Ditemukan 61419 data
1.TOMY MARWANTO, SH
2.YUNI PRIYONO, S.H
Terdakwa:
NUR KOLIS Als. Bowo Bin MISDI
30 — 9
Bowo Bin Misdi tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu";
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (Sembilan) bulan dan denda sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
- Menetapkan
Misdi yang melakukan tindak pidana menyimpan dan mengedarkansediaan Farmasi pil jenis LL yang tidak memiliki ijin edar pada hariKamis tanggal 15 Agustus 2019 pukul 19.30 Wib di Dsn. Gebyaran RT.01RW.06 Ds Puhjarak, Kec.
Misdi yang melakukan tindak pidana menyimpan dan mengedarkansediaan Farmasi pil jenis LL yang tidak memiliki ijin edar pada hari Kamistanggal 15 Agustus 2019 pukul 19.30 Wib di Dsn. Gebyaran RT.O1 RW.06Ds Puhjarak, Kec.
teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriHalaman 8 dari 18 Putusan Nomor 429/Pid.Sus/2019/PN Gpratas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin
pemerintah ; Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ; Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ; Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila
Paur Subbid narkobaForensik dengan kesimpulan setelah dilakukan pemeriksaan atas sampel obat,merupakan sediaan farmasi berupa obat warna putih logo LL, tablet denganbahan aktif triheksifenidil HC!
30 — 8
berupa obat jenis Pil Carnophen.Bahwa saksi sebelumnya telah mendapatkan informasi dari masyarakat bahwaterdakwa yang sebelum perkara ini juga pernah terlibat dalam peredaran obatjenis Pil Carnophen dan pernah dijatuhi pidana, ternyata telah mengulangiperbuatannya lagi mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis PilCarnophen.Bahwa setelah dilakukan pengintaian, pada waktu dan tempat sebagaimanatersebut diatas terdakwa akan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisPil Carnophen dengan cara
Putusan No. 33/Pid.Sus/2014/PN.TBNe Bahwa terdakwa HANG YUDIAR Bin SUPRAPTO pada hari Kamis tanggal28 November 2013 sekitar pukul 07.00 WIB, bertempat di rumah terdakwayang terletak di Jalan AKBP Suroko Gang 3, Kelurahan Kebonsari, KecamatanTuban, Kabupaten Tuban, telah ditangkap oleh Petugas Kepolisian PolresTuban karena telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis PilCarnophen.e Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwa akanmengedarkan sediaan farmasi berupa obat
berupa obat jenis PilCarnophen.Bahwa benar pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwaakan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis Pil Carnophen dengancara menunggu pembeli di rumahnya, namun tibatiba Petugas KepolisianResort Tuban mendatangi rumah terdakwa dan selanjutnya melakukanpenggeledahan rumah terdakwa dan Petugas Kepolisian Resort Tubanmenemukan Pil Carnophen sebanyak 425 (empat ratus dua puluh lima) butirHal. 7 dari 14 hal.
Yang dimaksud denganSediaan farmasi berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 4 UU No. 36 tahun 2009 adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
WIB,bertempat di rumah terdakwa yang terletak di Jalan AKBP Suroko Gang 3, KelurahanKebonsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, telah ditangkap oleh PetugasKepolisian Polres Tuban karena telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisPil Carnophen.Menimbang, bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas,terdakwa akan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis Pil Carnophen dengancara menunggu pembeli di rumahnya, namun tibatiba Petugas Kepolisian ResortTuban mendatangi rumah terdakwa
GINANJAR NUGRAHA SH
Terdakwa:
ADE HIDAYAT Als. ADE Bin SUDI
25 — 7
Ade Bin Sudi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi stndar persyaratan keamanan sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Ade Hidayat als.
Dirampas untuk Negara
- 75 (tujuh puluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik
Dirampas untuk Dimusnakan
6.Membebankan kepada Terdakwauntuk membayar biaya perkara sejumlah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);
Bahwa saksi menerangkan bahwa 93 (Sembilan puluh tiga)butir sediaan farmasi jenis obat atau Pil TRAMADOL, dan 10(sepuluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL yang diamankan oleh pihak Kepolisian padasaat mengamankan saksi tersebut adalah milik saksi Sendiri Bahwa saksi menerangkan bahwa Pada saat itu saksimenyimpan 93 (Sembilan puluh tiga) butir sediaan farmasi jenis obatatau Pil TRAMADOL, dan 10 (Sepuluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau Pil TRIHEXYPHENIDYL tersebut di dalam
FADMI ADAM Als ADAM adalah selaku pemilik modal,atau orang yang menyuruh saya untuk mencarikan / membelikansediaan Farmasi Jenis obat atau Pil untuknya kemudian olehnya dijual kepada para pembeli, dan yang menyuruh saya mengantarkansediaan farmasi jenis obat atau Pil kepada para pembeli yangmembeli sediaan farmasi jenis obat atau Pil kepadanya. Sdr. FADMIADAM Als ADAM juga adalah orang yang menyuruh saya untukmengantarkan sediaan Farmasi jenis obat atau pil kepada Sdr.
AHAS BAHARUDIN Als AHAS datang menghampiri saya danmenyerahkan sediaan Farmasi = jenis Obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL dan TRAMADOL kepada saya sesuai denganjumlah yang saksi bell. Bahwa saksi membeli sediaan Farmasi jenis obat atau Pil kepadaSdr. AHAS BAHARUDIN Als AHAS sudah sebanyak 2 (dua) kali.Bahwa saksi tidak pernah bersamasama dengan Sdr. FADMIADAM membeli sediaan farmasi jenis obat atau pil kepada Sdr.
para pembeli Bahwa Terdakwa menerangkan, Sediaan farmasi jenis obatatau pil yang Terdakwa simpan serta saksi jual atau edarkan tersebutadalah berupa sediaan Farmasi jenis obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL, dan pada saat Terdakwa diamankan oleh PihakKepolisian pada saat itu Terdakwa kedapatan membawa ataumenyimpan 10 (sepuluh) butir sediaan Farmasi jenis obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL Bahwa Terdakwa menerangkan, pada saat pihak Kepolisianmengamankan Terdakwa sediaan farmasi jenis obat atau pilTRIHEXYPHENIDYL
Pelaku mengetahui yang diproduksi atau diedarkanialah sediaan farmasi berupa sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan;3. pelaku mengetahui bahwa sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan tersebut tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana 80 dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)syarat farmakope Indonesia dan atau buku standar lainnya.b.
79 — 42
Aman dankemudian saksi melakukan penggeledahan di toko obat tersebut dan ditemukan berbagaimacam jenis obat keras diantaranya :e Obat Pil Dextromethorphan warna kuning, sebanyak 63 butir yang terbagi dalambeberapa bungkus plastic klip, yaitu:e 2 (dua) bungkus plastic klip berisi 15 butir ;e 1 (satu) bungkus plastic hitam berisi 33 butire 2 (dua) keping berisi 20 butir obat merk Carminofeine Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika dansediaan farmasi / obat yang
Dancara terdakwa mengedarkan nya adalah pembeli langsung menemui terdakwa danmemberikan uang tergantung permintaan obat yang diinginkan, dan kemudian terdakwalangsung memberikan obatobatan tersebut kepada pembeli tersebut.e Bahwa Terdakwa tidak memiliki surat ijin untuk menjual obat Daftar G atau obat keras.e Bahwa terdakwa menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat tersebuttidak memenuhi standar / persyaratan keamanan dan mutu pelayanan farmasi sertaterdakwa tidak memiliki keahlian
dan kewenangan yaitu terdakwa hanya berlatarpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) dan tidak mempunyai latar belakang pendidikankefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker dan tidak mempunyaisertifikasi uji konpetensi sebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwatelah mengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diatas kepada oranglain berjalan selama sekitar 1 (satu) minggu dengan cara menjual dan melayani pembeliobat keras dengan tidak menggunakan resep
konpetensi sebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwatelah mengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diatas kepada oranglain berjalan selama sekitar 1 (satu) minggu dengan cara menjual dan melayani pembeliobat keras dengan tidak menggunakan resep dokter dan terdakwa menjual obat menjualobat keras tersebut atas permintaan konsumen/pembeli.
Hal ini disadari pemerintah yang menyatakan pengamanan sediaan farmasi danalat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan olehpenggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan/ataukeamanan dan/atau khasiat/kemanfaatan. (Pasal 104 ayat 1).
57 — 10
Menyatakan terdakwa Tumijan Bin Sugimin tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan tidak memiliki keahlian dan kewenangan mengedarkan obat sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;2.
Menetapkan barang bukti berupa :- 1 buah dus HP Merk Evercoss yang didalamnya berisi kantong plastik transparan berisi sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer sebanyak 300 butir; Dirampas untuk dimusnahkan;- 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 20.000.-, 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 10.000.- dan 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 5.000.-Dirampas untuk negara;6.
Iwan Ruswandi di daerah pamugaranPantai Pangandaran dengan jumlah sesuai pesanan;Bahwa saksi baru akan membayar sediaan farmasi jenis obat Hexymertersebut apabila sudah laku dijual kepada terdakwa;Bahwa saksi menjual sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer kepadaterdakwa Tumijan pada hari Selasa, tanggal 23 Juni 2015 di rumah saksisebanyak 450 butir dengan harga sebesar Rp. 600.000 (enam ratus riburupiah) akan tetapi terdakwa baru
Ciamissebagai seksi UPTD Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis;Bahwa sediaan farmasi jenis obat Hexymer bukan termasuk golonganpsikotropika namun termasuk golongan obat keras;Bahwa Hexymer mempunyai kegunaan dan diperuntukkan untukmengobati penyakit Parkinson dan penurunan degenerasi saraf;Bahwa yang memiliki kewenangan untuk menyimpan obat jenis Hexymeradalah apotek dan yang berhak mengedarkannya yaitu Apoteker setelahada resep dari dokter;Bahwa terdakwa Aris Riswana tidak diperbolehkan untuk
resepdokter;Bahwa tulisan MF yang tertera dalam sediaan farmasi jenis obat tabletberwarna kuning tersebut merupakan merk dagang atau identitasperusahaan;Terhadap pendapat ahli, terdakwa memberikan pendapat tidak keberatan;Menimbang, bahwa terdakwa di persidangan telah memberikan keteranganyang pada pokoknya sebagai berikut:Bahwa terdakwa memesan sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer dari saksiAsep Yedi Nuryadin pada hari Minggu,
;Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukandiperoleh faktafakta hukum sebagai berikut:Bahwa terdakwa memesan sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer dari saksiAsep Yedi Nuryadin pada hari Minggu, tanggal 21 Juni 2015 sekira jam18.30 WIB yaitu sebanyak 450 (empat ratus lima puluh) butir denganharga Rp. 600.000 (enam ratus ribu rupiah);Bahwa terdakwa menerima sediaan farmasi tersebut dari saksi Asep YediNuryadin
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi dan keteranganterdakwa yang didukung oleh barang bukti terungkap bahwa terdakwa memesansediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yangdiduga jenis obat Hexymer dari saksi Asep Yedi Nuryadin pada hari Minggu,tanggal 21 Juni 2015 sekira jam 18.30 WIB yaitu sebanyak 450 (empat ratus limapuluh) butir dengan harga
MUHAMMAD ERLANGGA, SH.
Terdakwa:
LIN ZAIHE AD. LIN BEN WU
37 — 4
Lin Ben Wu, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri;
- Menjatuhkan
Saat di Posko P2 Bandara SoekarnoHatta barang bukti tersebut dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alatnarkotest dan hasilnya yaitu Positif mengandung Sediaan Farmasi jenisKetamine dan setelah dilakukan penimbangan terhadap 40 (empat puluh)bungkus masingmasing berisikan Sediaan Farmasi jenis Ketamine diketahuidengan berat brutto 2.035 (dua ribu tiga puluh lima) gram.
jenisKetamin;Bahwa barang bukti sediaan Farmasi jenis Ketamine yang disita dariterdakwa berupa 40 (empat puluh) bungkus masingmasing berisikansediaan farmasi jenis Ketamine diketahui dengan berat brutto 2.035 (duaribu tiga puluh lima) gram;Bahwa barang bukti sediaan farmasi jenis Ketamine tersebut dotemukandari dalam koper warna coklat motif kotakkotak merk WANDA yangHalaman 12 dari 22 Putusan Nomor 913/Pid.Sus/2019/PN Tngdibawa oleh terdakwa;Bahwa terdakwa diperintah oleh sdr.
jenisKetamin;Bahwa barang bukti sediaan Farmasi jenis Ketamine yang disita dariterdakwa berupa 40 (empat puluh) bungkus masingmasing berisikansediaan farmasi jenis Ketamine diketahui dengan berat brutto 2.035 (duaribu tiga puluh lima) gram;Bahwa barang bukti sediaan farmasi jenis Ketamine tersebut dotemukandari dalam koper warna coklat motif kotakkotak merk WANDA yangdibawa oleh terdakwa;Bahwa terdakwa diperintah oleh sdr.
Perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang sedanggiat memberantas sediaan farmasi yang dilarang oleh pemerintah;HAL HAL YANG MERINGANKAN:1. Terdakwa bersikap sopan dipersidangan ;2.
Rr. Hartini, S.H.
Terdakwa:
ANDIKA RIKY SAPUTRA Als RIKY Bin KUSNAN
17 — 4
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa ANDIKA RIKY SAPUTRA Als RIKY Bin KUSNAN, bersalah melakukan tindak pidana "Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edar";
- Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwaselama 3 (tiga) tahun dan denda sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
- Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh
dan/atau alatkesehatan yang tidak memilik ijin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106ayat (1) yang dilakukan dengan caracara sebagai berikut:Berawal dari Petugas Satresnarkoba Polrest Blitar telah mendapatkaninformasi kalau ada peredaran sediaan farmasi jenis pil dobel L kemudiandilakukan penyelidikan dan akhirnya mengamankan saksi M.
hukum sebagaimana disebutkan diatastelah mengedarkan / menjual sediaan farmasi berupa tablet dobel L kepada sdr.M.
FARUKH als FAFA yang mana daripenyerahan tersebut Terdawka menerima uang sebesar Rp150.000,00 (serratuslima puluh ribu rupiah) maka hal tersebuat menjadikan100 (Seratus) butir yangdikemas menggunakan plastik klip bening dengan masingmasing paket berisi50 (lima puluh) butir pil dobel L berpindah tangan dari Terdakwa ke orang laindengan kata lain telah terjadi suatu peredaran sediaan farmasi dari Terdakwa keorang lain dalam hal ini Sdr.
FARUKH als FAFA dengan demikian makaTerdakwa telah melakukan perbuatan mengedarkan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian farmasi dalammenjual/mengedarkan obatobatan jenis pil double L akan tetapi terdakwa tetapmenjual obat tersebut dan terdakwa sudah mengetahui bahwa barang yangdijual tersebut berupa produk dari perusahaan farmasi yang diedarkan dengandosis tertentu namun dalam hal ini juga terhadap pil double L yang diedarkanterdakwa tidak memiliki izin edar;Menimbang
mempunyai efek sebagai anti Parkinson, tidak termasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras dengandemikian maka terhadap barang yang telah diedarkan oleh Terdakwa tersebutadalah merupakan sediaan farmasi dengan demikian maka terhadap UnsurDengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar telah terpenuhi menurut hukum;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 197 UndangUndang Republik Indonesia Nomor
ROY ANDIKA STEVANUS SEMBIRING, S.H
Terdakwa:
ZULFIKAR Alias FIKAR
104 — 36
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa Zulfikar alias Fikar tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) bulan dan 25 (dua puluh lima) hari dan denda sejumlah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah), dengan ketentuan
Syamsiah alias Bunda Citra, yang dibacakan di persidangan padapokoknya sebagai berikut: Bahwa Saksi menjelaskan bahwa pada saat melakukan pemeriksaansaksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersediamemberikan keterangan dengan sebenarbenarnya; Bahwa Saksi diperiksa selaku Saksi sehubungan dengan terjadinyatindak pidana dibidang Farmasi (dengan sengaja dan atau tanpa keahliandan kewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memimliki ijinedar dan tidak memenuhi standar dan atau persyaratan
S.Si., Apt., yang dibacakan di persidangan padapokoknya sebagai berikut: Bahwa Ahli menjelaskan bahwa untuk melindungi masyarakat dariperedaran sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memenuhipeersyaratan keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu sebelum diedarkan.Sedian Farmasi harus aman, tidak mengandung barang berbahayaataupun bahan kimia yang dilarang yang nantinya dapat merusak sistimtubuh seseorang apabila dikonsumsi ataupun masuk ke dalam tubuh danmelebihi amban batas maksimal yang
izin edar atau Terdakwa telah dengan sengaja memproduksi alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar atau Terdakwa telah dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar atau Terdakwa telahdengan sengaja mengedarkan alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud sediaan farmasi dalam hal iniberdasarkan Pasal 1 angka (4) UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah Sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, obat tradisional
;Menimbang, bahwa adapun izin edar bilamana ditinjau dari kaidahhukum dalam Pasal 106 dan Pasal 197 UndangUndang Republik IndonesiaNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dapat dimaknai sebagai prasyaratmemproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanbagi masyarakat yang memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanandan/atau kemanfaatan., Adapun tidak memiliki izin edar dapat dimaknai sebagaisediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang dimaksud sama sekali belummemiliki izin edar
Menyatakan Terdakwa Zulfikar alias Fikar tersebut di atas terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalan melakukan tindak pidana sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimanadalam dakwaan alternatif kesatu;2.
40 — 2
Menyatakan Terdakwa JEMMY SETIO YUWONO terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan perbuatan pidana Tanpa Hak mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar ; Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa JEMMY SETIO YUWONO dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dengan Denda sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) Subsidair 2 (dua) bulan kurungan ; Menetapkan bahwa Hukuman itu tidak dijalankan olehnya, kecuali dengan keputusan Hakim bahwa Terdakwa
Menyatakan Terdakwa JEMMY SETIO YUWONO terbukti secara sahdan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan perbuatanpidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar sebagaimanadiatur dan diancam dalam dakwaan Pasal 81 ayat (2) huruf c UU RINo.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ;Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa JEMMY SETIO YUWONO denganpidana penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) Denda sebesarRp.3.000.000, (tiga juta rupiah) Subsidair selama 3 (tiga) bulankurungan ;Menyatakan barang bukti berupa
5.000, (lima ribu rupiah) ;Menimbang, bahwa atas tuntutan tersebut, Terdakwa mengajukan pembelaan secaralisan yang pada pokoknya mohon keringanan hukuman ;Menimbang, bahwa untuk membuktikan, dakwaannya Jaksa Penuntut Umum mengajukan saksisaksi yang telah didengar keterangannya dipersidangan dan terlebih dahulu bersumpah menurutcara agamanya yang pada pokoknya sebagai berikut :Saksi TRI INDAH MAYASARI S.Si., Apt :Bahwa saksi mengetahui Terdakwa melakukan pekerjaan kefarmasianmengedarkan sediaan farmasi
MASKUM :Bahwa saksi mengetahui Terdakwa melakukan pekerjaan kefarmasianmengedarkan sediaan farmasi dalam hal ini obat dan kosmetika tanpa ijinedar, pada hari kamis tanggal 30 Agustus 2007 sekitar jam 13.00 Wibdimana petugas Balai POM Surabaya melakukan pemeriksaan di toko obatUD Matahari Jl.
HASRAWATI Apt :Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa ;Bahwa sediaan farmasi yaitu obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika ;Bahwa yang berwenang memberikan ijin peredaran sediaan farmasi yaitumenteri yang bertanggung jawab dibidang kesehatan ;Bahwa Pekerjaan kefarmasian termasuk pengendalian mutu sediaanfarmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dari distribusi obat,pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasiobat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
Tanpa Ijin yang sah mengedarkan sediaan farmasi ;Menimbang, bahwa dalam hal ini Terdakwa, yang diimplementasikan dalam tindakan yangdilakukan Terdakwa yang harus dibuktikan dengan adanya keterangan saksisaksi dipersidanganserta adanya alatalat bukti yang saling terkait dan menunjukkan adanya unsur Tanpa Ijinyang sah mengedarkan sediaan farmasi ;Menimbang, bahwa dipersidangan dibawah sumpah Saksi Tri Indah Mayasari S.Si., Apt.,M. Maksum dan saksi Dra.
ROSMARLINA SEMBIRING, SH.MHum
Terdakwa:
MULYADI
89 — 26
M E N G A D I L I
1. Menyatakan Terdakwa Mulyadi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "secara bersama-sama memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar " sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Tunggal Penuntut Umum ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan 15 (lima belas) hari dan denda sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima
anggota polisi PoldaKepri yaitu Saksi Suko Wibowo, Saksi Davit, Saksi Muhammad Ambranmendapat informasi masyarakat bahwa ada yang memproduksi ataumengedarkan sedia farmasi tanpa jin edar.
Kemudiankosmetika berupa sabun dan shampoo tersebut di edarkan atau di jualkepada pembeli di daerah Batam dan Terdakwa sengaja mengedarkansedian farmasi berupa kosmetika untuk mengharapkan keuntungan yangbesar ;Bahwa sedian farmasi yang telah memiliki ijin edar dari Badan POM RImemiliki tanda untuk produk obat terdapat nomor pendaftaran/izin edarsebanyak 15 digit dan untuk obat tradisonal terdapat nomor pendaftaran/izinedar berjumlah 11 digit ;Bahwa berdasarkan keterangan Ahli RAl GUNAWAN S Farm
Sus/2018/PN Btmjual kepada pembeli di daerah Batam dan Terdakwa sengaja mengedarkansedian farmasi berupa kosmetika untuk mengharapkan keuntungan yangbesar ; Bahwa sedian farmasi yang telah memiliki ijin edar dari Badan POM RImemiliki tanda untuk produk obat terdapat nomor pendaftaran/izin edarsebanya 15 digit dan untuk obat tradisional terdapat nomor pendaftaran/izinedar berjumlah 11 digit ;Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut pada pokoknyaTerdakwa membenarkannya ;3.
sebagai sediaan farmasi ;Bahwa sediaan farmasi yang telah disita dari para Terdakwa pada hari Senintanggal 8 Januari 2018 sekira pukul 15.00 wib tidak memiliki ijin edar, tidakmelalui tahapan evaluasi mutu, khasiat dan keamanan untuk dapat diedarkandi Indonesia sehingga produk tersebut tidak dapat dijamin keamanannya ;Bahwa pembagian kerja pada pengolahan produksi sampai pemasaransabun dan shampoo tidak terdaftar dalam BPPOM yang dilakukan oleh paraTerdakwa dan para Terdakwa sengaja mengedarkan
RULLIFF YUGANITRA, S.H.
Terdakwa:
ADE SUHENDRA Bin KUNENG JUNAEDI
262 — 72
Menyatakan terdakwa ADE SUHENDRA BIN KUNENG JUNAEDI terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu., sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal196 Jo. Pasal 98 Ayat (2) dan (3) UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan dalam surat dakwaan tunggal Penuntut Umum.2.
Klinik,Instalansi Farmasi Rumah Sakit, oleh tenaga Farmasi Sesuai PP 51 Tahun 2009tentang pekerjaan Kefarmasian, dan UU RI Nomor 36 Tahun 2009 TentangKesehatan.Bahwa terdakwa bukanlah seorang yang mempunyai kewenangan dankeahlian di bidang kefarmasian dan apoteker yang sudah mempunyai Surat tandaregister apoteker dan untuk asisten apoteker yang sudah mendapat tanda Registertenaga teknis kefarmasian yang mengacu kepada PP No. 51 tahun 2009 danmengacu kepada Permenkes No. 889 Tahun 2010 dan terdakwa
Majalengka dan diangkat menjadiPNS tahun 2006, kemudian saksi melanjutkan kuliah di YPIB Cirebon lulus tahun2011 dengan gelar S.Fram (Sarjana Farmasi, setelah itu saksi melanjutkan studyprofesi Apoteker di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung lulus tahun 2013 dengan gelarsebagai Apoteker, dan sekarang saksi bekerja di Dinas kesehatan Kab.
terkaitdalam hal menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis piltramadol dan obat jenis pil eximer tersebut;Bahwa berdasarkan hasil Pemeriksaan Sampel obat Tramadol tablet 50mgdan Heximer dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Majalengka Nomor :824/3665/Dinkes/2018 dan Nomor 824/3666 /Dinkes /2019 tanggal 10 Juli 2019yang dibuat dan ditandatangani oleh IMAN BUDIMAN (pemeriksa) dan diketahuioleh H.
Dengan sengaja Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106ayat (1) (yang berbunyi Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edarMenimbang bahwa, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanmasingmasing unsur sebagai berikut ;Ad.1 Unsur Setiap OrangBahwa yang dimaksud Setiap Orang adalah siapa saja yang dapatbertindak selaku subjek hukum, sebagai pelaku yang didakwa melakukan
RIBUT SUPRIATIN, SH
Terdakwa:
AGUNG BAHRONI Bin CHOIRI
27 — 3
- Menyatakan Terdakwa AGUNG BAHRONI Bin CHOIRI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar " ;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan denda sejumlah Rp.5.000.000,00
Deden Alvian (DPO) yang menawarkansediaan farmasi bempa pil LL, dan terdakwa menyanggupinya, dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi brupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dijualdengan harga sebesar Rp. 800.000, (delapan ratus ribu rupiah).Bahwa sekitar pukul 23.00 WIB, terdakwa mengambil sediaan farmasiberapa pil LL yang telah diletakkan oleh sdr.
Deden Alvian (DPO) yangmenawarkan sediaan farmasi berupa pil LL, dan Terdakwa menyanggupinya,dan sesuai kesepakatan jika sediaan farmasi brupa pil LL sebanyak 1.000(seribu) butir dijual dengan harga sebesar Rp. 800.000, (delapan ratus riburupiah);e Bahwa sekitar pukul 23.00 WIB, terdakwa mengambil sediaan farmasi berupapil LL yang telah diletakkan oleh sdr.
Bahwa Terdakwa mendapatkan pil LL dari Deden Alvian (DPO) yangmenawarkan sediaan farmasi berupa pil LL, dan terdakwa menyanggupinya,dan sesuai kesepakatan jika sediaan farmasi brupa pil LL sebanyak 1.000(seribu) butir dijual dengan harga sebesar Rp. 800.000, (delapan ratus riburupiah);3. Bahwa sekitar pukul 23.00 WIB, terdakwa mengambil sediaan farmasi berupapil LL yang telah diletakkan oleh sdr.
berupa pil LL, dan terdakwa menyanggupinya, dansesuai kesepakatan jika sediaan farmasi brupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 800.000, (delapan ratus ribu rupiah) dansekitar pukul 23.00 WIB, terdakwa mengambil sediaan farmasi berupa pil LL yangtelah diletakkan oleh sdr.
farmasi berupa pil LL dari sdr.
1.TEGUH BASUKI HERU YUWONO. SH.,MH
2.ARDHAN RIZAN PRAWIRA, S.H.
Terdakwa:
EFENDI Alias BIRING Bin SULIYANTO
26 — 5
M E N G A D I L I:
- Menyatakan Terdakwa Efendi Alias Biring Bin Suliyanto telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar, sebagaimana dalam dakwaan Primair;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa
dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan serta denda sejumlah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 1000 (seribu) butir sediaan farmasi
jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y;
- 400 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y
- 119 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y;
- 1 (satu) buah kresek warna hitam;
- 1 (satu) buah handphone
membeli sediaan farmasi obat keras jenis Trihexyphenidil atassuruhan saudara Bima Yudia Wicaksono (DPO) tersebut kepada Terdakwaseharga Rp 170.000,00 (seratus tujuh puluh ribu rupiah) per 100 (seratus)butir dan pada waktu itu saksi membeli sebanyak 400 (empat ratus) butirsediaan farmasi jenis trinexyphenidil;Bahwa selanjutnya saksi menyerahkan sediaan farmasi jenis trinexyphenidilkepada saudara Bima Yudia Wicaksono (DPO) dan oleh saudara Bima YudiaWicaksono (DPO) 125 (Seratus dua puluh lima) butir
untuk layak diedarkan adalahsediaan farmasi atau alat kesehatan harus aman, berkhasiat, bermanfaat,bermutu, terjangkau oleh masyarakat dan alat kesehatan harus memenuhistandart kesehatan dan Tidak semua orang berhak mengadakan, menyimpandan mengedarkan sediaan farmasi yang termasuk obat keras atau daftar Gdan alat kesehatan, melainkan harus mendapatkan ijin dari yang berwenangkarena pembinaannya, mengendalikan, penyimpanan, promosi danperedaran diawasi oleh pemerintah;Bahwa sediaan farmasi warna
barang sediaan farmasi jenis Trihexyphenidil dan juga serahterima uang untuk kemudian dijual lagi kepada pembelinya; Bahwa barang sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl yang didapat dari SdrMas Brow (DPO) yang kemudian dijual kembali; Bahwa Terdakwa telah menjual sediaan farmasi jenis trinexyphenidil kepadasaksi Mohammad Oktavian Nurriza Bin Sunaryo sebanyak 400 (empat ratusbutir) dengan harga Rp 170.000,00 (seratus tujuh puluh ribu rupiah) per 100(seratus) butir; Bahwa Terdakwa mengedarkan sedian
farmasi jenis trinexyphenidil tidakmendapatkan ijin dari aparat berwenang;Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan saksi yang meringankan(a de charge);Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagaiberikut: 1000 (seribu) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentukbulat warna putih ada logo bertuliskan Y; 400 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trinexypehnidil denganbentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y 119 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil
kediaman terdakwa danterdakwamembenarkan bahwa terdakwa pada hari jumat tanggal tanggal 19 Oktober2018 sekira pukul 14.00 WIB telah menjual sediaan farmasi jenis trinexyphenidildan terdakwa juga mengakui masih menyimpan sediaan farmasi jenistrinexyphenidil didalam lemari pakaian terdakwa.
Dirampas untuk dimusnahkan;
28 — 4
Menyatakan terdakwa MOHAMMAD FAUZI bin SARJUNI bersalahmelakukan tindak pidana Dengan sengaja tidak memiliki keahlian dankewenangan menyimpan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar danatau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutumelanggar Pasal 197 UU RI. No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatansebagaimana dalam surat Dakwaan Kesatu Jaksa Penuntut Umum ;.
ArifAndi Setyawan didapat kesimpulan bahwa terhadap barang bukti tersebutadalah benar tablet yang mengandung bahan aktif triheksifenidil HCLyang termasuk dalam daftar obat keras.Bahwa ternyata terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam bidang farmasi karena pekerjaan terdakwasehariharinya adalah swasta dan terdakwa tidak pernah memperolehpendidikan di bidang farmasi atau kesehatan.Perbuatan
Unsur Dengan sengaja tidak memiliki keahlian dan kewenanganmenyimpan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkapdipersidangan berdasarkan atas keterangan saksisaksi dan keteranganTerdakwa serta barang bukti yang diajukan dipersidangan maupunhasilpemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Cabang Surabaya No.
Menyatakan bahwa Terdakwa : MOHAMMAD FAUZI bin SARJUNI.terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: Dengan sengaja memiliki dan menyimpan sediaan farmasi berupa obatyang tidak memenuhi standart dan/ atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu ;2.
1.Erlianti, S.H.,M.H.
2.Andri Kurniawan, SH
Terdakwa:
SULLY ATMINI Binti SUPARMAN
27 — 21
Selain itu ditemukan barang bukti berupa uangsejumlah Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) milik terdakwa, yangmana uang tersebut diakui hasil dari penjualan obat sediaan farmasi tanpain tersbut.
Selain itu ditemukan barang bukti berupa uangsejumlah Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) milik terdakwa, yangmana uang tersebut diakui hasil dari penjualan obat sediaan farmasi tanpajin tersbeut.
Kuala melaksanakan patroli rutin telahmendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada seseoran yangmengedarkan obat sediaan farmasi berupa pil berwarna putih tanpa merekdan logo tanpa jjin edar.
Pasal 39 ayat (1) mengatur penyaluran narkotika hanya dapatdilakukan oleh Industri Farmasi, pedagang besar farmasi dan saranapenyediaan farmasi pemerintah; atau7.
, pedagang besar farmasi dan saranapenyediaan farmasi pemerintah; atau7.Pasal 43 ayat (1) mengatur penyerahan narkotika hanya dapatdilakukan oleh apotek, rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balaipengobatan dan dokter;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memiliki disini harusbenarbenar sebagai pemilik, tidak peduli apakah secara fisik barang ada dalamtangannya atau tidak.
NURHAYATI,SH
Terdakwa:
BUDI SANTOSO Al KETEN Bin DARMAN
34 — 11
MENGADILI:
- Menyatakan bahwa terdakwa Budi Santoso Al Keten Bin Darman tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan Primair
- Membebaskan Terdakwa dalam dakwaan Primair tersebut
- Menyatakan bahwa terdakwa Budi Santoso Al Keten Bin Darman telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Percobaan mengedarkan sediaan farmasi
Selanjutnya terdakwamentransfer uang pembelian sediaan farmasi jenis obat tersebut melaluiATM BCA. Bahwa setelah terdakwa mentransfer sejumlah uang untukpembelian sediaan farmasi tersebut, maka sediaan farmasi berupa obatobat yang dipesan terdakwa lalu dikirim oleh penjual menggunakan jasapaket TIKI, JNE dan JNT.
farmasi berupa obatdengan secara pembayaran melalui rekening penjual di Online.Selanjutnya terdakwa mentransfer uang pembelian sediaan farmasi jenisobat tersebut melalui ATM BCA.
Dan selain mengedarkan sediaan farmasi berupaobat dengan cara online, selain itu terdakwa juga menjualnya secaralangsung kepada pembeli yang datang ke kamar kosnya.Bahwa pada saat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa, terdakwatidak sedang mengedarkan sediaan farmasi miliknya, namun saat ituada saksi Muhammad Iskandar Wahono Als Wahono Bin Ismadi yangakan membeli sediaan farmasi kepada terdakwaBahwa terdakwa dalam mencoba mengedarkan sediaan farmasi danmemiliki, menyimpan, psikotropika tersebut
Dan setelah terdakwamentransfer sejumlan uang untuk pembelian sediaan farmasi tersebut,maka sediaan farmasi berupa obatobat yang dipesan terdakwalaludikirim oleh penjual menggunakan jasa paket TIKI, JNE dan JNT.
1.ANDI HERMAWATI, SH
2.RIDWAN,SH
Terdakwa:
IPAN MAULANA BIN ABDUL RANI
43 — 23
- Menyatakan terdakwa IPAN MAULANA BIN ABDUL RANI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin sebagaimana dalam dakwaan kesatu;
- Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa IPAN MAULANA BIN ABDUL RANI dengan Pidana penjara selama 1 (Satu) Tahun;
- Menjatuhkan pula pidana denda sebesar Rp. 2.000.000 (dua Juta rupiah) jika tidak dibayar maka diganti dengan 2 (dua) bulan Kurungan
Bogor, Untuk memberikansediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebut.Bahwa terdakwa tidak mengetahui darimana AGAM (DPO)mendapatkan obatobatan jenis Tramadol Hcl, Tramadol Polos, Tryhex danHexymer sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebut.Bahwa terdakwa tidak memiliki Surat Izin dari DeparetemenKesehatan RI atau Instansi terkait lainnya untuk mengedarkan atau menjualObatobatan yaitu jenis Tramadol Hci, Tramadol Polos, Tryhex dan Hexymeryang diduga sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebutSelanjutnya
AGUNG DWI P, dibawah sumpah didepan persidangan pada pokoknyamemberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa saksi dan anggota lainnya telah menangkap 1 (satu) orang yangtelan memiliki, menyimpan, menguasai dan atau melakukanpenyalahgunaan sedian farmasi Obatobatan jenis Tramadol Hci danHexymer dan juga mengedarkan Sediaan farmasi jenis obatobatan tanpamemiliki ijin edar. bahwa Saksi melakukan penangkapan tersebut yaitu pada hari Senintanggal 22 Juni 2020, sekitar jam: 14.00 Wib, di Toko Kosmetik di
Cbi.mengedarkan sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebut kepadapembeli.bahwa menurut keterangan terdakwa .
IPAN MAULAN Bin ABDUL RANIbahwa obatobatan yaitu berupa 300 ( tiga ratus ) butir merk Hexymer , 90(sembilan sepuluh) butir merk Tramadol Hcl butir untuk dijual ataumengedarkan sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebut kepadapembeli. sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan yang disimpan atauditemukan didalam kios terdakwa.Bahwa menurut keterangan terdakwa IPAN MAULAN Bin ABDUL RANIbahwa rencananya terdakwa akan menjualnya dengan harga jenis TramadolHcl perbutirnya saya jual dengan harga Rp. 1.500
1.TOMY MARWANTO, SH
2.YUNI PRIYONO, S.H
Terdakwa:
FRANDIKA DIAN PRAMANA
37 — 7
- Menyatakan bahwa terdakwa FRANDIKA DIAN PRAMANA, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " TANPA HAK DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI BERUPA OBAT YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR DAN/ATAU PERSYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAATAN DAN MUTU.;
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan Denda sebesar Rp.
Keterangan Saksi FERRY WIDODO, pada pokoknyameneranngkan sebagai berikut: Bahwa saksi mengerti diperiksa sehubungan dengan tindakpidana tanpa keahlian dan kewenangan menyimpan danmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki standar, yangterjadi pada Senin tanggal 15 Juli 2019 sekira pukul 18.30 wibatau setidaktidaknya pada waktu tertentu dalam tahun 2019bertempat di rumah terdakwa di Dsn. Ngunut, Ds. Manggis, Kec.Ngancar, Kab. Kediri yang dilakukan oleh FRANDIKA DIANPRAMANA.
RAHMANZAH, pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut:Halaman 5 dari 12 Putusan Nomor 421/Pid.Sus/2019/PN.GprBahwa saksi mengerti diperiksa sehubungan dengan tindakpidana tanpa keahlian dan kewenangan menyimpan danmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki standar, yangterjadi pada Senin tanggal 15 Juli 2019 sekira pukul 18.30 wibatau setidaktidaknya pada waktu tertentu dalam tahun 2019bertempat di rumah terdakwa di Dsn. Ngunut, Ds. Manggis, Kec.Ngancar, Kab.
Apt, pada pokoknyameneranngkan sebagai berikut:Halaman 6 dari 12 Putusan Nomor 421/Pid.Sus/2019/PN.Gpr Bahwa saksi ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat sesuai pasal 98 UU NO. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan dilarang menyimpan, mengolah danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan. Bahwa barang bukti berupa pil LL yang disita dari terdakwaadalah sediaan farmasi berupa obat.
Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenanganmenyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat danbahan baku obat bila terdakwa bukan tenaga kefarmasian atautenaga kesehatan tertentu Bahwa Ahli tidak mengetahui nama, khasiat atau kemanfaatandan mutu barang bukti pil warna putih logo LL yang disita datiterdakwa karena sediaan farmasi tersebut tidak ada label yangmelekat.
Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahanaktifTriheksifenidil HCl tersebut pengamanannya harus tenagakesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan,sedangkan untuk penggunaanya harus dengan resep dokter.Bahwa alat bukti surat yang diajukan dalam persidangan ini adalah :Bahwa terhadap barang bukti pil jenis LL sebanyak 10 (sepuluh)butir, setelan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium ForensikCabang Surabaya No.
92 — 15
Menyatakan terdakwa KADI Bin WAKIM, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan ijin dari pihak yang berwenang 4. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa KADI Bin WAKIM, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) subsidair 1 (satu) bulan penjara ;5.
dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edarsebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1), perbuatan mana terdakwa lakukandengan cara sebagai berikut : Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2013 terdakwa mendapatkanbarang sediaan farmasi atau alat kesehatan berupa Pil Tramadol sebanyak 40 stripdari sdr.HADI (belum tertangkap) seharga Rp.8.000, per strip dan terdakwamembelinya didaerah Jagasatru dekat Bank BRI Kota Cirebon, dimana maksudterdakwa membeli sediaan farmasi berupa
mengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan berupa PilTramadol sebanyak 3 strip kepada sdr.EDI sebanyak 2 strip seharga Rp. 20.000, dankepada sdr.
SAID, Apt (ahli) ; Bahwa saksi bekerja pada UPTD Farmasi Dinas Kesehatan Kota Cirebon danmenjabat fungsional Apoteker ;Bahwa pil tramadon termasuk obat keras dalam daftar G dan hanya dapat dibeli padatoko obat atau apotek dengan resep dokter ;Bahwa pil tramadon termasuk obat sediaan farmasi yang digunakan untukmenghilangkan rasa nyeri ;Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang yakni MenteriKesehatan RI dalam mengedarkan obat sediaan farmasi tersebut berupa pil tramadondan terdakwa
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memiliki yin edar ;Unsur 1.
tersebut berupa pil tramadon dan terdakwa tidakmempunyai keahlian khusus dalam bidang farmasi ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh di muka persidangantersebut jelaslah bahwa terdakwa yang pekerjaannya sebagai tukang ojek tidak memilikikeahlian khusus dalam bidang farmasi dan terdakwa tidak mempunyai ijin dari pejabat yangberwenang yakni Menteri Kesehatan RI untuk mengedarkan obat sediaan farmasi berupa piltramadon tersebut ;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ke2 ini telah
47 — 6
Menyatakan terdakwa Iwan Ruswandi Bin Samsu tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan tidak memiliki keahlian dan kewenangan mengedarkan obat sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;2.
dari terdakwa Iwan Ruswandi di daerahpamugaran Pantai Pangandaran dengan jumlah sesuai pesanan;Bahwa saksi baru akan membayar sediaan farmasi jenis obat Hexymertersebut apabila sudah laku dijual;Halaman 7 dari 16 Putusan Nomor 255/Pid.B/2015/PN.
yang peredarannya harus dengan menggunakan resepdokter;Bahwa tulisan MF yang tertera dalam sediaan farmasi jenis obat tabletberwarna kuning tersebut merupakan merk dagang atau identitasperusahaan;Terhadap pendapat ahli, terdakwa memberikan pendapat tidak keberatan;Ane Kustini, S.Si..
Ciamissebagai seksi UPTD Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis;Bahwa sediaan farmasi jenis obat Hexymer bukan termasuk golonganpsikotropika namun termasuk golongan obat keras;Bahwa Hexymer mempunyai kegunaan dan diperuntukkan untukmengobati penyakit Parkinson dan penurunan degenerasi saraf;Bahwa yang memiliki kewenangan untuk menyimpan obat jenis Hexymeradalah apotek dan yang berhak mengedarkannya yaitu Apoteker setelahada resep dari dokter;Bahwa terdakwa Aris Riswana tidak diperbolehkan untuk
Cisaga ada 2 (dua) orang lakilaki yang mau membelisediaan farmasi jenis obat Hexymer kemudian terdakwa mengatakanbahwa obat Hexymer milik terdakwa berada di rumah terdakwa yang tidakjauh jaraknya dari rumah makan Beti Kec. Cisaga Kab.