Ditemukan 13146 data
19 — 5
Apabila salah satu pihaksudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya,maka cita cita ideal dalam kehidupan rumah tangga yaknimembentuk rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah tidakakan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan rumah tanggaitu. akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.Oleh karenanya Majelis Hakim menilai bahwa perceraianmerupakan solusi dan atau jalan yang terbaik bagiPenggugat dan Tergugat untuk mengakhiri perselisihan danpertengkaran diantara keduanya ; Menimbang
TOTO HARMIKO, S.H.
Terdakwa:
SAKEUS SIMBIAK
50 — 15
Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlahRp5000,00 (lima ribu rupiah);Demikianlah diputuskan pada Hari Selasa tanggal 11 Agustus 2020oleh Cita Savitri, S.H.
,M.H sebagai Hakim Tunggal yang ditunjuk berdasarkanSurat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Nabire Nomor 59/Pid.Sus/2020/PNNab tanggal 28 Juli 2020, putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalampersidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Tunggal, dibantu Zainal, S.HPanitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dihadiri Toto Harmiko, S.HJaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Nabire serta Terdakwadidampingi Penasihat Hukumnya.Panitera Pengganti Hakim,Zainal, S.H Cita Savitri, S.H.
27 — 21
Maha Esa ;Menimbang, bahwa hakekat dan tujuan perkawinan Kompilasi HukumIslam menyatakan sebagai berikut :Pasal 2 ;halaman 10 dari 13 halaman Putusan Nomor 89/ Padt.G/ 2022/ PA DpsPerkawinan menurut hukun Islam adalah pernikahan, yaitu akadyang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaatiperintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadahPasal 3 ;Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumahtangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah ;Menimbang, bahwa pertimbangan di atas merupakan cita
Keadaan itumenunjukkan bahwa keharmonisan kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat telah rusak, ikatan batin mereka telah terkoyak, dan tidak adaharapan lagi untuk rukun sebagai suami istri dalam sebuah kehidupan rumahtangga ;Menimbang, bahwa bila salah satu atau kedua belah pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatukehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkankehidupan rumah tangga itu akan menjadi belenggu kehidupan bagi keduanya
8 — 0
merukunkan Pemohon dengan Termohonsebagaimana dimaksud dalam pasal 22 Peraturan Pemerintahnomor 9 tahun 1975 :16Menimbang, bahwa tujuan disyariatkannya perkawinanadalah untuk membentuk rumah tangga yang bahagia lahirbathin, sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Undang undangNo. 1 tahun 1974 Jo pasal 2 Kompilasi Hukum Islam, yangdiikat dengan akad nikah dan cinta kasih antara suamiisteri, nmamun bila memperhatikan kondisi riil rumah tanggaPemohon dengan Termohon saat ini, sudah sulit untukmewujudkan cita
cita perkawinan dimaksud, sebab cinta kasihsebagai perekat fundamental dalam mengikat sebuah rumahtangga, telah berganti dengan sikap saling bermusuhan,sehingga bila kondisi yang seperti itu. dibiarkan terusterjadi, bukannya kebahagian lahir batihn yang akandidapatkan, melainkan penderitaan yang berkepanjangankepada ke dua belah pihak dan hal itu bertentangan dengantujuan perkawinan, oleh karena itu majelis berpendapatbahwa perceraian adalah jalan terbaik bagi Pemohon danTermohon; Memperhatikan
8 — 4
Akan tetapi, apabila salah satu pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, serta terputusnya ikatan jiwa di antara11mereka, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidak akanpernah menjadi kenyataan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang teruangkap, telah nampaksecara nyata bahwa dalam kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon telahjauh dari barometer kerukunan sebagaimana terurai di atas, hal ini dapat dilihat darifaktafakta sebagai berikut:e adanya perselisihan
Apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, sebagaimana yang tengah dialami Pemohon terhadapTermohon, maka patut dinyatakan cita ideal dalam kehidupan rumah tangga di antaramereka tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan itu akan menjadibelenggu kehidupan bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa dengan memerhatikan keadaan rumah tangga Pemohondan Termohon yang sedemikian rupa, maka tujuan perkawinan sebagaimana yangdigariskan dalam AlQuran surat ArRuum ayat
16 — 4
Akan tetapi, apabila salah satu pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, serta terputusnya ikatan jiwa di antaramereka, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidak akanpernah menjadi kenyataan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang teruangkap, telah nampaksecara nyata bahwa dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahjauh dari barometer kerukunan sebagaimana terurai di atas, hal ini dapat dilihat darifaktafakta sebagai berikut:e adanya perselisihan
telahdidukung oleh sikap Penggugat dalam sidang yang masif untuk mengakhiri ikatanperkawinannya dengan Tergugat;Menimbang, bahwa sikap masif Penggugat untuk bercerai menjadi dasarpenilaian Mejelis Hakim bahwa pada diri Penggugat sudah kehilangan salah satu unsurpenting dalam perkawinan, yaitu hilangnya ikatan batin Penggugat kepada Tergugat.Apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya,sebagaimana yang tengah dialami Penggugat terhadap Tergugat saat ini, maka patutdinyatakan cita
YAN NAFTALI. M, S.H.
Terdakwa:
SONI MARINUS WAKERKWA
69 — 24
Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlahRp5000,00 (lima ribu rupiah);Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis HakimPengadilan Negeri Nabire pada Hari Rabu tanggal 6 November 2019 olehkami, Cita Savitri, S.H.
,M.H, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dihadiri Yan NHalaman 13 dari 14 Putusan Nomor 83/Pid.B/2019/PN NabMambrasar, S.H Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Nabire sertaTerdakwa yang didampingi Penasihat Hukumnya.Hakim Anggota: Hakim Ketua,Rifin Nurhakim Sahetapi, S.H Cita Savitri, S.H.,M.HAriandy, S.HPanitera Pengganti,Martha Tasik, S.IPHalaman 14 dari 14 Putusan Nomor 83/Pid.B/2019/PN Nab
12 — 4
Akan tetapi, apabila salah satu pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, serta terputusnya ikatan jiwa di antaramereka, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidak akanpernah menjadi kenyataan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang teruangkap, telah nampaksecara nyata bahwa dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahjauh dari barometer kerukunan sebagaimana terurai di atas, hal ini dapat dilihat darifaktafakta sebagai berikut:e adanya perselisihan
Apabilasalah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, sebagaimana yangtengah dialami Penggugat terhadap Tergugat saat ini, maka patut dinyatakan cita idealdalam kehidupan rumah tangga di antara mereka tidak akan pernah menjadikenyataan bahkan kehidupan itu akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belahpihak.
11 — 2
Akan tetapi, apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya,serta terputusnya ikatan jiwa di antara mereka, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumahtangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang teruangkap, telah nampak secaranyata bahwa dalam kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon telah jauh dari barometerkerukunan sebagaimana terurai di atas, hal ini dapat dilihat dari faktafakta sebagai berikut:e adanya pisah tempat
Apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, sebagaimana yang tengah dialami Pemohon terhadap Termohon saat ini,maka patut dinyatakan cita ideal dalam kehidupan rumah tangga di antara mereka tidak akanpernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan itu akan menjadi belenggu kehidupan bagi keduabelah pihak.
9 — 5
Hakim mengesampingkan pihakyang menjadi penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut tetapiMajelis Hakim hanya memandang bagaimana keadaan rumah tangga Penggugatdan Tergugat itu sendiri, hal ini Sesuai Sesuai dengan Yurisprudensi MahkamahAgung Republik Indonesia antara lain Nomor 38.K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991 dan Nomor 266.K/AG/1993 tanggal 25 Juni 1994:Menimbang, bahwa Majelis berpendapat ikatan perkawinan yang telahrapuh antara Penggugat dengan Tergugat meniscayakan terabainya cita
cita luhurperkawinan dan apabila dipertahankan menciptakan ketidaknyamanan dankezhaliman yang nyata dalam rumah tangga keduanya.
12 — 2
Apabila salah satu pihak2021sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya,maka cita cita ideal dalam kehidupan rumah tangga yaknimembentuk rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah tidakakan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan rumah tanggaitu. akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.Oleh karenanya Majelis Hakim menilai bahwaperceraianmerupakan solusi dan atau jalan yang terbaik bagiPenggugat dan Tergugat untuk mengakhiri perselisihan danpertengkaran diantara keduanya ; Menimbang
15 — 7
keluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa hakekat dan tujuan perkawinan Kompilasi HukumIslam menyatakan sebagai berikut :Pasal 2 ;Perkawinan menurut hukun Islam adalah pernikahan, yaitu akadyang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaatiperintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadahPasal 3;Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumahtangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah ;Menimbang, bahwa pertimbangan di atas merupakan cita
kehilangan rasa cintanyadan tidak berniat meneruskan hubungan perkawinannya dengan Tergugat.Keadaan itu pula menunjukkan bahwa keharmonisan kehidupan rumah tangga halaman 10 dari 14 halaman putusan nomor 276/ Pdt.G/ 2018/ PA DpsPenggugat dan Tergugat telah rusak, ikatan batin mereka telah terkoyak, dantidak ada harapan lagi untuk rukun sebagai suami istri dalam sebuah kehidupanrumah tangga ;Menimbang, bahwa bila salah satu atau kedua belah pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita
24 — 3
Pasal 3Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangantersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa kehidupanrumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah sangat sulituntuk dirukunkan lagi dan jika perkawinan seperti ini tetapdipertahankan maka perkawinan tersebut tidak akan sesuailagi dengan cita cita ideal dan tujuan luhur dari sebuahperkawinan ~~ yakni kehidupan rumah tangga yang kekal,bahagia, sakinah mawaddah warahmah, oleh karena itu MajelisHakim berpendapat bahwa
40 — 11
. ; Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratanMajelis Hakim Pengadilan Negeri Manokwari pada Hari KamisTanggal 22 September 2011 oleh kami CITA SAVITRI, SH sebagaiKetua Majelis Hakim, I GUSTI NGURAH TARUNA WIRADIKA, SH danYULIANTI MUHIDIN, SH masing masing sebagai Hakim Anggota.Putusan mana diucapkan pada Hari itu juga pada persidanganyang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebutdan didampingi oleh HakimHakim anggota, dibantu olehBAHARIM.L.SIANTAR, SH Panitera Pengganti pada PengadilanNegeri
TARUNA WIRADIKA, SH CITA SAVITRI, SH21YULIANTI MUHIDIN, SHPanitera PenggantiBAHARIM.L.SIANTAR, SH22
17 — 12
Hakim mengesampingkan pihakyang menjadi penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut tetapiMajelis Hakim hanya memandang bagaimana keadaan rumah tangga Penggugatdan Tergugat itu sendiri, hal ini Sesuai Sesuai dengan Yurisprudensi MahkamahAgung Republik Indonesia antara lain Nomor 38.K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991 dan Nomor 266.K/AG/1993 tanggal 25 Juni 1994:Menimbang, bahwa Majelis berpendapat ikatan perkawinan yang telahrapuh antara Penggugat dengan Tergugat meniscayakan terabainya cita
cita luhurperkawinan dan apabila dipertahankan menciptakan ketidaknyamanan dankezhaliman yang nyata dalam rumah tangga keduanya.
12 — 1
Apabila salah satu pihaksudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya,maka cita cita ideal dalam kehidupan rumah tangga yaknimembentuk rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah tidak akanpernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan rumah tangga ituakan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.
36 — 17 — Berkekuatan Hukum Tetap
Cita Zahra Cahyadewi (Saksi 3) yang baru berumur 4 (empat) tahun,sehingga keterangan tersebut sangat dirasa dipaksakan.c. Tidak ada satu Saksi pun yang melihat langsung perbuatan yang dituduhkankepada Pemohon Kasasi.d. Adanya sejumlah Saksi yang dapat menjadi alibi bahwa Pemohon Kasasi tidakmelakukan perbuatan yang dituduhkan kepadanya.10e.
Cita Zahra Cahyadewi (Saksi 3) sejak tanggal 21Oktober 2010 sekira pukul 15.30 WIT pada saat Saksi 4 menjemput Saksi 3(anaknya), namun Saksi 4 baru mempermasalahkan kondisi Saksi 3 dengan tuduhantelah dicabuli oleh Terdakwa pada tanggal 23 Oktober 2010 yang kemudianmelaporkan ke Denpom XVII/1 Sorong pada tanggal 24 Oktober 2010.
Cita Zahra Cahyadewi (Saksi 3) merupakan seorang anak yang masihdi bawah umur dimana di saat kejadian Saksi 3 berumur 4 (empat tahunsedangkan pada saat pemeriksaan dilakukan Saksi 3 berumur 6 (enam)tahun, sehingga keterangan Saksi 3 ini pun patut diragukan kebenarannya.Seluruh keterangan Saksi 3 telah nyata ditolak oleh Pemohon Kasasi,namun Majelis Hakim Tingkat Pertama maupun Majelis Hakim di TingkatBanding mengesampingkan dan menolak sangkalan/penolakan yangdisampaikan Pemohon Kasasi dengan alasan
Cita Zahra Cahyadewi (Saksi 3) sejak tanggal 21 Oktober2010 sekira pukul 15.30 WIT pada saat Saksi 4 menjemput Saksi 3(anaknya), namun Saksi 4 baru mempermasalahkan kondisi Saksi 3 dengantuduhan telah dicabuli oleh Pemohon Kasasi pada tanggal 23 Oktober 2010yang kemudian melaporkan ke Denpom XVII/1 Sorong pada tanggal 24Oktober 2010.
10 — 4
Akan tetapi, apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya,serta terputusnya ikatan jiwa di antara mereka, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumahtangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang teruangkap, telah nampak secaranyata bahwa dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah jauh dari barometerkerukunan sebagaimana terurai di atas, hal ini dapat dilihat dari faktafakta sebagai berikut:e adanya perselisihan
karena masingmasing pihak sudah tidak lagi memedulikan satu dengan yanglainnya, terlebih perilaku Tergugat yang kurang bertanggung jawab dan sikap masif Penggugatuntuk bercerai yang nampak di persidangan telah menunjukan hilangnya unsur penting dalamperkawinan, yaitu hilangnya keinginan Penggugat untuk mempertahankan rumah tangganya.Apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, sebagaimana yangtengah dialami Penggugat terhadap Tergugat saat ini, maka patut dinyatakan cita
6 — 4
Akan tetapi, apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya,serta terputusnya ikatan jiwa di antara mereka, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumahtangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang teruangkap, telah nampak secaranyata bahwa dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah jauh dari barometerkerukunan sebagaimana terurai di atas, hal ini dapat dilihat dari faktafakta sebagai berikut:e adanya perselisihan
Apabila salah satupihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, sebagaimana yang tengah dialamiPenggugat terhadap Tergugat saat ini, maka patut dinyatakan cita ideal dalam kehidupan rumahtangga di antara mereka tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan itu akanmenjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak;;Menimbang, bahwa terhadap fakta adanya pisah tempat tinggal (scheiding van tafelend bed) antara Penggugat dengan Tergugat, maka sesuai dengan Putusan Mahkamah AgungRI.
7 — 0
Adapun bukti terlampir;Untuk hal hal lain yang berhubungan dengan perkarainl, saya hanya menginginkan rumah tangga kami utuhkembali dan harmonis, sesuai dengan cita cita keluargayang sakinah, mawaddah dan Rohmah yang sehat tanpapengaruh dari pihak lain.Demikian harap menjadikan pertimbangan Bapak HakimKetua di pengadilan Agama = Trenggalek, untuk bisamenuntaskan perkara ini melalui bimbingannya dengan final,bahwa keluarga kami akan utuh satu atap lagi.Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut