Ditemukan 20882 data
11 — 2
Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil danbermanfaat bagi kedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Pemohon tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri atas pendapat
18 — 9
Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, majelis hakim berpendapat bahwa rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 3 Kompilasi HukumIslam yang sejiwa dengan firman Allan SWT dalam AlQuran Surah ArRum ayat 21:Lely jl pSauail yo eS gle ol ail! yos9 VU!
12 — 3
asalnya darimana dan Tergugat sudah tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat,ditambah ketidakhadiran Tergugat menunjukkan tidak adanya iktikad dariTergugat untuk membela haknya dan menolak gugatan Penggugat, makadengan fakta tersebut ternyatalah antara Penggugat dan Tergugat tidak adaharapan untuk hidup rukun kembali untuk masamasa yang akan datang,sehingga tujuan perkawinan sebagaimana tercantum dalan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat terwujud dan jauh menyimpang darituntunan Allan
7 — 0
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
49 — 8
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
9 — 1
No. 582/Pdt.G/2018/PA.Sbsterjadi perselisihan rumah tangga yang bersifat terusmenerus, sehingga tidak adaharapan bagi keduanya untuk hidup rukun, damai dan bahagia dalam satu ikatanrumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana diamanatkanoleh firman Allan SWT. dalam surat ArRum ayat 21, juga sebagaimana yangdikehendaki oleh Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinanjo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam.
7 — 1
:pale grow all yld SII loose wloArtinya : Dan jika (Suami) berazam (berketetapan hati) untukmentalak, maka sesungguhnya Allan SWT.
27 — 11
Putusan No. 0183/Pdt.G/2018/MSSTRGm) ale fe UL BIT, 2 32 AgArtinya: Dan jika kamu sudah berketetapan hati untuk bercerai,maka sesungguhnya Allan Maha Mendengar lagi MahaMengetahui;Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan MahkamahAgung Republik Indonesia No: 38 K/AG/1990, tanggal 22 Agustus 1991menegaskan bahwa alasan perceraian menurut pasal 19 huruf (f) PP No. 9Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam tidakmempersoalkan siapa yang salah dan siapa yang benar dalam hal terjadinyaperselisinan
9 — 0
menghibur hati sangisteri yang sedang dalam kesedihan, kegelisahan akibatterjadinya perceraian suami sebagaimana yang terjadi dalamperkara inl;Menimbang, bahwa namun demikian untuk menetapkanjumlah yang layak dan pantas pemberian mut'ah harus didasarkanatas kepatutan dalam menjalani kehidupan suamiisteri dankemampuan suami itu sendiri.Menimbang, bahwa kewajiban Pemohon untuk memberi mutahyang layak kepada Termohon sebagaimana maksud Pasal 149 huruf (a)Kompilasi Hukum Islam, dan sesuai dengan firman Allan
26 — 10
Putusan No. 0199/Pdt.G/2018/MSSTRArtinya: Dan jika kamu sudah berketetapan hati untuk bercerai,maka sesungguhnya Allan Maha Mendengar lagi MahaMengetahui;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas, maka alasan cerai yang diajukan Pemohon telah memenuhisyarat/alasan perceraian sebagaimana yang diatur dalam penjelasan pasal 39Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jis Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam,maka oleh sebab
13 — 1
Dengan demikianpenyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belah pihak adalahperceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapjera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
7 — 0
Pasal 3Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dan AlQuran surat ArRuum ayat 21untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warrahmah telahtidak terwujud ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil AlQuransurat AlBagarah: 227 yang berbunyi :pale apa ail 6 La 3 UBM ge je GY NyArtinya : Dan jika mereka berazam ( berketetapan hati ) untuk talak, makasesungguhnya Allan Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 1 UndangUndangNomor 1 tahun 1974, bahwa
17 — 0
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Pemohon tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat ahli
53 — 32
Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil danbermanfaat bagi kedua belah pihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami olen Pemohon tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
52 — 16
Alquran surat Annisak ayat 130Artinya: Jika keduanya bercerai, Maka Allan akan memberi kecukupankepada masingmasingnya dari limpahan karuniaNya. dan adalah AllahMaha luas (karuniaNya) lagi Maha Bijaksana.Menimbang, bahwa dengan terbuktinya rumah tangga Pemohon danTermohon telah berselisin/obertengkar secara teruS menerus yang Sulitdirukunkan kembali, maka terbukalah pintu darurat (emergensi exit) untukberceral Ssematamata mengeluarkan kedua belah pihak (Suami isteri)Hal 9 dari 12 Halaman Putusan
17 — 5
samasama salingmenyalahkan dan samasama tidak mau bersatu kembali dalam sebuah rumahtangga, sehingga tujuan perkawinan untuk mewujudkan rumah tangga sakinah,mawaddah dan rahmah tidak dapat diharapkan lagi;Menimbang, bahwa oleh karena itu keinginan Pemohon untuk berceraidengan Termohon tersebut telah memenuhi norma Hukum Islam yangterkandung dalam alQuran surat alBaqarah 227 yang berbunyi:eos grow alll le Mbll pjs JLArtinya: Dan jika suami telah berketetapan hati menceraikan (istrinya)maka sesungguhnya Allan
26 — 17
(AlRum:21);Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, perkawinan ialah ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa berdasarkan firman Allan SWT pada surat alRumayat 21 dan ketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa tujuan perkawinan
96 — 17
anak ditanggung oleh ayah sesuai ketentuan Pasal 149 Huruf(d) jis Pasal 105 huruf (c) dan Pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam,maka bekas suami atau dalam hal ini Tergugat, wajib memberikan nafkahkepada anak tersebut sekurangkurangnya sampai anak tersebut dewas atausampai berusia 21 tahun;Menimbang, bahwa namun demikian, dalam pembebanan nafkahanak tersebut, harus diukur berdasarkan kadar kemampuan seorang ayahsesuai Pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, hal mana sejalan denganfirman Allan
12 — 6
yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddahdan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karenaitu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akanmenimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohondan Termohon, oleh karenanya harus dihindari, hal ini sejalan denganmaksud kaidah fighiyah yang Artinya berbunyi:Menghindari kerusakan (madharat) harus didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan firman Allan
9 — 4
Oleh karena itu tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki olehfirman Allan SWT. dalam Al Quran surat ArRUm ayat 21 di atas dan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam, telah tidak akan tercapai, sehingga perceraian diantaramereka jauh lebin besar dampak positifnya dari pada negatifnya, sebagaimanakaidah fiqghiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh JalaluddinHal. 9 dari 11 Hal. Put.