Ditemukan 148472 data
16 — 12
melakukanhubungan sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai seoranganak bernama Anak Pemohon dan Termohon, prempuan, lahir tanggal 25Desember 2013;Bahwa pada awal perikahan keadaan rumah tangga Pemohon danTermohon rukun dan harmonis, namun sejak awal tahun 2013 rumahtangga Pemohon dan Termohon mulai goyah dikarenakan:Termohon merasa berkurang dengan nafkah yang diberikan olehPemohon dan Termohon meminta lebih diluar kemampuan Pemohon; Termohon suka membantah bila dinasehati dalam hal kebaikan
19 — 1
DAnberumur 20 tahun;Bahwa setelah menikah hubungan antara Pemohon dan Termohon berjalanharmonis, namun rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai goyahsejak bulan November 2010, dimana antara Pemohon dan Termohonhampir setiap hari terjadi perselisihan yang berujung pada percekcokan;Bahwa goyahnya rumah tangga Pemohon dan Termohon terjadi karenasifat dan tabiat Termohon yang tidak menghargai Pemohon sebagai kepalarumah tangga, dimana setiap kali Pemohon menasehati ataupunmelakukan sesuatu demi dan untuk kebaikan
17 — 9
terhadapTermohon adalah mengenai hubungan Pemohon dengan Termohonsebagai suami isteri sejak tahun 2015 antara Pemohon dan Termohonsudah mulai terjadi ketidak rukunan dalam rumah tangga dan sering terjadiperselisihan dan pertengkaran;Bahwa penyebab ketidakrukunan Pemohon dan Termohon adalahdisebabkan oleh halhal sebagai berikut: Tergugat tidak pernah mendengarkan nasehatnasehat dari Pemohon,dan Termohon lebih mendengarkan perkataan orang lain dari padaperkataan Pemohon, padahal nasehat tersebut untuk kebaikan
14 — 1
Jika Pengadilan Agama Purwakarta berpendapat lain, mohon putusan yangseadiladilnya (Ex Aequo et Bono);Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Pemohon dan Termohonhadir di persidangan secara in person.Bahwa setelah pemeriksaan relaas panggilan dan pemeriksaan identitasPemohon dan Termohon, Majelis Hakim berupaya mendamaikan Pemohondengan Termohon.Bahwa atas upaya damai tersebut, Pemohon menyatakan mencabutpermohonan karena akan berusaha rukun kembali membina rumah tanggadengan Termohon demi kebaikan
13 — 1
Tergugat kurang mau mendengarkan saran dari Penggugat, padahaluntuk kebaikan Tergugat dan rumah tangga Penggugat dengan Tergugats. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran terjadi pada tanggal 10September 2016, yang penyebabnya adalah Penggugat tidak sanggup lag!
12 — 4
tidak dapat diwujudkan lagi;Menimbang, bahwa apabila pihak yang sudah dinasehatai dandidamaikan namun tidak berhasil Kembali lagi untuk membina rumah tagganyakarena persaan hati Penggugat sudah terluka, maka jalan terbaik dalamrumah tangga ini adalah perceraian;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah Subhanahu Wataala, akan tetapi mempertahankan perkawinandengan kondisi tersebut di atas patut diduga akan lebin mendatangkanmafsadat (keburukan) ketimbang maslahat (kebaikan
No.0892/Pdt.G/2017/PA.Bta.menolak keburukan harus didahulukan ketimbang mengharap kebaikan,sebagaimana kaidah ushul figih yang terdapat dalam Kitab AtAsbah WanNazhoir, hal. 62:Menolak keburukan harus diutamakan dari pada mengharapkebaikan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangantersebut diatas, maka Penggugat telah berhasil membuktikan dalil dalilgugatannya dan telah memenuhi maksud pasal 39 (2) UndangUndang No.!Tahun 1974, Jo.
14 — 3
yangdimaksud pasal 1 dan 33 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974, Jo. pasal 3dan pasal 77 (1,2) Kompilasi Hukum Islam tidak dapat diwujudkan lagi;Menimbang, bahwa apabila pihak sudah didamaikan namun tidakberhasil, maka jalan terbaik dalam rumah tangga ini adalah perceraian;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yang dibenciAllah Subhanahu Wataala, akan tetapi mempertahankan perkawinan dengankondisi tersebut di atas patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) ketimbang maslahat (kebaikan
), diantaranya penderitaan batinyang berkepanjangan bagi kedua belah pihak, padahal menolak keburukanharus didahulukan ketimbang mengharap kebaikan, sebagaimana kaidahushul figih yang terdapat dalam Kitab AtAsbah Wan Nazhoir, hal. 62, dandiambil alih sebagai pertimbangan Majelis:Celleecd!
15 — 4
KompilasiHukum Islam tidak dapat diwujudkan lagi;Menimbang, bahwa apabila pihak sudah dinasehati dandidamaikan namun tidak berhasil, dengan demikian Pihak sudah tidakbisa mempertahankan rumah tangganya, maka jalan terbaik dalam rumahtangga ini adalah perceraian;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah Subhanahu Wataala, akan tetapi mempertahankanperkawinan dengan kondisi tersebut di atas patut diduga akan lebihmendatangkan mafsadat (keburukan) ketimbang maslahat (kebaikan
No.1037/Pdt.G/2017/PA.Bta.mengharap kebaikan, sebagaimana kaidah ushul figih yang terdapatdalam Kitab AtAsbah Wan Nazhoir, hal. 62, dan diambil alih sebagaipertimbangan Majelis:JuALLall c3 JMenolak keburukan harus diutamakan dari pada mengharapkebaikan.Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah AgungRepublik Indonesia Nomor 38/K/AG/1990, tanggal 22 Agustus 1991,bahwa apabila terbukti suatu rumah tangga sudah pecah tidak dapatdiperbaiki lagi, maka mempertahankan rumah tangga seperti itu akanmembawa
9 — 5
tangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (vide pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974) dan atau keluarga yang sakinah, penuh mawaddahdan rahmah (vide pasal 3 Kompilasi Hukum Islam), sebagai implementasifirman Allah SWT dalam AlQuran surat ArRum ayat 21;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah SWT. akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisitersebut diatas patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) dari pada maslahat (kebaikan
), diantaranya penderitaan batinyang bekepanjangan bagi kedua belah pihak, padahal menolak keburukanharus didahulukan daripada mengharap kebaikan, sebagaimana kaedahushul figh yang terdapat dalam kitab At Asbah Wan Nazhotr, hal. 62 yangberbuny!
24 — 5
Penetapan No.580/Pdt.P/2019/PA.Sda.kandungnya sendiri sematamata demi kebaikan dan kesejahteraan anakdan sehingga anak tersebut menjadi dewasa dan mandiri;3.
Bahwa Para Pemohon berniat untuk mengasuh,merawat, mendidik dan melindungi anak tersebut dengan penuh kasihsayang sebagaimana layaknya orang tua terhadap anak kandungnyasematamata demi kebaikan dan kesejahteraan anak sehingga anaktersebut menjadi dewasa dan mandiri (bukti P13 );8. Bahwa Para Pemohon sehat jasmani dan rohani,berkelakuan baik dan mempunyai penghasilan cukup dan layak untukmembiayai pengasuhan calon anak angkat tersebut (P10 dan P11);9.
19 — 10
Lbwe) LE saeoll 29> prd arbac 9 6.12. yoy le Is LoArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul, namunkerusakan jauh lebih besar, maka menghindarkan kerusakan yang lebihbesar jauh lebih baik dari mendambakan kebaikan yang sedikit;Menimbang, bahwa membiarkan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sering terjadi perselisihnan dan pertengkaran yang terusmenerus dan sudah tidak saling mengasihi dan menyayangi, adalah satuperbuatan yang sangat tercela dan sangat merusak segala sendi kehidupan,baik rumah tangga maupun masyarakat, apalagi dalam perjalanan rumahtangga
13 — 3
i>uJ Le bawaoll @9s 029 anboc g drwe Yo, lei I5 loArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari padamenarik maslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengan;kerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakanBahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah (brokenmarrige) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikatapun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan.Menimbang, bahwa membiarkan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan sudah tidaksaling mengasihi dan menyayangi karena Tergugat tidak bertanggungjawabterhadap biaya rumah tangga, sehingga mengakibatkan antara Penggugatdan
8 — 4
b>Le sraaudoll 29. 25 anboc 9 orude yoy la Is leuJArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Pemohon sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul, namunkerusakan jauh lebih besar, maka menghindarkan kerusakan yang lebihbesar jauh lebih baik dari mendambakan kebaikan yang sedikit;Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah dantidak kumpul sebagaimana layaknya suami isteri serta sudah tidak salingmemperdulikan lagi, maka untuk mengakhiri kemelut yang berkepanjangantersebut dan untuk menghindari mudharat yang lebih besar serta demikemaslahatan Pemohon dan Termohon di masamasa yang akan datang,serta lebih
11 — 3
Oleh karenaitu, Majelis Hakim berpendapat apabila kKeadaan rumah tangga yang seperti itu tetapdipertahankan, patut diduga dalam kehidupan rumah tangga mereka akan lebihmendatangkan mafsadat (keburukan) daripada mas/ahat (kebaikan), di antaranyatimbulnya penderitaan batin yang berkepanjangan dari kKedua belah pihak, maka dalamrangka menghindari timbulnya penderitaan tersebut, menolak keburukan itu harusdidahulukan daripada mengharap kebaikan, hal ini sejalan dengan salah satu kaidahfighiyyah yang
8 — 5
iyoWe dsuudoll 259 35 drboog diudeo Yd) lai ld bsArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul, namunkerusakan jauh lebih besar, maka menghindarkan kerusakan yang lebihbesar jauh lebih baik dari mendambakan kebaikan yang sedikit;Menimbang, bahwa membiarkan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terusmenerus dan sudah tidak saling mengasihi dan menyayangi, adalah satuperbuatan yang sangat tercela dan sangat merusak segala sendi kehidupan,baik rumah tangga maupun masyarakat, apalagi dalam perjalanan rumahtangga
15 — 1
Oleh karena itu, Majelis Hakim berpendapat apabilakeadaan rumah tangga yang seperti itu tetap dipertahankan, patut didugadalam kehidupan rumah tangga mereka akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) daripada maslahat (kebaikan), di antaranya timbulnya penderitaanbatin yang berkepanjangan dari kedua belah pihak, maka dalam rangkamenghindari timbulnya penderitaan tersebut, menolak keburukan itu harusdidahulukan daripada mengharap kebaikan, hal ini sejalan dengan salah satukaidah fighiyyah yang tercantum
9 — 1
No.1745/Padt.G/2020/PA.Mdn.Tgl.09.09.20perkawinan dengan kondisi demikian patut diduga akan mendatangkankeburukan (mafsadat) yang lebih besar ketimbang kebaikan (masi/ahat) yangakan dicapai, diantaranya penderitaan bathin yang berkepenajngan bagi keduabelah pihak terutama bagi Penggugat sendiri, padahal menolak suatu mafsadat(keburukan) harus lebih diutamakan ketimbang mengharap masiahat(kebaaikan) sebagaimana kaedah Fighiyah yang oleh Majelis diambil alihmenjadi pendapat sendiri yang berbuny);albacs
, > Menolak keburukan harus diutamakan daripada memgharap kebaikan;Oleh karenanya Majelis hakim berpendapat jalan terbaik adalahmemutuskan ikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat (bercerai);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas Majelis hakimberpendapat dengan tidak mempertimbangkan lagi lebih jaunh mengenai apadan dari pihak mana penyebab atau pemicu pecahnya perkawinan a quogugatan Penggugat dipandang telah memenuhi alasan hukum sebagaimanaditentukan dalam Pasal 19 huruf f Peraturan
28 — 7
Tergugatsudah sangat sukar untuk disatukan serta tidak ada lagi harapan akan hiduprukun dalam membina rumah tangga;Menimbang, bahwa meskipun perceraian merupakan perbuatan yangdibenci Allah Swt, akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisidimana suami isteri sudah saling tidak mencintai lagi dan yang terjadi hanyasikap permusuhan dan saling membenci sebagaimana yang dialami olehPenggugat dan Tergugat tersebut, patut diduga akan lebin mendatangkanmafsadat (keburukan) dari pada mashlahat (kebaikan
), di antaranyapenderitaan batin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak, padahalmenolak keburukan harus didahulukan dari pada mengharap kebaikan,sebagaimana kaidah ushul figh yang terdapat dalam Kitab At Asbah WanNazhoir, hal 62, yang berbunyi:Artinya: "Menolak keburukan harus diutamakan dari pada mengharapkebaikanMenimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam yang terkandung dalam Kitab Fikih Sunah Juz II halaman 290;lero vol esol ls we, pail io II Go Gli ol jo azo ollog
9 — 6
>Le dauudoll 292 p25 arbac g sr1uude yoy Le Is louJArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul, namunkerusakan jauh lebih besar, maka menghindarkan kerusakan yang lebihbesar jauh lebih baik dari mendambakan kebaikan yang sedikit;Menimbang, bahwa membiarkan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terusmenerus dan sudah tidak saling mengasihi dan menyayangi, adalah satuperbuatan yang sangat tercela dan sangat merusak segala sendi kehidupan,baik rumah tangga maupun masyarakat, apalagi dalam perjalanan rumahtangga
18 — 9
Karena Tergugat mempunyai sifat egois, keras kepala, maumenang sendiri, dan tidak mau mendengarkan nasihat Penggugatuntuk kebaikan rumah tangga bersama;Putusan Nomor 76/Pdt.G/2022/PA. Sgt. hal. 2 dari 14 hal.6. Bahwa puncak perselisihan antara Penggugat denganTergugat terjadi pada 22 Maret 2021 disebabkan oleh perihal diatasyaitu point 5.a Sejak saat itu Penggugat dengan Tergugat berpisahtempat tinggal dan tidak pernah menjalankan kewajiban sebagaimanalayaknya Suami istri;7.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapatPenggugat dan Tergugat tidak dapat lagi menegakkan rumah tanggasebagaimana maksud Pasal 30 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 TentangPutusan Nomor 76/Pdt.G/2022/PA.Sgt. hal. 10 dari 14 hal.Perkawinan yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 16 Tahun2019;Menimbang, bahwa perkawinan adalah sebuah perbuatan yangtermasuk sebagai ibadah, bertujuan mendatangkan kebaikan, bermanfaatbagi pribadi yang menjalankannya