Ditemukan 86444 data
5 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada8harapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
5 — 0
jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Halaman 7 dari 10 halamanMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
10 — 4
Bahwa, riddahnya Pemohon merupakan satu) penghalang untukberlangsungnya suatu ikatan pernikahan sebagaimana Sayyid Sabiqmenyebutkan dalam Kitab Figh Sunnah fasakh dapat terjadi dengan sebabbaru apabila salah satu dari pasangan suami istri murtad dan tidak maukembali kepada agama Islam, maka akadnya harus difasakh karena sebabmurtad itu. Dan telah pula memenuhi alasan perceraian sebagaimanadalam Pasal 116 huruf k Kompilasi Hukum Islam.
5 — 1
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami olen Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
5 — 0
tangga yang sudahdemikian keadaannya, kemungkinan kemudaratannya akan lebih besar kepada keduabelah pihak daripada manfaatannya dan hal itu harus dihindari, sebagaimanadimaksudkan dalam kaidah usul fikih:Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan, untuk mendapatkan yang lebihmaslahat.Dan dengan dasar itu pula Majelis menilai bahwa perceraian adalah merupakan solusiterbaik dan maslahat bagi Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapat ahlihukum Islam Sayyid
19 — 6
atas;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin harus dihindari,namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yang diuraikandiatas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang siasia saja danbahkan akan membawa mudharat yang lebih besar bagi kedua belah pihak,maka menurut Majelis Hakim untuk menghindarkan kedua belah pihak daripenderitaan batin yang berkepanjangan lebih baik kKeduanya dipisahkan denganperceraian yang baik, dalam hal ini majelis sependapat dengan Ahli HukumIslam Sayyid
7 — 1
, makaMajelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugattelah benarbenar pecah, sehingga terhadap perkara ini dapat diterapkanketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo.Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat apabila perkawinanPenggugat dan Tergugat tetap dipertahankan akan menimbulkan kemadlorotanbagi salah satu atau keduanya, oleh karena itu Majelis Hakim sependapatdengan pendapat pakar hukum Islam, Sayyid
27 — 8
solusi yang tepat daripada tetapharuSs mempertahankan perkawinannya yang diyakini akan mendatangkanmadarat yang berkepanjangan bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutmaka Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat untuk bercerai dariTergugat telah memenuhi maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor : 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dan sesuaiHalaman 9 dari 12 putusan Nomorpula dengan pendapat ahli hukum Islam Sayyid
9 — 0
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
6 — 1
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip olen Sayyid
7 — 1
jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1Halaman 8 dari 11 halamanUndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lobnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
6 — 0
kemudaratannya akan lebih besar kepadakedua belah pihak daripada manfaatannya dan hal itu. harus dihindari,sebagaimana dimaksudkan dalam kaidah usul fikih:w Looll Wa GJS p afte aw Leod Is, >Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan, untuk mendapatkan yang lebihmaslahat.Menimbang bahwa berdasarkan fakta di atas, Majelis menilai bahwaperceraian merupakan solusi terbaik dan maslahat bagi Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapat ahlihukum Islam Sayyid
9 — 3
Kalaupun dipertahankan justru akan menimbulkanberatnya penderitaan dan mudlarat kedua belah pihak, oleh karena itu penyelesaianyang dipandang adil adalah perceraian, sesuai dengan pendapat ulama dalam kitab kitabFighus Sunnah karangan Sayyid Sabiq, juz II, halaman 248, yang berbunyi :gl puro Wl aw wool! sob Igoe. ai I5lsplo> azo Sly loo SILI Oly ico! SLiclTMoVl YS wold!
19 — 2
Oleh karena itu Majelis Hakim akan menjatuhkan talak bainsughro sebagaimana pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab Figih Sunnah Juz Ilhalaman 248 yang diambil alin sebagai pendapat Majelis sebagai berikut :Hal. 7 dari 11 hal. Put. No: 2277/Pdt.G/2019/PA.KrsBEY SLY NS 9 oj al pet gi Sam gH Ais wcll cal Lal goa ad Nal gAil 4al (gale legis They!
20 — 10
namaHasmi bin Idris dan Rojali bin Romawi;bahwa setelah akad nikah Pemohon ada mengucapkan sighat takliktalak;bahwa sampai sekarang ini Pemohon dan Pemohon II belum pernahbercerai:bahwa selama dalam ikatan perkawinan baik Pemohon maupunPemohon Il tidak pernah melakukan perbuatanperbuatan yangmenyebabkan rusaknya perkawinan seperti murtad, zihar dansebagainya;Menimbang, bahwa sehubungan dengan faktafakta tersebut Majelisberpendapat dimana pendapat Majelis tersebut sejalan dengan pendapatahli hukum Islam Sayyid
8 — 1
, makaMajelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugattelah benarbenar pecah, sehingga terhadap perkara ini dapat diterapkanketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo.Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat apabila perkawinanPenggugat dan Tergugat tetap dipertahankan akan menimbulkan kemadlorotanbagi salah satu atau keduanya, oleh karena itu Majelis Hakim sependapatdengan pendapat pakar hukum Islam, Sayyid
6 — 0
Pasal 2 dan 3Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukunkembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan maka tujuanperkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal UndangUndang Nomor Tahun 1974tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fighus Sunnah
12 — 3
Oleh karena itu Majelis Hakim akan menjatuhkan talak bainsughro sebagaimana pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab Figih Sunnah Juz Ilhalaman 248 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis sebagai berikut :Ba olay) GIS 9 x 9 pal pied gi dam g 5H Anas esol (cal Lal yon ui 1a)ages 4atks Leable agin oa oul =e Leg lial Co 3 ptiall alga AaaHal. 7 dari 11 hal. Put. No: 1543/Pdt.G/2020/PA.
9 — 4
Pasal 116 huruf (6) Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dipersidangantanpa alasan yang sah, maka dianggap bahwa Tergugat tidak membantah/mengakui dalildalil yang diajukan olen Penggugat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ImamMalik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabigq dalam kitabnya Figh Sunnah JilidIl halaman 290 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagaiberikut :Sly Y Loo luYl YlSg :to Jl Bill gl azo WI diy Wold!
6 — 7
membuat rumah tangga Penggugat dan Tergugattidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dimasamasa yang akan datang, dankenyataan ini membuat Penggugat bersikeras untuk bercerai dan telah cukupalasan bagi Penggugat untuk melakukan perceraian sebagaimana tercantumHalaman 9 dari 12 halaman Putusan Nomor 445/Padt.G/2018/PA.Mkddalam pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal116 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatUlama Figh Sayyid