Ditemukan 16313 data
12 — 5
Wahbah alZuhaili, a/Wayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
10 — 6
Wahbah alZuhaili, alWayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Agidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
39 — 35
Penetapan No.14/Padt.P/2021/PA.MIldibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lainmenurut hukum mempunyai hubungan darah, namun ternyata dalam putusan itutidak dijelaskan bagaimana cara melakukan pembuktian dimaksud dan melaluilembaga apa pemeriksaan itu dilaksanakan;Menimbang, bahwa kejelasan nasab bagi seseorang adalah hak asasiyang melekat, dan menurut Wahbah az Zuhayly dalam kitabnya al FiqhulIslamiyyu wa Adillatunh (VII, 1989: 671) yang diambil alin sebagai pendapatMajelis
Kemudian penetapan nasab anakterhadap ayahnya disebabkan karena salah satu dari empat hal, yakni: 1. karenaperkawinan yang sah; 2. karena perkawinan yang fasid/ rusak; 3. karenapersetubuhan yang subhat, atau 4. dengan pengakuan nasab;Menimbang, bahwa mengenai cara pembuktian untuk penetapan nasab,Wahbah az Zuhayly (VII, 1989: 690) lebih lanjut berpendapat bahwa ada tigacara pembuktian untuk penetapan nasab, pandapat ini diambil alih sebagaipendapat Majelis, yaitu: 1.
Pengajuan alatalat bukti lain, seperti saksi, termasuk di dalamnyaketerangan ahli giyafah (ahli memeriksa dan meneliti tandatanda padamanusia);Menimbang, bahwa jika melihat kedua fakta hukum sebagaimana telahdiuraikan dihubungkan dengan pertimbangan hukum tersebut, Majelis Hakimmencukupkan dengan mengambil pendapat Wahbah az Zuhayly dalam kitabnyaal Fighul Islamiyyu wa Adillatuh sebagai pendapat Majelis bahwa permohonanasal usul anak cukup dibuktikan dengan salah satu diantaranya adalah adanyaperkawinan
21 — 11
Wahbah alZuhaili, alWayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Agidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
24 — 18
Wahbah alZuhaili, a/Wayiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
21 — 14
informasibahwa anak di luar perkawinan memiliki hubungan keperdataan dengan ibunyadan keluarga ibunya serta dengan lakilaki sebagai ayahnya yang dapatdibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lainmenurut hukum mempunyai hubungan darah, namun ternyata dalam putusan itutidak dijelaskan bagaimana cara melakukan pembuktian dimaksud dan melaluilembaga apa pemeriksaan itu dilaksanakan;Menimbang, bahwa kejelasan nasab bagi seseorang adalah hak asasiyang melekat, dan menurut Wahbah
Kemudian penetapan nasab anakterhadap ayahnya disebabkan karena salah satu dari empat hal, yakni: 1. karenaperkawinan yang sah; 2. karena perkawinan yang fasid/ rusak; 3. karenapersetubuhan yang subhat, atau 4. dengan pengakuan nasab;Menimbang, bahwa mengenai cara pembuktian untuk penetapan nasab,Wahbah az Zuhayly (VII, 1989: 690) lebih lanjut berpendapat bahwa ada tigacara pembuktian untuk penetapan nasab, pandapat ini diambil alin sebagaipendapat Majelis, yaitu: 1.
Pengajuan alatalat bukti lain, seperti saksi, termasuk di dalamnyaketerangan ahli giyafan (ahli memeriksa dan meneliti tandatanda padamanusia);Menimbang, bahwa jika melihat kedua fakta hukum sebagaimana telahdiuraikan dihubungkan dengan pertimbangan hukum tersebut, Majelis Hakimmencukupkan dengan mengambil pendapat Wahbah az Zuhayly dalam kitabnyaal Fighul Islamiyyu wa Adillatuh sebagai pendapat Majelis bahwa permohonanasal usul anak cukup dibuktikan dengan salah satu diantaranya adalah adanyaperkawinan
10 — 5
Wahbah alZuhaili, a/Wayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
26 — 1
Penggugat selaku ibunya atauTergugat selaku ayahnya, akan tetapi tidak boleh memutuskan hubungankomunikasi dengan pihak yang tidak diberi hak hadlonah terhadap anaknya,mereka mempunyail hak untuk berkunjung atau mengajak anak dalam rangkamendidik dan mencurahkan kasih sayang dan sebagaainya sebagai salahsatu orangtuanya terhadap anaknya;14.Bahwa dalam mempertimbangkan kepada siapa yang lebih berhakuntuk diberikan hak asuh anak, Majelis Hakim akan berpedoman pula padapendapat pakar hukum Islam Syiekh Wahbah
Zuhaily dalam Kitab FighulIslam wa Adilatuh, Syiekh Wahbah Zuhaily Juz VII hal 726727 yangselanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim, bahwa syaratsyarat umum bagi ayah maupun ibu yang berhak atas hak asuh(hadhanah) adalah (1).
No.1642/Pdt.G/2019/PA.Sbytidak bertempat tinggal di tempat yang tidak disenangi oleh anak yangdiasuh;16.Bahwa meskipun demikian pada diri ayah ataupun ibu tidak memiliki halhal yang dapat menggugurkan hak asuh (hadhanah) sebagaimanatercantum dalam Kitab Fighul Islam wa Adilatuhu, Juz VII hal 730731 olehSyiekh Wahbah Zuhaily, yaitu (1). Pengasuh melakukan perjalanan jauh,(2). Adanya kemudharatan pada diri pengasuh, (3).
17 — 11
Wahbah alZuhaili, alWayiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Agidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
16 — 8
Wahbah alZuhaili, a/Wayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
15 — 12
Wahbah alZuhaili, alWayiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Agidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
1.EKO PRASETIYO Bin SUWARDI
2.DJINGGAN CRS Binti HASJUDAN SOOD
23 — 14
Wahbah Zuhaily dalam kitabnya alFiqhalIslamy wa Adillatuh, ulama telah sepakat bahwa anak yang dilahirkan olehperempuan yang terikat oleh pernikahan yang sah adalah dinasabkan kepadasuaminya berdasarkan hadis alwalad li alfirasy (anak adalah hak lakilakiyang memiliki tempat tidur Suami yang sah).
Wahbah Zuhailydalam alFigh alIslamy wa Adillatuh, juz 9 halaman 140, sebagai berikut:US le ws wil AIL cit ol WLW GIL dycud ilgle ras dg yo pg! diw ao re Vy wsl>Artinya:Boleh, berdasarkan kesepakatan (ulama), lakilaki yang berzina untukmenikahi perempuan yang dizinainya.
Wahbah Zuhaily, juz 10halaman 7267 yang berbunyi:LJI OY Lil ye ail dell ob cL! 8 stall Cre ol say! louscoil oly Law char YArtinya: Pengakuan menjadi batal bilamana orang yang mengakumenyatakan dalam pengakuannya bahwa anak yang dimaksudanak dari hasil zina. Karena zina tidak bisa menjadi sebabtetapnya nasab; Serta pendapat Imam alSayyid alBakry dalam kitab lanatu alThalibinJuz 2 halaman 128 yang berbunyi:Hal. 13 dari 16 Pen.
11 — 8
Wahbah alZuhaili, alWayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFiqh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Agidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
15 — 5
Wahbah alZuhaili, alWayiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
25 — 16
Wahbah alZuhaili, a/Wayiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
Misalnya jika dikemudian hari salah satu dari suami istri mengingkari perkawinan ataupengingkaran itu muncul ketika akan membagi harta warisan di antara abhlliwaris;Menimbang, bahwa Majelis perlu menambahkan pendapat Wahbah AlZulaily dalam karyanya AlFigh AlIslami wa Adillatuhu, dengan tegas membagsyarat nikah kepada syarat syarily dan syarat tautsiqy.
23 — 10
Wahbah alZuhaili, a/Wayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
Misalnya jika dikemudian hari salah satu dari suami istri mengingkari perkawinan ataupengingkaran itu muncul ketika akan membagi harta warisan di antara abhlliwaris;Menimbang, bahwa Majelis perlu menambahkan pendapat Wahbah AlZulaily dalam karyanya AlFigh AlIslami wa Adillatuhu, dengan tegas membagisyarat nikah kepada syarat syarily dan syarat tautsiqy.
13 — 4
Wahbah alZuhaili, a/Wayiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
12 — 8
Wahbah alZuhaili, alWayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Agidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
11 — 5
Wahbah alZuhaili, a/lWayiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Aqidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).
12 — 5
Wahbah alZuhaili, alWayjiz Fi Ushul al Figh, (Damaskus :Dar alFikr, t.t). Wahbah azZuhaili, Ushul alFigh alIslam, Juz Il, cet. Il,( Beirut : Dar alFikr, 1986). Wahbah AzZuhaili,atTafsir alMunir: fi Agidah waasySyari ah wa alManhaj. (Damaskus : Dar alFikr, 1991).