hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan dan pertengkaran,maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995 tanggal 26Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak adaharapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dantelah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f dan b) Peraturan PemerintahNomor 9 tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islamsebagaimana tersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

Musthafa AsSibai sebagai pendapatnyasendiri sebagai mana tersebut dalam kitabnya AlMaratu baina alFiqhi waalQanun halaman 100, yang berbunyi sebagai berikut:au ee (ye lla (4 Lalac & ull (9 glaall as aidiad Y dua g I buall GlJaa Gla! OSs Lage y Qyeatliie Qu Elodie! of Ys agS sly YY) Ag ohCoS Ob Age g 5M ABD elt OF pkl Go Old als!

bulan hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan dan pertengkaran,maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995 tanggal 26Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak adaharapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dantelah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islam sebagaimanatersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

adalahlebih tepat dan memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihak dengan tanpa memandangsiapa yang salah atau apa penyebab retaknya ikatan perkawinan Pemohon dan Termohonsesuai Putusan Mahkamah Agung Nomor 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, karenaikatan perkawinan Pemohon dan Termohon sudah tidak lagi memberikan manfaat maupunmaslahat, bahkan justru menimbulkan mudharat bagi kedua belah pihak, halmana telahsejalan pula pendapat pakar hukum Islam sebagaimana tersebut dalam Kitab AL Mar'atuBaina AlFiqhi

bulan hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan danpertengkaran, maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995tanggal 26 Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dantidak ada harapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak danpecah dan telah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor 9 tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islamsebagaimana tersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

bulan hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan danpertengkaran, maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995tanggal 26 Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dantidak ada harapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak danpecah dan telah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f ) Peraturan PemerintahNomor 9 tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islamsebagaimana tersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

bulan hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan dan pertengkaran,maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995 tanggal 26Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak adaharapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dantelah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islam sebagaimanatersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

bulan hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan dan pertengkaran,maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995 tanggal 26Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak adaharapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dantelah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islam sebagaimanatersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan dan pertengkaran,maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995 tanggal 26Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak adaharapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dantelah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f dan b) Peraturan PemerintahNomor 9 tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islamsebagaimana tersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

adalah lebih tepat dan memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihakdengan tanpa memandang siapa yang salah atau apa penyebab retaknya ikatanperkawinan Pemohon dan Termohon sesuai Putusan Mahkamah Agung Nomor 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, karena ikatan perkawinan Pemohon dan Termohonsudah tidak lagi memberikan manfaat maupun maslahat, bahkan justru menimbulkanmudharat bagi kedua belah pihak, halmana telah sejalan pula pendapat pakar hukumIslam sebagaimana tersebut dalam Kitab AL Mar'atu Baina AlFiqhi

lebih hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan danpertengkaran, maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995tanggal 26 Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dantidak ada harapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak danpecah dan telah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor 9 tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islamsebagaimana tersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

tinggalselama 9 bulan rumah tangga tersebut terbukti telah retak dan pecah, sesuaiYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untukhidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dan telah memenuhialasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 danhal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islam sebagaimana tersebut dalamKitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

tahun hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan dan pertengkaran,maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995 tanggal 26Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak adaharapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dantelah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islam sebagaimanatersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

tahun hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan dan pertengkaran,maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995 tanggal 26Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak adaharapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dantelah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islam sebagaimanatersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

Musthafa AsSibai sebagai pendapatnyasendiri sebagaimana tersebut dalam kitabnya AlMaratu baina alFiqhi wa alQanun halaman 100, dalam teks Arabnya berbunyi sebagai berikut:aS gly oY sl day yis ally ote ye Ald G8 Lalac ENG 9 GUAM ae ad Y Aang jl) shall Glico GO! AI Ge Ol Leal 5) ONS Iabd Gill laa Glu GS Legey Qpeclie Gu glial .

mengharapkanterbangunnya rumah tangga yang harmonis jika salah satu pihaksudah tidak mencintai pasangannya, sebab jika tetapdipaksakan untuk bersatu, pihak yang sudah tidak mencintaipasangannya akan terus berusaha agar perkawinan tersebutpecah, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RINomor 534K/AG/1996 tanggal 18 Juni 1997 dan telah sejalanpula dengan pendapat pakar hukum Islam yang diambil alihmenjadi pendapat Majelis Hakim dalam pertimbangan putusanini, sebagaimana tersebut dalam kitab AlMaratu Baina AlFiqhi

bulan hingga sekarang, disebabkan adanya perselisihan danpertengkaran, maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 379K/AG/1995tanggal 26 Maret 1997 menyatakan: suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dantidak ada harapan untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut retak danpecah dan telah memenuhi alasan perceraian pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor 9 tahun 1975 dan hal mana telah sejalan pula pendapat pakar hukum Islamsebagaimana tersebut dalam Kitab AlMar'atu Baina AlFiqhi

adalah lebih tepat dan memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihakdengan tanpa memandang siapa yang salah atau apa penyebab retaknya ikatanperkawinan Pemohon dan Termohon sesuai Putusan Mahkamah Agung Nomor 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, karena ikatan perkawinan Pemohon dan Termohonsudah tidak lagi memberikan manfaat maupun maslahat, bahkan justru menimbulkanmudharat bagi kedua belah pihak, halmana telah sejalan pula pendapat pakar hukumIslam sebagaimana tersebut dalam Kitab AL Mar'atu Baina AlFiqhi

adalah lebih tepat dan memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihakdengan tanpa memandang siapa yang salah atau apa penyebab retaknya ikatanperkawinan Pemohon dan Termohon sesuai Putusan Mahkamah Agung Nomor 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, karena ikatan perkawinan Pemohon dan Termohonsudah tidak lagi memberikan manfaat maupun maslahat, bahkan justru menimbulkanmudharat bagi kedua belah pihak, halmana telah sejalan pula pendapat pakar hukumIslam sebagaimana tersebut dalam Kitab AL Mar'atu Baina AlFiqhi

adalah lebih tepat dan memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihakdengan tanpa memandang siapa yang salah atau apa penyebab retaknya ikatanperkawinan Pemohon dan Termohon sesuai Putusan Mahkamah Agung Nomor 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, karena ikatan perkawinan Pemohon dan Termohonsudah tidak lagi memberikan manfaat maupun maslahat, bahkan justru menimbulkanmudharat bagi kedua belah pihak, halmana telah sejalan pula pendapat pakar hukumIslam sebagaimana tersebut dalam Kitab AL Mar'atu Baina AlFiqhi