Ditemukan 61386 data
29 — 21
JUDING Bin SAMAD terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;3.
Judin Bin Samad (Alm.) telahterobukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum telah melakukantindak pidana Dengan sengaja mengedarkan kesediaan farmasi tanpayin sebagaimana dalam dakwaan pertama melanggar Pasal 197 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Samsudin Als.
berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:Dakwaan:Primair:Bahwa Terdakwa SAMSUDIN Als JUDIN Bin SAMAD pada hari Jumattanggal 14 April 2017 sekira jam 20.30 WITA atau setidaktidaknya pada waktutertentu dalam tahun 2017, bertempat di Rumah Terdakwa yang terletak diDesa Karang Bintang RT 02 RW 01 Desa karang Bintang Kec Karang BintagKab tanah Bumbu.. atau setidaktidaknya ditempat lain yang masih termasukdalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Batulicin, Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Lab.: 3949/NOF/2017tanggal 19 Mei 2017 dengan hasil pemeriksaan terhadap barang bukti berupasatu strip berisi sepuluh butir tablet Zenith dengan berat netto + 5,146 grammengandung bahan aktif Karisoprodol, Acetaminophen, dan Cafeina;Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan memberikan keterangansebagai berikut: Bahwa Terdakwa ditangkap karena telah mengedarkan atau menjual obatsediaan farmasi tanpa izin; Bahwa kejadiannya pada hari Jumat, tanggal 14 April 2017 sekitar Pukul20.30 WITA di Karang Bintang
danalat Kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa Pasal 9 Ayat (1) dan Pasal 10 Ayat (1)Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan menentukan bahwa setiap sediaanfarmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah memperolehizin edar dari Menteri yang diberikan setelah adanya permohonan yangdiajukan secara tertulis kepada Menteri;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan berdasarkan
JUDING Bin SAMAD terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpahak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp1.000.000,00 (satujuta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayardiganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;3.
78 — 13
Menyatakan Terdakwa Akhmad Alwi Hasan alias Temon bin Ngadimin tersebut diatas, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar Dan Secara Tanpa Hak Menyimpan Psikotropika Golongan IV sebagaimana dalam dakwaan kesatu pertama dan dakwaan kedua; 2.
binNGADMINpada bulan Desember tahun 2016 darnatau pada hari Selasa tanggal 10Januari 2017sekira puku 19.00 WB. atau setidakidaknya pada suatu waktu laindalam tahun 2016 dar/atau tahun 2017 bertempat di belakang SMP N 1 Jati Kudusturut Desa Getas Pejaten Rt 06 Rw. 04, Kecamatan Jali, Kabupaten Kudus atausetidakidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah HukumPengadilan Negeri Kudus yang berwenang memerksa dan mengadili perkaranya,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
binNGADMINpada bulan Desember tahun 2016 dar/atau pada hari Selasa tanggal 10Januari 2017sekira pukul 19.00 WI atau setidaktidaknya pada suatu waktu laindalam tahun 2016 darvatau tahun 2017 bertempat di belakang SMP N 1 Jati Kudusturut Desa Getas Pejaten Rt 06 Rw. 04, Kecamatan Jat, Kabupaten Kudus atausetidakidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah HukumPengadilan Negeri Kudus yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dar/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106ayat (1);Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majels Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Pasal 106 ayat (1) :Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat iainedar.Halaman 31 dari 44 Putusan Nomor 74/Pid.Sus/2017/PN Kas.Menimbang, bahwa menurut ahli diterangkan bahwa untuk dapatdiedarkannya sediaan farmasi yang berupa obat harus telah memiliki ijin edar.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sedian farmasi atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetik, insttumen kesehatan yang tidak didaftarkan pada pihak
Menyatakan Terdakwa Akhmad Alwi Hasan alias Temon bin Ngadimin tersebutdiatas, teroukti secara sah dan menyakirkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Zn EdarDan Secara Tanoa Hak Menyimpan Psikotropika Golongan N sebagaimanadalam dakwaan kesatu pertama dan dakwaan kedua;2.
101 — 35
Menyatakan terdakwa ISRO ELIYATI binti DJAMHARI (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ; ----------------------------------------------------2.
lantai dasar depan TV di countere Bahwa menurut keterangan terdakwa,dextromerthopan tersebut merupakan titipandari Ino (DPO) sedangkan terdakwa hanyamenjualkan saja dimana terdakwa akanmendapat upah Rp.25.000, jika berhasilmenjualkan 1 (Satu) plastik bening besar berisi1000 (seribu) butir dan sampai dengan bulanFebruari 2013, terdakwa telah menjual 13 (tigabelas) plastik besar sehingga terdakwa telahmendapat upah Rp.325.000 7 ;e Berdasarkan keterangan Ahli Firman Erry Probo,S.Far.Apt. bahwa sediaan farmasi
yang akandiedarkan di Indonesia harus didaftarkan kepadaBadan POM RI sebagai instansi yang berwenangdengan menyertakan keterangan dan/atau datasediaan farmasi tersebut serta data produsen/importer yang mendaftarkan.
Setelah sediaanfarmasi dinyatakan lulus uji laboratorium darisegi mutu, keamanan dan kemanfaatan makaBadan POM RI memberikan tanda NomorRegistrasi kepada sediaan farmasi tersebutuntuk bisa diedarkan di wilayahIndonesiaBahwa yang dimaksud dengan jin edar padakemasan jin edar merupakan Kode NomorPendaftaran/Nomor Registrasi untuk produk sediaanfarmasi produksi dalam negeri maupun impor ;Bahwa untuk mengedarkan sediaan farmasi berupaobat Dextromethorphan, tablet warna kuningbertuliskan DMP/SF harus
Menyatakan terdakwa ISRO ELIYATI bintiDJAMHARI Alm. bersalah melakukan tindakpidana Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki tjin edar ", sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam pasal 197 UUNo.36 Th. 2009 tentang Kesehatan sebagaimanadalam dakwaan pertama ;2.
alin sebagai pertimbanganhukum Majelis Hakim Pengadilan tingkat bandingsendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding,namun Majelis Hakim Pengadilan tingkat bandingtidak sependapat dengan pidana yang dijatuhkankepada Terdakwa dengan alasan sebagai berikutMenimbang, bahwa dengan memperhatikanmemori banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebutpada prinsipnya tidak sependapat denganputusan Pengadilan tingkat pertama karena Terdakwamelakukanperbuatan pidana yaitu dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi
25 — 6
terdakwa ada 1 (satu) bungkus plastik transparan diduga beirisi shabushabu,selanjutnya saksi menyuruh terdakwa mengambil barang tersebut serta menangkap terdakwasedangkan teman terdakwa bernama JUENG (DPO) berhasil melarikan diri, selanjutnya terdakwadibawa ke Polres Padangsidimpuan dan terdakwa mengaku kalau 1 (satu) bungkus plastik berisishabushabu tersebut adalah miliknya yang diperoleh dari JUENG (DPO) dan terdakwa tidak adaizin dari pihak yang berwenang karena terdakwa kapasitasnya bukan pedagang farmasi
, pabrikobat, apotek, sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, lembaga penelitian dan ataulembaga Pendidikan ;w Berdasarkan daftar Hasil Penimbangan Barang Bukti Nomor :B/3453/XI/2013/Psp tanggal14 Nopember 2013 diketahui bahwa barang bukti diduga shabushabu yang disita dari paraterdakwa berat seluruhnya 0,22 dan telah disishkan 0,22 gram untuk dikirim ke Labkrim sehinggasisanya 0,00 gram ;n Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika Nomor Lab.7780/NNF/2013 tanggal
, pabrikobat, apotek, sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, lembaga penelitian dan ataulembaga Pendidikan ; Berdasarkan daftar Hasil Penimbangan Barang Bukti Nomor :B/3453/XI/2013/Psp tanggal14 Nopember 2013 diketahui bahwa barang bukti diduga shabushabu yang disita dari paraterdakwa berat seluruhnya 0,22 dan telah disishkan 0,22 gram untuk dikirim ke Labkrim sehinggasisanya 0,00 gram ;w Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika Nomor Lab.7780/NNF/2013 tanggal
, pabrikobat, apotek, sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, lembaga penelitian dan ataulembaga Pendidikan ; Berdasarkan daftar Hasil Penimbangan Barang Bukti Nomor :B/3453/XI/2013/Psp tanggal14 Nopember 2013 diketahui bahwa barang bukti diduga shabushabu yang disita dari paraterdakwa berat seluruhnya 0,22 dan telah disishkan 0,22 gram untuk dikirim ke Labkrim sehinggasisanya 0,00 gram ; Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika Nomor Lab.7780/NNF/2013 tanggal
27 — 3
. , atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum PengadianNeveri Mojokerto , setiap orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan vang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) , perbuatan tersebuldilakukan oleh Terdakwa dengan caracara sebagai berikut Pada waktu dan tempat tersebut di atas , Terdakwa MUH.
GUBFRON BinSUWANDI telah dilangkap oleh pelugas Kepolisian masingmasing oleh sakstBriptu FARID FAHRUDIN : Bahwa Terdakwa telah sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatKesehatan tanpa izin edar kepada teman atau masyanitkal alau orang yangmembutuhkan pil Double L dengan cara Verdakwa berperan sebagai pengedarpenjual pil Double 1, dengan maksud dan tujuan untuk dijual Kembali dan untukmendupatkan keuntungan , Terdakwa mendapatkan pil Double L dengan caramembeli dari saudara ALI (DPO) sebanyak
Umum tersebutapakah bersesuaian dengan semua faktafakta yang terjadi ataukah sebaliknys ; veers Menimbang , bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum telah didakwa denganDakwaan yang disusun secara Tunggal yailtu melunggar ketentuan Pasal 197 UURINo, 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan srerees Menimbang . bahwa selanjuinya Majclis akan) membuktikan danmempertimbangkan Dakwaan Penuntut Umum tersebut di atas yang unsurunsumyaadalah sebagai berikut Unsur barang siapa :2 Unsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
Mojosari Kab, Mojokerio, Terdakwa telahditangkap petugas Kepolisiun karena mengedarkan sediaan farmasi berupa pilDouble tanpa yin edar, Terdakwa menjual belikan pil Double L dengan caraTerdakwa berperun sehagai pengedar penjual pil Double L dengan muksud dantujuan untuk dijual kembali dan untuk mendapatkan keuntungan , Terdakwamendapatkan pil Double L dengwn cara membeli dari saudars ALT (DPO) sebanyak150 (scratus lima puluh) butir pil Double L dan dijual kepada saudarma IHYAKULUMUDIN al.
FADJAR SEPTI ARININGSIB Dra, FITRIVANA HAWA danIMAM MURKTI, S.Si yang pada kesimpulannya menyebutkan bahwa barane bukudengan Nomor : 603/20) 0/KNF berupa tablet warna putih logo LI. tersebat adalahbenar tablet dengan bahan aktif Triheksifenedil HCL ( tidak termasuk Narkotikamaupun Psikotropika . tetape termasuk daftar obut keras , vee Menimbang , bshwa berdasarkan pertimbanganpertimbangon tersebut di atas .Majclis menilat dan berpendapat bahwa unsur dengan sengaja mengedurkansediaan farmasi tanpa
29 — 4
Jetis.Kab.Mojokerto atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum PengadilanNegeri Mojokerto dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memilki izin edar sebagaimana dimaksud dalam psal 106ayat(1) yang dilakukan oleh terdakwa atau alat dengan cara cara sebagai berikut : Pada mulanya hari Jum.at tanggal 18 Mei 2012 sekira jam 12.00 wib bertempat dikos terdakwa Ds/Kec.
tidak mengulangi lagi ; Menimbang bahwa atas dakwaan yang didakwakan kepada terdakwa PenuntutUmum telah mengajukan tuntutan ( Requisitoir ) sebagaimana yang telah dibacakan dandiserahkan dipersidangan tanggal 13 Agustus 2012 Nomor : REG.PERK.PDM 125 /MKRTO / EP / 07 / 2012 yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakimmemutuskan ; Menyatakan terdakwa ABDUL MAJID BIN BUKRON terbukti secara sahdanmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA HAK DENGANSENGAJA MEMPROKSI ATAU MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI
yang telah melakukan tindakpidana dan mempu mempertanggungjawabkan perbuatannya, dalam perkara ini PenuntutUmum telah menghadapkan terdakwa ABDUL MAJID BIN BUKRON dimana didalampersidangan membenarkan identitas diri terdakwa sebagaimana Surat dakwaan , sehinggamenurut Majelis Hakim keberadaan terdakwa ABDUL MAJID BIN BUKRON yangdiajukan oleh Penuntut Umum sebagai terdakwa tidak error in person, maka terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatanpidananya ; Unsur dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi
ituterdakwa sudah disanggong oleh Polisi dan ditangka pada hari Minggu tanggal 20 Mei2012 sekira jam 20 wib kemudian terdakwa dibawa kekantor Polisi untukmempertangungjwabkan perbuatannya ; dengan demikian maka unsur tersebut telah terpenuhi menurut hukum ;Menimbang, bahwa setelah unsurunsur tersebut diatas terpenuhi atas perbuatan terdakwamaka Majelis Hakim sependapat bahwa perbuatan terdakwa terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA HAK DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI
Menyatakan terdakwa ABDUL MAJID BIN BUKRON terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA HAK DENGANSENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASi ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ABDUL MAJID BIN BUKRONdengan pidana penjara selama 1 ( satu) tahun dan menjatuhkan denda sebesarRp 2.00.000, dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti denganhukuman selama 3 ( tiga ) bulan kurungan; 3.
RISKA DIANA,SH
Terdakwa:
1.TRI YOGO DWI SAPUTRA BIN HARMINTO TRI WIDODO
2.BIMO ADI NUGROHO BIN HENDI SUKRISNO
59 — 5
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa I Tri Yogo Dwi Saputra Bin Harminto Tri Widodo dan Terdakwa II Bimo Adi Nugroho Bin Hendi Sukrisno tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja turut serta mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan Primair;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I Tri Yogo Dwi Saputra Bin Harminto Tri Widodo dan Terdakwa II Bimo
Bimo Adi Nugroho bin Hendi Sukrisno terbukti bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)(sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar) mereka yang melakukan, dan yang turut sertamelakukan perbuatan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan jo
Ciriciriobat yang resmi dari farmasi sebagai berikut :1 Ada terdaftar dibalai pom.2 Ada aturan pakal3.
Ada expired4 Ada tulisan merah Bahwa sediaan farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetik;Halaman 25 dari 54 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2018/PN Mad Bahwa cara peredaran sediaan farmasi termasuk pil eximer/trinxypenidil harus memperoleh ijin edar dari BPOM dan untuk mendapatnya tidakdapat dilakukan secara bebas, hanya dapat dibeli dengan resep dokter diapotek berijin Sesuai peraturan perundangundangan
; Bahwa Pil eximer/trinxy penidil merupakan obat yang mengandungtrineksifenidil (HCL) sebagai obat anti Parkinson, pil ini tergolong obat kerasyang peredarannya tidak dapat diperoleh secara bebas hanya menggunakanresep dokter dan dibeli pada apotek berijin; Bahwa Orang yang berhak mengedarkan sediaan farmasi pileximer/trinxy penidil adalah orang yang mempunyai keahlian khusus dibidang kefarmasian dan mempunyai ijin apotek resmi; Bahwa perbuatan orang yang mengedarkan sediaan farmasi berupa pileximer
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) yaitusediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad. 1.
1.Basuki Arif Wibowo,SH.,M.Hum
2.Siti Kartinawati, SH
Terdakwa:
Bibi Puji Rahayu Bin Kuntoro
36 — 4
Menyatakan Terdakwa Bibi Puji Rahayu bin Kuntoro tersebut di atas, terbukti secara sah dan menyakinan bersalah melakukan tindak pidana Secara bersama-sama dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki izin edar
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan Pidana denda sejumlah Rp50.000.000,00- (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar
Menyatakan terdakwa Bibi Puji Rahayu bin Kuntoro bersalah melakukantindak pidana Secara bersama sama dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi tanpa memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UU No 36 tahun 2009 tentangKesehatan jo pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP sebagaimana dalam dakwaanpertama Penuntut Umum.2.
bersama samadengan Sdr.Jeplek (Dpo) pada hari Minggu tanggal 29 Desember 2019 sekirapukul 22.00 Wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019bertempat di Warung Kopi Jembatan Kalitengah (JKT) alamat Desa TawingKec.Munjungan Kab.Trenggalek atau setidaktidaknya di suatu tempat lain yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Trenggalek, merekayang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut sertamelakukan perbuatan dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi
) UU No 36 tahun 2009tentang Kesehatan jo pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP.AtauKeduaBahwa ia Terdakwa Bibi Puji Rahayu bin Kuntoro pada hari Minggutanggal 29 Desember 2019 sekira pukul 22.00 Wib atau setidaktidaknya padasuatu waktu dalam tahun 2019 bertempat di Warung Kopi JKT JembatanKalitengah alamat Desa Tawing Kec.Munjungan Kab.Trenggalek atau setidaktidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Trenggalek, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
Trk18keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat;Bahwa ahli menerangkan bahwa menurut pasal 106 ayat 1 UU RepublikIndonesai No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan berbunyi sediaan farmasidan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar;Bahwa sesuai dengan UURI No. 36 tahun 2009 pasal 108 pasal 1disebutkan bahwa praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi,
yang memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yaitubahwa obat harus disimpan dalam kemasan asli, terlindung dari sinarmatahari langsung, suhu ruangan penyimpanan disesuaikan dengan sifatkimia dan fisika dari sediaan farmasi dan Tata cara penyimpanan danperedaran tergantung dari golongan sediaan farmasi tersebut;Bahwa ahli menerangkan bahwa yang dimaksud unsur memiliki keahliandan kewenangan sebagaimana dalam UU RI No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan adalah tenaga kefarmasian yang meliputi Apoteker
44 — 11
Menyatakan Terdakwa Misran Als Iran Bin Anang Jailani telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ";2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan kurungan;3.
Menyatakan terdakwa MISRAN Als IRAN Bin ANANG JAILANI bersalahmelakukan tindak pidana pengedaran obat / sediaan farmasi sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 Jo Pasal 106 Ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.2.
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan carasebagai berikut:Putusan Nomor: 227/Pid.Sus/2016/PN TjgBahwa awalnya Kepolisian Sektor Banua Lawas mendapatkan informasi darimasyarakat bahwa terdakwa sering melakukan tindak pidana pengedaran obat/ sediaan farmasi, kemudian beberapa anggota kepolisian dari KepolisianSektor Banua Lawas diantaranya saksi DENNY IRIYANTO Bin M.SAFTIIE,saksi M.
Rp 10.000, (sepuluh riburupiah) per 3 (tiga) butir.Bahwa dari penjualan obatjenis Carnophen terdakwa memperoleh keuntungankurang lebih sebesar Rp 40.000, (empat puluh ribu rupiah) per box.Bahwa terdakwa menjual obat kurang lebih selama 45 (empat puluh lima) hari.Bahwa terdakwa tidak memiliki toko obat atau apotek dan tidak memiliki ijindari pihak yang berwenang untuk menjual obatobatan tersebut.Putusan Nomor: 227/Pid.Sus/2016/PN Tjg Bahwa terdakwa juga tidak memiliki kKeahlian khusus di bidang farmasi
Unsur memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Putusan Nomor: 227/Pid.Sus/2016/PN TjgMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakim akanmempertimbangkannya sebagai berikut:Ad.1.
Menyatakan Terdakwa Misran Als lran Bin Anang Jailani telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ";2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjaraselama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp 2.000.000, (dua jutarupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar digantidengan pidanakurungan selama 2 (dua) bulan kurungan;3.
Rio Fabry , SH
Terdakwa:
Suryadi Bin M. Amin
137 — 29
,APT, dibawah sumpah pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut: Bahwa tugas pokok dan tanggung jawab Ahli berkaitan dengan TugasAhli sebagai PNS pada Balai POM Jambi adalah sebagai tenaga pengawasproduk obat dan makanan baik proses produksi maupun distribusi; Bahwa berdasarkan Undang undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentangKesehatan yang dimaksud Sediaan Farmasi adalah Obat, Bahan Obat, ObatTradisional dan Kosmetik; Bahwa Distribusi/ mengedarkan adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran
Bahwa berdasarkan Pasal 1 butir (1) Peraturan Pemerintah Nomor 51Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, bahwa Pekerjaan Kefarmasianadalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendisitribusi atau penyalurananobat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayananinformasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional; Bahwa Menjual/ mengedarkan obat keras merupakan bagian daripekerjaan kefarmasian yang hanya boleh
dilakukan oleh tenaga yangmempunyai keahlian dan kewenangan; Bahwa Pekerjaan Kefarmasian hanya dapat dilakukan pada FasilitasPelayanan Kefarmasian, yaitu Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,Instalasi Farmasi Klinik, Puskesmas, dan Toko Obat; Bahwa seseorang yang boleh melakukan Pekerjaan Kefarmasianadalah Tenaga Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga TeknisKefarmasian (Asisten Apoteker); Bahwa Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagaiApoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker, sedangkanTenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalammenjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, AhiMadya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/AsistenApoteker; Bahwa berdasarkan fakta dengan latar belakang pendidikan yangdimiliki oleh Terdakwa SURYADI Bin M.
oleh Tenaga Kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenagan sesuai dengan ketentuan peraturanperundanundangan;Menimbang, bahwa berdasarkan PP No. 51 Tahun 2009 tentangpekerjaan kefarmasian pada pasal 34 ayat (1) berbunyi Tenaga Kefarmasianmelaksanakan pekerjaan kefarmasian pada point b fasilitas distribusi ataupenyaluran kesediaan farmasi melalui PBF, instalasi sediaan farmasi dan alkesmilik pemerintah, point c fasilitas kefarmaisan melalui praktik di Apotek,instalasifarmasi rumah saksit, puskesmas
Budi Setyawan,SH.MH
Terdakwa:
Slamet Priyanto Alias Jembeng Bin Inworo
75 — 6
Menyatakan Terdakwa SLAMET PRIYANTO Alias JEMBENG Bin INWORO tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Tanpa Hak Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan mutu";
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SLAMET PRIYANTO Alias JEMBENG Bin INWORO tersebut dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti
dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetaokan dengan PeraturanPemerintah sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaanKesatu.2.
2018 tanggal 28 Juni 2018 sebagai berikut:KESATUBahwa terdakwa SLAMET PRIYANTO ALIAS JEMBENG BIN INWOROpada hari Rabu tanggal 02 Mei 2018 sekitar pukul 22.40 Wib atau pada suatu waktudalam tahun 2018 bertempat di Dusun Campursari RT 03, RW 05, Desa Caturanom,Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung atau setidaktidaknya di Suatu tempatlain dalam daerah atau wilayah hukum Pengadilan Negeri Temanggung yangberwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandard an/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) yaitu setiap orang yangtidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, memproduksi dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obatserta ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, yang dilakukan dengancara: Bahwa Saksi WELLY FRAN SETIAWAN dan kawankawan yang merupakananggota Polres Temanggung awalnya menangkap Saudara SETYO ADIIRAWAN al.
adalah obat,obat tradisional dan kosmetika.Menimbang, bahwa Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UndangUndangRepublik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur bahwa"setian orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obatdan bahan yang berkhasiat obat dan "ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang
ALI SOEGIONO, SH.
Terdakwa:
SUHERMAN
30 — 4
MENGADILI:
1. Menyatakan terdakwa Suherman telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standart keamanan dan mutu sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun
Jadi kalau Terdakwa mau menemui Yudi mencaridi sekitar Jogging Track Magersari Kota Mojokerto biasanya Yudi menjaditukang parkir disana;Bahwa Terdakwa tidak pernah menempuh pendidikan khususnya dibidang tenaga kesehatan (apoteker);Bahwa Terdakwa tidak memiliki keahlian serta ijin untuk mengedarkan pildouble L atau sediaan farmasi;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan danmembenarkannya;.
dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang telah diuraikandiatas, terungkap bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2018 sekira jam 20.00wib di sebuah koskosan di Desa Jombatan, Kecamatan Jombang, KabupatenJombang, Terdakwa ditangkap Polisi karena mengedarkan pil double L kepadasaksi Ulfa Indahsari.
Dengan merujuk pada ketentuan pasal 1angka 4 Peraturan Pemerintah RI Nomor 72 Tahun 1998 tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, dikaitkan dengan fakta hukum yangterungkap dipersidangan Majelis Hakim menyimpulkan Terdakwa telahmelakukan suatu perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mengedarkanpersediaan farmasi dengan cara memberikan pil double L kepada saksi UlfaIndahsari.
Majelis Hakim menyimpulkan bahwa pil double L yangdiedarkan Terdakwa kepada saksi Anggi merupakan Obat Keras yang termasukdalam kategori Sediaan Farmasi;Menimbang, bahwa dipersidangan terungkap suatu fakta hukum bahwaTerdakwa dalam membeli pil double L tersebut tidak menggunakan resepDokter. Terdakwa dalam mengedarkan pil double L tersebut tidak ada izin resmidari Pejabat yang berwenang.
101 — 7
oleh Penuntut Umumdidakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:PertamaBahwa ia Terdakwa MAULUDIN BIN ACHMAD pada hari Selasa tanggal 16Agustus 2016 sekira pukul 14.00 Wib atau pada suatu waktu lain dalam bulan Agustustahun 2016 bertempat di depan pintu masuk pencucian mobil SH Motor JalanSukarno Hatta Kelurahan Karanganyar Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan ataupada tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pasuruan,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud Pasal 98 ayat (2) setiap orang yangtidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat dan ayat (3)ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatanharus memenuhi
standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah UndangUndang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Perbuatanterdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut : Bahwa berdasarkan informasi dari masyarakat terdakwa MAULUDIN BINACHMAD melakukan peredaran pil trinexypenidhyl di wilayah GadingrejoKecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, kemudian untuk menindaklanjuti informasiHalaman 2 dari 26 Putusan Nomor 127/Pid.Sus/2016/PN.Psrtersebut Saksi Argha Paratama Yudha melakukan penyamaran
promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 98 ayat (3)UU Nomor 36 Tahun 2009);Menimbang, bahwa standar mutu pelayanan farmasi dimaksud sebagaimanadiatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang PekerjaanKefarmasian yang meliputi pbembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat,pengelolaan obat, pelayanan
Tenagakesehatan yang dimaksud adalah apoteker yang telah memiliki STRA (Surat TandaRegistrasi Apoteker) dan tenaga teknis kefarmasian yang terdiri atas sarjana farmasi,ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten apotekeryang telah memiliki STRTTK (Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian) ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangandimana terdakwa mendapatkan pil Trinexyphenidyl dengan cara membeli dari Sadr.ADINO (DPO) yang ditemui terdakwa
APRI GUNO PUTRANTIO
Terdakwa:
Sidik Bin Salim
56 — 30
Menyatakan Terdakwa SIDIK bin SALIM tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan keamaan, khasiat, atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam dakwaan pertama;
berikut:PERTAMAHalaman 3 dari 28 Putusan Nomor 393/Pid.Sus/2019/PN Ckr Bahwa ia Terdakwa SIDIK Bin SALIM pada hari Jumat tanggal 05 April2019 atau setidaktidaknya dalam bulan April 2019 atau setidaktidaknya diwaktu pada tahun 2019 sekira pukul 20.00 Wib, bertempat Pinggir Jalan MasukKampung Pilar Rt.02/01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, atausetidaknyatidak pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Cikarang, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
dua puluh ribu rupiah) dan Terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar Rp.10.000, (Sepuluh ribu rupiah), untuk tiap 5 (lima) Strep/lembar TramadolTerdakwa jual dengan harga Rp.70.000, (tujun puluh ribu rupiah) danTerdakwa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 20.000, (dua puluh riburupiah).Bahwa Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan dalammengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat dan perbuatan Terdakwa tidakmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi
yang ditetapbkan dengan denganPeraturan Pemerintah dalam hal pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan.Bahwa berdasarkan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No Lab :1820/NOF/2019 pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2019 barang bukti berupa1 (satu) buah amplop warna coklat berlak segel lengkap dengan Labelbarang bukti terdapat:1.1 (Satu) buah amplop warna coklat berisi 1 (Satu) strip bertuliskanAlprazolam berisikan 10 (Sepuluh) tablet warna pink berdiameter
Bahwa Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan dalammengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat dan perbuatanTerdakwa tidak memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yangditetapkan dengan dengan Peraturan Pemerintah dalam hal pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi danalat kesehatan.
Menyatakan Terdakwa SIDIK bin SALIM tersebut diatas, terbukti secara sahdan meyakinkan bersalan melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi = standarpersyaratan keamaan, khasiat, atau kemanfaatan dan mutusebagaimana dalam dakwaan pertama;2.
60 — 27
Pasal 68 UndangUndang Nomor 11 T:2020 tentang Cipta Kerja menyatakan bahwa:(1) Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi, PedaBesar Farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemersesual dengan ketentuan dalam UndangUndang ini.(2) Industri Farmasi, Pedagang Besar Farmasi, dan sarana penyimp.sediaan farmasi pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha sebagainrdimaksud pada ayat
(2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.kemudian berdasarkan Penjelasan Pasal 39 ayat (1) UndangUndang Nom2020 tentang Cipta Kerja, yang dimaksud dengan "industri farmasi,pedagang besar farmasi" adalah industri farmasi, dan pedagang besar fartertentu yang telah memiliki izin Knusus untuk menyalurkan Narkotika;Menimbang, bahwa apabila dikaitkan dengan ketentuan tersebut di ;maka perbuatan menjual Narkotika Golongan hanya berhak dan berwerdilakukan oleh industri farmasi, pedagang besar farmasi, dan
sapenyimpanan sediaan farmasi pemerintah yang telah memiliki izin khusus Ltmenyalurkan Narkotika;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkpersidangan, Para Terdakwa tidak berprofesi sebagai petugas keseh:peneliti ilmiah maupun pedagang besar farmasi dan juga tidak melperizinan berusaha untuk mengedarkan narkotika jenis sabu, dengan demperbuatan Para Terdakwa melakukan permufakatan menjual NarkGolongan adalah dilakukan tanpa hak, dan dengan demikian cukup beral.bagi Majelis Hakim
46 — 67
RUDI anak dari RUSTIAH terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimanadiatur dan diancam pidana melanggar pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009tentang Kesehatan Jo pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP .2. Menjatuhkan terhadap JAUW ON als.
Bahwa di dalam UndangUndangRepublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tidaklahdijelaskan pengertian dari mengedarkan namun pengertian tersebut dapatditemukan di Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang masih berlakuberdasarkan Pasal 203 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.
Dalam pasal 1 Angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun1998 tersebut dinyatakan Peredaran adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sedian farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan.
Rudi anak dari Rustiah tidak terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimanadimaksud dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum melanggar pasal 197UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan jo.
RUDI anak dari RUSTIAH terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut sertamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimanadiatur dan diancam pidana melanggar pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009tentang Kesehatan Jo pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP .2. Menjatuhkan terhadap JAUW ON als.
56 — 10
Menyatakan Terdakwa MEGA MUSTIAH Binti (Alm) MAT ALI,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukanTindak Pidana dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar dan tidak memiliki keahlian dankewenangan untuk melakukan praktik kefarmasiansebagaimana dalam dakwaan Kesatu dan Ketiga;2.
Abdullah Desa Pantai Rt. 02 Rw. 01 KecamatanKelumpang Selatan Kabupaten Kotabaru, atau setidaktidaknya padatempat lain yang masih termasuk di dalam daerah hukum PengadilanNegeri Kotabaru, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan caracarasebagai berikut :Berawal dari saksi DEDY SUTIONO yang tertangkap tangan olehanggota Polisi yaitu saksi ANDRY EKA SAPUTRA dan saksi AGUSPURWANTO
Abdullah Desa Pantai Rt. 02 Rw. 01 KecamatanKelumpang Selatan Kabupaten Kotabaru, atau setidaktidaknya padatempat lain yang masih termasuk di dalam daerah hukum PengadilanNegeri Kotabaru, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandar dan /atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutu, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan caracara sebagai berikut :Berawal dari saksi DEDY SUTIONO yang tertangkap tangan olehanggota
Unsur Dengan Sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar ;31Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar, sebagaimana diterangkan oleh saksi ahli dariDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, sdr.
ataupun37memiliki ijin untuk mengedarkan sediaan farmasi atau alatkesehatan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut diatas maka Majelis berpendapat unsur Yang tidak memilikikeahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasiantelah terbukti serta telah memenuhi secara hukum oleh perbuatanterdakwa pula ;Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dalam dakwaanKesatu Pasal 197 UU.
MOCH ISKANDAR, SH
Terdakwa:
MUH. KHUSNIL WAFA Als ROBOT Bin HARIYANTO
21 — 2
Khusnil Wafa Als Robot Bin Hariyanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja tanpa keahlian dan kewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan dan denda sebesar Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda
Kediri, dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1). Perbuatan tersebutdilakukan terdakwa dengan cara dan rangkaian perbuatan sebagai berikut:Halaman 2 dari 12 Putusan Nomor 484/Pid.Sus/2020/PN GprBahwa terdakwa MUH. KHUSNIL WAFA Als. ROBOT Bin HARIYANTO padaawalnya hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar jam 15.30 Wib., bertempatdi rumah AGUS Als. TUKLE (masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)) diDs.
Kediri mendapatkan sediaan farmasi berupaobat dengan logo LL (selanjutnya disebut dengan pil LL) dengan cara membellpil LL sebanyak 20 (dua puluh) butir dengan kesepakatan harga Rp. 50.000,(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), Kemudian setelah mendapatkan pil LLtersebut terdakwa mengedarkan pil LL dengan cara memberikan pil LL kepadaSdr. IMAM MAULAN AKHSAN Als. MBAHE Bin (Aim) ABDUL SAKUR waktuyang sama sekitar jam 17.30 Wib., di tepi jalan umum Ds. Srikaton, Kec.Ringinrejo, Kab.
Kediri, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2) dan Ayat (3).Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara dan rangkaian perbuatansebagai berikut:Bahwa terdakwa MUH. KHUSNIL WAFA Als. ROBOT Bin HARIYANTO padaawalnya hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar jam 15.30 Wib., bertempatdi rumah AGUS Als.
Kediri mendapatkan sediaan farmasi berupaobat dengan logo LL (Selanjutnya disebut dengan pil LL) dengan cara membellpil LL sebanyak 20 (dua puluh) butir dengan kesepakatan harga Rp. 50.000,(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), Kemudian setelah mendapatkan pil LLtersebut terdakwa mengedarkan pil LL dengan cara memberikan pil LL kepadaSdr. IMAM MAULAN AKHSAN Als. MBAHE Bin (Aim) ABDUL SAKUR waktuyang sama sekitar jam 17.30 Wib., di tepi jalan umum Ds. Srikaton, Kec.Ringinrejo, Kab.
Dengan sengaja tanpa keahlian dan kewenangan memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud pasal 98 ayat (2) danayat (3);Ad. 1 Tentang unsur Setiap orang;Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur setiap orang adalah semuasubyek hukum/pelaku dari suatu tindak pidana yang mampu bertanggung jawabmenurut hukum, dimana dalam perkara ini adalah Muh Khusnil Wafa als RobotBin
Rina Mochtar, S.H.
Terdakwa:
Jaluddin Dg.Sibali
24 — 5
- Menyatakan Terdakwa Jaluddin Dg.Sibali terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan persediaan farmasi dengan tidak memiliki keahlian dan kewenangan;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan 10 (sepuluh) hari, dan denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan
Tete BatuKec.Pallangga Kab.Gowa atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sungguminasa, setiap orangyang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan,khasiat atau kemanfaatan,dan mutu, yang dilakukan oleh terdakwadengan caracarasebagai berikut:Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 Februari 2018 sekitar jam 19.00 Witaterdakwa telah mendapatkan pil warna putin
Bahwa terdakwa dalam menjual obat daftar G jenis Tramadoltersebut tidak mempunyai izin menjual karena pekerjaan terdakwa wiraswastabukan sebagai tenaga farmasi atau yang mendapatkan izin dari pejabat terkaituntuk mengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan dan diketahui obatyang dijual oleh terdakwa tidak memenuhi standar dan/atau persyaratanHalaman 2 dari 12 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Sqmkeamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan,khasiat atau manfaat dan mutuMenimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi danketerangan terdakwa sendiri serta dihubungkan dengan barang bukti yangdiajukan dipersidangan, bahwa terdakwa Jaluddin Dg Sibali pada hari Kamis,tanggal 1 Maret 2018 sekitar pukul 16.30 Wita di depan rumah mertua TerdakwaHalaman 8 dari 12 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Sqmdi Biringkaloro,
farmasi berupa obat tersebut ialah Apoteker atauAsisten Apoteker yang telah memiliki Surat ijin kerja;Menimbang, bahwa mereka terdakwa menjual/mengedarkan obatobatan bukan merupakan kapasitasnya sebagai Apoteker atau Asisten Apotekerserta menjual/mengedarkan dirumahnya atau ditempat lainnya bukanmerupakan toko obat atau Apotek dan tidak memiliki kompetensi dan ijin untukmengedarkan;Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan Berita Acara PemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.
Menyatakan Terdakwa Jaluddin Dg.Sibali terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengajamengedarkan persediaan farmasi dengan tidak memiliki Keahlian dankewenangan;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu denganpidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan 10 (Sepuluh) hari, dandenda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuanjika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurunganselama 1 (satu) bulan;3.
113 — 14
Menyatakan terdakwa KAMARUDIN Als KAMAR Bin GAJALI RAHMAN (Alm) tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan Primair;2.
Menyatakan terdakwa KAMARUDIN Als KAMAR Bin GAJALI RAHMAN(Alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1) sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal197 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Dakwaan Primair;2.
Primair : Bahwa terdakwa KAMARUDIN Als KAMAR Bin GAJALI RAHMAN (Alm)pada hari Rabu tanggal 26 Juli 2017 sekira pukul 12.00 Wita atau setidaktidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Juli 2017 bertempat di Desa TatahBarikin Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah tepatnya di depankios warga atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Barabai yang berwenang memeriksadan mengadili perkara, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi
sehingga terdakwamendapatkan upah dari penjulan obat jenis Carnophen tersebut sebesarRp.50.000, (lima puluh ribu rupiah) per box nya;Bahwa cara terdakwa mengedarkan obat jenis Carnophen dengan carapembeli yang bertemu terdakwa di jalan dan biasanya pembeli menanyakankepada terdakwa apakah obat jenis Carnophen ada lalu terdakwamengiyakan lalu terdakwa langsung ke tempat penyimpanan obat jenisCarnophen / Zenith, sedangkan pembeli menunggu di pinggir jalan dekatgardu.Bahwa terdakwa telah menjual sediaan farmasi
Dengan Sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalamPasal 106 ayat (1) ;Halaman 15 dari 22 Halaman Putusan Nomor 211/Pid.Sus/2017/PN BrbMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Menyatakan terdakwa KAMARUDIN Als KAMAR Bin GAJALI RAHMAN (Alm)tersebut di atas, teroukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dalam dakwaan Primair;2.