Menimbang, bahwa menurut hukum Islam, dalam pelaksanaan akad nikah, setidaktidaknya harus dihadiri oleh empat orang sebagaimana pendapat dalam yurisprudensiIslam;Artinya : Dan syarat sahnya akad nikah, adalah setidaktidaknya dihadiri oleh 4 (empat)orang, yaitu walinikah, calon suami, dan dua orang saksi yang adil ;Bahwa disamping ketentuan tersebut pada sisi lain, kedudukan wanita yangdinikahkan memenuhi ketentuan bahwa wanita yang akan dinikahi tersebut adalah bukanistri seseorang maupun dalam/tengah menjalini

dispensasi kawin kepada anak Pemohon tersebut, hal mana sesuaiketentuan dalam Pasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yangtelah diubah dengan Undangundang nomor 16 Tahun 2019 Tentangperubahan atas Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa negara melalui Undangundang menetapkan batasusia minimal 19 tahun bagi calon pengantin kaitannya hanya menginginkangenerasinya memiliki kesiapan fisik dan mental untuk menjalani bahtera rumahtangga dengan tujuan agar lebih mapan dalam menjalini

dispensasi kawin kepada anak Pemohon tersebut,hal mana sesuai ketentuan dalam Pasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor Tahun1974 yang telah diubah dengan Undangundang nomor 16 Tahun 2019 Tentangperubahan atas Undangundang Nomor Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa negara melalui Undangundang menetapkan batas usiaminimal 19 tahun bagi calon pengantin kaitannya hanya menginginkan generasinyamemiliki kesiapan fisik dan mental untuk menjalani bahtera rumah tangga dengantujuan agar lebih mapan dalam menjalini

Bahwa puncak ketidak harmonisan rumah tangga Penggugatdengan Tergugat terjadi pada tanggal 21 Maret 2021 dengan sebab dimanaTergugat kurang dalam memberikan perhatian kepada anak, bahkan saatPenggugat meminta uang untuk angsuran dan kebutuhan seharihariTergugat marah dan Tergugat bilang kepada Penggugat Saya tidak akanmemberi kamu uang , dimana akhirnya terjadi keributan yangmengakibatkan Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal, sehinggaantara Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi menjalini

Bahwa puncak ketidak harmonisan rumah tangga Penggugat denganTergugat terjadi pada bulan April 2020 dengan sebab dimana Tergugatketahuan oleh Penggugat memiliki wanita idaman lain dan dimanaakhirnya membuat Penggugat sudah tidak bisa untuk hidup bersamaTergugat lagi, dimana akhirnya terjadi keributan yang mengakibatkanPenggugat dan Tergugat berpisah, sehingga antara Penggugat danTergugat sudah tidak lagi menjalini hak dan kewajiban sebagai suamiistri, Sampai dengan sekarang yang sudah berjalan kurang

antara penggugat dan tergugat sebagai akibat dari adanyaperbedaan yang cukup tajam dalam memahami dan menyikapi sesuatu yangterjadi dalam rumah tangga, sebagaimana telah dijelaskan dalam uraiantentang fakta hukum tersebut di atas; Apalagi bagi penggugat, denganadanya sikap dan kebiasaan tergugat yang melampiaskan kemarahan danluapan emosinya dengan melakukan kekerasan fisik, seperti menempelang,mencakar memukul atau menampar bagian tubuh penggugat, akanmenjadikan trauma besar bagi penggugat dalam menjalini

StrTahun 2019 Tentang perubahan atas Undangundang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa negara melalui Undangundang menetapkan batasusia minimal 19 tahun bagi calon pengantin kaitannya hanya menginginkangenerasinya memiliki kesiapan fisik dan mental untuk menjalani bahtera rumahtangga dengan tujuan agar lebih mapan dalam menjalini kehidupan nantinya;Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan anak para Pemohon danketerangan para saksi diperoleh fakta bahwa meskipun anak para Pemohonmasih

Penggugat selama menjalini rumah tangga dengan Tergugat merasamenderita secara lahir dan batin, karena tidak didasari rasa salingsuka dan akhirnya Tergugat mengambil sikaf keluar dari rumahbersama;c.sering kali berprilaku kasar terhadap Penggugat, yakni denganmeolantarkan katakata yang mengakitkan hati Penggugat;d.Sejak bulan Juni 2019 Tergugat sudah tidak memberikan nafkah untukkebutuhan rumah tangga;Halaman 2 dari 11, Putusan Nomor xxxx/Padt.G/2019/PA.Cbn5.

dengan Tergugat adalahbenar pasangan suami isteri yang masih terikat dalam perkawinan yang sah,alat bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan meteril sebagai alat buktiyang sempurna dan mengikat karena dikeluarkan oleh pejabat yangberwenang, sehingga dengan alat bukti tersebut dapat dipertimbangkan danmenjadi dasar untuk memeriksa perkara ini lebih lanjut;Menimbang, bahwa dua orang saksi Penggugat pada pokoknyamengetahui bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri yang pernahhidup rukun menjalini

diberikandispensasi kawin kepada anak Pemohon tersebut, hal mana sesuai ketentuandalam Pasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubahdengan Undangundang nomor 16 Tahun 2019 Tentang perubahan atasUndangundang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa negara melalui Undangundang menetapkan batasusia minimal 19 tahun bagi calon pengantin kaitannya hanya menginginkangenerasinya memiliki kesiapan fisik dan mental untuk menjalani bahtera rumahtangga dengan tujuan agar lebih mapan dalam menjalini

Penggugatdengan Tergugat terjadi pada bulan November 2017 dengan sebab dimanaTergugat yang sudah menikah lagi dan bahkan sudah memiliki anak dari istrimuda Tergugat tersebut, membuat Penggugat sudah tidak sanggup lagiuntuk hidup bersama Tergugat, dimana akhirnya terjadi keributan yangmengakibatkan Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal, Penggugattinggal dirumah milik pemberian orangtua Penggugat dan Tergugat tinggalbersama istri muda Tergugat, sehingga antara Penggugat dan Tergugatsudah tidak lagi menjalini

istri yang sahmenikah secara Islam pada tanggal 13 Zulhijjah 1431 H ataubertepatan dengan tanggal 20 Nopember 2010 M sesuai buktiKutipan Akta Nikah Nomor: XXX yang diterbitkan Kantor UrusanAgama Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, PropinsiSumatera Utara, yang dikeluarkan tanggal 22 Nopember 2010 M;Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugatterakhir tinggal bersama di rumah milik orang tua Penggugatsebagaimana dengan alamat Penggugat yang diatas, antaraPenggugat dan Tergugat telah menjalini

Bahwa pada tanggal 28 Oktober 2020 Anak yang pertama atas namaDandi Nugraha + 19 Tahun menjalini rawat inap di Klinik swasta KebonCau segala biaya perawatan medis masih di tanggung oleh ;Berdasarkan halhal terurai replik atas jawaban Tergugat diatas, makamemohon kepada yang terhormat Bapak Ketua Pengadilan Agama MajalengkaCq.

Bahwa puncak ketidak harmonisan rumah tangga Penggugatdengan Tergugat terjadi pada tanggal 30 Maret 2020 dengan sebab dimanaTergugat selama pernikahan tidak bertanggung jawab dalam memberikannafkah kepada Penggugat, dimana akhirnya terjadi keributan yangmengakibatkan Penggugat dan Tergugat berpisah, sehingga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak lagi menjalini hak dan kewajibansebagai suami istri, Sampai dengan sekarang yang sudah berjalan kuranglebin 6 bulan, dan selama itupula Tergugat tidak

Penggugatdengan Tergugat terjadi pada Desember 2016 dengan sebab dimanaTergugat tidak bisa memberikan nafkah bathin kepada Penggugat danTergugat menyerahkan Penggugat kepada orangtua Penggugat, dimanayang akhirnya terjadi keributan yang mengakibatkan Penggugat danTergugat berpisah tempat tinggal, Penggugat tinggal dirumah orangtuaPenggugat di alamat Penggugat tersebut dan Tergugat tinggal dirumahorangua Tergugat di alamat Tergugat tersebut, sehingga antara Penggugatdan Tergugat sudah tidak lagi menjalini

Perkara ini dapat diputussecara Verstek;Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalahPenggugat menggugat cerai dari Tergugat dengan alasan karena sering terjadiperselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat mencabuli anak tiri Tergugatdan sekarang menjalini hukuman di penjara selama 3 tahun dan selama itu pulatidak memberi nafkah baik lahir maupun bathin;Menimbang, bahwa gugatan Penggugat adalah sesuai dengan pasal 49UndangUndang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama

kawin kepada anak para Pemohon tersebut, hal manasesuai ketentuan dalam Pasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974yang telah diubah dengan Undangundang nomor 16 Tahun 2019 Tentangperubahan atas Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa negara melalui Undangundang menetapkan batasusia minimal 19 tahun bagi calon pengantin kaitannya hanya menginginkangenerasinya memiliki kesiapan fisik dan mental untuk menjalani bahtera rumahtangga dengan tujuan agar lebih mapan dalam menjalini

Penetapan No.01/Pat.P/2021/MS.Strtangga dengan tujuan agar lebin mapan dalam menjalini kehidupan masadepan;Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan anak Pemohon danketerangan para saksi diperoleh fakta bahwa meskipun anak Pemohon masihberusia 16 tahun 10 bulan, namun sudah memiliki kesiapan fisik dan mentaluntuk menjadi suami bagi calon istrinya;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, maka permohonan Pemohon patut dikabulkan dengan memberidispensasi kawin kepada anak

diberikandispensasi kawin kepada anak Pemohon tersebut, hal mana sesuai ketentuandalam Pasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubahdengan Undangundang nomor 16 Tahun 2019 Tentang perubahan atasUndangundang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa negara melalui Undangundang menetapkan batasusia minimal 19 tahun bagi calon pengantin kaitannya hanya menginginkangenerasinya memiliki kesiapan fisik dan mental untuk menjalani bahtera rumahtangga dengan tujuan agar lebin mapan dalam menjalini

Bahwa dari dalildalil Penggugat diatas, Penggugat dan Tergugat selalubertengkar dan tidak mungkin lagi menjalini hidup sebagai suami denganTergugat, dan Tergugat tidak memberi nafkanh sama sekali kepadaPenggugat lebih kurang 1 tahun ini ;.