Ditemukan 16366 data
32 — 12
itu adalah merupakanfakta hukum yang cukup untuk alasan dalam suatu perceraian sesuai denganmaksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975.Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraiansesuai dengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomoserta pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sedangkanusaha perdamaiandengan menasehati pemohon dipersidangan tidak dapatmenggoyahkan tekad pemohon untuk bercerai dengan termohon, maka dalamhal ini Perceraian a quo dipandang sebagai Tasrih
37 — 10
kemaslahatan;Menimbang, bahwa Majelis perlu memperhatikan Firman Allah dalam kitabsuci Alquran Surat AlBagarah ayat 227 yang berbunyi :Artinya : Dan apabila mereka berkehendak akan menjatuhkan talak, makasesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahul;Menimbang, bahwa hukum perceraian menurut Islam berkisar padahukum haram, wajib, Sunat, mubah dan makruh, dan dalam perkara ini makaperceraian menjadi diperbolehkan, dan oleh karena imsak bil maruf tidakberhasil maka perceraian dianggap sebagai tasrih
14 — 9
kasus rumah tangga Penggugat / Terbandingdengan Tergugat / Pembanding ;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telahterbukti sesuai dengan Pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam, sedang usaha perdamaian sesuai dengan Pasal 82ayat (2) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 juncto Pasal 31 danPasal 32 serta Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9Tahun 1975 ternyata tidak berhasil, maka dalam hal iniperceraian dipandang sebagai tasrih
27 — 6
telahnmelanggar sighat talik talak angka 1, 2 dan 4 yang dibacasendiri oleh Tergugat sesaat setelah berlangsungnya akadwe eee eee eee eee eee ee eee ++ Menimbang,bahwa rumah tangga seperti ini tidak akan bisa mencapairu nhtangga yang sakinah (tenteram), ma waddah (sali ngnencint ai ) dan rahmh (sali ng menyayangi ) sebagaimanayang diharapkan oleh AlQuran Surat ArRum ayat 21 danUndang Undang Perkaw nan Nomor 1 t ahun 1974 makaMijelis ber pendapat rumah tangga Penggugat dan Ter gugatsebaiknya adalah tasrih
8 — 0
diamantkan Pasal 1Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan danPasal 3 KHI ( Kompilasi Hukum Islam ) tidak mungkin dapat terwujudlagi, oleh karena itu Pemohon berpandangan bahwa perceraianmerupakan jalan yang terbaik bagi hubungan perkawinan antaraPemohon dengan Termohon karena dalam hal ini Pemohon sudahbertekat bulat untuk menceraikan / menjatuhkan Thalaq terhadapTermohon karena dalam hal ini perceraian dipandang lebih baik untukmenentukan kehidupan berikutnya atau dianggap sebagai TASRIH
22 — 14
Put No. 169/Pdt.G/2015/PTA.Smg.pribadi tidak lagi terkoordinasi dan hilangnya tujuan bersama dalam rumahtangga sebagaimana yang diamanatkan dalam AlQuran surat ArRum ayat21 dan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut dalam perkara aquo, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat, perceraian di pandanglebih baik untuk menentukan kehidupan berikutnya Tasrih bi Ihsan (pisahsecara baik), hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RepublikIndonesia
16 — 9
perceraian telah terbukti sesuai dengan Pasal19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam, sedang usaha perdamaian sesuai dengan Pasal 82 ayat (2) UndangUndangNomor 7 Tahun 1989 juncto UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan UndangUndangNomor 50 Tahun 2009 serta Pasal 31 dan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9Tahun 1975 dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 ternyata tidak berhasil,maka dalam hal ini perceraian dipandang sebagai tasrih
22 — 6
telahnelanggar sighat talik talak angka 1, 2 dan 4 yang dibacasendiri oleh Tergugat sesaat setelah berlangsungnya akadwere ee eee eee ee ee eee ee ee 575 Menimbang,bahwa rumah tangga seperti ini tidak akan bisa mencapairumahtangga yang sakinah (tenteram), ma waddah (sali ngnencint ai ) dan rahnmh (sali ng menyayangi ) sebagaimanayang diharapkan oleh AlQuran Surat ArRum ayat 21 danUndang Undang Perkaw nan Nomor 1 t ahun 1974 makaMijelis ber pendapat rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebaiknya adalah tasrih
26 — 9
Bahwa sebabsebab dibolehkannya perceraian adalah adanya hajatuntuk melepaskan ikatan perkawinan, ketika terjadi pertentangan akhlak dantimbulnya rasa benci di antara suamiistri yang mengakibatkan tidak adanyakesanggupan untuk menegakkan hukumhukum Allah SWT;Menimbang, bahwa hukum perceraian menurut Islam berkisar padahukum haram, wajib, Sunat, mubah dan makruh, dan dalam perkara iniperceraian menjadi diperbolehkan, dan oleh karena Imsak bil Ma'ruf tidakberhasil maka perceraian dianggap sebagai Tasrih
, oleh karena itu harus dicarikemaslahatannya (yang terbaik), hal ini sesuai pula dengan kaidah figh yangberbunyi sebagai berikut: ss 1:ta) he As ae lw LeArtinya: Menolak kesusahan (madlarat) itu. harus didahulukan(diutamakan) daripada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa hukum perceraian menurut Islam berkisar padahukum haram, wajib, Sunat, mubah dan makruh, dan dalam perkara iniperceraian menjadi diperbolehkan, dan oleh karena Imsak bil Ma'ruf tidakberhasil maka perceraian dianggap sebagai Tasrih
73 — 24
M.H masingmasing sebagai Hakim Anggota dibantu olehAHMAD MAKASIDIK TASRIH, S.E, Panitera Pengganti pada Pengadilan NegeriBatulicin serta dihadiri oleh ADI WIRATMOKO, S.H, Penuntut Umum dan Terdakwadidampingi oleh Penasihat Hukumnya;Hakimhakim Anggota, Hakim Ketua,CHAHYAN UUN PRYATNA, S.H. ERYUSMAN, S.H.ANDI AHKAM JAYADI, S.H. M.HPanitera Pengganti,AHMAD MAKASIDIK TASRIH, S.E.Halaman 15 dari 15Putusan Nomor242/Pid.Sus/2017/PN. Bln.
MIFTAHUL JANNAH, SP., SH
Terdakwa:
M YUNUS S bin SABRI
44 — 34
., M.H. sebagai Hakim Ketua, Chahyan Uun Pryatna,S.H. dan Alvin Zakka Arifin Zeta, S.H. masingmasing sebagai Hakim Anggota,yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 12Maret 2020 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut,dibantu. oleh Ahmad Makasidik Tasrih, S.E., Panitera Pengganti padaPengadilan Negeri Batulicin, serta dihadiri oleh WHanindyo Budidanarto,S.H.
,M.HAlvin Zakka Arifin Zeta, S.H.Panitera Pengganti,Ahmad Makasidik Tasrih, S.E.Halaman 14 dari 14 putusan pidana nomor 22/Pid.B/2020/PN Bin.
SURYO KADARGONO, SH.
Terdakwa:
EFENDI als PENDI bin WAGINO
53 — 16
., masingmasing sebagai Hakim Anggota, yangdiucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh HakimKetua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh AhmadMakasidik Tasrih, S.E., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Batulicin,serta dihadiri oleh Herry Setiawan, S.H., Penuntut Umum, dan dihadapanTerdakwa.Hakimhakim Anggota, Hakim Ketua,Halaman 15 dari 16Putusan 239/Pid.B/2018/PNBIn.Andi Ahkam Jayadi, S.H.,M.H. Anteng Supriyo,S.H.
,M.H.Alvin Zakka Arifin Zeta, S.H.Panitera Pengganti,Ahmad Makasidik Tasrih, S.E.Halaman 16 dari 16Putusan 239/Pid.B/2018/PNBIn.
17 — 6
Olehkarena itu dalil permohonan Pemohon Terbanding harus dianggap telah terbukti ;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuaidengan peraturan perundangundangan yang berlaku, dan berbagai upayaperdamaian telah dilakukan ternyata tidak berhasil, maka perceraian antara PemohonTerbanding dengan Termohon Pembanding dipandang sebagai tasrih bi ihsan, halmana sejalan dengan pendapat yang terdapat dalam kitab Ath.Thalaq minasySyariatil Islamiyati wal Qonun halaman 40 seorang ahli
14 — 1
Dalam hal ini rumah tangga seperti tersebut diatas dan upayaperdamaian dari berbagai pihak sudah dilakukan termasuk sebagaimanapasal 31 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 dan pasal 82 Undangundang No.7 ahun 1989 maka perceraian dipandang lebih baik untukmenentukan kehidupan berikutnya atau dianggap sebagai tasrih bil Ikhsan :wonoee Menimbang, bahwa pertama tama berdasarkan pengakuan Penggugatdan Tergugat dan bukti surat Kutipan Akta Nikah (P.1) dari KUAKec.Jambangan Kota Surabaya, bermaterai cukup
16 — 11
Pasal 31 ayat (1) dan (2) serta Pasal 22 ayat (2) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ternyata tidak berhasil, maka dalam hal iniperceraian dipandang sebagai tasrih bi ihsan dan hal ini relevan dengan pendapatIbnu Sina dalam Kitab Asy Syifa yang dikutip Sayid Sabiq dalam Kitab FiqhusSunnah juz II halaman 208 yang artinya : Maka bila kedua belah pihak dipaksakan untuk tetap kumpul sebagai suamiisteri niscaya akan bertambah buruk dan memperuncing perselisihan, sertakehidupan menjadi suram ;Menimbang
17 — 13
huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam,sedang usaha perdamaian sesuai dengan Pasal 82 ayat (2) dan(4) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah denganUndang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang Undang Nomor 50Tahun 2009 serta Pasal 31 ayat (1) dan (2) serta Pasal 22 ayat(2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta PeraturanMahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 ternyata tidak berhasil,maka dalam hal ini perceraian dipandang sebagai tasrih
16 — 10
telahterbukti sesuai dengan Pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam, sedang usaha perdamaian sesuai dengan Pasal 82 ayat (2)Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 juncto Undang Undang Nomor 3Tahun 2006 dan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 serta Pasal31 ayat (1) dan (2) serta Pasal 22 ayat (2) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Peraturan Mahkamah AgungNomor Tahun 2008 ternyata tidak berhasil, maka dalam hal iniperceraian dipandang sebagai tasrih
18 — 9
tanggal 18 Juni 1996, bahwa dalamperceraian tidak perlu dilihat siapa penyebab percekcokan atau salah satupihak meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinanitu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak,maka berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan tersebut terhadapgugatan Penggugat/Terbanding, Pengadilan Tinggi Agama berpendapatkondisi demikian dapat disimpulkan hati kedua belah pihak sudah pecahdan perceraian dianggap sebagai jalan yang terbaik ( tasrih
32 — 28
Bahwa sebabsebab dibolehkannya perceraian adalah adanya hajatuntuk melepaskan ikatan perkawinan, ketika terjadi pertentangan akhlak dantimbulnya rasa benci di antara suamiistri yang mengakibatkan tidak adanyakesanggupan untuk menegakkan hukumhukum Allah SWT;Menimbang, bahwa hukum perceraian menurut Islam berkisar padahukum haram, wajib, Sunat, mubah dan makruh, dan dalam perkara iniperceraian menjadi diperbolehkan, dan oleh karena Imsak bil Ma'ruf tidakberhasil maka perceraian dianggap sebagai Tasrih
Putusan Nomor 7/Padt.G/2022/PA.LKkemaslahatannya (yang terbaik), hal ini sesuai pula dengan kaidah figh yangberbunyi sebagai berikut:Abell ale de pdze tlallArtinya: Menolak kesusahan (madlarat) itu. harus didahulukan(diutamakan) daripada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa hukum perceraian menurut Islam berkisar padahukum haram, wajib, Sunat, mubah dan makruh, dan dalam perkara iniperceraian menjadi diperbolehkan, dan oleh karena Imsak bil Ma'ruf tidakberhasil maka perceraian dianggap sebagai Tasrih
34 — 14
TASRIH,S.E.. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh ADI WIRATMOKO, S.H., PenuntutUmum dan Terdakwa; HakimHakim Anggota, Hakim Ketua,ALVIN ZAKKA ARIFIN ZETA, S.H.., ANDI AHKAM JAYADI, S.H.FERDI, S.H.PaniteraPengganti,A.M. TASRIH, S.E.Halaman 19 dari 19 Putusan Nomor 378/Pid.B/2016/PN Bin.