Ditemukan 16315 data
8 — 6
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
12 — 10
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
105 — 37
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnyaFigh AlIslami wa adillatuhu juz VII halaman 320 yang diambil alin menjadipendapat Majelis Hakim sebagai berikut:Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihanhatinya akibat ceral talak, dan untuk menumbuhkan keinginan rukun kembalisebagai suami ister!
18 — 5
Wahbah alZuhayli dalam kitab alFigh allslamy waadillatuh, juz 7 tentang alAhwal alSyakhshiyah hlm. 675 sebagai pendapatMajelis Hakim yang berbunyi :Artinya : Nasab seorang anak terhadap ibunya berlaku tetap dalam semuakelahiran, baik kelahiran yang sesual ketentuan hukum maupun tidak,sedangkan nasab seorang anak terhadap ayahnya hanya bisaditetapkan berdasarkan adanya sebuah pernikahan, baik penikahanyang sah maupun yang fasid tidak sah, atau karena wath syubhatataupun adanya pengakuan seorang ayah
20 — 8
Wahbah Zuhaili di dalam bukunya A/Figh Al Islami, Juz VII, him. 696, yang diambil alih sebagai pendapat MajelisHakim, kesaksian tersebut disebut al Syahadah bi Tasamu Ii Itsbati al Nasbi (cum!
6 — 6
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PBN 585 al Shall ge jest Ge ge Bil le ee atl DAMN poe GIDEY e jeadl gl Je ee ll lbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
13 — 5
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz 1X, halaman 482 yang diambil aliholeh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:oS jasdl Gow cro dlp ol Whe Lue sail GLa! pas ulaay Ga tb 19 Gall Ld U9NS suis! JLaid!
16 — 8
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi:6 LeU quai Y Gio Ei Lain) po! SlAKU & psajH2 Y pSbutly sdball ade algily Mug lame aire jl. . . .
14 — 7
Wahbah AlZuhaili mengutip dan menjelaskanpendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab alFigh alIslami wa Adillatuhu, juz7 halaman 527528, yang kemudian Majelis Hakim sependapat dan mengambilalin pendapat tersebut menjadi pendapat Majelis, menyatakan:Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 370/Pdt.G/2020/PA. BjbHalaman 13 dari 16 Putusan Nomor 370/Pdt.G/2020/PA. BjbLame Aeey NLL eat gay oF LAU Lace 5 peal gf GLE gael ASU jhe,csolalal AA ab Sade slay Sle SY : pel, dhall ade aya, Db,Lelyoo cucady y pall OLS!
30 — 21
dapat menahan gelora syahwat.Dan siapa saja yang tidak/belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa,karena sesungguhnya puasaitu menjadi pengekang baginya;Menimbang, bahwa Hakim perlu untuk mengemukakan berdasarpendapat ulama serta Qaidah Figh, yang kemudian diambil alin menjadipendapat hakim sebagai berikut: Imam Jalaludin asSayuti, dalam AlAsbah wa al Nadzoirhalaman 128 :arbacdh bec auc Jl We epLYl 9,25Artinya : Kebijakan Pemerintah (Hakim) hendaknya selalu berorientasipada kemaslahatan rakyat ; Imam Wahbah
14 — 3
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:ball he jo Uji etl 53Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
10 — 4
Sehingga bila bertentanganantara mafsadat dengan manfaat, maka yang lebih utama adalahmenjauhkan mafsadat daripada mengejar maslahat yang belum tentudapat diraih, sebagaimana kaidah Ushul Fikin yang dijelaskan olehTajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yang berbunyi:Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraihmaslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab Maliki
98 — 28
Pasalhalaman 13 dari 16 halaman Putusan Nomor 78/Pat.G/2017/PA.PP49 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, kekuasaanTergugat sebagai wali nikah tidak dapat dicabut, maka Tergugat tetap menjadiwali nikah bagi anaknya yang bernama Cintya Risqi Azalia;Menimbang, bahwa oleh karena kekuasaan Tergugat terhadap anakanaknya telah dicabut maka berdasarkan ketentuan Pasal 50 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, maka perlu ditunjuk wali darianakanak tersebut;Menimbang, bahwa Wahbah
61 — 7
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X, halaman 482 yang diambil aliholeh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:Artinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.Menimbang, bahwa dengan menggantung status pernikahan Penggugatoleh Tergugat tersebut, menyebabkan Penggugat
24 — 11
Wahbah AzZuhaili dalam kitabnya Figh Allslami Wa Adillatuhu juz Vil halaman 320 yangdiambil alin oleh Majelis Hakim Tingkat Banding sebagai pendapatnya sendiri yangberbunyi:Artinya : *Pemberian mutah itu agar istri terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan akibat cerai talak, dan untuk menumbuhkan keinginanrukun kembali sebagai suami istn, jika talak itu bukan bain kubra,Menimbang, bahwa pembebanan uang mut'ah sebagaimana ketentuanPasal 160 Kompilasi Hukum Islam mengandung asas kemampuan dankepatutan
68 — 20
Wahbah Zuhaili dalam alFigh alIslam waAdillatuh juz IX halaman 322 berikut ini :ain yo rare gl ails YS Ugcliiol gl aisle erty tol Uluas gm : Arg jJI josisiai jasNusyuznya istri talah pembangkangan dan/atau ketidakpatuhan istriterhadap suaminya, menolak berhubungan suami istri atau keluar darirumah tanpa jin suamioe Tale carlo wrod! Yo SS awl Sg slgale my lard ob! ginere ijgtritlydedl lo gst! olloly aio grt! lb) roll J! Y eo! vs!
14 — 14
sejak bulan Desember 2014 Penggugat dan Tergugat telah pisah tempattinggal sampai sekarang telah berjalan lebih kurang 1 tahun 6 bulan lamanya; Bahwa semenjak pisah Tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepadaPenggugat baik lahir maupun batin; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah diupayakan didamaikan akan tetapitidak berhasil: Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih Wahbah
11 — 9
yang terdapat di dalam Kitab alFigh alIslami waAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:oY osb ob slaw Gola! ansq) sill Wbpei Las, gd!
98 — 26
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnyaFigh Allslami wa adillatuhu juz VII halaman 320 yang diambil alin menjadipendapat Majelis Hakim sebagai berikut:Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihanhatinya akibat ceral talak, dan untuk menumbuhkan keinginan rukun kembalisebagai suami ister!
13 — 7
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi :Twos VY i> EU lein ) po!