Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (Semula Terbanding) sangatkeberatan dengan pertimbangan hukum, pendapat maupun kesimpulanMajelis Hakim Pengadilan Pajak sebagaimana tertuang pada halaman 24dan 25 putusan a quo, yang antara lain berbunyi sebagai berikut:bahwa berdasarkan Surat Keterangan Terdaftar yang diterbitkan KantorPelayanan Pajak Pratama Ketapang No.PEM437/WPJ.13/KP.0303/201 1tanggal 10 Oktober 2011, Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) adalah IndustriMinyak Kasar (Minyak Makan) dari Nabati dan Hewani

Bahwa dalam putusannya, Majelis mengungkapkan faktafakta sebagaiberikut:bahwa berdasarkan Surat Keterangan Terdaftar yang diterbitkan KantorPelayanan Pajak Pratama Ketapang No.PEM437/WPJ.13/KP.0303/201 1tanggal 10 Oktober 2011, Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) adalah IndustriMinyak Kasar (Minyak Makan) dari Nabati dan Hewani;bahwa berdasarkan Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam NegeriNomor: 34/I/PMDN/2006 Tanggal 22 Maret 2006, terbukti bahwa PemohonBanding mendapat ijin untuk membuat/mendirikan

Mengawasi keamanan hayati hewani;c. Mengelola sistem informasi dan dokumentasi;Halaman 14 dari 36, Putusan Nomor 139/Pid.Sus/2019/PN Byl.d.

Mengawasi dan menindak pelanggaran atas peraturanperundangundangan di bidang karantina hewan dan keamananhayati hewani:;Bahwa, Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Yogyakartamembawahi wilayah kerja Adi Sucipto, Adi Sumarmo, Kantor PosBesar Yogyakarta dan Yogyakarta Internasional Airport (YIA);Bahwa, Ahli pernah diundang untuk memberikan pendapat mengenaiperbuatan yang disangkakan kepada Terdakwa dalam perkara ini.Diawali dengan adanya kejadian penolakan yang dilakukan oleh BalaiKarantina Pertanian

Unsur dilarang untukmenangkap, melukai, membunuh, menyimpan,memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan;Bahwa pengertian Sumber daya Hayati adalah unsurunsur hayati dialamyang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam Hewani(satwa) yang bersama dengan unsur non hayati disekitarnya secara keseluruhanmembentuk ekosistem.Pengertian Satwa adalah semua jenis sumber daya alam yang hidup didarat danatau di air dan atau di udara yang masih mempunyai sifatsifat liar baik

Bahwa yang mendasari Saksi ditunjuk sebagai ahli dalam perkara iniadalah Surat Permintaan dari Direskrimsus Polda Sumbar dan SuratTugas dari Kepala Balai KSDA Sumbar.halaman 7 darii 18 Putusan Nomor 202/Pid..B/2016/PN PdgBahwa yang dimaksud dengan Sumber daya alam hayati adalah unsurunsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam hayati(tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersamadengan unsur nonhayati disekitarnya secara keseluruhan membentukekosistem sebagaimana diatur dalam

Dengan Sengaja Menangkap, Melukai, Membunuh, Menyimpan, Memiliki,Memelihara, Mengangkut, dan Memperniagakan Satwa yang Dilindungi dalamKeadaan HidupMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah tahu dan menghendaki;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan satwa menurut ketentuan Pasal angka 5Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati danEkosistemnya adalah semua jenis sumber daya alam hewani yang hidup di darat dan/ atau diair dan/ atau di udara, selanjutnya menurut

dijawab terdakwa adalah miliknya sendiri yang dibeli dari masyarakatdengan harga Rp. 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan akan dijualkembali ke masyarakat yang mau membeli dengan harga antara Rp. 255.000 (duaratus lima puluh lima ribu rupiah) sampai dengan Rp. 270.000 (dua ratus tujuhpuluh ribu rupiah) per ons; Bahwa menurut Pasal 1 angka 5 UndangUndang Nomor 5 tahun 1990 tentangKonservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, yang dimaksud dengan satwaadalah semua jenis Sumber Daya Alam Hewani

25 dari 33 Putusan Nomor 150/Pid.B/LH/2018/PN Liw.Kamus Bahasa Indonesia yaitu diartikan mengangkat dan membawa; memuatdan membawa atau mengirimkan ke;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kata memperniagakanmenurut Kamus Bahasa Indonesia yaitu diartikan sebagai memperdagangkan;memperjualbelikan;Menimbang, bahwa mengenai apa yang dimaksud dengan satwa dalamPasal 1 angka 5 UndangUndang Nomor 5 Tahun 1990 tentang KonservasiSumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya adalah semua Jenis Sumber dayaalam hewani

SAKUR kemudian mengangkutnya dengan menggunakan sepedamotor kerumah Terdakwa lalu menyimpannya di dalam karung yang selanjutnyadiambil dan dibawa oleh saksi ARONI Alias INDAY Bin SAHMIN AHYAR untukdiperniagakan melalui saksi HENDRA Bin KARIM, sehingga dengan demikianMajelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan Terdakwa tersebut merupakanperbuatan dengan sengaja menyimpan, memiliki, mengangkut danmemperniagakan kulit beruang madu tersebut, dimana kulit beruang madutersebut merupakan sumber daya alam hewani

biota yangdilindungi sesuai dengan UU yang berlaku, yang salah satunya satwajenis penyu.Bahwa benar penyu merupakan hewan khusus karena tergolong hewanyang terancam punah.Bahwa benar yang mendasari ditunjuk sebagai ahli dalam perkara iniadalah Surat Permintaan dari Direskrimsus Polda Sumbar dan SuratTugas dari Kepala Balai KSDA Sumbar.Bahwa benar yang dimaksud dengan Sumber daya alam hayati adalahunsurunsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam hayati(tumbuhan) dan sumber daya alam hewani

mengembangkan, memantau, dan mengevaluasi sertamelaporkan kegiatan pengendalian ekosistem hutn, salah satudiantaranya adalah telaah terhadap proses perizinan penangkaran danperedaran tumbuhan dan satwa liar; Bahwa yang dimaksud dengan : Sumber daya alam hayati adalah unsurunsur hayati yang terdiridari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alamhewai (satwa) yang bersma dengan unsur non hayati di sekitarnyasecara eseluruhan membentuk ekosistem; Satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani

kuasai oleh negaradalam Pasal 1 angka 3 menyatakan Air adalah semua air yang terdapat didalam atau berasal dari sumbersumber air, baik yang terdapat di atasmaupun di bawah permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini airyang terdapat di laut dalam Pasal 1 angka 4 menyatakan *sumbersumberair adalah tempattempat atau wadahwadah air baik yang terdapat di atasmaupun dibawah permukaan tanah dan Pasal 1 angka 5 menyatakanpengairan adalah suatu bidang pembinaan atas air termasuk kekayaanalam bukan hewani

oleh negara dalam Pasal 1 angka 3 menyatakan"Air adalah semua air yang terdapat di dalam atau berasal dari sumbersumber air, baik yang terdapat di atas maupun di bawah permukaantanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat di lautdalam Pasal 1 angka 4 menyatakan "sumbersumber air adalah tempattempat atau wadahwadah air baik yang terdapat di atas maupundibawah permukaan tanah dan Pasal 1 angka 5 menyatakanpengairan adalah suatu bidang pembinaan atas air termasuk kekayaanalam bukan hewani

Pada pasal 1 angka 1 Sumber daya alam hayati adalah unsurunsurhayati yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dansumber daya alam hewani (Satwa) yang bersama dengan usnur nonhayati disekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosisten.2.

Pada pasal 1 angka 5 bahwa satwa adalah semua jenis sumber dayaalam hewani yang hidup didarat dan /atau di air dan/atau di udara.Bahwa ahli menerangkan berdasarkan pengamatan terhadap ciriciriutama yang dimiliki Satwa yang telah diamankan oleh Polisi KehutananBalai pengamanan dan Penegakan hukum Lingkungan Hidup danKehutanan Wilayah Sumatera Seksi Wilayah II, Satwa dimaksud adalahbenar merupakan jenis yang dilindungi :1. 7 (tujuh) ekor Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis) (kerr, 1792)(dalam lampiran

., yang memberikan keterangan dibawah sumpahmenurut agamanya, menerangkan sebagai berikut:e Bahwa ahli bekerja di Balai Konservasi Sumber Daya (BKSD)sejak tahun 1999 sampai dengan sekarang;e Bahwa ahli mempunyai keahlian dibidang perlindungan hutantermasuk didalamnya tentang satwa;e Bahwa satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani yanghidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara;e Bahwa dalam perkara ini adalah satwa penyu, itu termasuk dalamkategori satwa liar.

., yang memberikan keterangan dibawah sumpahmenurut agamanya, menerangkan sebagai berikut:Bahwa ahli bekerja di Balai Konservasi Sumber Daya (BKSD)sejak tahun 1999 sampai dengan sekarang;Bahwa ahli mempunyai keahlian dibidang perlindungan hutantermasuk didalamnya tentang satwa;Bahwa satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani yanghidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara;Bahwa dalam perkara ini adalah satwa penyu, itu termasuk dalamkategori satwa liar.

menurut ketentuan Pasal 1 huruf mUndangUndang No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan adalah bendabenda hayati, non hayati dan turunannya, serta jasa yang berasal darihutan, dan Penjelasan Pasal 4 ayat (1) UndangUndang No.41 Tahun 1999menyebutkan, hasil hutan tersebut dapat berupa : Hasil Nabati beserta turunannya seperti kayu, bambu, rotan, rumputrumputan, jamurjamur, tanaman obat, getahgetahan, dan lainlain, sertabagian dari tumbuhtumbuhan atau yang dihasilkan oleh tumbuhtumbuhan di dalam hutan ; Hasil Hewani

kehendak yangdisadari yang ditujukan untuk melakukan suatu perbuatan, baik Kesengajaansebagai maksud (opzet als oogmerk), Kesengajaan dengan sadar kepastian(opzet met zekerheidsbewustzjin) atau (noodzakkelijkheidbewusizjin), maupunKesengajaan dengan sadar kemungkinan (dolus eventualis) atau(voorwaardelijkopzebt);Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan satwa menurut Pasal 1angka 5 UU RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya AlamHayati dan Ekosistemnya adalah semua jenis sumber daya alam hewani

Sedangkan pengertian SumberDaya Alam Hayati adalah unsurunsur hayati di dalam yang terdiri dari sumberdaya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yangbersama dengan unsur nonhayati disekitarnya secara keseluruhan membentukekosistem (vide Pasal 1 angka 1 UU RI Nomor 5 Tahun 1990 tentangKonservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya);Menimbang, bahwa kemudian pengertian Konservasi Sumber DayaAlam Hayati menurut Pasal 1 angka 2 UU RI Nomor 5 Tahun 1990 tentangKonservasi Sumber

dengan demikian orang ituharus berniat untuk melakukan perbuatan itu dan ia harus tahu apa yang ialakukan serta sudah dapat membayangkan kemungkinan yang akan terjadi atasakibat dari pebuatan yang telah ia lakukan itu oleh karena itu haruslah ternyataada niat sipelaku dengan sungguhsungguh;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan hasil hutan sebagaimanadalam pasal 1 angka 13 UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 TentangKehutanan adalah hasil nabati berserta turunannya seperti kayu, bamboo, rotan,dil; hasil hewani

Unsur Dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh,menyimpanmemiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan ;Hal 10 dari 16 Putusan Nomor 256/Pid.Sus/LH/2021/PN DpsMenimbang, bahwa dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 5Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnyaini, yang dimaksud dengan :Sumber Daya Alam Hayati adalah unsurunsur hayati di alam yang terdiridari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani(satwa) yang bersama dengan unsur non hayati

berupa pengetahuan dan kehendak untuk melakukan perbuatannya danperbuatan yang dimaksud disini adalah berupa menangkap, melukai,membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut danmemperniagakan Satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ;Menimbang, bahwa adapun perbuatan yang dimaksud dalam unsurini sifatnya adalah alternatif yang apabila salah satu perbuatan terpenuhimaka unsur tersebut dianggap telah terpenuhi;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Satwa adalah semuajenis Sumber daya alam hewani

memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaanhidup;Halaman 11 dari 16 Putusan Nomor 165/Pid.BLH/2020/PN KIkMenimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tentang perbuatanTerdakwa, terlebin dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakahsatwa yang dimaksud dalam perkara ini termasuk dalam satwa yang dilindungji;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 ayat (7) UndangUndang Nomor 5Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem yangdimaksud dengan satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani

yang ditujukan kepada DirekturJenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Ahli telah ditunjuksebagai Ahli;Bahwa Riwayat pendidikan Formal Ahli adalah sebagai berikut : SDNDonoharjo Il, Lulus tahun 1972, SMPN Donoharjo, Lulus tahun 1975,SMAN Donoharjo, Lulus tahun 1979, S1 FKH UGM, Lulus tahun 1985;Bahwa riwayat pekerjaan Ahli adalah sebagai berikut : Staf DinasPeternakan Provinsi Sumatera Barat, 19882000, Pejabat FungsionalMedik Veteriner Ahli Muda 20012004, Kepala Seksi Peredaran ProdukPangan Hewani

, 20052007, Kepala Seksi Peredaran Produk Hewani NonPangan, 20082009, Kasubdit Pascapanen, Direktorat JenderalPeternakan dan Kesehatan Hewan 20102015, Pejabat Fungsional MedikVeteriner Ahli Madya 2016sekarang, S2 Sain Veteriner FKH UGM, Lulustahun 2004;Bahwa Ahli menerangkan adapun pernah memberikan keterangan ahlisebagai berikut : Peredaran daging babi hutan tanpa dokumen di PolrestaJambi, Produksi krecek dengan menggunakan bahan baku kulit impor diHalaman 15 Putusan Nomor 470/Pid.Sus/2020/PN BlbPolda