dikaruniai anak ;7 bahwa sampai saat ini tidak ada pihak yang keberatan terhadappernikahan Pemohon I dan Pemohon II ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut pengadilanmenyimpulkan bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menikah sah secaraIslam pada tanggal 02 Januari 2015 di wilayah Kecamatan V Koto Timur,Padang Pariaman, Sumatera Barat, kesimpulan mana diperkuat denganargumentasi bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah hidup bersama sebagaisuami isteri dan tinggal di lingkungan masyarakat yang religius

hukum Islam dan perkawinan tersebutdilangsungkan tidak bertentangan dengan Undangundang Nomor tahun 1974tentang Perkawian;Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengambil alih pendapat di dalamKitab Bughyatul Murtasyidin halaman 298 yang berbunyi:sajg> ner g Mos gh.0 SJ sa lelleo hhh allArtinya: Maka jika telah ada saksi yang memberikan keterangan bagi seorangperempuan yang sesuai dengan permohonan, tetaplah hukumpernikahannya;Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II hidup di tengahtengahmasyarakat religius

Putusan No. 1293/Pdt.G/2017/PA Mlg.Menimbang, bahwa saksisaksi Penggugat dan Tergugat tersebut telahdewasa, mereka menerangkan di bawah sumpah mengetahui apa yangditerangkan, dengan demikian kesaksiannya memenuhi Pasal 171 HIR dankarenanya dapat diterima dan dipakai sebagai bukti dalam perkara ini;Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mengambil putusan dalamperkara ini, terlebih dahulu akan mempertimbangkan dari berbagai perspektif,meliputi perspektif sosiologis, religius dan yuriidis sebagai berikut

Bahwa seperti diterangkan di atas antara Penggugat dan Tergugattelah diusahakan perdamaian, baik oleh Majelis Hakim maupunMediator, tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas maka secara sosiologis sudah tidak akan mungkin kehidupan bersamaantara Penggugat dan Terugat terwujud;Menimbang dari perspektif religius;Menimbang, bahwa perkawinan adalah bertujuan untuk memperolehsakinah, mawaddah dan rahmahMenimbang, bahwa iujuan luhur perkawinan adalah seperti

dijatuhkankepada terdakwa yang sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya, apakahpermintaan penuntut umum tersebut telah cukup memadai ataukah di pandangterlalu berat, ataukah masih kurang sepadan dengan kesalahan terdakwa, makauntuk menjawab pertanyaan tersebut di sini kewajiban majelis untukmempertimbangkan segala sesuatunya selain dari aspek yuridis yang telahdikemukakan di atas, yaitu aspek kejiwaan/psikologis terdakwa, faktor lingkungan(sosial ekonomi), serta faktor edukatif dan agamis/religius

bahwa terhadap aspek lingkungan sosial, yakni denganmelihat lingkungan terdakwa tinggal dan dibesarkan, maka jelaslah sudahseharusnya lingkungan tersebut tidak membentuk tingkah laku yang negatif atasdiri terdakwa ;Menimbang, bahwa dengan melihat aspek edukatif terdakwa dan jugadengan melihat terdakwa sebagai orang yang beragama yang seharusnya tahudan mengerti bahwa perbuatan terdakwa dilarang oleh agama dan merupakantindak pidana apalagi dihubungkan dengan masyarakat dimana terdakwa tinggalyang religius

dijatuhkan kepada terdakwa yang sesuai dengan tindakpidana yang dilakukannya, apakah permintaan penuntut umum tersebut telah cukup memadai ataukahdi pandang terlalu berat, ataukah masih kurang sepadan dengan kesalahan terdakwa, maka untukmenjawab pertanyaan tersebut di sini kewajiban majelis untuk mempertimbangkan segala sesuatunyaselain dari aspek yuridis yang telah dikemukakan di atas, yaitu aspek kejiwaan/psikologis terdakwa,faktor lingkungan (sosial ekonomi), serta faktor edukatif dan agamis/religius

terhadap aspek lingkungan sosial, yakni dengan melihat lingkunganterdakwa tinggal dan dibesarkan, maka jelaslah sudah seharusnya lingkungan tersebut tidakmembentuk tingkah laku yang negatif atas diri terdakwa ; Menimbang, bahwa dengan melihat aspek edukatif terdakwa dan juga dengan melihatterdakwa sebagai orang yang beragama yang seharusnya tahu dan mengerti bahwa perbuatan terdakwadilarang oleh agama dan merupakan tindak pidana apalagi dihubungkan dengan masyarakat dimanaterdakwa tinggal yang religius

Putusan No. 0597/Pdt.G/2017/PA.MlgMenimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mengambil putusan dalamperkara ini, terlebin dahulu akan mempertimbangkan dari berbagai perspektif,meliputi perspektif sosiologis,religius dan yuriidis sebagai berikut :Menimbang dari perspektif sosiologis;Menimbang, bahwa sebagai mahluk sosial, maka manusia selalumempunyai hajat untuk berintegrasi dengan yang lainnya, hal itu untukmemenuhi kebutuhan hidupnya, di mana Penggugat dan Tergugat menjadibagian yang ada di dalamnya

Bahwa seperti diterangkan di atas antara Penggugat dan Tergugattelah diusahakan perdamaian, baik oleh Majelis Hakim maupunmediator, tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas maka secara sosiologis sudah tidak akan mungkin kehidupan bersamaantara Penggugat dan Terugat terwujud;Menimbang dari perspektif religius;Menimbang, bahwa perkawinan adalah bertujuan untuk memperolehsakinah, mawaddah dan rahmahMenimbang, bahwa tujuan luhur perkawinan adalah seperti

dijatuhkankepada terdakwa yang sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya, apakahpermintaan penuntut umum tersebut telah cukup memadai ataukah di pandang terlaluberat, ataukahn masih kurang sepadan dengan kesalahan terdakwa, maka untukmenjawab pertanyaan tersebut di sini kewajiban majelis untuk mempertimbangkan segalasesuatunya selain dari aspek yuridis yang telah dikemukakan di atas, yaitu aspekkejiwaan/psikologis terdakwa, faktor lingkungan (Sosial ekonomi), serta faktor edukatif danagamis/religius

bahwa terhadap aspek lingkungan sosial, yakni dengan melihatlingkungan terdakwa tinggal dan dibesarkan, maka jelaslah sudah seharusnya lingkungantersebut tidak membentuk tingkah laku yang negatif atas diri terdakwa ;Menimbang, bahwa dengan melihat aspek edukatif terdakwa dan juga denganmelihat terdakwa sebagai orang yang beragama yang seharusnya tahu dan mengertibahwa perbuatan terdakwa dilarang oleh agama dan merupakan tindak pidana apalagidihubungkan dengan masyarakat dimana terdakwa tinggal yang religius

dijatuhkan kepada terdakwa yang sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya, apakah permintaanpenuntut umum tersebut telah cukup memadai ataukah di pandang terlalu berat, ataukah masih kurang sepadandengan kesalahan terdakwa, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut di sini kewajiban majelis untukmempertimbangkan segala sesuatunya selain dari aspek yuridis yang telah dikemukakan di atas, yaitu aspekkejiwaan/psikologis terdakwa, faktor lingkungan (sosial ekonomi), serta faktor edukatif dan agamis/religius

terhadap aspek lingkungan sosial, yakni dengan melihat lingkungan terdakwa tinggaldan dibesarkan, maka jelaslah sudah seharusnya lingkungan tersebut tidak membentuk tingkah laku yang negatifatas diri terdakwa ;Menimbang, bahwa dengan melihat aspek edukatif terdakwa dan juga dengan melihat terdakwa sebagaiorang yang beragama yang seharusnya tahu dan mengerti bahwa perbuatan terdakwa dilarang oleh agama danmerupakan tindak pidana apalagi dihubungkan dengan masyarakat dimana terdakwa tinggal yang religius

permohonan Pemohon danPemohon Il;Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah sejalan dengan pendapat AbdulWahab Khalaf di dalam Kitabnya Ushulul Figh halaman 93 yang berbunyi:aWyy saga 25 Les Lgisl ele Uso a) ods ol plole ary2S 8 AV.gi janaArtinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istriseorang lakilaki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungansuami istri selama tidak ada bukti tentang putusnya perkawinan;Menimbang, bahwa Pemohon dan Pemohon Il hidup di tengahtengahmasyarakat religius

Pemohon telah mengasuh dan memelihara anak tersebutsejak lahir hingga sekarang selama 2,5 bulan dan para Pemohontelah mengasuh dan memeliharanya dengan baik, dengan tulus ikhlasmengasuh seperti layaknya anak sendiri dan selama ini anak tersebutberkembang cukup baik hingga sekarang selama 2,5 bulan;e Bahwa Para Pemohon memelihara anak tersebut didorong semangatingin membantu sesama dan demi kebaikan anak itu sendiri di masadepan;e Para Pemohon akan memelihara anak tersebut dengan semangat danjiwa religius

tersebut dilangsungkan tidak bertentangandengan Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawian;Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengambil alih pendapatdi dalam Kitab Bughyatul Murtasyidin halaman 298 yang berbunyi:dus) SyVig dazg Nl cid Sot G99 le ain I) orgs Sls(298 : (pou piso)Artinya: Maka jika telah ada saksi yang memberikan keterangan bagiseorang perempuan yang sesuai dengan permohonan, tetaplahhukum pernikahannya;Menimbang, bahwa Pemohon dan Pemohon II hidup di tengahtengah masyarakat religius

Penetapan No.140/Pdt.P/2017/MS.Lsmterkenal religius kKedua saksi berkeyakinan bahwa para Pemohon telah menikahsesuai dengan hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan buktibukti tersebut di atas Majelismemperoleh faktafakta hukum sebagai berikut : bahwa Pemohon telah menikah dengan Pemohon Il secara hukumIslam pada tanggal 12 November 1973 di Gampong Tan Saril KecamatanBebesan Takengon dan telah mempunyai anak satu orang; bahwa antara Pemohon dengan Pemohon Il tidak terdapat larangan danhalangan menikah

danrukun sahnya pernikahan menurut ketentuan hukum Islam dan perkawinan tersebutdilangsungkan tidak bertentangan dengan Undangundang Nomor tahun 1974tentang Perkawian;Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengambil alih pendapat di dalamKitab Bughyatul Murtasyidin halaman 298 yang berbunyi:Artinya: Maka jika telah ada saksi yang memberikan keterangan bagi seorangperempuan yang sesuai dengan permohonan, tetaplah hukumpernikahannya;Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II hidup di tengahtengahmasyarakat religius

memerinci dan isteri membenarkan katakata lelaki itu,; atau wali mujbir, maka telah dianggap cukup buktiMenimbang, bahwa Majelis Hakim juga mengambil alin pendapat didalam Kitab Bughyatul Murtasyidin halaman 298 yang berbunyi:S yuauiv piano ayy) Vg dure Jl cad sg tall 899 le ain org Isls(298Artinya: Maka jika telah ada saksi yang memberikan keterangan bagiseorang perempuan yang sesuai dengan permohonan, tetaplahhukum pernikahannya;Menimbang, bahwa Pemohon dan Pemohon Il hidup di tengahtengah masyarakat religius

Pemohon II memeliharanya dengan baik,dengan tulus ikhlas memelihara seperti layaknya anak sendiri dan selama inianak tersebut berkembang cukup baik dan kini : ANAK ANGKAT telahberusia 2 tahun 10 bulan ;Bahwa, Pemohon I memelihara anak tersebut didorong selain keadaanPemohon I dengan Pemohon II yang hingga kini tidak mempunyaiketurunan, dan didorong semangat ingin membantu sesama dan demikebaikan anak itu sendiri di masa depan;Bahwa, Pemohon I akan memelihara anak tersebut dengan semangat danjiwa religius

di Jakarta 09 Februari2014;7bahwa sampai saat ini tidak ada pihak yang keberatan terhadappernikahan Pemohon dan Pemohon II ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut pengadilanmenyimpulkan bahwa Pemohon dan Pemohon II telah menikah sah secaraIslam pada tanggal 10 Oktober 2001 di Kelurahan Gaji Pocol , Suka MakmurKecamatan Rangkasbitung ,kesimpulan mana diperkuat dengan argumentasibahwa Pemohon dan Pemohon II telah hidup bersama sebagai suami isteridan tinggal di lingkungan masyarakat yang religius

Barang siapa mengetahul bahwa seorang wanita itu sebagai istriseorang lakilaki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungansuami istri selama tidak ada bukti tentang putusnya perkawinan;Menimbang, bahwa Pemohon dan Pemohon II hidup di tengahtengahmasyarakat religius, kalau sekiranya Pemohon dan Pemohon II hidupbersama di luar pemikahan, tentu akan dipermasalahkan oleh masyarakatdan kenyataannya Pemohon dan Pemohon II serta 2 (dua) orang anaknyayang masih hidup dapat diterima oleh masyarakat sebagai

Termohon Konpensi/Pembanding telahsedemikian rupa sifatnya sehingga bila ditinjau dari berbagai aspek sungguhtidak menguntungkan bagi keduanya;Menimbang, bahwa ditinjau dari aspek sosiologis rumah tangga antaraTermohon Konpensi/Pembanding dan Pemohon Konpensi/Terbanding yangdemikian itu sudah sangat mengganggu suasana batin antara keduanya danmenjadikan rumah tangga Termohon Konpensi /Pembanding dan PemohonKonpensi/Terbanding jauh dari rasa tenteram dan damai;Menimbang, bahwa ditinjau dari aspek religius

suami isteri dan telah dikaruniai 8 (delapan) orang anak ; bahwa sampai saat ini tidak ada pihak yang keberatan terhadap pernikahanPemohon dan Pemohon Il ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut pengadilanmenyimpulkan bahwa Pemohon dan Pemohon Il telah menikah sah secaraIslam pada tanggal 06 Juni 1983 di Duren Sawit, Kota Jakarta Timur,kesimpulan mana diperkuat dengan argumentasi bahwa Pemohon danPemohon Il telah hidup bersama sebagai suami isteri dan tinggal di lingkunganmasyarakat yang religius

untuk dijatuhkan kepadaterdakwa yang sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya, apakahpermintaan penuntut umum tersebut telah cukup memadai ataukah dipandang terlalu berat, ataukah masih kurang sepadan dengan kesalahanterdakwa, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut di sini kewajibanmajelis untuk mempertimbangkan segala sesuatunya selain dari aspekyuridis yang telah dikemukakan di atas, yaitu aspekkejiwaan/psikologis terdakwa, faktor lingkungan (sosial ekonomi),serta faktor edukatif dan agamis/religius

bahwa terhadap aspek lingkungan sosial, yakni denganmelihat lingkungan terdakwa tinggal dan dibesarkan, maka jelaslahsudah seharusnya lingkungan tersebut tidak membentuk tingkah lakuyang negatif atas diri terdakwa ;Menimbang, bahwa dengan melihat aspek edukatif terdakwa danjuga dengan melihat terdakwa sebagai orang yang beragama yangseharusnya tahu dan mengerti bahwa perbuatan terdakwa dilarang olehagama dan merupakan tindak pidana apalagi dihubungkan denganmasyarakat dimana terdakwa tinggal yang religius