Ditemukan 340 data
6 — 0
Maka Majelis Hakim sependapat denganqaidah Fighiyyah yang berbunyi sebagai berikut :25 ail ly olus VI) WJ Lead! Ue Yo Wel aw Leal! IoArtinya: Menolak mafsadat harus lebih didahulukan untuk mendatangkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas,maka permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon telahmemenuhi alasan hukum sebagaimana ketentuan pasal 19 huruf ( f ) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975 jo.
7 — 0
hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohontersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yanglebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman62, yang berbunyi sebagai berikut:Putusan Nomor 170/Pdt.G/2018/PA.Tmg.Halaman 8 dari 10(155 Usd Ig olus
7 — 0
melaksanakan hak dan kewajibannya masingmasingsebagai suami dan ataupun sebagai istri sebagaimana dimaksud dalamPasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, maka apabilaperkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetap dipertahankandikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatansesuai gaidah Fighiyyah dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman 62:UJI 1g olus
7 — 0
Tergugat jugasudah tidak keberatan bercerai dengan Penggugat ;Menimbang, bahwa dengan demikian dalildalil yang dikemukakanPenggugat terbukti menurut hukum dan beralasan sesuai dengan ketentuan pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan muallif dari KitabIqna Juz II halaman 163 yang berbunyi :ads oll) gli, aiall sl lLegic ( aiiol uly)elo> SI Jaw aVY als aalb( pSesi JouV Ig all Gh jbolVolajl,olus
5 — 0
berkepanjangan bagi kedua belah pihak,terutama bagi Pemohon, dimana hal itu adalah merupakan mafsadat dalamrumah tangga, oleh karena itu solusi yang terbaik bagi kedua belah pihakadalah perceraian agar Supaya masingmasing pihak dapat terbebas dari ikatanperkawinan yang membelenggu serta dapat keluar dan menentukan masadepannya sendirisendiri yang lebih baik, dalam hal ini Majelis Hakimsependapat dengan pendapat pakar hukum islam dalam AlAsybah wanNadhair halaman 62 yang berbunyi sebagai berikut :CA 25 Ul g olus
14 — 2
harapan untuk hidup rukun dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga tersebut di atas,maka jelas kedua belah pihak tidak dapat melaksanakan hak dankewajibannya masingmasing sebagai suami dan ataupun sebagai istersebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugattersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan kemadlaratan(bahaya) bagi keduanya, sebagaimana Qaidah Ushul Figh yang berbunyi:lg olus
9 — 0
, yangakibatnya kedua belah pihak hidup berpisah selama 1 (satu) tahun dan selama itukedua belah pihak sudah tidak saling berkomunikasi, dengan demikian hubunganantara Pemohon dan Termohon dalam membina rumah tanggannya telah pecah dansudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi sebagai suami istri; Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumah tanggaharus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatan sesuai qaidahFighiyyah dalam Kitab Al Asybah wan Nadho ir, halaman 62:lp olus
9 — 0
jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon danTermohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkanmafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:(62 +45 UJI Ig olus
7 — 0
atas, maka jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon danTermohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkanmafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:UJI Ig olus
25 — 0
, maka jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suami istrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wanNadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:y5 Us lg olus
10 — 0
atas, maka jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon danTermohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkanmafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:UJI 1g olus
8 — 5
PUTUSAN WyNomor 485/PdtG/2016/PA.SimDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Agama Simalungun yang memeriksa dan mengadili perkaratertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusanperkara cerai talak antara:en, Umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,pekerjaan buruh bangunan, tempat kediaman ci ieesebagai Pemohon;melawanDe, Umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,penenun olus, tempat kediaman di PekerjaaneeeES, sebagai Termohon;Pengadilan Agama tersebut
10 — 0
jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon danTermohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkanmafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:(62 +45 Usd lg olus
7 — 0
Halaman 9 dari 12dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suamiistrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asyobah wan Nadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:WW 355 Ut ly olus VI) GW Lice
10 — 0
Halaman 9 dari 12TW 15 Usd lg olus VI) a Leaod! Ge pyro ol a2 w Lao! i,o(Artinya: Menolak kerusakan lebih diutamakan daripada mendapatkankemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat bahwa permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi alasanperceraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) dan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9Tahun 1975 jo.
11 — 1
maka jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suami istrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wanNadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:TW 15 UJI Ig olus
12 — 1
atas, maka jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohontersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yanglebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman62, yang berbunyi sebagai berikut:(lg olus
7 — 0
:15 Ubi ly olus YI) J Lecco) Cle po Wel aw Lao!
9 — 1
maka jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suami istrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wanNadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:y5 UsJI lg olus
14 — 5
maka jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohontersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yanglebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman62, yang berbunyi sebagai berikut:(155 Usd Ig olus