Ditemukan 61386 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 30-01-2019 — Putus : 28-03-2019 — Upload : 01-04-2019
Putusan PN BATULICIN Nomor 28/Pid.Sus/2019/PN Bln
Tanggal 28 Maret 2019 — Penuntut Umum:
MUHAMMAD HERIANSYAH, S.H
Terdakwa:
MAHYUDIN als UDIN bin alm BONTO
2528
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa MAHYUDIN Als UDIN Bin (Alm) BONTO, tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki izin edar sebagaimana dakwaan kedua Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda
    Menyatakan Terdakwa MAHYUDIN Als UDIN Bin (Alm) BONTO telah terbukti secarasah dan meyakinkan melakukan tindak pidanatelah dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) melanggar dakwaan keduapasal 197 UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan sebagaimana dalam dakwaanPenuntut Umum;2.
    Simpang Empat Kab.Tanah Bumbu, atau setidaktidaknya di dalam daerah Hukum Pengadilan NegeriBatulicin, dengan sengaja mengedarkan sedian Farmasi dan atau alat kesehatanyang tidak memiliki ijin edar perobuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan carasebagai berikut : Bahwa pada hari Senin tanggal 19 November 2018 sekira pukul 16.30 Wita saksiAkmal Fadilah dan saksi M.
    Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal106 Ayat (1);Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut, Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
    menentukan bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa Pasal 9 Ayat (1) dan Pasal 10 Ayat (1) Peraturan PemerintahNomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatanmenentukan bahwa setiap sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah memperoleh izin edar dari Menteri yang diberikan setelah adanya permohonanyang diajukan secara tertulis kepada Menteri;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang
    Menyatakan Terdakwa MAHYUDIN Als UDIN Bin (Alm) BONTO, tersebut diatasterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki izin edar sebagaimanadakwaan kedua Penuntut Umum;2.
Register : 09-07-2019 — Putus : 18-09-2019 — Upload : 16-12-2020
Putusan PN LUWUK Nomor 152/Pid.Sus/2019/PN Lwk
Tanggal 18 September 2019 — Penuntut Umum:
ANDI TYAS TRI WIBOWO, SH
Terdakwa:
Alfian alias Pian
10211
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa ALFIAN alias PIAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Turut serta mengedarkan sediaan farmasi yang tidak mempunyai izin edar, yang dilakukan dengan sengaja ;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ALFIAN alias PIAN, dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan pidana denda sebesar Rp.
    tahun2018 atau masih dalam tahun 2018 atau setidaktidaknya pada waktu sekitar itubertempat di Desa Bulungkobit Rt.01 Rw.02 Kecamatan Tinangkung KabupatenBanggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah atau setidaktidaknya masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Luwuk yang berwenang memeriksa danmengadili perkara ini telah melakukan tindak pidana mereka yang melakukan, yangmenyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan yaitu dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    Jamisi yang melakukan tindakpidana peredaran sediaan farmasi tanpa izin edar dikarenakan saksi pernahmembeli sebanyak 2 (dua) kali Obat / tablet putin dimana salah satu sisiberlambang Y yang merupakan Triheksifenidil Hidroklorida (THD) kepada saksiSultanio M. Jamisi.Bahwa saksi membeli Obat / tablet Trineksifenidil Hidroklorida (THD) dari saksiSultanio M.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi ataualat kesehatan3. Yang tidak memiliki izin edar;4. Yang dilakukan dengan sengaja;5.
    dan/ataualat kesehatan.Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 ayat (4) UU RI No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan, yang dimaksud dengan Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional, dan kosmetika.
    Pasal 106 ayat (1) UUNo. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 106 UU No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan yang menyatakan bahwa Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dipersidangan, ternyata obat yangdiedarkan Terdakwa tidak mempunyai label serta tidak ada nomor registrasinyasehingga obat tersebut jelas belum bisa diedarkan.
Register : 13-03-2015 — Putus : 14-04-2015 — Upload : 06-07-2015
Putusan PN BARABAI Nomor 37/Pid.Sus/2015/PN Brb
Tanggal 14 April 2015 — - Husin Bin Rahmat
276
  • Menyatakan Terdakwa HUSIN BIN RAHMAT tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standard Dan / Atau Persyaratan Keamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu;2.
    hari Selasa tanggal 03 Februari 2015sekira pukul 12.00 Wita atau setidaktidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Februari2015, bertempat di depan rumah milik saksi NORLIANA Binti BAHRI yang beralamat di DesaBinjai Pamangkih RT. 002/001 Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu SungaiTengah atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Barabai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    kefarmasian (mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan serta mengedarkan), kecuali orang yang telah memilikikeahlian dan kewenangan;= Bahwa setiap orang yang dimaksud dalam pasal 198 setiap orangyang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktikkefarmasian dilarang karena akan menimbulkan dampak membahayakanbagi setiap orang yang menjadi konsumennya.=> Bahwa tidak dibenarkan memiliki, menyimpan dalam jumlahyang melibihi batas untuk keperluan pengobatan dan atau menjualsediaan farmasi
    maupun bahan sediaan farmasi karena tidak memilikikeahlian khusus dalam kefarmasian (penyimpanan obat dan farmologiobat), serta tidak ada ketentuan berapa jumlahnya tergantung kebutuhandosis untuk mengobati penyakit tertentu;=> Bahwa ahli menerangkan perbuatan yang dilakukan olehterdakwa telah melanggar pasal 196 UURI No. 36 tahun 2009.Menimbang, bahwa terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang padapokoknya sebagai berikut :=> Bahwa terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 03 Februari2015
    terdakwa dalam menjual obat Carnophen tersebut barusatu kali dilakukan dan keping laku;= Bahwa cara terdakwa menjual obat jenis Carnophen, dengan caraterdakwa menunggu para pembelinya datang ke warung milikNORLIANA dan apabila ada pembeli yang hendak membeli obat jenisCarnophen tersebut, maka terdakwa akan menjualnya secara langsungkepada pembeli tersebut;=> Bahwa pekerjaan seharihari terdakwa serabutan ;= Bahwa Terdakwa bukan Apoteker atau orang yang mempunyaikeahlian dan kewenangan dalam bidang farmasi
    Majelis Hakim sepanjang pemeriksaan persidangan, Terdakwa adalah orang yangsehat jasmani dan rohaninya serta dapat menyadari perbuatannya, dan untuk itu ia mampubertanggung jawab atas perbuatannya dan dengan demikian Terdakwa bukan termasuk dalamgolongan orang yang tidak dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 KUHP berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakimberpendapat terhadap unsur setiap orang telah terpenuhi ;Add.2 Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi
Register : 20-05-2013 — Putus : 19-06-2013 — Upload : 12-02-2016
Putusan PN RANTAU Nomor 120/Pid.Sus/2013/PN.Rtu
Tanggal 19 Juni 2013 — -RAHMAN Bin ABDUL MUIN
6210
  • 2013 yangdibuat dan ditanda tangani oleh Ari Yustantiningsih, S.Si ,.Apt, berkesimpulansediaan dalam bentuk serbuk kristal, tidak berwarna dan tidak berbau dalambungkus plastik positif mengandung METAMFETAMINA yang termasuk dalamdaftar Narkotika golongan UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika; Yang mana terdakwa di dalam menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,menerima, menjadi perantara jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotikagolongan jenis sabusabu tersebut, bukanlah sebagai Industri Farmasi
    , pedagangbesar farmasi atau sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, dan tidak ada ijin dari pihak yang berwenang.Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114Ayat (1) jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika.SUBSIDIAIR Bahwa ia terdakwaRAHMAN BIN ABDUL MUIN pada hari Selasa tanggal 5 Maret 2013sekitar pukul 20.30 Wita, atau pada bulan Maret 2013 atau setidaktidaknya terjadi padatahun 2013 bertempat di Nes 15 Desa Tatakan Kecamatan
    2013 yangdibuat dan ditanda tangani oleh Ari Yustantiningsih, S.Si ,.Apt, berkesimpulansediaan dalam bentuk serbuk kristal, tidak berwarna dan tidak berbau dalambungkus plastik positif mengandung METAMFETAMINA yang termasuk dalamdaftar Narkotika golongan UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika;Yang mana terdakwa di dalam menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,menerima, menjadi perantara jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotikagolongan jenis sabusabu tersebut, bukanlah sebagai Industri Farmasi
    , pedagangbesar farmasi atau sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, dan tidak ada ijin dari pihak yang berwenang.Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112Ayat (1) UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika.
    berdasarkan fakta hukum yang diperoleh di persidanganTerdakwa bukanlah orang yang berprofesi sebagai peneliti, pedagang besar farmasi ataupetugas kesehatan di samping itu sebelum Terdakwa ditangkap, awal mulanya terdakwamenerima telepon melalui handphone dari temannya yang bernama Herry (DPO) danberkata pada terdakwa minta dicarikan kemudian oleh terdakwa dijawab orangnyabial keadaan hujan kada bisa bejalan, kemudian Herry menutup teleponnya, tidakberapa lama Rasit menelpon terdakwa dan berkata
Register : 29-04-2019 — Putus : 26-08-2019 — Upload : 04-09-2019
Putusan PN PONTIANAK Nomor 433/Pid.Sus/2019/PN Ptk
Tanggal 26 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
Wiwik Anggraini, SH
Terdakwa:
HENNI APRIANI Alias HENNI anak dari LIM KWANG HIE
6114
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa Henni Apriani alias Henni Anak Lim Kwang Hie telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Henni Apriani alias Henni Anak Lim Kwang Hie oleh karena itu dengan
    Menyatakan terdakwa HENNI APRIANI Alias HENNI anak dari LIMKWANG secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedarsebagaimana didakwakan kepada terdakwa dalam dakwaan pasal 106ayat (1) jo pasal 197 UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.2.
    Purnama Komplek PurnamaAgung VII Blok PQ Kecamatan Pontianak Selatan atau setidaktidaknya padasuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum pengadilan Pontianak,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak tidak memiliki ijin edar yaitu berupa kosmetika berbagaijenis dan merk, perbutan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:Bermula, pada hari Rabu tanggal 09 Januari 2019 saksi ARDIANSYAH yangmerupakan anggota Dit Reskrimsus Polda
    Purnama Komplek Purnama Agung VII Blok PQ KecamatanPontianak Selatan, kemudian saksi ARDIANSYAH menindaklanjuti informasitersebut dengan melakukan penyelidikan dan ternyata benar bahwa dirumahtersebut digunakan oleh terdakwa untuk mengedarkan kosmetik tanpa izin edar /tidak terdaftar dan ketika saksi ARDIANSYAH melakukan penggeledahandirumah tersebut ditemukan sediaan farmasi dalam bentuk kosmetika sebanyak75 (tujuh puluh lima) pcs dengan berbagai jenis dan merk yang disimpanterdakwa di ruang tamu
    Dengan Sengaja Memproduksi Atau Mengedarkan SediaanFarmasi Dan/Atau Alat Kesehatan Yang Tidak Memiliki Izin Edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang berhak mengedarkan atau mengadakan obatdan bahan yang berkhasiat obat hanyalah orang yang memiliki kKeahlian khusus,keahlian mana diperoleh dari pendidikan khusus;Menimbang, bahwa Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun2009 menentukan Sediaan farmasi
    Menyatakan Terdakwa Henni Apriani alias Henni Anak Lim Kwang Hietelah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki IzinEdar;2.
Putus : 20-03-2017 — Upload : 03-04-2017
Putusan PN BEKASI Nomor 1502/Pid.Sus/2016/PN Bks
Tanggal 20 Maret 2017 — pidana - Agus Priyanto
8532
  • Menyatakan Terdakwa Agus Priyanto tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi dan mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan pertam primair;2.
    Berdasarkanketentuan Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian, bahwa kegiatan pengadaan, penyimpanan danpenyaluran obat dan/atau bahan obat merupakan pekerjaan kefarmasian.Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh orang yang memilikikeahlian di bidang farmasi dan kewenangan sesuai peraturan danketentuan yang disebut tenaga kefarmasian, terdiri dari Apoteker danTenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,Analis Farmasi, Tenaga Menengah Farmasi
    dan Alat Kesehatan adalahsetiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran dan ataupenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan atau pemindahan tanganan.
    Membantu Pimpinan dalam menyiapkan bahan norma, standar,prosedur, dan kriteria terkait pengelolaan obat publik diInstalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota;2. Menyiapkan datadata terkait pengelolaan obat publik diInstalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk dipergunakan dalam perumusan kebijakan pengelolaan obat publik;3. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan Pimpinan;Halaman 65 dari 93 Putusan Nomor 1502/Pid.Sus/2016/PN Bks Bahwa setiap industri kefarmasian harus ada ijin.
    Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi yang diterima. Mencakup: kKesesuaian nama sediaan farmasi dan alat kesehatan, jumlah,kebenaran harga, keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggalkadaluwarsa. Memberi paraf/tanda tangan dan stempel pada faktur penerimaansediaan farmasi dan alat kesehatan (ditandatangi sebagai tandaterima). Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidak sesuaianagar dilakukan perbaikan.
    , mengolah,membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alatkesehatan ;Menimbang, bahwa yang dimaksud mengedarkan menurut Pasal 1angka 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 1998tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan adalah setiapkegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaanfarmasi dan alat kesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukanperdagangan, atau pemindahtanganan;Menimbang, bahwa yang dimaksud sediaan farmasi menurutPasal
Register : 01-08-2019 — Putus : 31-10-2019 — Upload : 07-11-2019
Putusan PN AMBON Nomor 314/Pid.Sus/2019/PN Amb
Tanggal 31 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
1.AUGUSTINA I.P. UBLEEUW, S.H
2.SECRETCHIL E. PENTURY, SH
Terdakwa:
FUADI MAUMUDE alias ASI
8454
  • MENGADILI :

    • Menyatakan terdakwa FUADI MAUMEDE Alias ADI tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Mengedarkan bahan farmasi tanpa ijin edar";
    • Menjatuhkan hukuman oleh karena itu terhadap terdakwa FUADI MAUMEDE Alias ADI dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun;
    • Menetapkan bahwa hukuman tersebut tidak usah dijalankan oleh terdakwa, terkecuali jika terdakwa dihukum pula oleh suatu putusan Hakim yang berkekuatan
    Pembelaannya tersebut;Menimbang, bahwa terdakwa diajukan kepersidangan oleh Penuntut Umumdengan dakwaan No.Reg.Perk : PDM108/Ep.1/Ambon/06/2019 tanggal 30 Juni 2019sebagai berikut :Kesatu :Bahwa ia terdakwa Fuadi Maumede Alias Adi , pada hari Kamis tanggal14 Pebruari tahun 2019 pada pukul 17.25 wit atau setidaktidaknya pada suatuwaktu pada bulan Pebruari tahun 2019 bertempat di lorong tikus terminalMardika Kota Ambon , atau setidaktidaknya masih termasuk daerah hukumpengadilan Negeri Ambon, sediaan farmasi
    diatur dan diancam Pidana dalam pasal196 jo 98 ayat (3) Undangundang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;ATAU wocenenenen Bahwa ia terdakwa FUADI MAUMUDE alias ADI , pada hari Kamistanggal 14 Pebruari tahun 2019 pada pukul 17.25 wit atau setidaktidaknyapada suatu waktu pada bulan Pebruari tahun 2019 bertempat di lorong tikusterminal Mardika Kota Ambon , atau setidaktidaknya masih termasuk daerahhukum pengadilan Negeri Ambon, setiap Orang (Fuadi Maumude alias ADI)dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
    dan atau alat kesehatan yangtidak memiliki Izin Edar,sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat Ijin Edar yang mana terdakwa lakukan dengancaracara sebagai berikut :Bahwa ia terdakwa Fuadi Maumede Alias Adi , pada hari Kamistanggal 14Pebruari tahun 2019 pada puku!
    17.25 wit atau setidaktidaknya pada suatuwaktu pada bulan Pebruari tahun 2019 bertempat di lorong tikus terminalMardika Kota Ambon , atau setidaktidaknya masih termasuk daerah hukumpengadilan Negeri Ambon, sediaan farmasi harus aman,berkhasiat/bermanfaat,bermutu dan terjangkau setiap Orang (Fuadi Maumudealias ADI) dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasidan atau alat kesehatan yang tidak memiliki Izin Edar, yang mana terdakwalakukan dengan caracara sebagai berikut :Berawal pada
    Sus/2019/PN Amb iftt tentang Kesehatan tentang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijinedar.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang ditemukan dipersidanganmenurut Majelis Hakim dakwaan kedua lebih memenuhi maka Majelis Hakim akanmempertimbangkan dakwaan kedua;pasalMenimbang, bahwa pada dakwaan kedua terdakwa didakwa melanggar pasal197 jo pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan yang unsurunsurnya adalah sebagai berikut :1. Setiap orang;2.
Register : 02-04-2019 — Putus : 16-05-2019 — Upload : 20-08-2019
Putusan PN KRAKSAAN Nomor 142/Pid.Sus/2019/PN Krs
Tanggal 16 Mei 2019 — Penuntut Umum:
NENY WURI HANDAYANI, SH
Terdakwa:
RENDI BAHTIAR EKA W al RENDI bin RASIDI alm
305
  • M E N G A D I L I

    1. Menyatakan terdakwa RENDI BAHTIAR EKA W Als RENDI bin RASIDI (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi
    Probolinggo, atau setidaktidaknya pada tempat lain yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kraksaan, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam pasal 106 ayat (1) UU RINo. 36 tahun 2009 , perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan carasebagai berikut: Berawal dari saksi YULIAN ADITYA, saksi SAIDAR EFENDI dan saksiMOCH.
    Probolinggo karena dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatHalaman 6 dari 24 Putusan Nomor 142/Pid.Sus/2019/PN Krskesehatan yang tidak memiliki ijin edar dan atau memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan / atau persyaratan keamanan, kasiat ataukemanfaatan dan mutu berupa pil warna putih jenis Trinexypenidly.Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa.
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan ;3. Tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)UU No. 36 Tahun 2009 ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
    danTerdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang farmasi atau ada kaitannyadengan pekerjaan terdakwa dalam mengedarkan Obat pil warna putih jenisTrihexypenidly tersebut melainkan atas kehendak terdakwa sendiri.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka MajelisHakim berpendapat unsur dengan sengaja telah terpenuhi ;Ad.3.
    Unsur memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksudHalaman 19 dari 24 Putusan Nomor 142/Pid.Sus/2019/PN Krsdalam pasal 106 ayat (1) yaitu Sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa pengertian ijin edar adalah bentuk persetujuanregistrasi yang dikeluarkan badan POM agar produk tersebut secara sah dapatdiedarkan di wilayah Indonesia (Peraturan Kepala Badan POM RI No.HK
Putus : 22-10-2013 — Upload : 04-02-2013
Putusan PN KOTABARU Nomor 248/Pid.Sus/2012/PN.Ktb
Tanggal 22 Oktober 2013 — NOOR FAJARIAH Als. MAMA ANDRE Binti ABDURAHMAN
3010
  • Bahwa tersangka NOOR FAJARIAH Als MAMA ANDRE BintiABDURAHMAN, pada hari Rabu tanggal 19 September 2012 sekitar jam 21.30Wita, atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan September 2012 atausetidaktidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2012, di rumah terdakwa yangterletak di Desa Tarjun Rt 08 Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru,atau setidaktidaknya pada tempat lain yang masih termasuk di dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Kotabaru, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;ad.1. Unsur Setiap Orang;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang mengandungpengertian yuridis bahwa yang menjadi subyek hukum atau pelaku tindak pidanaadalah orang atau person yaitu siapa saja baik perseorangan baik swasta maupunpegawai negeri termasuk pejabat Negara ;Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah menghadapkan 1 (satu) orangbernama Terdakwa NOOR FAJARIAH Als.
    Unsur Dengan Sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijinedar, sebagaimana diterangkan oleh saksi ahli dari Dinas Kesehatan Kabupaten18Kotabaru, sdr.
    IJUL di Plajau Batulicin ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi serta terdakwasendiri, bahwa benar terdakwa tidak memiliki keahlian di bidang farmasi ataupuntidak memiliki ijin untuk mengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas maka Majelis berpendapat unsur Yang tidak memiliki keahlian dankewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian telah terbukti serta telahmemenuhi secara hukum oleh perbuatan terdakwa pula
    MAMA ANDRE BintiABDURAHMAN, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edarnya danmelakukan praktik kefarmasian tanpa memiliki dan kewenangan untukmelakukan praktik kefarmasian ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama 4 (empat) bulan dan 15 (lima belas) hari, serta denda sebesarRp. 1.000.000, (satu juta rupiah) ;243.
Register : 08-04-2019 — Putus : 21-05-2019 — Upload : 26-12-2019
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 85/Pid.Sus/2019/PN Tlg
Tanggal 21 Mei 2019 — Penuntut Umum:
DWI WARASTUTI RAHAYU, S.H.
Terdakwa:
MOHAMAD BIYSRUL KAHFI bin IHSAN
298
    1. Menyatakan terdakwa Mohamad Biysrul Kahfi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
    2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dengan
    Menyatakan terdakwa Mohamad Biysrul Kahfi bin Ihsan bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan tidak memiliki izinedar sebagaimana diatur dalam pasal 197 UURI Nomor 36 tahun 2009tentang Kesehatan dalam surat dakwaan primair.2.
    Mohamad Biysrul Kahfi bin Ihsan, pada hari Senintanggal 04 Pebruari 2019 sekira jam 13.00 WIB, atau setidaktidaknya padasuatu waktu lain dalam bulan Pebruari tahun dua ribu sembilan belas, atausetidaktidaknya pada waktu tertentu dalam tahun dua ribu sembilan belas,bertempat di Dusun Jati, Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut, KabupatenTulungagung, atau setidaktidaknya di Suatu tempat lain yang masih dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Tulungagung, dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi
    Unsur Dengan Sengaja Memproduksi Atau MengedarkanSediaan Farmasi Dan Atau Alat Kesehatan Yang Tidak Memiliki IjinEdar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan satupersatuunsurunsur dari dakwaan tersebut diatas sebagai berikut:Ad .1.
    memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa dengan demikian Unsur Dengan SengajaMemproduksi Atau Mengedarkan Sediaan Farmasi Dan Atau Alat KesehatanYang Tidak Memiliki Ijin Edar telah terpenuhi secara sah menurut hukum;Menimbang bahwa mengenai ketentuan pasal 106 ayat (1) UU no.36tahun 2009 pada pokoknya mengatur ketentuan bahwa Sediaan farmasi danalat Kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar yang secarakonseptual sudah terakomodir dalam ketentuan pasal 197 UU no.36 Tahun2009 sehingga
    Menyatakan terdakwa Mohamad Biysrul Kahfi telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki ijin edar;2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa denganpidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesarRp.1.500.000, (satu juta lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuanapabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidanakurungan selama 2 (dua) bulan;a.
Register : 07-09-2020 — Putus : 25-11-2020 — Upload : 02-12-2020
Putusan PN CIREBON Nomor 202/Pid.Sus/2020/PN Cbn
Tanggal 25 Nopember 2020 — Penuntut Umum:
MUSTIKA D,SH
Terdakwa:
FAISAL Bin USYADI
647
  • Mengadili :

    1. Menyatakan Terdakwa FAISAL Bin USYADI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar, Khasiat atau Kemanfaatan dan Mutu, sebagaimana dalam dakwaan Alternatif Kedua;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (Dua) Tahun dan denda sebesar Rp5.000.000,00 (Lima juta
    Menyatakan terdakwa FAISAL Bin USYADI bersalah melakukan tindakpidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) danayat (3), sebagaimana diatur dalam pasal 196 UndangUndang No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan sesuai dalam dakwaan Kedua.2.
    Cirebon atau sesuai dengan pasal 84 ayat(2) KUHAP bahwa apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yangdipanggil lebin dekat pada tempat Pengadilan itu daripada tempat kedudukanPengadilan Negeri yang didalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan atausetidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukumPengadilan Negeri Cirebon, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan
    Gunarsah untuk dijual kembali oleh Terdakwa secara bebas kepadapembeli yang memesan kepada Terdakwa sehingga dapat disimpulkan bahwaTerdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat dan dalammelakukan kegiatan tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan sehinggadapat disimpulkan bahwa Terdakwa dalam melakukan perbuatan menjual obatobatan jenis Pil Tramadol HCI dan pil Trinexyphenidyl tersebut adalah dilakukandengan sengaja sehingga dengan demikian unsur dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa unsur ini berisi larangan untuk mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan sediaan farmasibagi orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan di bidang kesehatan,di mana pengedaraan sediaan farmasi haruS memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta sebagaimana telah diuraikandalam
    Menyatakan Terdakwa FAISAL Bin USYADI tersebut diatas, terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan SengajaMengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar, Khasiatatau Kemanfaatan dan Mutu, sebagaimana dalam dakwaan AlternatifKedua;2.
Register : 16-06-2017 — Putus : 27-07-2017 — Upload : 07-08-2017
Putusan PN KUTAI BARAT Nomor 90 /Pid.Sus/2017/PN Sdw
Tanggal 27 Juli 2017 — MAHRUL Als RUL Bin SAMARI (Alm)
10028
  • 1.Menyatakan terdakwa MAHRUL Als RUL Bin SAMARI (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edar ; 2.Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sejumlah Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;3.Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan
    MAHRUL Als RUL Bin SAMARI(Alm). terbukti bersalah melakukan tindak pidana Setiap Orangmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana diatur dan diancam hal 2 Putusan Nomor 90/Pid.Sus/2017/PN Sdw3.4.pidana dalam Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 tahun 2009tentang Kesehtan sebagaimana Dakwaan Penuntut Umum.Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 3(tiga) tahun dikurangi dengan masa penahanan yang telah
    Bahwa terdakwa memiliki dan menjual sediaan farmasi berupa obat kerasjenis double L tanpa ijin edar dari Pejabat yang berwenang.
    Kutai BaratBahwa ciri ciri obat keras (sediaan farmasi) adalah jenis obat kerasberbentuk tablet berwarna putih yang ditabletn ya bertuliskan huruf LLBahwa saksi membeli obat keras (Sediaan farmasi) dari terdakwa sebanyak 3(tiga) butir seharga Rp. 10.000, (sepuluh ribu rupiah)Bahwa saksi membeli obat keras jenis double L dari terdakwa dengan tujuanuntuk saksi konsumsi.Bahwa sepengetahuan saksi terdakwa tidak berprofesi sebagai Apoteker.Bahwa sepengetahuan saksi terdakwa menjual obat keras jenis double
    Dan yangdimaksud sediaan farmasi sebagaimana Pasal 1 angka 4 UndangUndang RINomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah berupa obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula dibacakan LaporanPengujian Badan POM RI Samarinda Nomor PM.01.05.1001.04.17.0121 yangdikeluarkan di Samarinda pada tanggal 20 April 2017, oleh Drs.
    Menyatakan terdakwa MAHRUL Als RUL Bin SAMARI (Alm) telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi tanpa izinedar ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama 2 (dua) tahun dan denda sejumlah Rp.15.000.000, (lima belas jutarupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar digantidengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;3.
Register : 29-04-2015 — Putus : 25-06-2015 — Upload : 10-07-2015
Putusan PN WATES Nomor 62/PID.SUS/2015/PN WAT
Tanggal 25 Juni 2015 — VITNU HIDAYAT Alias JITANG Bin ISRUSKANDAR
18749
  • JITANG Bin ISRUSKANDAR bersalahmelakukan Tindak PidanaPenyalahgunaan sediaan farmasi danpenyalahgunaan Psikotropikasebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 UU RI Nomor 36 Tahun2009 tentang Kesehatan dan Pasal 62 UURl Nomor 5 tahun 1997 tentangPsikotropika.2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwaVITNU HIDAYAT Als.
    KulonProgo, atau setidaktidaknyamasih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Wates, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat(1) yang dilakukan Terdakwa dengan caracara sebagai berikut :Bahwa pada wakiu dan tempat tersebut diatas, PetugasPolres Wates diantaranya saksi Rasdi, SH dan saksi SelfikaCH, S.Pd melakukan penangkapan terhadap terdakwa VITNUHIDAYAT Als.
    JITANG BinISRUSKANDAR pada saat memiliki, menyimpan dan/ataumembawa 4 (empat) butir Pil RIKLONA 2 CLONAZEPAM 2MG dalam kemasan warna hijau tidak memiliki ijin yang sahdari yang berwenang dan terdakwa tidak mempunyai keahliandan kewenangan dalam memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan serta terdakwabukanlah farmasi atau dokter, atau memiliki resep dari dokter.Bahwa Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistikdari Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim PolriLaboratorium
    Sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1);Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad. 1. Setiap Orang;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalahsubjek hukum yang mampu bertanggung jawab atas perbuatannya yangidentitasnya sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum ;Menimbang, bahwa terdakwa VITNU HIDAYAT Als.
    Sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1);Menimbang, bahwa syarat sediaan farmasi bisa atau dapat diperjualbelikan sesuai UndangUndang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009tentang kesehatan pasal 106 ayat (1) sediaan farmasi hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalahobat, obat tradisional dan kosmetika;Halaman 27 dari35 Putusan Nomor 62/Pid.
Register : 08-03-2021 — Putus : 06-04-2021 — Upload : 06-04-2021
Putusan PT PALU Nomor 45/PID.SUS/2021/PT PAL
Tanggal 6 April 2021 — Pembanding/Penuntut Umum : NUR SRICAHYAWIJAYA, S.H
Terbanding/Terdakwa : JAMALUDDIN FATAH alias JAMAL bin ABDUL FATAH
7023
  • Jamaluuddin Fatah menunjukkan POSITIF terhadap tesMethamhetamine (MET), Amphethamine (AMP) dan NEGATIF terhadap tesMrijuana (THC), Benzodizepin (BZO), Morphine (MOR) dan Cocaine (COC);Bahwa terdakwa bukan merupakan pemilik Industri Farmasi, pedagangbesar farmasi, Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumahsakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembagailmupengetahuan yang ditunjuk oleh Menteri kesehatan;Halaman 3 dari 9 Putusan Nomor 45/Pid.Sus/2021/PT PALBahwa
    Jamaluuddin Fatah menunjukkan POSITIF terhadap tesMethamhetamine (MET), Amphethamine (AMP) dan NEGATIF terhadap tesMrijuana (THC), Benzodizepin (BZO), Morphine (MOR) dan Cocaine (COC);Bahwa terdakwa bukan merupakan pemilik Industri Farmasi, pedagangbesar farmasi, Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumahsakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmupengetahuan yang ditunjuk oleh Menteri kesehatan;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
Register : 21-06-2018 — Putus : 14-08-2018 — Upload : 15-08-2018
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 171/Pid.Sus/2018/PN Tlg
Tanggal 14 Agustus 2018 — Penuntut Umum:
1.EDRUS, SH.MH
2.PUJI ASTUTI, S.H.
Terdakwa:
RIDHO SANDHI KHARISMA Alias KODOK Bin SUNARKO
254
    1. Menyatakan Terdakwa Ridho Sandhi Kharisma Alias Kodok Bin Sunarko tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak Atau Melawan Hukum Menjual Narkotika Golongan I dan Tanpa Hak Memiliki Psikotropika serta Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak Memiliki Ijin Edar.
    diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut :1.Menyatakan terdakwa RIDHO SANDHI KHARISMA Alias KODOK BinSUNARKO telah terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana Percobaanatau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika danPrekursor Narkotika, Tanpoa hak atau melawan hukum menawarkan untukdijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, ataumenyerahkan Narkotika Golongan I, dan tanpa hak memiliki Psikotropikaserta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
    Kaffein mempunyai efek stimulan terhadap sususnan saraf pusat , tidaktermasuk Narkotika maupun Psikotropika.Halaman 5 dari 34 Putusan Nomor 171/Pid.Sus/2018/PN Tlgsedang diketahui terdakwa untuk atau dalam memiliki, menyimpan,membeli, menjual Narkotika golongan berupa shabu bukan sebagai atauatas nama suatu Pabrik Obat, Pedagang Besar Farmasi, apotik, RumahSakit, Puskesmas, Balai Pengobatan, dokter, Lembaga Penelitian atauLembaga Pendidikan atau bukan berdasarkan resep dokter ;Perbuatan terdakwa
    Tulungagung,atau setidaktidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Tulungagung, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiijin edar, perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pada awalnya bulan Maret 2018, terdakwa telah membeli pil doubel L dariSdr. Tri alias Toyik d/a Desa Tapan, Kec. Kedungwaru, Kab.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1. Setiap Orang;Menimbang, bahwa unsur Ssetiap orang telah dipertimbangkan padauraian pertimbangan dakwaan kombinasi kesatu dan telah dinyatakanterpenuhi, sehingga secara mutatis mutandis diambil alin dan unsur kesatuini dinyatakan terpenuhi pula;Ad.2.
    Menyatakan Terdakwa Ridho Sandhi Kharisma Alias Kodok BinSunarko tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana Tanpa Hak Atau Melawan Hukum MenjualNarkotika Golongan dan Tanpa Hak Memiliki Psikotropika sertaDengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak MemilikiIjin Edar.2.
Register : 16-03-2015 — Putus : 21-04-2015 — Upload : 23-09-2015
Putusan PN JEMBER Nomor 162/Pid.B/2015/PN.Jmr
Tanggal 21 April 2015 — HUSMANTO Bin HASAN
294
  • - Menyatakan terdakwa HUSMANTO Bin HASAN yang identitas lengkapnya sebagaimana disebut di muka, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan sedian farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu " ;- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 ( empat ) bulan ;- Menghukum pula kepada Terdakwa dengan pidana denda sebesar Rp.200.000
    Hakim;e Penetapan Majelis Hakim Nomor : 162/Pid.B/2015/PN.Jmr tanggal 17Maret 2015 tentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, Terdakwa sertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:Menyatakan bahwa terdakwa HUSMANTO Bin HASIM bersalah melakukan tindakpidana ' Dengan sengaja mengedarkan sedian farmasi
    Tanggul KabJember atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Jember , dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), perbuatan terdakwadilakukan dengan cara sebagai berikut : Bermula ketika telah kenal dengan Sdr.
    Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan .AtauKeduaBahwa ia terdakwa Husmanto bin Hasim pada waktu dan tempat sebagaimanadisebutkan dalam dakwaan alternatif pertama dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan,dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)perbuatan terdakwa dilakukan dengan
    Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak yangtidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa unsur ke2 ini tiap elemen dari unsur ini adalah satukesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan sehingga harus dibuktikanseluruh elemen unsur ke2 tersebut secara kumulatif ;Menimbang, bahwa dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan KUHP tidak ada satu pasalpun yangmengatur tentang pengertian sengaja, sehingga untuk
    menyatakan pengertiansengaja itu Majelis Hakim berpendapat bahwa si pelaku itu harus menghendaki(willens) perbuatan itu dan harus pula menginsafi (mengetahul) (wittens) akanakibat perbuatan itu;Menimbang, bahwa prosedur untuk memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan harus memenuhi syaratsyarat yangditentukan Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan menyebutkan : Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanyadapat diedarkan setelah mendapat izin edar
Register : 04-03-2015 — Putus : 18-05-2015 — Upload : 24-06-2015
Putusan PN BANJARMASIN Nomor 274/Pid.Sus/2015/PN.Bjm
Tanggal 18 Mei 2015 — Pidana: - Terdakwa: ANTON SYAHRANI Als ANTON Bin SYAHRANI - JPU: SYAIFUL ANWAR, SH
235
  • Menyatakan Terdakwa ANTON SYAHRANI Als ANTON Bin SYAHRANI terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar, sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum.2.
    Menyatakan terdakwa ANTON SYAHRANI Als ANTON Bin SYAHRANI,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 197 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.2.
    dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)?, perbuatan tersebut dilakukanterdakwa dengan cara sebagai berikut : noon n nnn nnn === Bahwa pada hari Kamis tanggal 08 Januari 2015 sekitar jam 23.00 witaawalnya saksi NOOR AJIANSYAH bersama dengan saksi INDRA RAMADHANT telahmendapat informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Kelayan A RT.03 Kel. KelayanKeluar Kec.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar.Ad.1. Unsur Setiap Orang.Menimbang, bahwa yang dimaksud barang siapa adalah semua orang/siapa saja,ia adalah subyek hukum, subyek hukum mana harus mampu bertanggung jawab atasperbuatan yang dilakukannya.
    Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah kehendak untukmalakukan atau tidak melakukan perbuatanperbuatan yang dilarang atau diharuskanoleh UndangUndang.Menimbang, bahwa dari keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwa olehMajelis Hakim telah diperoleh fakta, bahwa terdakwa ditangkap oleh Polisi karena telahmenjual obat zenith/carnophen dimana obat tersebut tidak ada
    izin edarnya dan obattersebut ditemukan Polisi dirumah terdakwa.Menimbang, bahwa obat Zenith/Carnophen adalah salah satu bentuk sedianfarmasi.10Menimbang, bahwa dari faktafakta tersebut maka menurut Majelis Hakim,terdakwa terbukti telah melakukan perbuatan mengedarkan (menjual) sedian farmasiyang tidak memiliki ijin edar dan terjadinya perbuatan tersebut merupakan bagiankehendak dari terdakwa dan kehendak tersebut adalah untuk mewujudkan perbuatanmengedarkan sedian farmasi yang tanpa ijin edar,
Register : 28-09-2015 — Putus : 09-11-2015 — Upload : 24-11-2015
Putusan PN JEMBER Nomor 638/Pid.Sus/2015/PNJmr
Tanggal 9 Nopember 2015 — M. BAHROWI HOLEK
556
  • BAHROWI HOLEK tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 9 (sembilan) bulan dan denda sejumlah Rp. 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama : 2 (dua) bulan ;3.
    BAHROWI HOLEK, pada hari Kamis, tanggal 06Agustus 2015 sekira pukul 18.00 Wib, atau setidaktidaknya pada suatu waktulain yang masih termasuk dalam bulan Agustus 2015, atau setidaktidaknyadalam tahun 2015, bertempat di Warnet Vinet Kecamatan Balung KabupatenJember, atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasukdalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Jember, ia terdakwa dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yangtidak memenuhi satandart dan
    atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan atau mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2)dan ayat (3), yang dilakukan dengan caracara atau keadaan sebagaiberikut : e Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, awalnya saksiVivin Mujianto dan saksi Meika Putra (keduanya anggota ReskobaPolres Jember) mendapat informasi dari masyarakat yangmengatakan bahwa terdakwa telah mengedarkan atau menjualsediaan farmasi yang tidak memenuhi standart dan atau persyaratankeamanan berupa
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
    Bahwa unsur yang sesuai dengan fakta di berkas perkaraadalah unsur mengedarkan sediaan farmasi berupa obat. Bahwa yangmempunyai kewenangan mendistribusikan obat adalah Dokter, Apoteker danAsisten Apoteker.
    BAHROWI HOLEK tersebut diatas, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpahak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama : 9 (sembilan) bulan dan denda sejumlah Rp. 200.000,(Dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidakdibayar diganti dengan pidana kurungan selama : 2 (dua) bulan ;3.
Register : 11-03-2013 — Putus : 14-05-2013 — Upload : 10-07-2014
Putusan PN JAKARTA BARAT Nomor 432/PID.SUS/2013/PN.JKT .BAR
Tanggal 14 Mei 2013 — ANASRUL SIREGAR bin KOMARUDIN SIREGAR
313
  • M E N G A D I L I Menyatakan Terdakwa ANASRUL SIREGAR bin KOMARUDIN SIREGAR, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar ; ---------------------------------------------- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ANASRUL SIREGAR bin KOMARUDIN SIREGAR oleh karena itu, dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan pidana denda Rp. 4.000.000,- (Empat juta
    Menyatakan terdakwa ANASRUL SIREGAR BIN KOMARUDIN SIREGAR,terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana yangdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dalam Pasal 106ayat(1), melanggar pasal : 197 Undangundang Republik Indonesia Nomor :36 tahun 2009 tentang Kesehatan ;2.
    Put.No.432/PID.SUS/2013/PN.JKT.BAR.suatu hari dalam bulan Desember 2012, bertempat di Jalan Gajah Mada,Tamansari, Jakarta Barat, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat, yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi da/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 (1)perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan caracara sebagai berikut :Pada awalnya dari informasi masyarakat
    SIAGIAN pada point 07 bahwabarang buukti berupa Nangen Zenghansu, Viagra China, Tadalafi tersebutadalah termasuk salah satu sediaan farmasi jenis obat yang tanpa ijin edar ;Bahwa Terdakwa mengedarkan sediaan Farmasi tidak ada izin dari BadanPOM RI ;Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diacam dengan pidanamenurut ketentuan pasal : 197 Undangundang Republik Indonesia Nomor : 36Tahun 2009, Tentang Kesehatan ;Menimbang, bahwa atas Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebutTerdakwa menyatakan
Register : 21-03-2019 — Putus : 30-04-2019 — Upload : 21-08-2019
Putusan PN KRAKSAAN Nomor 122/Pid.Sus/2019/PN Krs
Tanggal 30 April 2019 — Penuntut Umum:
ARDIAN JUNAEDI SH
Terdakwa:
MOH. HARUN Al. HARUN WIJAYANTO Al. ARUN Bin ASKAR
233
  • ARUN Bin ASKAR telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
  • Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa MOH. HARUN AL HARUN WIJAYANTO AL.
    Probolinggo, atau setidaktidaknya di suatutempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kraksaan yang berwenang mengadiliperkara ini, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar, perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :Bahwa awalnya pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2019 sekitar
    Probolinggo, atau setidaktidaknya di suatutempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kraksaan yang berwenang mengadiliperkara ini, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan / atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2)dan ayat (3) yaitu pasal 98 ayat (2) : setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan
    Unsur memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yangtidak memiliki ijin edarMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
    Unsur memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatanyang tidak memiliki ijin edarMenimbang, bahwa pengertian ijin edar adalah bentuk persetujuan registrasi yangdikeluarkan badan POM agar produk tersebut Secara sah dapat diedarkan di wilayahIndonesia (Peraturan Kepala Badan POM RI No.
    ARUN BinASKAR telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar :Putusan Nomor 122/Pid.Sus/2019/PN Krs Halaman 102. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa MOH. HARUN AL HARUNWIJAYANTO AL.