasi;7.
Register : 28-07-2020 — Putus : 26-08-2020 — Upload : 19-08-2021
Putusan PN BITUNG Nomor 127/Pid.Sus/2020/PN Bit
Tanggal 26 Agustus 2020 — Penuntut Umum:
1.FENY ALVIONITA, S.H.
2.EDWIN B. TUMUNDO, S.H., M.H.
Terdakwa:
ABDI Z
2710
    1. Menyatakan terdakwa ABDI Z terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan denda sebesar Rp. 50.0000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka
    ;Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki ijin edar khususnya obat keras Trihexyphenidyl sebagaimana diaturdalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 Tahun2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, danPerkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi;Bahwa sediaan farmasi yaitu diantaranya obat yang mengandungbahan aktif Trinexyphenidyl/ pil Hexymer (obat keras
    ) tidak dapat diperjualbelikan atau diedarkan secara bebas dan penggunaannya harus disertai denganresep dokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian;Bahwa Terdakwa dalam
    bebas dan penggunaannya harus disertai dengan resepdokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian.Bahwa Terdakwa dalam mengedarkan berupa obat Trihexyphenidyl tidakmemiliki
    Setiap orang;2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;1.
    Bahwa dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian Dalam PengadaanSediaan Farmasi sesuai dengan ketentuan Pasal 6 PP RI NO. 51 Tahun2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan dalam ayat (1)Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitasdistribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi.
Register : 22-10-2013 — Putus : 17-12-2013 — Upload : 04-08-2014
Putusan PN BANJARBARU Nomor 221/PID.SUS/2013/PN.Bjb
Tanggal 17 Desember 2013 — ABDULLAH SANI Als DULLAH Bin YAMANI
7535
  • Menyatakan Terdakwa ABDULLAH SANI Als DULLAH Bin YAMANI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan ;----2.
    hanya berlatarpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) dan tidak mempunyai latar belakang pendidikankefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker dan tidak mempunyaisertifikasi uji kompetensi sebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwatelah mengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diatas kepada oranglain dengan cara menjual dan melayani pembeli obat keras dengan tidak menggunakanresep dokter.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
    Menimbang, Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa unsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanantelah terpenuhi.
Register : 20-12-2016 — Putus : 19-01-2017 — Upload : 02-02-2017
Putusan PN RANTAU Nomor 325/Pid.Sus/2016/PN.Rta
Tanggal 19 Januari 2017 — -DENY RAHMAN Bin KADERI
713
  • Menyatakan Terdakwa DENY RAHMAN Bin KADERI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Ijin Edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
    Rta Profesi Apoteker 2002;Bahwa Ahli sat ini bekerja sebagai PNS di Instalasi Farmasi DinasKesehatan, Kab.
    Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagaiapoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker; Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantuapoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, yangterdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analiskesehatan dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker; Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaankefarmasian wajidb memiliki surat izin sesuai tempat tenagakefarmasian bekerja, surat izin sebagaimana dimaksud diatasberupa
    belikan secara bebasapalagi dijual dirumah rumah penduduk, obat/oahan sediaan farmasihanya boleh diperjualbelikan difasilitas pelayanan kefarmasian (Apotek,toko obat berijin, rumah sakit atau fasilitas distribusi/penyalur) ;Bahwa yang dimaksud mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana tercantum dalamPasal 197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 yaitu sesuai dengan Pasal 106Ayat (1) sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapatkan
    izin berupa nomor registrasi dari BPOM dan titikberat objek pada Pasal 197 yaitu sediaan farmasi (barangnya) dandipertegas pada Pasal 106 UU RI Nomor 36 Tahun 2009, sedangkanyang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi dar/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana tercantumdalam Pasal 196 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 yaitu sesuai denganPasal 98 Ayat (2) yaitu setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan
    Unsur Dengan Sengaja MemproduksiatauMengedarkan SediaanFarmasi dan/atau Alat Kesehatan;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah tindakan yangdilakukan oleh seseorang yang didasari pada kehendak (willen) dan kepahaman(weten) terhadap suatu akibat yang dihasilkan dari suatu perbuatan tertentu,sedangkan yang di maksud sediaan farmasi dalam UndangUndang ini diaturdalam pasal 1 ayat (4) yaitu, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetik;Menimbang, bahwa berdasarkan
Register : 12-06-2013 — Putus : 29-08-2013 — Upload : 11-09-2013
Putusan PN KOTABARU Nomor 202/Pid.Sus/2013/PN.Ktb
Tanggal 29 Agustus 2013 — HERMAN SANJAYA Bin RUSLI
274
  • yang tidak memenuhi standar keamanan mutu serta terdakwadalam mengedarkan kediaan farmasi tersebut telah tidak mempunyai ijin edarkarena telah di cabut ijin edarnya sejak 27 Oktober 2009 oleh BPOM dengan suratNo.
    obat dextro atau obat zenith kepada siapa saja yangmembutuhkan dan dari mengedarkan kesediaan farmasi tersebut terdakwamendapatkan keuntungan untuk obat dextro Rp. 265.000 ( dua ratus enam puluhlima ribu rupiah) per 1000 (seribu) butir sedangkan untuk obat zenith ,emdaatkakeuntungan Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah) per 10 (sepuluh) butir, bahwaterdakwa tidak mempunyai hak atau di larang mengedarkan kesediaan farmasi yangtidak memenuhi standar keamanan mutu serta terdakwa dalam mengedarkankediaan
    farmasi tersebut telah tidak mempunyai ijin edar karena telah di cabut iinedarnya sejak 27 Oktober 2009 oleh BPOM dengan surat No.
    dalam mengedarkan sediaan farmasi jenis carnophen dan dextrosudah selama kurang lebih 2 (dua) minggu, di mana pada saat itu terdakwasedang berada di warung hendak menjual obat Dextro kepada Sdr.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut dipertimbangkan sebagai sebagaiberikut :Ad. 1.
Register : 21-02-2019 — Putus : 26-03-2019 — Upload : 01-04-2019
Putusan PN PEMALANG Nomor 38/Pid.B/2019/PN Pml
Tanggal 26 Maret 2019 — Penuntut Umum:
NANUK WIJAYANTI, SH
Terdakwa:
1.HARDI MURJANI Bin HADI MULYONO
2.EDI LISTIONO Bin TEJO
284
  • Sesampainya di Ruang Farmasi, terdakwa HARDI MURJANImengajak ngobrol Petugas Jaga Farmasi dan terdakwa EDI LISTIONO masuk keruang Farmasi berpurapura akan membersihkan ruangan kemudian mengambil 2box obat CORSADOL TRAMADOL HCL (obat anti nyeri) dari dalam lemari danmemasukanya kedalam plastic hitam besar dan ditutupi dengan sampah kardusbekas obat kemudian terdakwa EDI LISTIONO keluar ruangan dan menyerahkanplastic hitam besar tersebut kepada terdakwa HARDI MURJANI selanjutnya terdakwaEDI LIDTIONO
    KASDUKI :Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak 2 box.Bahwa beberapa hari kemudian terjadi kehilangan lagi dengan
    RASIDI:Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Hal. 5 dari 15 Halaman Putusan Pidana Nomor 38/Pid.B /2019/PN.Pml.Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak
    NURHADI :Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak 2 box.Bahwa beberapa hari kemudian terjadi kehilangan lagi dengan
    Sekitar jam 18.30Wib terdakwa EDI LISTIONO dan terdakwa HARDI MURJANI datang ke ruangfarmasi dengan membawa plastic hitam besar untuk membuang sampah.Sesampainya di Ruang Farmasi, terdakwa HARDI MURJANI mengajakngobrol Petugas Jaga Farmasi sedangkan terdakwa EDI LISTIONO masuk keruang Farmasi berpurapura akan membersihkan ruangan kemudianmengambil 2 box obat CORSADOL TRAMADOL HCL (obat anti nyeri) daridalam lemari dan memasukanya kedalam plastic hitam besar dan ditutupidengan sampah kardus bekas
Register : 08-05-2019 — Putus : 12-08-2019 — Upload : 19-08-2019
Putusan PN PONTIANAK Nomor 459/Pid.Sus/2019/PN Ptk
Tanggal 12 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
KRISNA DEWITA, SH
Terdakwa:
YANED SAPUTRI ADHA
11120
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap diri Terdakwa tersebut di atas dengan
    Menyatakan terdakwa YANED SAPUTRI ADHA bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilkiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo. Pasal 106 ayat (1) UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.2.
    dan ikut menyaksikan pemeriksaandan penyitaan yang dilakukan petugas Balai Besar POM di Pontianak.Bahwa Petugas Balai Besar POM di Pontianak menyita barang buktisediaan farmasi sebanyak 53 (lima puluh tiga) jenis dari Yaned SaputriAdha.Bahwa pada saat pemeriksaan saudara Yaned Saputri Adha menyatakanbahwa dirinya sebagai pemilik 53 (lima puluh tiga) jenis sediaan farmasitanpa ijin edar.Bahwa Sediaan farmasi tanpa jjin edar yang disita dari terdakwa YANEDSAPUTRI ADHA Adapun 55 (lima puluh lima) dan
    Ijin edar;Bahwa Setelah diamati secara seksama satu persatu barang buktisebanyak 55 (lima puluh lima) dan 23 (dua puluh tiga) item tersebutmaka seluruh sediaan farmasi berupa kosmetik tersebut tidakmemiliki izin edar atau tanpa izin edar;Bahwa Sediaan farmasi berupa kosmetika seperti pada Barang Buktitersebut dilarang untuk diperjualbelikan, karena belum memperoleh izinedar / belum terdaftar di Badan POM RI;Bahwa dalam rangka melindungi masyarakat dari kosmetika yang dapatmerugikan kesehatan, maka
    tersebut, sehinggaapabila suatu sediaan farmasi berupa Kosmetika sudah diberikanpersetujuan pendaftaran, maka pemerintah telah menjamin mutu sediaanfarmasi tersebut dan mempunyai manfaat bagi kesehatan orang yangmenggunakannya.
    Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
Register : 24-06-2019 — Putus : 06-08-2019 — Upload : 03-09-2019
Putusan PN SUMBER Nomor 195/Pid.Sus/2019/PN Sbr
Tanggal 6 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
ASEP KURNIA, SH
Terdakwa:
RAJI Bin SALIM
223
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa RAJI bin SALIM, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN/ATAU PERSYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAATAN DAN MUTU sebagaimana dakwaan alteratif kedua;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan Denda sebesar Rp2.000.000,00
    dan/atau alat Kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1),perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan caracara, sebagai berikut: Awalnya terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis Obat atau PilTramadol dan Pil Dextro tersebut terdakwa dapat dari orang yang biasadipanggil Sdr.
    Peung (yang identitas lengkapnya tidak tahu) di depan HotelSapadia Kota Cirebon dan terdakwa memiliki sedian farmasi jenis Obattersebut dengan maksud dan tujuan untuk dijual dan terdakwa telah menjualatau mengedarkan Pil Tramadol dan Pil Dextro kepada siapa saja yangdatang kepada terdakwa sebesar Rp178.000,00 (seratus tujuh puluh delapanribu rupiah) dan ketika terdakwa memiliki sedian farmasi jenis Obat tersebutyang di simpan didalam tas pinggang warna hitam, terdakwa ditangkap olehPetugas Kepolisian
    mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan caracara sebagai berikut: Bermula terdakwa menemui seseorang yang biasa dipanggil Sdr.
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau) manfaatan, dan mutu' sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3).Menimbang, bahwa unsur ini merupakan unsur yang mengandung frasafrasa unsur yang berbentuk alternatif, artinya bahwa frasa ini terdiri dari frasememproduksi atau mengedarkan frasa persediaan farmasi dan/atau alatkesehatan frasa yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan
    dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis Obat atau PilTramadol dan Pil Dextro pada hari Sabtu tanggal 3 November 2018 sekira jam15.30 wib bertempat di depan Hotel Sapadia Kota Cirebon dari orang yangbiasa dipanggil Sdr.
Register : 15-05-2019 — Putus : 04-07-2019 — Upload : 22-07-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 392/Pid.Sus/2019/PN Byw
Tanggal 4 Juli 2019 — Penuntut Umum:
1.I KETUT GDE DAME NEGARA, SH
2.SUPRIYADI AHMAD, SH.
Terdakwa:
1.EDY PRASETIAWAN Als EDY BADOL
2.MOH. FATHUL JAUHARI Als UJIK
295
  • Fathul Jauhari alias Ujiktersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
  • Menjatuhkan pidana kepadaTerdakwa I Edy Prasetiawan alias Edy Badoldan Terdakwa II Moh.
    tujuh) bulan dan Denda masing-masing sejumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan kurungan selama 3 (tiga) bulan ;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan Para Terdakwa tetap ditahan;
  • Menetapkan barang bukti berupa:
    • Uang tunai hasil penjualan sediaan farmasi
    • Dirampas untuk negara
    • 8 (delapan) butir sediaan farmasi (obat Trihexyphenidil) dengan bentuk bulat wama putih ada logo bertuliskan T.
    • Dirampas untuk dimusnahkan
    1. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sejumlah Rp.5.000,-(Lima ribu Rupiah);
    Bahwa Terdakwa menjual sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidiltersebut dengan cara pembeli menghubungi Terdakwa melalui media sosialMasangger untuk membeli sediaan farmasi tersebut dan apabila stok masihada kemudian pembeli mendatangi ke rumah Terdakwa untuk membelisediaan farmasi tersebut. Bahwa Terdakwa meletakkan sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidilberada di bawah lemari pakean kamar milik Terdakwa.
    Bahwa benar Para Terdakwa telah mengedarkan sedian farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemamfaatan dan mutu yang tidak memiliki izin edar Bahwa benar yang diedarkan yaitu sedian farmasi jenis obatTryhexyphenidil (Trek) atau dikalangan anak remaja menyebut dengan pil Y Bahwa benar Terdakwa 2 mengedarkan sediaan farmasi kepadaTerdakwa 1, sedangkan Terdakwa 1 mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada Mufid.
    Bahwa benar Terdakwa 2 mendapatkan sedian farmasi jenisTryhexyphenidil tersebut dari Hendrik dimana pada waktu itu Terdakwadisuruh oleh Hendrik untuk menjualkan sediaan farmasi jenis Tryhexypheindilsebanyak 1 bok (100 butir) dengan harga Rp.200.000, kemudian padawaktu itu Terdakwa menjual sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidil kepadaTerdakwa 1.
    Bahwa Terdakwa 1 menjual sediaan farmasi jenisTryhexyphenidil tersebut dengan cara pembeli menghubungi Terdakwa 2melalui media sosial Massanger untuk membeli sediaan farmasi tersebut danapabila stok masih ada kemudian pembeli mendatangi ke rumah Terdakwa 2untuk membeli sediaan farmasi tersebut. Bahwa Terdakwa 1 meletakkansediaan farmasi jenis Tryhexyphenidil berada di bawah lemari pakaian kamarmilik Terdakwa 1.
Register : 13-04-2021 — Putus : 02-07-2021 — Upload : 07-08-2021
Putusan PN PURWOKERTO Nomor 69/Pid.Sus/2021/PN Pwt
Tanggal 2 Juli 2021 — Penuntut Umum:
GUNTORO JANGKUNG WISNU MURDIYANTO, S.H
Terdakwa:
HARIS WISSON GUNAWAN Alias HO WAI SON Bin HARTO GUNAWAN
384
    1. Menyatakan terdakwa Haris Wisson Gunawan Alias Ho Wai Son Bin Harto Gunawan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1);
    2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Haris Wisson Gunawan Alias Ho Wai Son Bin Harto Gunawan oleh karena itu dengan pidana penjara selama
    Jendral Sudirman No 501 PurwokertoKecamatan : Purwokerto TimurKabupaten : BanyumasMasa berlaku izin Toko Obat : 31 Desember 2020e Bahwa saksi tidak mengetahui jika Toko Obat Berkat menjualsediaan farmasi berupa obat tradisional tanpa ijin edar. Karena selama inisetahu saksi semua obat yang dijual di Toko Obat Berkat memilik iijinedar.e Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian di bidang farmasi.
    Bahwa Terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa obattradisional. Bahwa sediaan farmasi berupa obat tradisional yang terdakwaedarkan tidak memiliki jin edar dari Badan POM RI. Bahwa Terdakwa memiliki Surat Izin Toko Obat (SITO) Nomor :004/ SITO/ BMS/ DPMPPTSP II/ 2019 tanggal 21 Februari 2019.Nama Toko Obat : BerkatNIB > 8120104982703Alamat Toko Obat : JI.
    Jendral Sudirman No 501 PurwokertoKecamatan > Purwokerto TimurKabupaten : BanyumasMasa berlaku izinTokoObat : 31 Desember 2020 Bahwa Terdakwa mulai mengedarkan sediaan farmasi berupaobat tradisional sejak tahun 2010 di Toko Obat Berkat ; Bahwa Terdakwa tidak mengetahui komposisi yang terdapat padasediaan farmasi berupa obat tradisional yang terdakwa edarkan.
    Bahwa pegawai terdakwa tidak ada yang mempunyai latarbelakang farmasi / pendidikan kefarmasian. Semuanya lulusan SMA,tetap ada penanggungjawab assisten farmasi adalah Sdr NURHAYATIyang telah mempunyai Surat IzinKerja Tenaga Teknis KefarmasianHalaman 15 dari 25 Putusan Nomor 69/Pid.Sus/2021/PN Pwt.(SIKTTK) Nomor : 19740808/SIKTTK33.02/2016/2133 tanggal 29Agustus 2016.
    Bahwa Sdr NURHAYATI selaku penanggungjawab kefarmasiantidak selalu berada di Toko Obat Berkat dan hanya datang 2 3 kalidalam seminggu; Bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan uji Laboratoriumtentang komposisi sediaan farmasi berupa obat tradisional yangterdakwa edarkan; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai latar belakang farmasi/pendidikan kefarmasian, terdakwa lulusan SMA; Bahwa Terdakwa menyesal dan merasa bersalah telahmengedarkan sediaan farmasi berupa obat tradisional yang tidakmemiliki izin edar serta
Putus : 02-05-2013 — Upload : 04-04-2014
Putusan PN SUMBER Nomor 133 /Pid.B/2013/PN. Sbr
Tanggal 2 Mei 2013 — SAIM Bin KARTAS
3011
  • penjualan setiap bungkus yang berisi 13 (tigabelas) butir obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro sebesar Rp.5.000,(Lima ribu rupiah) dan untuk obat jenis Trihexypinidil sebesar Rp.12.000, (Duabelas ribu rupiah) untuk setiap lembar atau stripnya. ; Bahwa pengakuan terdakwa mendapatkan obatobatan sediaan Farmasi jenis PilDextro dan obat jenis Trihexypinidil dapat beli dari Apotik di Kodya Cirebon. ; Bahwa apabila memakai obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan obatjenis Trihexypinidil
    ;Bahwa pengakuan terdakwa mendapatkan obatobatan sediaan Farmasi jenis PilDextro dan obat jenis Trihexypinidil dapat beli dari Apotik di Kodya Cirebon. ;Bahwa apabila memakai obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan obatjenis Trihexypinidil efek sampingnya menimbulkan ketergantungan.
    ;Bahwa barang bukti bisa diketahui adalah obatobatan sediaan Farmasi jenisPil Dextro dan obat jenis Trihexypinidil apabila sudah ada keterangan dariLaboratorium.
    ;Bahwa apabila meminum obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan pilTrihexypinidil melebihi dari dosis yang telah ditetapkan efek sampingnya akanbisa mengalami kematian. ;Bahwa Obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan pil Trihexypinidil bisa di belidi Toko Obat (Apotik) dan tidak boleh membeli bebas dan harus dengan resepdokter. ;Bahwa Terdakwa tidak boleh menjual obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro danpil Trihexypinidil. ;Bahwa menurut saksi Hasil Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
    puluh empat ribu rupiah) serta 1 (satu) buah Handphone merekMito warna merah, pengakuan terdakwa harga setiap bungkus yang berisi 13 (tigabelas) butir obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro sebesar Rp.5.000, (Limaribu rupiah) dan untuk obat jenis Trihexypinidil sebesar Rp.12.000, (Dua belas riburupiah) untuk setiap lembar atau stripnya, selain saksi mendapatkan obatobatansejenis Farmasi berupa 14 (empat belas) bungkus sejenis Farmasi jenis Pil Dextrodan setiap bungkus berisi 13 (tiga belas)
Register : 03-08-2020 — Putus : 24-09-2020 — Upload : 13-08-2021
Putusan PN BALE BANDUNG Nomor 499/Pid.Sus/2020/PN Blb
Tanggal 24 September 2020 — Penuntut Umum:
MELANI, SH.
Terdakwa:
SANDI BOY Alias JALAL Bin TITO Alm
204
  • , telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
  • Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun;
  • Menghukum pula Terdakwa untuk
    Bahwa berdasarkan data dari BPOM RI dan penandaan pada labelproduknya obatobatan yang diedarkan oleh terdakwa yang mengandungTrihexyphenidyl Positif tersebut adalah tidak terdaftar di BPOM RI dan tidakpernah ada izin edarnya atau tidak memiliki izin edar, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, kemudian terdakwadalam hal mengedarkan sediaan farmasi yang mengandung TrihexyphenidylPositif yang tidak memiliki
    BerdasarkanPasal 106 ayat (1) Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentangKesehatan, yaitu sediaan farmasi dan Alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapatkan izin edar.
    Bandung Barat; Bahwa saat ditangkap dilakukan penggeledahan dan ditemukanobat/sediaan farmasi Hexymer Trihexphenidyl serta 1 (Satu) buahHandphone merk Oppo warna biru beserta Simcard operator celulerTelkomsel dan Axis; Bahwa Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan persidangan); Bahwa Terdakwa mendapatkan obat/sediaan farmasi dari mediasosial secara on line dengan nama akun Batavia;7Halaman 12 dari 22 halaman Putusan Perkara Pidana Nomor 499/Pid.Sus/2020/PN Blb Bahwa Terdakwa membeli
    Bandung Barat; Bahwa benar saat ditangkap dilakukan penggeledahan dan ditemukanobat/sediaan farmasi Hexymer Trihexphenidyl serta 1 (satu) buahHandphone merk Oppo warna biru beserta Simcard operator celulerTelkomsel dan Axis; Bahwa benar Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan persidangan); Bahwa benar Terdakwa mendapatkan obat/sediaan farmasi dari mediasosial secara on line dengan nama akun Batavia; Bahwa benar Terdakwa membeli obat/sediaan farmasi tersebut pada harirabu, tanggal
    ReraRachmawati, Apt. selaku Kepala Bidang Pengujian, dengan kesimpulanTrihexyphenidyl positif termasuk kedalam golongan Obat Keras yangPendistribusian obat keras hanya boleh dilakukan oleh sarana distribusi farmasiseperti Pedagang Besar Farmasi yang memiliki izin PBF dan Apoteker sebagaipenanggungjawab dan sarana pelayanan farmasi seperti Apotek, Rumah Sakitdan Klinik yang telah memiliki izin dan Tenaga Kefarmasian (Apoteker) sebagaipenanggungjawabnya.
Register : 12-10-2020 — Putus : 03-12-2020 — Upload : 18-12-2020
Putusan PN SUMBER Nomor 338/Pid.Sus/2020/PN Sbr
Tanggal 3 Desember 2020 — Penuntut Umum:
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
1.LUTVI Als UPI Bin NASIKIN
2.NAHA PUJA Als PUJA Bin NADI
13394
  • PUJA Bin NADI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja atau mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau manfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
  • Menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa I LUTVI Als. UPI Bin NASIKIN dan Terdakwa II NAHA PUJA Als.
    Bang Roy (Dpo)menanyakan apakah ada sediaan farmasi jensi obat pil trihexpenidy dansediaan farmasi jenis tramadol, kemudian terdakwa dan terdakwa II berangkatmenuju ke samping pos perlintasan kereta api kesambi kota cirebon, kemudianterdakwa dan terdakwa II membeli sediaan farmasi jenis pil trihexpenidylsebanyak 1 box berisikan 100 seharga Rp. 190.000 dan pil tramadol sebanyak1 box berisikan 100 butir seharga Rp. 320.000.
    Selanjutnya terdakwa danHalaman 3 dari 19 Putusan Nomor 338/Pid.Sus/2020/PN Sbrterdakwa II menjual sediaan farmasi jenis tramadol kepada saksi Agis Prasetyosebanyak 2 butir seharga Rp. 12.000. dan sebelumnya terdakwa dan terdakwaIl sudah menjual sediaan farmasi jenis pil Trihexphenidyl kepada orang lainyang sudah tidak bisa diingat oleh terdakwa dan terdakwa II, Kemudiankeuntungan yang terdakwa dan terdakwa II per 1 box oil trinexphenidylberisikan 100 butir sebanyak Rp. 40.000 sedangkan pil Tramadol
    barang sediaan farmasi dari BangRoy yang beralamat di Kesambi Kota Cirebon; Bahwa Terdakwa mendapat sediaan farmasi pada hari Minggutanggal 9 Agustus 2020 sekitar pukul 14.30 Wib di samping posperlintasan kereta api Kesambi Kota Cirebon; Bahwa Terdakwa membeli barang sediaan farmasi ke BangRoy tersebut bersama terdakwa Naha Puja; Bahwa Terdakwa terakhir membeli barang sediaan farmasi keBang Roy sebanyak 1 (satu) box (100 butir pil) Trihexiphenidhy!
    Pembuat mengetahui bahwa yangdiproduksi atau diedarkan adalah sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan.
    :1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar.2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatanharuSs memenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan sertatidak menyesatkan.3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkanpenarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yangtelah memperoleh izin edar, yang kemudian terbukti tidakmemenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/ataukemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan
Putus : 14-05-2013 — Upload : 05-04-2014
Putusan PN SUMBER Nomor 149/Pid.B/2013/PN.Sbr.
Tanggal 14 Mei 2013 — RESMI BINTI ATMA
306
  • Pada hari Rabu tanggal 02 Januari 2013 sekitar jam 10.00 WIBbertempat di Jalan Lawanggada Kota Cirebon terdakwa membelisediaan farmasi jenis Pil Dextromethorphan sebanyak 2(dua) box yangsetiap box berisi 1.000 (seribu) butir sehingga seluruhnya sebanyak2.000 (dua ribu) butir seharga Rp.300.000,(tiga ratus ribu rupiah) ,sedangkan sediaan farmasi jenis pil Trihexyphenidyl sebanyal 1(satu)box berisi 10(sepuluh) papan yang setiap papan berisi 10(sepuluh) butirpapan yang masingmasing papan berisi 10(sepuluh
    Setelah terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis Pil TrihexyPhenidyl dan jeni Dextromethorphan oleh terdakwa dibawah pulang danpada hari Rabu tanggal 02 Januari 2013 sekitar jam 15.00 WIBbertempat di rumah terdakwa di Blok Pejaganasem Rt.01/01 DesaKedungbunder Kec. Gempol Kab.
    Bahwa terdakwa mengedarkan persediaan farmasi jenis pilTrihexyphenidy mendapat keuntungan setiap box sebesarRp.20.000, per papan, sedangkan mengedarkan sediaan farmasi jenispil Dextromethorphan setiap paket mendapat keuntungan sebesarRp.50.000,6.
    Bahwa terdakwa mengedarkan persediaan farmasi jenis pilTrihexyphenidy mendapat keuntungan setiap box sebesarRp.20.000, per papan, sedangkan mengedarkan sediaan farmasi jenispil Dextromethorphan setiap paket mendapat keuntungan sebesarRp.50.000,.
Register : 08-09-2020 — Putus : 27-10-2020 — Upload : 09-11-2020
Putusan PN CIAMIS Nomor 151/Pid.Sus/2020/PN Cms
Tanggal 27 Oktober 2020 — Penuntut Umum:
DESSY ADHYA PURWANDINY, SE, SH
Terdakwa:
BAHRUDIN BIN MADE
4112
  • MENGADILI :

    1. Menyatakan Terdakwa BAHRUDIN BIN MADE tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah
    )dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti dengan 2 (dua) bulan kurungan;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
  • Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
  • Menetapkan barang bukti berupa :
    • 1 (satu) bungkus plastik klip transparan yang berisikan 30 (tiga puluh) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer berwarna kuning yang bertuliskan MF dan 1 (satu
      ) bungkus plastik transparan yang berisikan 25 ( dua puluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat hexymer berwarna kuning yang bertuliskan MF, dengan jumlah keseluruhan 55 ( lima puluh lima butir) obat hexymer;

    Dirampas untuk dimusnahkan;

    • Uang tunai sebesar Rp. 20.000, ( dua puluh ribu rupiah) .
      Menyatakan barang bukti berupa :a. 1 (Satu) bungkus plastik klip transparan yang berisikan 30 (tiga puluh) butirsediaan farmasi jenis obat Hexymer berwarna kuning yang bertuliskan MFdan 1 (satu) bungkus plastik transparan yang berisikan 25 ( dua puluhlima) butir sediaan farmasi jenis obat hexymer berwarna kuning yangbertuliskan MF, dengan jumlah keseluruhan 55 ( lima puluh lima butir) obathexymer;( Dirampas untuk dimusnahkan);b. Uang tunai sebesar Rp. 20.000, ( dua puluh ribu rupiah) .
      , bahwa Penuntut Umum mengajukan barang buktisebagaimana yang tercantum dalam Daftar Barang Bukti didalam berkasperkara, antara lain :Halamaniidari19 Putusan Nomor 151/Pid.Sus/2020/PN.Cms. 1 (Satu) bungkus plastik klip transparan yang berisikan 30 (tiga puluh) butirsediaan farmasi jenis obat Hexymer berwarna kuning yang bertuliskan MFdan 1 (satu) bungkus plastik transparan yang berisikan 25 ( dua puluh lima)butir sediaan farmasi jenis obat hexymer berwarna kuning yang bertuliskanMF, dengan jumlah
      Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakim akanmempertimbangkan sebagai berikut :Ad. 1.
      Kamurang Rt.002 Rw.012 DS Babakan KecamatanPangandaran Kabupaten pangandaran ;Menimbang, bahwa Terdakwa bukanlah apoteker maupun tenagakefarmasian yang berwenang mengedarkan sediaan farmasi berjenis hexymersebanyak 4 ( empat) butir kepada sdr.Nurjaman bin Ujang Nurkholis;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan ahli sediaan farmasi jenisobat hexymer yang diedarkan oleh Terdakwa termasuk di dalam golongan obatkeras yang mengandung Trihexyphenidil, kegunaan obat hexymer untukmengobati penyakit parkinson
      Menetapkan barang bukti berupa :ok 1 (satu) bungkus plastik klip transparan yang berisikan 30 (tiga puluh)butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer berwarna kuning yangbertuliskan MF dan 1 (Satu) bungkus plastik transparan yang berisikan 25( dua puluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat hexymer berwarnakuning yang bertuliskan MF, dengan jumlah keseluruhan 55 (lima puluhlima butir) obat hexymer;Dirampas untuk dimusnahkan; Uang tunai sebesar Rp. 20.000, ( dua puluh ribu rupiah) .Dirampas untuk negara6
Register : 27-11-2012 — Putus : 03-01-2013 — Upload : 28-01-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 242/Pid.Sus/2012/PN.Kdi
Tanggal 3 Januari 2013 — DANANG ALS.SARMO BIN SEREN
232
  • dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimanadimaksud dalam pasal 106 ayat (1)UndangUndang RI Nomor:36 Tahun 2009 tentangKesehatan , perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan sediaan farmasi pil jenis LL tersebutpada hari Sabtu tanggal 01 September 2012 sekitar jam 16.30 WIB. di rumah Sdr.POLOK(belum tertangkap)dengan cara membeli sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 16(enambelas)butir seharga Rp.10.000
    pada hari Minggu tanggal 16 September 2012 terdakwa mengkonsumsi lagisebanyak 2(dua)butir pil jenis LL sehingga sediaan farmasi pil jenis LL tersisa dandibawaoleh terdakwa sebanyak 8(delapan)butir dan akhirnya pada hari Senin tanggal 17September2012 sekitar jam 14.00 Wib.berada di Jalan Raya Ds.Kedawung,Kec.Mojo,Kab.Kediri Terdakwa ditangkap dan digeledah oleh Petugas Polres Kediri dan didapati terdakwa membawa sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 8(delapan)butir yang dimasukkankedalamsaku celana
    sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 16(enambelas)butir seharga Rp.10.000,(sepuluh ribu rupiah) untuk dikonsumsi terdakwa sendiri kemudian sediaan farmasi pil jenis LL tersebut terdakwa konsumsi sendiri sebanyak 8(delapan) butir yaitu dengan rincian pada hari Sabtu tanggal 01 September 2012 sekitar 17.00Wib. sebanyak 3(tiga)butir di rumah nenek terdakwa yang berada di Dsn.Jeruk,Desa Pamongan ,Kec.Mojo,Kab.Kediri kemudian pada hari Selasa tanggal 04 September 2012 sekitar jam 19.30 Wib.terdakwa
    juga mengkonsumsi sebanyak 3(tiga)butir di rumah nenek terdakwadan terdakwa pada hari Minggu tanggal 16 September 2012 terdakwa mengkonsumsi lagisebanyak 2(dua)butir pil jenis LL sehingga sediaan farmasi pil jenis LL tersisa dandibawaoleh terdakwa sebanyak 8(delapan)butir dan akhirnya pada hari Senin tanggal 17September2012 sekitar jam 14.00 Wib.berada di Jalan Raya Ds.Kedawung,Kec.Mojo,Kab.Kediri Terdakwa ditangkap dan digeledah oleh Petugas Polres Kediri dan didapati terdakwa membawa sediaan farmasi
    Raya Ds.Kedawung,Kec.Mojo,Kab.Kediri Terdakwa ditangkap dan digeledah oleh Petugas Polres Kediri dan didapati terdakwa membawa sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 8(delapan)butir yang dimasukkankedalamsaku celana depan sebelah kiri yang terdakwa pakai dan diakui oleh terdakwa benar sediaanfarmasi pil jenis LL tersebut adalah milik terdakwa dan selanjutnya sediaan farmasi pil jenisLL tersebut disita oleh Petugas Polres Kediri dan Terdakwa dibawa ke Kantor Polres Kediriguna diusut perkaranya lebih
Register : 02-05-2017 — Putus : 20-06-2017 — Upload : 10-07-2017
Putusan PN KANDANGAN Nomor 81/Pid.Sus/2017/PN Kgn
Tanggal 20 Juni 2017 — KASMIRI Als ANGKIR Bin M. AINI Als AINI (Alm).
312
  • DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;
    AINI Als AINI (Alm)terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UndangUndangNo. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Dakwaan Alternatif Pertama;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa KASMIRI Als ANGKIR Bin M.
    Hulu Sungai Selatan karena telahmenjual, mengedarkan, menyimpan dan memiliki sediaan farmasi tanpakeahlian dan ijin edar;Bahwa berawal Saksi Khaidir Nor llmi dan Saksi Edwin Cahaya Saputramendapatkan informasi dari warga masyarkat bahwa adanya seorangwarga yang mengedarkan obatobat terlarang di warung malam di DusunMarikit Desa Panggungn Kec.
    /PN.Kgnditemukan uang hasil penjualan didalam saku celana bagian belakangsebelah kiri Terdakwa sebesar Rp.28.000, (dua puluh delapan riburupiah) dan diakui oleh Terdakwa bahwa obat sediaan farmasi jenisCarnophen dan Dextro beserta uang hasil penjualan adalah miliknya,kemudian Terdakwa beserta barang bukti diamankan di Ke PolsekLoksado untuk pemeriksaan lebih lanjut;Bahwa Obat sedian farmasi yang dijual, diedarkan, disimpan dan dimilikiTerdakwa berupa obat jenis Carnophen dan Dexstro;Bahwa Terdakwa
    AINI Als AINI (Alm) telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAKMEMILIKI IJIN EDAR,2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa KASMIRI Als ANGKIR Bin M.