Ditemukan 13169 data
22 — 12
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam ;Menimbang, bahwa suatu rumah tangga yang bahagia dan kekal akanterwujud jika antara suami istri saling cinta mencintai, hormat menghormatiantara satu dengan yang lainnya sebagaimana maksud pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 74 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam,namun pada kenyataannya suami istri tersebut telah kehilangan rasa cinta dankasin sayang, maka cita ideal bagi suatu perkawinan tidak akan menjadikenyataan bahkan perkawinan seperti itu akan menjadi
31 — 15
satu sama lainnya jika salahsatu pihak telah kehilangan rasa cintanya seperti yang dialami Pemohon saat inimaka cita ideal suatu perkawinan akan menjadi anganangan yang tidak mungkinHal. 11 dari 14 hal Put.
15 — 11
Keadaan tersebut menunjukkan telahhancurnya keharmonisan kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon,yang pada titik sekarang Pemohon telah kehilangan rasa cintanya, serta tidakberniat lagi untuk mempertahankan kehidupan rumah tangganya ;Menimbang, bahwa bila salah satu atau kedua belah pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatukehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkankehidupan rumah tangga itu akan menjadi belenggu kehidupan
16 — 13
Bahwa fakta Pemohon tetap pada keinginannya untuk bercerai denganTermohon menunjukkan Pemohon sudah tidak cinta lagi terhadapTermohon dan bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tanggatersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan apabilaperkawinan tersebut tetap dipaksakan untuk dilanjutkan dikhawatirkanakan menimbulkan dampak negative (dharar) baik kepada Pemohondan Termohon;h.
57 — 28
Tergugat, sebagaimana diaturdalam firman Allah SWT. dalam surat arRuum ayat 21 serta Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa dengan adanya fakta hukum poin 2 dan 3,Majelis Hakim menilai dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudahtidak terwujud lagi, karena sebagai pasangan yang terikat dengan ikatansuci (mitsagan ghalidzan) yang menautkan dua insan yang berbeda fikiran,hati dan rasa menjadi satu sehingga bisa saling asah, saling asin dan asuhdalam satu cinta dan cita
20 — 3
) KecamatanSidayu, Kabupaten Gresik pada tanggal 22 JuliBahwa, setelah melangsungkan pernika han antara Pemohon danTermohon selanjutnya hidup bersama sebagai suami istridengan mengambil tempat kediaman di rumah orang tua Pemohon(XXXX Surabaya 60282); Bahwa, semula kehidupan rumah tangga antara Pemohon denganTermohon berjalan rukun, damai, tentram dan harmonis,karena antara Pemohon dengan Termohon saling menghormati,memahami, dan saling membantu di dalam kebutuhan~ rumahtangga dan juga mempunyai cita
cita agar kehidupan rumahtangga bisa tentra m dan bahagia (assakinah, mawadah danwarochmah); Bahwa, setelah melangsungkan pernikahan, Termohon hanya padabulan bulan awal saja bisa menunjukkan ~~ etika sebagaiseorang istri yang baik, namun selang satu tahunan setelahpernikahan, Termohon selalu~ berani kepada Pemohon, tidakpernah mengindahkan nasehat dari Pemohon, seringkali pulangke rumah orang tuanya (XXXX,~ Gresik) apabila terjadipertengkaran dan tanpa seijin dengan Pemohon sebagai suamisekaligus
14 — 14
Yang Mulia, kali ni adalah yang ketiga kalinya pisah rumah antara pemohon dantermohon dan ini mungkin yang terakhir cita cita semula pemohon bersamatermohon ingin membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmahsebagai tujuan perkawinan, rumah tangga yang menjadi surga dalam kehidupankami, tetapi rupanya kenyataan tidak semudah harapan. Sadarkah termohondalam ucapannya : Saya selalu berusaha menjadi istri yang baik bagi Ssuami sayadan menjadi ibu yang baik bagi anak anak saya.
39 — 38
rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa hakekat dan tujuan perkawinan Kompilasi HukumIslam menyatakan sebagai berikut :Pasal 2 ;Perkawinan menurut hukun Islam adalah pernikahan, yaitu akadyang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintahAllah dan melaksanakannya merupakan ibadah ;Pasal 3 ;Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tanggayang sakinah, mawaddah, dan rahmah ;Menimbang, bahwa pertimbangan di atas merupakan cita
Keadaan tersebut pula akhirnya membuat Penggugat Halaman 23 dari 28 halaman Putusan Nomor 44/ Pdt.G/ 2018/ PA Dpsdan Tergugat mengambil langkah drastis, yakni keduanya berada padakehendak yang sama untuk bercerai ;Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tanggatersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan rumahtangga itu akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak, makadengan itu telah
Terbanding/Tergugat I : DINAS PEMUDA dan OLAHRAGA KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Terbanding/Tergugat II : DINAS PEKERJAAN UMUM dan PENATAAN RUANG (PUPR) KOTA SAMARINDA
Terbanding/Tergugat III : PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (Persero) Cq DIREKTORAT BISNIS REGIONAL SUMATRA-KALIMANTAN Cq.
34 — 0
Pembanding/Penggugat : YAYASAN BINA CITA SAMARINDA Diwakili Oleh : RADIANSYAH,S.H.,H.Hum
Terbanding/Tergugat I : DINAS PEMUDA dan OLAHRAGA KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Terbanding/Tergugat II : DINAS PEKERJAAN UMUM dan PENATAAN RUANG (PUPR) KOTA SAMARINDA
Terbanding/Tergugat III : PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (Persero) Cq DIREKTORAT BISNIS REGIONAL SUMATRA-KALIMANTAN Cq.
SANDRA CITA LUSTIANA
Tergugat:
1.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bursa Efek Jakarta
2.Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Cq. Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat, Cq.
69 — 0
Penggugat:
SANDRA CITA LUSTIANA
Tergugat:
1.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bursa Efek Jakarta
2.Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Cq. Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat, Cq.
7 — 4
;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,yakni terbentuknya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, diperlukan adanya unsur salingmencintai dan saling menyayangi di antara kedua belah pihak sebagai suamiisteri, sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat Ar Ruum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita
22 — 13
bahwa kenyataan tersebut, menunjukkan antara Penggugatdan Tergugat telah mengalami kebuntuan komunikasi kasih sayang sebagaisuami istri, yang hal itu nyatanya terus memburuk dari waktu ke waktu sehinggamengakibatkan hancurnya keharmonisan kehidupan rumah tangga Penggugatdan Tergugat, dimana pada titik sekarang, Penggugat dan Tergugat kehilanganrasa cintanya, serta keduanya begitu kuat niatnya untuk bercerai;Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita
7 — 8
maka Majelis Hakim berkeyakinan bahwa perceraian adalah alternatif yangterbaik bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa dari faktafakta tersebut, Majelis Hakimberkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dantidak ada harapan untuk hidup rukun lagi;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia yang kekal dan sejahteraakan terwujud jika antara suam isteri saling mencintai dan menyayangi satusama lain, apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasihsayangnya, maka cita
19 — 4
Pasal 3 KompilasiHukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sudah sedemikian rupa dan terlihat selama berpisah antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak lagi menunaikan hak dan tangggungjawabnya sebagai suami istri, sehingga apabila dipaksakan perkawinan merekatetap bersatu diduga kuat cita luhur perkawinan sebagaimana di atas sangatsulit untuk terwujud dan justru yang akan terjadi adalah suasana sebaliknyayang akan memenjarakan keduanya dalam tekanan batin
20 — 16
lebih dari2 tahun, dimana dalam rentang waktu tersebut kedua belah pihak tidak dapatkembali hidup rukun sebagai suami istri, sehingga dari keadaan tersebut telahtergambar keadaan berupa hancurnya keharmonisan kehidupan rumah tanggaPemohon dan Termohon, yang pada titik sekarang Pemohon telah kehilangan10rasa cintanya, serta tidak berniat lagi untuk mempertahankan kehidupan rumahtangganya ;Menimbang, bahwa bila salah satu atau kedua belah pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita
19 — 1
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sudah sangat sulit untuk dirukunkanlagi dan jika perkawinan seperti ini tetap dipertahankan makaperkawinan tersebut tidak akan sesuai lagi dengan cita cita21ideal dan tujuan luhur dari sebuah perkawinan yakni kehidupanrumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah, oleh karena ituMajelis Hakim berpendapat bahwa alternatif
12 — 7
;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud Pasal1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yakni terbentuknyakeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dan saling menyayangi di antara keduabelah pihak sebagai suami isteri, sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat ArRuum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita
80 — 50
hukumformil poin 20 menyatakan bahwa, "Kumulasi isbat nikah atas pernikahankedua dengan perceraian, sedangkan pernikahan yang kedua tersebut tidakmendapatkan izin poligami dari pengadilan agama, tidak dapat diisbatkansebagaimana kasus perkawinan Pemohon dan Pemohon Il.Menimbang, bahwa izin Pengadilan Agama terhadap kehendakseseorang untuk berpoligami berfungsi evaluatif, bukan administratif belaka,agar poligami yang dilangsungkan tidak bertentangan dengan hukum danpelaksanaannya tetap sejalan dengan cita
42 — 14
pada prinsipnya perkawinan adalah untukmembentuk keluarga bahagia yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa sesuai dengan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yang telahdiubah dengan UndangUndang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan dandiperintahkan kepada suami istri untuk bergaul dengan baik (muasyarah bilmaruf) sebagaimana firman Allah dalam surat AnNisa, ayat 19 danseyogyanya lembaga perkawinan adalah suatu wadah yang disediakan bagimanusia agar jiwanya menjadi tenang, berlimpah suka cita
24 — 21
Bahwa fakta Penggugat tetap pada keinginannya untukbercerai dengan Tergugat menunjukkan Penggugat sudah tidak cintalagi terhadap Tergugat dan bila salah satu pihak sudah kehilanganrasa cinta dan kasih sayangnBahwa maka cita ideal bagi suatukehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadikenyataan bahkan apabila perkawinan tersebut tetap dipaksakanuntuk dilanjutkan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negative(dharar) baik kepada Penggugat maupun Tergugat;h.