127 ayat (3) kewajiban tersebut barutimbul apabila terdakwa dapat membuktikan atau terbukti sebagai Pecanduatau korban penyalahgunaan narkotika.Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan ternyataterhadap diri terdakwa belum pernah dilakukan rehabilitasi medis sehinggamenurut hemat Majelis Terdakwa bukanlah sebagai pecandu, disamping ituTerdakwa tidak dapat membuktikan bahwa dirinya sebagai korbanpenyalahgunaan narkotika, dengan demikian dalam perkara ini Hakim tidakwajib memberikan rehabiliasi

127 ayat (3) kewajiban tersebut barutimbul apabila terdakwa dapat membuktikan atau terbukti sebagai Pecanduatau korban penyalahgunaan narkotika.Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan ternyataterhadap diri terdakwa belum pernah dilakukan rehabilitasi medis sehinggamenurut hemat Majelis Terdakwa bukanlah sebagai pecandu, disamping ituTerdakwa tidak dapat membuktikan bahwa dirinya sebagai korbanpenyalahgunaan narkotika, dengan demikian dalam perkara ini Hakim tidakwajib memberikan rehabiliasi

SEMA No. 03 tahun 2011 tentangpenempatan korban penyalahgunaan di dalam lembaga rehabiliasi medis danrehabilitasi sosial jo.

Dalam situasitanggap darurat sambil menunggu dana rehabiliasi yang sampai saat inibelum turun juga Penggugat telah membangun sendiri 8 kios dan 9 rukoyang rusak itu dengan menelan biaya + Rp100.000.000,00 (seratus jutarupiah);Bahwa dengan adanya tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh TergugatI, Il mengakibatkan Penggugat mengalami dan atau menderita kerugian baikyang berujud materiil maupun immateriil dan apabila kerugian materiilmaupun immateriil dinilai dengan sejumlah uang seluruhnyaHal. 4 dari

Dengandemikian tidak menjadi hal yang salah apabila terhadap Terdakwa dalamperkara aquo yang juga telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukantindak pidana menyalahgunakan Narkotika Golongan bagi diri sendiri, supayajuga dijatuhi Pidana berupa Rehabilitasi Medis.Bahwa guna untuk memutus mata rantai peredaran gelap Narkotika, telahperlu. dan patut agar terhadap para Terdakwa yang terbukti sebagaiPenyalahguna Narkotika bagi diri sendiri supaya dilakukan rehabiliasi medis.Hal ini perlu Supaya

Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah).Halaman 2 dari 22 Putusan Nomor 175/Pid.Sus/2019/PN SmgSetelah mendengar pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang padapokoknya bahwa terdakwa Agus Triyanto adalah korban dari penyalah gunaannarkotika dan sudah dilakukannya sejak lama, maka sangatlah perlu untukdilakukan rehabilitasi rehabiliasi medis dan rehabilitasi sosial, sehinggaterdakwa Agus Triyanto dapat sembuh dan dapat kembali ke lingkungan sosialyang bebas

setelah mendapat persetujuan dari Menteri atas rekomendasi dan KepalaBadan Pengawas Obat dan Makanan ;Menimbang, bahwa selain ketentuan Pasal diatas dalam UndangUndangNarkotika tidak menjelaskan secara inci kriterla seseorang disebut sebagaipenyalahguna narkotika bagi diri sendiri dan oleh karena itu Majelis Hakim akanmempedomani Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 04 tahun 2010 tentangpenempatan Penyalahgunaan, koroban penyalahgunaan dan pecandu = narkotkakedalam lembaga rehabilitasi medis dan rehabiliasi

adil dan mendidik, baik untuk perlindungan hukum masyarakat,pembinaan diri Para terdakwa dan ataupun kepastian hukum;Menimbang, bahwa selama persidangan berlangsung, tidak diketemukan adanyaalasan pemaaf atau alasan pembenar pada diri terdakwa, sehingga Terdakwa tidak dapatdilepaskan atau dibebaskan dari tuntutan hukum ;Menimbang, bahwa berdasarkan hasil dari Tim Asesmen Terpadu jikamenyimpulkan Para etrdakwa di sarankan untuk menjalani rehabilitasi medis rawat inapselam 6 (enam) bulan di balai Rehabiliasi

Hakim, dengan dasar perhitungan 1 (satu) bulan adalah 1 (satu)bulan kalender;Hal 19 dari 23, Put No.87/Pid.Sus/2016/PN.KrgMenimbang, bahwa dengan demikian haruslah ditetanbkan agar Terdakwamelanjutkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan/ataurehabilitasi sosial di RSJD Surakarta hingga genap 6 (enam) bulan yang telah dimulaisejak tanggal 19 Mei 2016 dan selesai tanggal 19 Nopember 2016;Menimbang, bahwa namun untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya,maka disamping menjalani rehabiliasi

yang berisi Narkotika Jenis Ganja ditimbang dengan beratbersih 2,41 (dua koma empat satu) gram Terdakwa terbukti sebagai pemakai ;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti sebagai pemakaindan barang bukti Narkotika Jenis Ganja yang didapat dari Terdakwa relatife kecildan tidak melebihi 5 (lima) gram untuk Kelompok Ganja berdasarkan SuratEdaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Penempatanpenyalahgunaan, Korban penyalahgunaan Dan Pecandu Narkotika Ke DalamLembaga Rehabilitasi Medis Dan Rehabiliasi

pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatifkedua;Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam pembelaannyamenyatakan unsurunsur dalam Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35tahun 2009 Tentang Narkotika tidak terpenuhi atas perbuatan yang dilakukan olehTerdakwa dengan alasan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa terhadap Terdakwa telah mendapatkan Assesmen dari Badan NarkotikaNasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat dan Tim Assesmenn Terpadu yangmerekomendasikan agar Terdakwa dilakukan rehabiliasi

diri karena sudah menjadi target operasi polisi, aparatpenegak hukum dapat melakukan penangkapan terhadap seorang yang didugamelakukan kejahatan narkotika tanpa target operasi dan langsung melakukanpenangkapan terhadap seeseorang yang disangka dan dicurigai terlibat dalamkejahatan narkotika, karena hal tersebut sudah menjadi kewajiban aparat penegakhukum;Menimbang, bahwa tentang adanya Assesmen dari Badan NarkotikaNasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat yang merekomendasikan agar Terdakwadilakukan rehabiliasi

yang berisi Narkotika Jenis Ganja ditimbang dengan beratbersih 2,41 (dua koma empat satu) gram Terdakwa terbukti sebagai pemakai ;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti sebagai pemakaindan barang bukti Narkotika Jenis Ganja yang didapat dari Terdakwa relatife kecildan tidak melebihi 5 (lima) gram untuk Kelompok Ganja berdasarkan SuratEdaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Penempatanpenyalahgunaan, Korban penyalahgunaan Dan Pecandu Narkotika Ke DalamLembaga Rehabilitasi Medis Dan Rehabiliasi

25 Februari 2016, disimpukan Terdakwa DHIKYARDIANTO dan Terdakwa Il HARI NUR CAHYO tergolong sebagai pengguna Narkotikadengan tingkat ketergantungan sedang dan dikategorkan sebagai Coba Pakai; Para terdakwa sudah menjalani rehabilitasi di UPT Rehabiliasi sosial Anak Nakal danKorban Napza Surabaya selama 6 (enam) bulan terhitung muai tgl 24 Februari 2016,dengan diagnosa para terdakwa adalah benarbenar pengguna Narkotikka dan sudahmengalami ketergantungan;Menimbang, bahwa pemberantasan tindak pidana

didapur didekat kolam ikan;Bahwa benar narkotika tersebut ada sebagian yang telah digunakan olehterdakwa, dan sebagian disimpan oleh terdakwa;Bahwa terdakwa menerangkan terdakwa sudah ada 3 (tiga) kali medapatkanshabu tersebut dari saudara ARE (DPO) untuk digunakan dan terdakwa tidakmengetahui dari mana saudara ARE (DPO) mendapatkan shabu tersebut;Bahwa terdakwa menerangkan terdakwa masih ada hubungan keluarga jauhdengan saudara ARE (DPO).Bahwa saksi pernah mengikuti rehabilitai sosial di Rumah Rehabiliasi

Bahwa benar dulunya Tergugat seorang pemakai narkoba jenis ganja. akantetap sejak Tergugat terindikasi positiif pada urine Tergugat telahmelaksanakan rehabiliasi narkoba dan pasca rehabilitasi yangdilaksanakan oleh BNNP yang pada saat sekarang Tergugat sudah tidaklagi mengkonsumsi narkoba dan Tergugat telah pula menjalani hukumandisiplin ditempat bekerja dan menerima sanksi dari tempat bekerja berupapenundaan usulan kenaikan pangkat selama 2 periode dan penempatandalam tempat khusus dalam 21 hari

Menetapkan lamanya Terdakwa rawat jalan masa pengobatan dan atauperawatan melalui Rehabilitasi Medis dan atau Rehabiliasi Sosial tersebutdiperhitungkan sebagai masa.Atau,Jika yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya (ex aequo et bono);Menimbang, bahwa atas pembelaan Terdakwa dan Penasehat HukumTerdakwa, Jaksa Penuntut Umum menanggapinya atas pembelaan dariTerdakwa dan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut secara lisan dipersidanganyang pada pokoknya tetap pada tutntutannya

Rudy HartonoRusseng, S.Ked, ICARA, yang pernah melakukan rehabiliasi terhadapTerdakwa pada pokoknya menerangkan bahwa Terdakwa benar adalahpecandu Narkotika jenis sabu dan merekomendasikan agar Terdakwa menjalaniRehabilitasi medis dan rehabilitasi social;Menimbang, bahwa dalam persidangan tidak ditemukan adanya faktabahwa Terdakwa terlibat dalam peredaran gelap Narkotika baik sebagai penjual,perantara maupun sebagai pembeli;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas, Majelis

regencialaboratorium setelah mendapat persetujuan dari Menteri atas rekomendasi dari KepalaBadan Pengawas Obat dan Makanan ;Menimbang, bahwa selain ketentuan Pasal diatas dalam UndangUndangNarkotka tidak menjelaskan secara inci kriterla seseorang disebut sebagaipenyalahguna narkotika bagi din sendiri dan oleh karena itu Majelis Hakim akanmempedomani Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 04 tahun 2010 tentangpenempatan Penyalahgunaan, korban penyalahgunaan dan pecandu = narkotkakedalam lembaga rehabilitasi medis dan rehabiliasi

SRI ASTUTI pada prinsipnya semua pecandunarkotika adalah korban penyalahgunaan narkotika itu sendiri dan korbanpencandu narkotika dapat direhabilitasi sosial dan rehabiliasi medis.

lima ribu) sebanyak 4 (empat)lembar;Bahwa Terdakwa yang menyerahkan uang kepada saksi HENDRAHERMAWAN;Bahwa Terdakwa mengenal shabu dan memakai shabu sebelum menikah;Bahwa Terdakwa mengenal saksi ANDRY PRASETYO sebelum menikah sekitartahun 2005;Bahwa Terdakwa pernah melapor ke BNN sebagai pemakai shabu dan padawaktu dilakukan tes urine hasilnya positif;Bahwa BNN Malang merekomendasikan agar dirujuk ke LIDO di Bogor;Bahwa Terdakwa berada di LIDO selama 3 (tiga) bulan dilakukan rehabilitasimedis dan rehabiliasi