Ditemukan 13162 data
20 — 19
Apabila salahsatu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya maka cita ideal bagi suatukehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan, bahkanperkawinan itu sendiri akan menjadi suatu belenggu kehidupan bagi Penggugat danTergugat, sehingga tujuan pernikahan sebagaimana dalam AlQuran surat Ar Rum ayat21, Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3Kompilasi Hukum Islam yaitu untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan rahmah tidak
15 — 4
Apabila salah satu pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita citaideal dalam kehidupan rumah tangga yakni membentuk rumah tanggasakinah, mawaddah, warahmah tidak akan pernah menjadi kenyataanbahkan kehidupan rumah tangga itu akan menjadi belenggukehidupan bagi kedua belah pihak.
13 — 10
layak untuk dipertahankan, sehingga bila dipaksakan untukdipertahankan sudah sulit untuk mewujudkan tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 3 KompilasiHukum Islam yaitu keluarga yang sejahtera , mawaddah dan warahmah.Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia dapat terwujud jika suamiisteri saling cinta mencintai dan sayang menyayangi satu sama lainnya jika salahsatu pihak telah kehilangan rasa cintanya seperti yang dialami Penggugat saat inimaka cita
44 — 17
membawa manfaat, paling tidak madlaratnyasudah nampak yaitu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak mampuberhubungan dengan baik dan rukun sebagaimana layaknya pasangan suamiistri, oleh karena itu jalan yang terbaik bagi kedua belah pihak adalahperceraian, sebab apabila dibiarkan berlarutlarut tidak mustahil akanmemunculkan kemadlaratan yang lebih besar terhadap rumah tangga dankeluarga kedua belah pihak;Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita
21 — 17
Bahwa fakta Penggugat tetap pada keinginannya untukbercerai dengan Tergugat menunjukkan Penggugat sudah tidak cintalagi terhadap Tergugat dan bila salah satu pihak sudah kehilanganrasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatukehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadikenyataan bahkan apabila perkawinan tersebut tetap dipaksakanuntuk dilanjutkan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negative(dharar) baik kepada Penggugat maupun Tergugat;h.
57 — 37
dengan suami dan keluargakorban; Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan; Terdakwa mengakui terus terang kesalahannya;Menimbang, bahwa dalam perkara ini oleh karena terdakwa telahberdamai dengan suami korban yang mana suami korban menganggapbahwa kematian korban sebagai suatu musibah yang merupakan takdirdari Yang Maha Kuasa yang tidak dapat dihindari, dan terdakwatelah pula memberikan santunan berupa uang sebesarRp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) kepada suami korban sebagaitanda turut berduka cita
15 — 2
Sesungguhnya pada yang demikian itubenarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tanggatersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan itu akanmenjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak, maka telah terbuktibahwa ikatan batin mereka telah putus, tidak ada harapan lagi untuk rukunsebagai suami isteri dalam rumah tangga;Halaman 11 dari 15 hal
27 — 11
keteguhan hati untuk memutuskan ikatanperkawinan diantara mereka;Menimbang, bahwa dengan tekad Pemohon untuk menjatuhkan talakterhadap Termohon, maka Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil alQuransurat alBaqarah ayat 227 yang berbunyi:Bile Ares aid S18 SGN 1,4 56 Sl,Artinya: Jika mereka (para suami) telah berketetapan hati untuk menjatuhkantalak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi MahaMengetahur;Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita
19 — 8
keteguhan hati untuk memutuskan ikatanperkawinan diantara mereka;Menimbang, bahwa dengan tekad Pemohon untuk menjatuhkan talakterhadap Termohon, maka Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil alQuransurat alBaqarah ayat 227 yang berbunyi:Bale Anas si) S18 S61 154 Ge SlsArtinya: Jika mereka (para suami) telah berketetapan hati untuk menjatuhkantalak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi MahaMengetahur;Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita
19 — 11
3 Instruksi Presiden Nomor 1tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam tidak mungkin bisa terwujud ;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimana yangdimaksud oleh Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan,yaitu terbentuknya rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dan saling menyayangidiantara kedua belah pihak sebagai suami isteri, namun apabila salah satupihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita
19 — 10
keteguhan hati untuk memutuskan ikatanperkawinan diantara mereka;Menimbang, bahwa dengan tekad Pemohon untuk menjatuhkan talakterhadap Termohon, maka Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil alQuransurat alBaqarah ayat 227 yang berbunyi:Bole Aree sb) S18 GDR 1,4 56 Sl,Artinya: Jika mereka (para suami) telah berketetapan hati untuk menjatuhkantalak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi MahaMengetahu;Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita
9 — 4
sebagaisuami istri telah terbukti sudah tidak rukun dan tidak harmonis lagi dalam rumahtangganya sebagai akibat adanya perselisihan dan pertengkaran atauketidakrukunan secara teruSs menerus, yang mengakibatkan keretakan dalamperkawinan serta berakhir dengan perpisahan tempat tinggal minimal 3 tahunlamanya secara berturutturut terakhir ini, Serta upaya untuk merukunkanmereka melalui keluarga, namun tidak berhasil karena Penggugat tetap padapendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa cita
58 — 22
Tergugat, sebagaimana diaturdalam firman Allah SWT. dalam surat arRuum ayat 21 serta Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa dengan adanya fakta hukum poin 2 dan 3,Majelis Hakim menilai dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudahtidak terwujud lagi, karena sebagai pasangan yang terikat dengan ikatansuci (mitsagan ghalidzan) yang menautkan dua insan yang berbeda fikiran,hati dan rasa menjadi satu sehingga bisa saling asah, saling asin dan asuhdalam satu cinta dan cita
12 — 11
keterangan para saksi tersebutdi atas, maka Majelis Hakim menemukan fakta bahwa Penggugat dan Tergugatsebagai suami istri telah terbukti sudah tidak rukun dan tidak harmonis lagirumah tangganya sebagai akibat adanya perselisihan atau ketidakrukunansecara teruS menerus, yang mengakibatkan keretakan dalam perkawinan sertaberakhir dengan perpisahan tempat tinggal minimal 1 tahun 2 bulan lamanyaserta kedua belah pihak sudah diusahakan untuk dirukunkan melalui keluarga,namun tidak berhasil ;Menimbang, bahwa cita
25 — 20
Bahwa fakta Penggugat tetap pada keinginannya untuk berceraidengan Tergugat menunjukkan Penggugat sudah tidak cinta lagiterhadap Tergugat dan bila salah satu pihak sudah kehilangan rasacinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumahtangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan apabilaperkawinan tersebut tetap dipaksakan untuk dilanjutkan dikhawatirkanakan menimbulkan dampak negative (dharar) baik kepada Penggugatmaupun Tergugat;.
13 — 6
Swwterwujud lagi, karena sebagai pasangan yang terikat dengan ikatan suci(mitsaqan ghalidzan) yang menautkan dua insan yang berbeda fikiran, hatidan rasa menjadi satu sehingga bisa saling asah, saling asih dan asuh dalamsatu cinta dan cita bersamajustru sebaliknya yang terwujud dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat karena terjadi perselisihan dan pertengkarandengan sebab sebagaimana disebutkan dalam fakta hukum tersebut;Menimbang, bahwa implikasi dari perselisihan dan pertengkaranadalah dengan
15 — 5
dan Tergugat, sebagaimana diatur dalam firman Allah SWT.dalam surat arRuum ayat 21 serta Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa dengan adanya fakta hukum poin 2 dan 3, Hakimmenilai dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak terwujudlagi, karena sebagai pasangan yang terikat dengan ikatan suci (mitsaqanghalidzan) yang menautkan dua insan yang berbeda fikiran, hati dan rasamenjadi satu sehingga bisa saling asah, saling asin dan asuh dalam satucinta dan cita
58 — 23
Jadi dalam hal ini pelaku harusberkehendak atau memiliki niat untuk melakukan kejahatan (teori kehendak), disamping itu pelakunya juga harus menginsyafi/mengerti danmenginginkan hasil atau akibatnya (teori berpangkal cita/pengetahuan);Menimbang, bahwa dari unsur tersebut diatas Majelis menilai bahwaunsur tersebut bersifat alternatif yaitu menimbulkan rasa sakit (penderitaan),atau perasaan tidak enak atau menimbulkan luka sehingga dalampembuktiannya tidak perlu seluruhnya, cukup salah satu sub unsur
14 — 6
SwwRuum ayat 21 serta Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa dengan adanya fakta hukum poin 2 dan 3,Majelis Hakim menilai dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah tidak terwujud lagi, Karena sebagai pasangan yang terikat denganikatan suci (mitsagan ghalidzan) yang menautkan dua insan yangberbeda fikiran, hati dan rasa menjadi satu sehingga bisa saling asah,saling asin dan asuh dalam satu cinta dan cita bersamajustru sebaliknyayang terwujud dalam rumah tangga
20 — 8
keteguhan hati untuk memutuskan ikatanperkawinan diantara mereka;Menimbang, bahwa dengan tekad Pemohon untuk menjatuhkan talakterhadap Termohon, maka Hakim Tunggal perlu mengetengahkan dalil alQuran surat alBagqarah ayat 227 yang berbunyi:silo Axa ail SE GUAM Ny 56 SlArtinya: Jika mereka (para suami) telah berketetapan hati untuk menjatuhkantalak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi MahaMengetahur;Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita