Ditemukan 16315 data
40 — 12
Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam yakniantara Suami istri terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerusyang sudah tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi sebagai Suami istri.Menimbang, bahwa dengan adanya alasan perceraian yang didukungketerangan saksisaksi, maka Majelis memandang perlu mengetengahkan13 dari 16 H mPutusan Nomor: 10/Pdt.G/2017/PA Mrkpendapat ahli fikih Wahbah Az Zuhaily dalam kitab alFigh allslamy waAdillatuhu IX halaman 482 dan diambil alin menjadi pertimbangan
26 — 9
dari suaminya dengan talaq satu ba'in jikakemadaratan itu betul betul teryadi dan hakim tidak mampumendamaikan keduanya",AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi :Twos VY i> EU lein ) po!
45 — 10
Syaikh Wahbah AzZuhaili, dalam Kitabnya AlWajiz fi AlFiqhAlIslami, (Penerbit Dar AlFikr, DamaskusSuriah, 2006, Cet.
31 — 3
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:clball 1s ye Dg eal 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
49 — 16
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi:twos VY i> EU lain) po! Glau & Hail6doJ ale algalg s SLg Lume divg pU & LeUJlyeVs 510 Y pullyArtinya: Perceraian diperbolehkan apabila disebabkan perselisihan yangterus menerus ataupun disebabkan kemadharatan untukmencegah pertikaian agar jangan sampai kehidupan suamiistrimenjadi neraka dan bencana, hal ini berdasarkan sabdaRasulullah saw.: Tidak ada kemadharatan dan tidak bolehmelakukan kemagharatan;3.
121 — 90
faktafakta hukum dengan mempertimbangkan berdasarkan rasa keadilan dankemaslahatan dengan tetap memperhatikan nilainilai agama dan peraturanperundangundangan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini;Menimbang, bahwa pernikahan yang tidak dicatatkan, oleh Prof.Dr.H.SatriaEffendi M.Zein, MA dalam bukunya Problematika Hukum Keluarga IslamKontemporer pada halaman 3335 diistilahnkan sebagai azzawaj alurfy, denganmengutip pendapat Syekh alAzhar yang bernama Syekh Dr.Jaad alHaq Ali Jaad alHaq dan pendapat Wahbah
27 — 32
Kitab alFigh allslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527,karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi :SMU 9 lLua> arg Wl bls TwraiyMaksudnya: "perceraian karena adanya perselisihan tajam atauadanya kemudaratan, sebagai pencegahan atas terjadinyapersengketaan, sehingga dengan perceraian tersebut, kehidupanperkawinan tidak akan menjadi neraka dan bencana;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, maka telah terdapat cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim untukmengabulkan permohonan
32 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:2 BN GBS andl Shai Ge peel ee alt de Lype atl OLE poe olOEY ye jeedl gl lc) ee yt CleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3: Kitab Syarqowi Ala AtTahrir halaman Juz II 302:UR ZH i GG GR @ fitArtinya: Barangsiapa mengantungkan talak dengan
12 — 7
melingungi hakanak yang mengedepankan asas kepentingan yang terbaik bagi anak yaituhak tumbuh kembang anak baik dari aspek psikologis perkembangan anakmaupun dari aspek peraturan perundangundangan sebagaimana diaturdalam Pasal 52 Ayat (1) dan Ayat (2) UndangUndang Nomor 39 Tahun1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Pasal 2 dan Pasal 7 Ayat (1) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak;Menimbang bahwa terkait dengan pertimbangan tersebut di atassejalan pula dengan pendapat pakar hukum Islam Wahbah
48 — 20
Anlabl 50Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab AlFigh AlIslami waAdillatuhu (Beirut: Dar AlFikr, 1985) jilid VIl halaman 527, yang kemudianMajelis Hakim sependapat dan mengambil alin pendapat tersebut menjadipendapat Majelis, menyatakan:Lasree Samy sl LL eens) gay FIA Lee pall of GLEAN Gp paell ASO gle,cgollayel sll abs ade clay Gio, 57 : pMadly Lali ade dyad
18 — 7
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz 1X, halaman 482 yang diambil aliholeh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:PRN 3S a pest Shai Ge penal Gem oe a le ype tl SLY poe 9OLY ye jell gh ple) Cae Sept UilleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.Menimbang, bahwa
15 — 11
diKelurahan Tano Bato, Kecamatan Padangsdimpuan Utara, KotaPadangsidimpuan, masuk dalam kategori testimonium de auditu karena tidakmelihat, mendengar, maupun menyaksikan sendiri, sehingga Majelis Hakimakan mempertimbangkan kualitas kesaksian saksi 1 dan saksi 2 di atas sebagaiberikut;Menimbang, bahwa kesaksian yang bersifat testimonium de auditudalam konsep hukum Islam disebut dengan kesaksian istifadhah, yaitukesaksian berdasarkan berita yang telah berkembang di tengahtengahmasyarakat;Menimbang, menurut Wahbah
7 — 4
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi :ye Y eXbullg oboll ads algalg Mog loar> arog 5Artinya :yl pweVsyPerceraian diperbolehkan apabila disebabkan perselisihanyang terus menerus ataupun disebabkan kemadharatan untukmencegah pertikaian agar jangan sampai kehidupan suamiistrimenjadi neraka dan bencana, hal ini berdasarkan sabdaRasulullah saw.: Tidak ada kemadharatan dan tidak bolehmelakukan kemagharatan;3.
5 — 4
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi :o Lol quo V wni> E p. ein) po!
11 — 4
Halaman 8dari 15Tentang Nafkah Iddah;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 152 Kompilasi HukumIslam bahwa bekas isteri berhak mendapat nafkah iddah dari bekas suaminya,kecuali nusuZz;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ulamafiqgih Wahbah Zuhailli dalam kitab Al Fiqh Al Islami ..., hal. 106 yangmenyatakan bahwa apabila seorang istri murtad maka gugur hak nafkahnyakarena dengan keluarnya istri terhalangnya suami melakukan senggamadengan istri tersebut.
12 — 3
dari suaminya dengan talaq satu ba'in jikakemadaratan itu betul betul teryadi dan hakim tidak mampumendamaikan keduanya",AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi:6 LeU ara Y Gio Ei ein pag! SlAKU & psajH2 Y pbutly ddball ade algily Mug lane aire jl. . . . . .
6 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
8 — 3
11 dari 15 halaman, Putusan Nomor 0082/Pat.G/2019/PA.Gsg Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak bulanNopember tahun 2016 sampai sekarang telah berjalan lebih dari 2 (dua)tahun lamanya; Bahwa selama pisah tempat tinggal baik Penggugat maupun Tergugattidak lagi menjalankan kewajiban sebagai suami istri; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih Wahbah
6 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
10 — 9
Putusan No.33/Pdt.G/2020/PA.PdnMenimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab AlFigh AlIslami waAdillatuhu (Beirut: Dar AlFikr, 1985) jilid VIl halaman 527, yang kemudianMajelis Hakim sependapat dan mengambil alin pendapat tersebut menjadipendapat Majelis, menyatakan:Lame Kary sll LAN eat gay EIU Lene cy pall gl GLEAN gpl! ASO jel,csPlalayal sill ad sale clay Slo, SY" : pL, Lal ade ald), DL,Llgoo cena, y pall Olt!