Ditemukan 105948 data
12 — 6
ule ule prio swlaodl 1Hal. 13 dari 18 Hal., Putusan Nomor 115/Pdt.G/2019/PA.Bor.Menghindari mafsadat (kerusakan) lebih diutamakan dari mencarikemaslahatan;Menimbang, bahwa para saksi yang dihadapkan ke persidangantersebut di atas, yang nota bene adalah berasal dari pihak keluargaPemohon dan Termohon atau orangorang yang dekat dengan mereka, jugatidak sanggup untuk merukunkan Pemohon dan Termohon lagi, (vide Pasal22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Juncto Pasal 76 Ayat(1) UndangUndang
39 — 16
Tmgyang untuk selanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim yangmenyatakan:Lacs ule ule p rio aw le Is) 9Artinya: "Menolak kemafsadatan lebih didahulukan dari pada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa terhadap kasus ini, Majelis Hakim sependapatdengan ahli hukum Islam sebagaimana dalam Kitab Ghoyatul Marom LissyaihilMayidi yang diambil alin Majelis menjadi pertimbangan hukum sebagai berikut:ale oll gro azgul arty pre ri!
12 — 4
ule ule pric awlasl 5Artinya: Menolak kerusakan haruslah diutamakan dari pada mengambilkebaikan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangpertimbangan diatas,maka permohon Pemohon untuk diberi izin menjatuhkan talak terhadapTermohon dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 UndangUndang Nomor 7Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Panitera Pengadilan AgamaBangkinang diperintahkan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talakkepada Pegawai Pencatat Nikah dimana Pemohon dan Termohon bertempattinggal
13 — 2
lebihutama untuk dilindungi dan diprioritaskan, oleh karena itu dalam hal ini Majelisberpendapat bahwa melindungi hakhak dasar anak yang telah dilahirkan dariperkawinan sepanjang memenuhi rukun dan syarat pernikahan menurutketentuan syariat Islam sebagaimana tersebut di atas guna menghindaridampak negatif (mafsadat) yang ditimbulkannya harus lebih diutamakandaripada menjaga ketertiban prosedur dan administrasi perkawinan (maslahah),sesuai pula dengan kaidah figh yang berbunyi sebagai berikut:lao ule
ule prio xwlaall s 49Artinya : Menolak kesusahan (madlarat) itu harus didahulukan (diutamakan)dari pada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa permohonan pengesahan nikah yang diajukan olehPemohon dan Pemohon II tersebut telah mempunyai alasan dan kepentinganyang jelas serta kongkrit, yang dalam hal ini adalah untuk mendapatkan bukunikah guna mengurus halhal lain yang dirasa perlu bagi administrasikependudukan Pemohon dan Pemohon II serta akte kelahiran anakanak yangdilahirkan dalam pernikahan
18 — 16
hanya akan menambah penderitaanbaik terhadap Penggugat ataupun Tergugat serta mudharat yang lebih besardibanding dengan mashlahat yang akan didapat disebabkan kondisi dankeadaan sebagaimana telah terungkap dalam fakta persidangan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danHal 13 Putusan Nomor 146/Pdt.G/2022/PA.GMmengambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim kaidah ushul fikih danketentuan hukum Islam yang termuat di dalam Kitab Figh asSunnah Juz IIhalaman 290 sebagai berikut:lac ule
ule prio awlasll 549Artinya: Mencegah kerusakan/kemudhartaan lebih didahulukan daripadamengupayakan kebaikan/kemashlahatan,OSs Tol SL sclel azo auw Goll sat bless cad Islecvolall jacg loglliol yu dyrusll plos aro Gly loo slai L aalb gall login clo VI ysArtinya: Apabila tuduhan istri telah terbukti di hadapan Hakim denganberdasarkan buktibukti yang diajukan oleh isteri atau pengakuan darisuami, dan penderitaan yang dirasakan merupakan hal yangmenyebabkan rumah tangga antara kedua belah pihak tidak
9 — 6
ule ule pric xwlaoll 1,2 (mencapai maslahat dan menolakmafsadat) mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk didalamnya hukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untukkebaikan, keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun diakhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripada maslahatyang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahatbagi kedua belah pihak
17 — 2
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berpikir;Menimbang, bahwa mempertahankan perkawinan seperti itu (rumahtangga yang sudah pecah/retak) bisa menimbulkan dan mengakibatkan akibatnegatif bagi semua pihak dan kesemuanya itu bisa mendatangkan mudharat,oleh karena itu harus dicari kemaslahatannya (yang terbaik), hal ini sesuai puladengan kaidah figh yang berbunyi sebagai berikut:Halaman 13 dari 16 putusan Nomor 345/Pdt.G/2021/PA.Pnlaodl ule ule prio swleslll
13 — 6
:alacJ ule ule x80 rawlaall syArtinva : Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahat.Menimbang bahwa dalam kehidupan rumah tangga antara Pemohondengan Termohon ternyata telah kehilangan cinta dan kasih sayang serta ikatanlahir batin yang kokoh dan sulit untuk dirukunkan kembali, sehingga keutuhanrumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak dapatdipertahankan lagi, demikian pula Pemohon telah menunjukkan tekad bulat danketetapan hatinya untuk bercerai dengan Termohon
30 — 2
ule ule prio awl!
10 — 9
ule ule prio swlasdl I>Artinya : Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan.;Menimbang, bahwa sejalan dengan ketentuan hukum, Majelis Hakimsependapat dengan Ahli Hukum Islam Sayyid Sabiq yang tercantum dalamKitab Figih Sunnah Juz Il halaman 249 :loglliol Gw Spied! plor azo Ellin Y ly les gol slrol arg Ul cicol Islcag I5 aul aalb Wold! lgally dinog jail Doll!
15 — 8
ule ule pric awlaol 59Artinya: Mencegah kerusakan/kemudioratan harus didahulukan daripadamengambil suatu manfaatHim. 14 dari 17 Put. No. 276/Pdt.G/2018/PA.ClgMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas, maka Majelis Hakim menilai telah terdapat alasan menurut hukum bagiPemohon untuk menceraikan Termohon sebagaimana maksud penjelasanPasal 39 ayat 2 huruf (f) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 TentangPerkawinan jo. Pasal 19 huruf f PP Nomor 9 Tahun 1975 jo.
60 — 16
ule ule prio swlaoJl >"Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik (mempertahankan)kebaikan".Oleh sebab itu, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkindipertahankan lagi karena tidak akan terwujud tujuan rumah tangga yangsakinah, mawaddah, dan rahmah sebagaimana yang diharapkan Allah SWTdalam alQuran surat arRum ayat 21 yang direduksi dalam Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
52 — 9
ule ule pric xwlacll 1,2 (mencapai maslahat dan menolakmafsadat) mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk didalamnya hukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untukkebaikan, keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun diakhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripada maslahatyang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahatbagi kedua belah pihak
12 — 5
ule ule pric awlaodls >Artinya :menghindari kerusakan lebih didahulukan daripada mengambilkemaslahatan2. Dalil dari kitab Ahkam Al guran, jilid halaman 405 sebagai berikut:Hal. 13 dari 17 Put. No. 0317/Pdt.G/2016 /PA.KtbS7Y lle 949 ry elo rola! elS> Yo pS dl 12 WoalArtinya : Siapa yang dipanggil oleh hakim untuk menghadap dipersidangan, sedang orang tersebut tidak memenuhi panggilanitu, maka dia termasuk orang yang zhalim dan gugurlah haknya;3.
10 — 6
dari keadaantersebut melalui perceraian merupakan tindakan yang lebih baik dan maslahatbagi keduanya daripada tetap mempertahankan perkawinan, sesuai HaditsNabi SAW riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah dalam Kitab AlJami' AlShaghir Juz II halaman 203 yang berbunyi:Artinya: Tidak boleh berbuat madlorot dan tidak boleh pula memadlorotkan;dan sesuai pula dengan qaidah fighiyyah dalam kitab alAsyoah wa anNadhoirhalaman 62 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakimsebagai berikut:las ule
ule prio awlasdl s 5.Him. 19 dari 23 halaman putusan Nomor 1293/Pdt.G/2017/PA.
9 — 2
ule ule rio awlaoll , >Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.KonklusiMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, maka dpat disimpulkan bahwa gugatan Penggugat telah memenuhi unsurunsur alasan perceraian sebagaimana diatur dalam ketentuan Penjelasan Pasal39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. PasalHal. 14 dari 16 hal. Putusan Nomor 9/Pdt.G/2019/PA.
10 — 4
ule ule p rie rwliodll,>Artinya : Menghindari yang merusak lebih didahulukan daripada mengambil yangbaik;Menimbang, bahwa Rasullulan SAW., sangat menganjurkan kepadaummatnya untuk hidup rukun dan harmonis dalam sebuah rumah tangga, akan tetapijika ada halhal tertentu diluar kKemampuan suami isteri, yang mengakibatkanPenggugat dan Tergugat tidak harmonis maka Rasullulanh SAW., memberikantawaran dalam hadisNya yang berbunyi : Putusan No.137/G/2018/PA.Lwk Hal. 13 dari 16hal.GMb aUl aie Jed!
18 — 3
sudah sedemikian rupasifatnya, maka perlu dicarikan jalan keluarnya (way out), maka perceraianadalah solusi yang terbaik bagi Penggugat dan Tergugat, agar keduanyaterlepas dari beban penderitaan lahir dan bathin yang berkepanjangan yangkalau dipaksakan juga untuk mempertahankannya, patut diduga bahwa hal ituakan menimbulkan mafsadah yang lebih besar dari maslahatnya, pada halmenolak mafsadah lebih diutamakan dari mencapai kemaslahatan, ketentuantersebut sesuai dengan kaidah Fikih yang berbunyi:Mhac ule
ule prio rwlaoll , >Artinya: Mencegah halhal yang negatif lebih didahulukan dari pada mengejarhalhal yang positif;Menimbang, bahwa dengan demikian terpenuhilah esensi dari pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam tahun 1991;Menimbang, bahwa oleh karena itu tidak ada manfaatnya lagi untukmempertahankan ikatan perkawinan di antara Penggugat dan Tergugat, ikatanmana dipandang lebih baik untuk dilepaskan, perceraian merupakan jalanterbaik,
58 — 16
ule ule prio aw lao! sy.Putusan Nomor 0061/Pdt.G/2014/MS.
18 — 13
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berpikir;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan yang telah rapuh tersebut, jikadipaksa untuk diteruskan maka berpotensi membawa mafsadat yang lebihbesar daripada masalahahnya, dan hal ini perlu dihindari, sesuai dengankaidah fikih yang berbunyi:lac ule ule p rio awlasll s 5.Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta sebagaimana tersebut di atas danberdasarkan