memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, ataubagianbagian lain satwa yang dilindungi atau barangbarang yangdibuat dari bagianbagian satwa tersebut atau mengeluarkannya darisuatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luarIndonesia;Menimbang, bahwa memperniagakan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesiaadalah kegiatan jual beli untuk memperoleh keuntungan, atau memp erdagangkan,memperjual belikan, bahwa sesuai Pasal 1 angka 5 UU Nomor 5 Tahun 1990satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani

secara pidana terhadapperbuatanperbuatan yang dilakukannya, sehingga dengan demikian unsur setiaporang dalam perkara ini, menurut majelis telah terpenuhi menurut hukum; Unsur ke2 (dua) : Menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki,memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalamkeadaan hidup;Menimbang, bahwa pasal 1 angka 5 UndangUndang Nomor 05 Tahun 1990Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya, menyatakan bahwaSatwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani

Bahwa Ahli sudah pernah beberapa kali memberikan keterangan selaku Ahliterkait Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dikantorDitreskrimsus Polda Riau ; Bahwa Ahli menerangkan berdasarkan UU RI Nomor 5 Tahun 1990 tentangKonservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya bahwa padaPasal 1 angka 1 diterangkan bahwa Sumber Daya Alam Hayati adalahunsurunsur Hayati dialam yang terdiri dari Sumber Daya Alam Nabati(tumbuhan) dan Sumber Daya Alam Hewani (satwa) yang bersama denganunsur non

memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaanhidup;Halaman 11 dari 16 Putusan Nomor 165/Pid.BLH/2020/PN KIkMenimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tentang perbuatanTerdakwa, terlebin dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakahsatwa yang dimaksud dalam perkara ini termasuk dalam satwa yang dilindungji;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 ayat (7) UndangUndang Nomor 5Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem yangdimaksud dengan satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani

., yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut :Bahwa ahli merupakan Kepala Sub Bidang Kepatuhan Perkarantinaan Hewan diPusat KKIP, Barantan, Jakarta dan bertugas melakukan penyiapan bahanbahanpenyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan danevaluasi pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran perkarantinaanhewan serta keamanan hayati hewani, dan bertanggung jawab pada KepalaBidang Kepatuhan;Bahwa berdasarkan Pasal 5 UndangUndang Nomor 16 Tahun 1992 tentangKarantina

Van Hamel yang mengelompokkan kesengajaan dalam 3 (tiga) kelompokyakni kesengajaan sebagai maksud, kesengajaan sebagai kepastian ataukeharusan dan kesengajaan sebagai kesadaran akan kemungkinan;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan satwa sebagaimanadisebutkan dalam Pasal 1 Angka (5) UU Nomor 5 Tahun 1990 tentangKonservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya adalah semua Jjenissumber daya alam hewani yang hidup di darat dan/ atau air, dan/ atau di udara;Menimbang, lebih lanjut dalam Pasal 20

yang ditujukan kepada DirekturJenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Ahli telah ditunjuksebagai Ahli;Bahwa Riwayat pendidikan Formal Ahli adalah sebagai berikut : SDNDonoharjo Il, Lulus tahun 1972, SMPN Donoharjo, Lulus tahun 1975,SMAN Donoharjo, Lulus tahun 1979, S1 FKH UGM, Lulus tahun 1985;Bahwa riwayat pekerjaan Ahli adalah sebagai berikut : Staf DinasPeternakan Provinsi Sumatera Barat, 19882000, Pejabat FungsionalMedik Veteriner Ahli Muda 20012004, Kepala Seksi Peredaran ProdukPangan Hewani

, 20052007, Kepala Seksi Peredaran Produk Hewani NonPangan, 20082009, Kasubdit Pascapanen, Direktorat JenderalPeternakan dan Kesehatan Hewan 20102015, Pejabat Fungsional MedikVeteriner Ahli Madya 2016sekarang, S2 Sain Veteriner FKH UGM, Lulustahun 2004;Bahwa Ahli menerangkan adapun pernah memberikan keterangan ahlisebagai berikut : Peredaran daging babi hutan tanpa dokumen di PolrestaJambi, Produksi krecek dengan menggunakan bahan baku kulit impor diHalaman 15 Putusan Nomor 470/Pid.Sus/2020/PN BlbPolda

Sedangkan yang dimaksud dengan satwa adalah semuajenis sumber daya alam hewani yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau diudara (Vide Pasal 1 angka 5 UU RI Nomor 5 tahun 1990 tentang KonservasiSumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya);Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif sehingga jika salah satuperbuatan telah memenuhi salah satu unsur yang ditetapbkan maka dengansendirinya unsur tersebut telah terpenuhi secara keseluruhan;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan keteranganPara

Unsur Mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan,menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yangdillindungi;Menimbang, bahwa yang dimaksud satwa yang dilindungiUndangundang adalah semua jenis sumber daya alam hewani yanghidup di darat dan/atau di air dan/atau di udara yang keberadaanpopulasinya jarang dan dalam bahaya kepunahan = yangmengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem danmenimbulkan efek ekologis yang bersifat berantai sehinggapemerintah Republik Indonesia melakukan konservasi

mengatur tentang Konservasi Sumber Daya AlamHayati dan Ekosistemnya adalah Undangundang Nomor 5 Tahun 1999tentang sedangkan PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan JenisHalaman 7 dari 15 Putusan Nomor 349/Pid.B/LH/2019/PN MpwTumbuhan dan Satwa, PP Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan JenisTumbuhan dan Satwa;Bahwa Sumber Daya Alam Hayati adalah : Sumber Daya yang berasal darisuatu makhluk hidup, dan dalam hal ini macam macam Sumber Daya AlamHayati sendiri dibedakan menjadi 2 yakni Sumber Daya Alam Hewani

unsur ketiga Menyimpan, memiliki,memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalamkeadaan mati; Menimbang, bahwa dalam Undang Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 yangdimaksud dengan : Sumber daya lama hayati adalah unsurunsur hayati di alamyang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alamhewani (satwa) yang bersama dengan unsur nonhayati di sekitarnya secarakeseluruhan membentuk ekosistem (Pasal 1 angka 1), sedangkan Satwa adalahsemua jenis sumber daya alam hewani

Unsur Mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan,menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yangdillindungi;Menimbang, bahwa yang dimaksud satwa yang dilindungiUndangundang adalah semua jenis sumber daya alam hewani yanghidup di darat dan/atau di air dan/atau di udara yang keberadaanpopulasinya jarang dan dalam bahaya kepunahan yangmengakibatkan terganggunya keseimbangan~ ekosistem danmenimbulkan efek ekologis yang bersifat berantai sehinggapemerintah Republik Indonesia melakukan konservasi

Vesswic (veterinary society for sumatran wild life conservation),tahun 2015: Ketua Pusat Kajian Satwa Liar FKH Unsyiah, tahun 2018: AnggotaGugus Tugas Multipinak, Bidang Keilmuan keanerakagaman Hayati, DitjenKSDAE (SK Dirjen: SK. 380/KSDAE/SET/ REN.2 /10/2018).Bahwa selain itu Ahli juga pernah mengikuti berbagai kursus/sertifikasi danseminar;Bahwa Ahli sudah sering menjadi Ahli di persidangan pengadilan yangmengadili perkara lingkungan hidup;Bahwa pengertian satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani

Tugas saya adalah memberikan pelayananoperasional karantina hewan dan karantina tumbuhan, pengawasankeamanan hayati hewani dan nabati, dan sarana teknik, serta pengelolaansistem informasi dan dokumentasi, dan juga pengawasan dan penindakanpelanggaran peraturan perundangundangan dibidang karantina hewan dankarantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan nabati.

Sgu.telah dinazegelen, kemudian diberi kode (P.4), diberi tanggal dandiparaf;Fotokopi Surat Keterangan Kematian dengan Nomor474/150/TB/2016, atas nama Hewani, yang diterbitkan oleh KepalaDesa Tunggal Bhakti, Kabupaten Sanggau, tertanggal 19 September2016, bukti tersebut tidak ditunjukkan aslinya serta telah dinazegelen, kemudian diberi kode (P.5), diberi tanggal dan diparaf;Fotokopi Surat Keterangan Kematian dengan Nomor31/409.39.4/2018, atas nama Mugiharto, yang diterbitkan olehKepala Desa Lorejo

perbuatan tersebutdapat dibuktikan, namun tidak menutup kemungkinan semua perbuatanperbuatan yang terkandung dalam unsur ini terbukti secara bersamaan;Menimbang,bahwa dengan sengaja ialah seseorang untuk menghendakisesuatu lebih dahulu sudah harus mempunyai pengetahuan, kesadaran tentangsesuatu itu dan akibatnya;Menimbang, bahwa yang dimaksud satwa dalam pasal 1 angka 5Undangundang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alamhayati dan ekosistemnya adalah semua jenis Sumber daya alam hewani

KesehatanHewan dan Ahli telah ditunjuk sebagai Ahli;Halaman 29 putusan Nomor: 471/Pid.Sus/2020/PN.BIbBahwa Ahli menerangkan Riwayat pendidikan Formal Ahli adalah sebagai berikut :SDN Donoharjo II, Lulus tahun 1972, SMPN Donoharjo, Lulus tahun 1975, SMANDonoharjo, Lulus tahun 1979, S1 FKH UGM, Lulus tahun 1985;Bahwa riwayat pekerjaan Ahli adalah sebagai berikut : Staf Dinas Peternakan ProvinsiSumatera Barat, 19882000, Pejabat Fungsional Medik Veteriner Ahli Muda 20012004, Kepala Seksi Peredaran Produk Pangan Hewani

, 20052007, Kepala SeksiPeredaran Produk Hewani Non Pangan, 20082009, Kasubdit Pascapanen, DirektoratJenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 20102015, Pejabat Fungsional MedikVeteriner Ahli Madya 2016sekarang, S2 Sain Veteriner FKH UGM, Lulus tahun 2004;Bahwa Ahli menerangkan adapun pernah memberikan keterangan ahli sebagaiberikut : Peredaran daging babi hutan tanpa dokumen di Polresta Jambi, Produksikrecek dengan menggunakan bahan baku kulit impor di Polda Jawa Timur, danPemotongan sapi betina produktif

Tugas Pokok dan Fungsi ahli adalahmemberikan pelayanan operasional karantina hewan dan karantina tumbuhan,pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati, dan sarana teknik, sertapengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, dan juga pengawasan danpenindakan pelanggaran peraturan perundangundangan dibidang karantinahewan dan karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan nabati.Sesuai UndangUndang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikandan Tumbuhan, dalam hal mencegah masuk dan keluarnya

Nomor 143/Pid.Sus/2021/PN.SbwRiwayat Jabatan : Medic Veteriner pertama di SKP Sumbawa Besar ; Dokter Hewan Karantina muda sejak tahun 2020 sampai dengansekarang ;Bahwa Ahli ditunjuk sebagai Ahli sudah 2 kali ;Bahwa Tugas pokok Ahli adalah :Melakukan pemeriksaan, pengasingan, perlakuan, penahanan,penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa hamapenyakit hewan karantina (HPHK) ; Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK ; Melakukan pembuatan koleksi HPHK ; Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani

perlu Tergugat tegaskan kembali berdasarkan KamusBesar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan RIyaitu sebagai berikut :Saus : kuah yg kental berisi bumbu bahan tertentu (tomat, cabai, dsb) untukpasangan kue atau lauk; kuah penyedap makanan; 2 barang cair ygmengandung zat harum untuk menyedapkan rasa tembakau ;Minyak : zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut di air, larut dalam eterdan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya,dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani