Ditemukan 3100 data
5 — 0
tujuan perkawinan adalah untuk membina rumah tangga yangbahagia dan kekal sebagaimana yang digariskan dalam Al Qur,an Surah Ar Rum 21 dansesuai dengan yang dikehendaki oleh pasal 1 UU.Nomor tahun 1974 tentang Perkawinannamun ternyata tujuan tersebut tidak dapat terwujud dalam rumah tangga antara Penggugatdan Tergugat sehingga jalan menuju perceraian dapatditempuh ; Menimbang, bahwa majelis Hakim sepaham dengan pendapat ulama yangtersebut dalam Kitab Fiqhus Sunnah Juz II halaman 248, kemudian diambil alaih
5 — 0
tujuan perkawinan adalah untuk membina rumah tangga yangbahagia dan kekal sebagaimana yang digariskan dalam Al Qur,an Surah Ar Rum 21 dansesuai dengan yang dikehendaki oleh ps 1 UU.Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinannamun ternyata tujuan tersebut tidak dapat terwujud dalam rumah tangga antara Penggugatdan Tergugat sehingga jalan menuju perceraian dapatditempuh ; Menimbang, bahwa majelis Hakim sepaham dengan pendapat ulama yangtersebut dalam Kitab Fiqhus Sunnah Juz II halaman 248, kemudian diambil alaih
25 — 2
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan passal 149 huruf (a)Kompilasi Hukum Islam, apabila perkawinan putus karena talak, maka bekassuami wajid memberikan mutah yang layak kepada bekas isterinya, dan ataspertanyaan Hakim Pemohon telah menyatakan siap memberikan mutahsebesar Rp 1.000.000, (Satu juta rupiah) ;Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon profesi/pekerjaannya hanyasebagai buruh, maka kesanggupan pemberian mutah oleh Pemohon tersebuttelah layak sesuai dengan kemampuannya, sehingga dapat diambil alaih
23 — 7
ANAK IV, lahir 16 September 2014;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih sebagai pendapat Majelis Hakim, sepertipendapat Imam Zakaria AlAnshari dalam Kitab Asna AlMathalib yang menyatakan:Apabila suami istri membenarkan adanya pernikahan di antara mereka, makapengakuan itu dapat diterima, walaupun tanpa ada bukti. Sebab perihal pernikahantersebut adalah hak mereka berdua.
44 — 11
dilaksanakanpada tanggal 29 Agustus 1989 di Desa Pedes, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang,yang menjadi wali nikah Ayah Kandung Pemohon II , dengan Mas Kawin berupa uangHalaman 5 dari 8 halaman Penetapan Nomor: 0409/Pdt.P/2015/PA.Rgt.sebesar Rp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah) dibayar tunai, dan selama ikatan perkawinantidak pernah terjadi perceraian sampai sekarang, dan telah dikaruniai 3 orang anak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih
18 — 7
ANAK III, lahir tanggal 23 Desember 1999Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih sebagai pendapat Majelis Hakim, sepertipendapat Imam Zakaria AlAnshari dalam Kitab Asna AlMathalib yang menyatakan:Apabila suami istri membenarkan adanya pernikahan di antara mereka, makapengakuan itu dapat diterima, walaupun tanpa ada bukti. Sebab perihal pernikahantersebut adalah hak mereka berdua.
10 — 10
(AlAhzab: 34, AtTahrim: 6, Muttafaqun Alaih).Suami wajib mengajarkan istrinya ilmuilmu yang berkaitandengan wanita (hukumhukum haidh, istihadhah, dll.). (AlGhazali).Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri. (AnNisa:3).Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. (Nasai).Apabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), makasuami wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan,walaupun secara paksa.
(Nasa i, Muttafaqun Alaih).Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untukmenggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langitakan melaknatnya sehingga suami meridhainya. (Muslim).Hal.17 dari 31 hal. Putusan Nomor 1571/Pdt.G/2013/PA.Sdae Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya.Allah swt. mengampuni dosadosa seorang Istri yangmendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya.(Tirmidzi).e Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami.
(Muttafaqun Alaih).e Wanita dan lakilaki mukmin, wajib menundukkan pandanganmereka dan menjaga kemaluannya. (AnNur: 303 1).Isteri Sholehahe Apabila seorang istri, menjaga shalat lima waktu, berouasa padabulan Ramddhan, memelihara kemaluannya, dan mentaatisuaminya, niscaya Allah swt. akan memasukkannya ke dalamsurga. (lbnu Hibban).e lIstri sholehah itu lebih sering berada di dalam rumahnya, dansangat jarang ke luar rumah.
17 — 9
ANAK IV, umur 3 tahun;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih sebagai pendapat Majelis Hakim, sepertipendapat Imam Zakaria AlAnshari dalam Kitab Asna AlMathalib yang menyatakan:Apabila suami istri membenarkan adanya pernikahan di antara mereka, makapengakuan itu dapat diterima, walaupun tanpa ada bukti. Sebab perihal pernikahantersebut adalah hak mereka berdua.
16 — 4
ANAK 9;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih sebagai pendapat Majelis Hakim, sepertipendapat Imam Zakaria AlAnshari dalam Kitab Asna AlMathalib yang menyatakan:Apabila suami istri membenarkan adanya pernikahan di antara mereka, makapengakuan itu dapat diterima, walaupun tanpa ada bukti. Sebab perihal pernikahantersebut adalah hak mereka berdua.
75 — 7
Muttafaq Alaih) ; Menimbang, sebagaimana ayat tersebut di atas bahwa seorang suami harusbersabar karena pada isteri telah diberi banyak kebaikan oleh Allah SWT., dandiperjelas lagi dengan hadis Rosulullah saw bahwa tidak diperbolehkan mentalakisterinya dalam keadaan haid (sebagaimana yang dilakukan Abdullah ibnu Umar ibnuKhathab) atau dalam keadaan suci akan tetapi masih tetap melakukan hubungan suamiisteri (jima), sehingga dalam konteks hadis tersebut bahwa diperbolehkan seorangsuami mentalak isterinya
46 — 18
yangdilaksanakan pada tanggal 18 Juni 1992 di Desa Berekung, Kecamatan Sumenep,Kabupaten Sumenep, Madura, yang menjadi wali nikah Ayah Kandung Pemohon II, dan disaksikan oleh SAKSI, dengan Mas Kawin berupa Seperangkat Alat Sholatdibayar tunai, dan selama ikatan perkawinan tidak pernah terjadi perceraian sampaisekarang, dan telah dikaruniai 3 orang anak bernama: ANAKANAK lahir tahun2003;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih
18 — 0
membayar iwadl sebesar Rp.10.000, (sepuluh ribu rupiah) dan dengan demikian syarat jatuhnya talak satu khul'iTergugat terhadap Penggugat telah terwujud;Menimbang, bahwa bukti tersebut telah memenuhi pasal 39 ayat 2 Undangundang Nomor tahun 1974 dan pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam, karenaitu Gugatan Penggugat telah memenuhi alasan hukum;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum islamyang terkandung dalam Kitab Kitab Syarqowi alat Tahrir juz If halaman 302 yangdiambil alaih
34 — 12
ANAK III umur 16 tahun;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih sebagai pendapat Majelis Hakim, sepertipendapat Imam Zakaria AlAnshari dalam Kitab Asna AlMathalib yang menyatakan:Apabila suami istri membenarkan adanya pernikahan di antara mereka, makapengakuan itu dapat diterima, walaupun tanpa ada bukti. Sebab perihal pernikahantersebut adalah hak mereka berdua.
16 — 0
(Muttafag alaih).Menimbang, bahwa pernikahan anak kandung Pemohon dengan calonisterinya tidak ada halangan menurut ketentuan syari maupun peraturanperundangundangan yang berlaku dan dapat dibenarkan menurut hukum, olehkarena itu permohonan Pemohon patut dikabulkan ;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) UndangUndangNomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndangNomor 3 Tahun 2006 dan diubah untuk kedua kalinya dengan UndangUndangNomor 50 Tahun 2009, biaya perkara ini dibebankan
19 — 7
IndragiriHulu, yang menjadi wali nikah Ayah Kandung Pemohon II yang bernama WALI, danHalaman 5 dari 8 halaman Penetapan Nomor: 0303/Pdt.P/2015/PA.Rgt.disaksikan oleh SAKSI, dengan Mas Kawin berupa uang sebesar Rp. 50.000, (imapuluh ribu rupiah) dibayar tunai, dan selama ikatan perkawinan tidak pernah terjadiperceraian sampai sekarang, dan telah dikaruniai 2 orang anak sebagai berikut: ANAKANAKMenimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih
13 — 7
ditemukan fakta bahwa Pemohon Itelah menikah dengan Pemohon II secara sah sesuai dengan hukum Islam yangdilaksanakan pada tanggal RENGAT, yang menjadi wali nikah Ayah KandungPemohon II , disaksikan , dengan Mas Kawin berupa uang sebesar Rp. 10.000,(Sepuluh ribu rupiah) dibayar tunai, dan selama ikatan perkawinan tidak pernah terjadiperceraian sampai sekarang, dan telah dikaruniai orang anak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulamaIslam mengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih
18 — 7
ANAK II, umur 2 tahun 6 bulan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih sebagai pendapat Majelis Hakim, sepertipendapat Imam Zakaria AlAnshari dalam Kitab Asna AlMathalib yang menyatakan:Apabila suami istri membenarkan adanya pernikahan di antara mereka, makapengakuan itu dapat diterima, walaupun tanpa ada bukti. Sebab perihal pernikahantersebut adalah hak mereka berdua.
13 — 9
dengan hukum Islam yang dilaksanakanpada 25 Februari 1992 di Desa ZZZZ ZZZZ, Kecamatan ZZZZ ZZZZ, KabupatenIndragiri Hulu, yang menjadi wali nikah Abang kandung Pemohon II yang bernamaAbu Bakar bin A.ZZZZ, dan disaksikan oleh ZZZ dan ZZZ, dengan Mas Kawin berupauang sebesar Rp. 5.000, (Lima ribu rupiah) dibayar tunai,dan selama ikatan perkawinantidak pernah terjadi perceraian sampai sekarang;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama Islammengenal hal ini, yang kemudian diambil alaih
6 — 4
tujuan perkawinan adalah untuk membina rumah tangga yangbahagia dan kekal sebagaimana yang digariskan dalam Al Qur,an Surah Ar Rum 21 dansesuai dengan yang dikehendaki oleh ps 1 UU.Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinannamun ternyata tujuan tersebut tidak dapat terwujud dalam rumah tangga antara Penggugatdan Tergugat sehingga jalan menuju perceraian dapatditempuh ; Menimbang, bahwa majelis Hakim sepaham dengan pendapat ulama yangtersebut dalam Kitab Fiqhus Sunnah Juz II halaman 248, kemudian diambil alaih
10 — 0
tujuan perkawinan adalah untuk membina rumah tangga yangbahagia dan kekal sebagaimana yang digariskan dalam Al Qur,an Surah Ar Rum 21 dansesuai dengan yang dikehendaki oleh ps 1 UU.Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinannamun ternyata tujuan tersebut tidak dapat terwujud dalam rumah tangga antara Penggugatdan Tergugat sehingga jalan menuju perceraian dapatditempuh ; Menimbang, bahwa majelis Hakim sepaham dengan pendapat ulama yangtersebut dalam Kitab Fiqhus Sunnah Juz II halaman 248, kemudian diambil alaih