- tersebut diatas , terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana KEKERASAN PSIKIS DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA , sebagaimana dalam dakwaan Pertama.-

Muara Enim atau setidaktidaknya disuatu tempat lain yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muara Enim, yangmelakukan perbuatan kekerasan Psikis dalam lingkup rumah tangga,yang dilakukan dengan cara cara sebagai berikut:Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, ketika saksiAgustina Binti Mat Jaer yang merupakan ibu kandung terdakwa dantinggal serumah dengan terdakwa sedang berada dirumah di Kamp. IIDesa Muara Niru Kec.Rambang Dangku Kab.

RIFAI tersebut diatasterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana KEKERASAN PSIKIS DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA,2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama 2 (dua) Tahun;3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani olehterdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4.

Wagiyo) di depan sidang Pengadilan Agama Kalianda;

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa ARIFFUDIN BIN NURADI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Kekerasan Psikis dalam Rumah Tangga sebagaimana dalam dakwaan Kedua;
2. Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana denda sebesar Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam

, karena selama hamil tidakpernah ditengok dan menjadi merasa malu terhadap warga disekitartempat tinggal Saksi Korban yang membuat beban psikis, apalagi setelahanak Saksi Korban lahir, ketika akan membuat akta lahir susah, karenaTerdakwa tidak mengakui itu sebagai anaknyaBahwa, atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikanpendapat ada keberatan sebagian atas keterangan Saksi;3.

, selama hamil tidak pernah ditengok danmerasa malu terhadap warga disekitar tempat tinggal yang membuatbeban psikis apalagi setelah anaknya lahir;Bahwa, atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikanpendapat ada keberatan sebagian atas keterangan Saksi;4.

Djisman Samosir, yang BAP dibuat dibawah sumpah dibacakandi persidangan pada pokoknya sebagai berikut:Bahwa definisi dari penelantaran dalam rumah tangga dan ataukekerasan psikis adalah sbb : Berdasarkan Undangundang RepublikIndonesia No.23/2004 Ttg.

Perbuatan yang dilakukan olehterdakwa terpenuhi sebatas kekerasan psikis akan tetapi penelantarantidak terpenuhit karena sesungguhnya mereka belum berkeluargasebagaimana mestinya artinya setelah ijab gobul terdakwa pergi tanpamemberitahu kepada saudar korban dan juga terdakwa belummempunya penghasilan karena terdakwa masih mahasiswa;Bahwa atas keterangan ahli Tersebut, Terdakwa memberikan pendapatmenyatakan cukup;3.

Menurut ahli seseorang yang mengalamisuatu tindak KDRT di antaranya penelantaran dan kekerasan psikis bisamengalami Depresi , baik itu berat atau ringan tersebut dan terlepas daritindakan apapun apabila itu menyangkut dari perbuatan /tindakan yangtidak menyenangkan akan menimbulkan depresi baik itu ringan atauberat. Hana Sandini hanya datang 1 kali saat itu saja, selanjutnya diatidak melakukan konseling lagi kepada ahli sesuai dengan saran ahlitersebut.

banding dari Penuntut Umum tersebut;

1. Menyatakan Terdakwa Sugeng Susanto Alias Sugeng Alias Johan Bin Edi Susanto (Lie Ho Tiong) tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kekerasan psikis

   Cilacap atau setidaktidaknya pada tempat tertentuyang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cilacap, telahmelakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tanggaterhadap isterinya yaitu YULIANA alias YULI binti YOHANES, yang tidakmenimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaanjabatan atau mata pencaharian atau kegiatan seharihari, dengan cara danperbuatan sebagai berikut: Berawal dari pernikahan antara Terdakwa dengan saksi YULIANA aliasYULIbinti YOHANES pada 7 November

   membawasamurai Bahwa Terdakwa seringkali melampiaskan kemarahan pada isterinyayaitu saksi YULIANA alias YULI binti YOHANES dengan cara memarahi,memukul maupun mengancam dengan senjata tajam bilamana terdakwaselaku suami mengalami masalah dengan pihak keluarganya atau dengananak dari pernikahan terdahulu; Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi YULIANA alias YULI bintiYOHANES masih dapat melakukan aktivitas seharihari meskipun masihmerasa ketakutan dan trauma mengingat kejadiankejadian tersebut sertakhawatir psikis

   Menyatakan terdakwa yaitu terdakwa Sugeng Susanto Alias SugengAlias Johan Bin Edi Susanto (Lie Ho Tiong) telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalan melakukan tindak pidana dengan kualifikasiKekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga terhadap isterisebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 45 Ayat (2) Jo UURI No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam RumahTangga;2.

   sehingga diambil alih menjadipertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini di tingkatbanding, kecuali mengenai kualifikasinya dan pidana yang dijatunkan denganalasan pertimbangan sebagai berikut;Menimbang, bahwa dalam amar poin ke1 putusan Pengadilan tingkatpertama disebutkan menyatakan Terdakwa SUGENG SUSANTO AliasSUGENG Aias JOHAN Bin EDI SUSANTO (LIE HO TONG) tersebut di atas,telah terukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana"telah melakukan kekerasan psikis

   hari Kamis, tanggal 20 Agustus 2020pukul 02.00 Wib dan hari Jumat, tanggal 21 Agustus 2020 sekitar pukul 09.00WIB, Saksi korban telah pergi pulang ke rumah Orang Tuanya denganmembawa anaknya bernama Felicia Angelique dan hingga perkara inidisidangkan Saksi korban dan anaknya tersebut masih tetap tinggal di rumahOrang Tuanya, karena takut dan trauma terhadap sikap dan perilaku Terdakwa,maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat alasan Terdakwa berjanjitidak akan mengulangi perbuatan kekerasan psikis

rupiah) dan mutah sejumlah Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);

Dalam Rekonvensi

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk sebagian;

2. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar kepada Penggugat Rekonvensi kekurangan nafkah lampau selama 6 bulan, sejumlah Rp8.900.000,00 (delapan juta sembilan ratus ribu rupiah), sesaat sebelum ikrar talak dilaksanakan;

3. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi mengenai pembayaran biaya pengobatan fisik dan psikis

DIAH) di depan sidang Mahkamah Syariyah Simpang Tiga Redelong;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa Husaini Harun tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Melakukan kekerasan psikis terhadap anak dan Sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduh sesuatu hal yang maksudnya

MANDUS terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana Kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga dan melakukan perbuatan pidana Merusak barang;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan 15 (lima belas) hari; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4.

MANDUS terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kekerasan psikis dalamlingkup rumah tangga sebagaimana diatur dan diancam pidana oleh Pasal 45 ayat(1) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam RumahTangga dan tindak pidana perusakan barang sebagaimana diatur dan diancamoleh Pasal 406 ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan kesatu dan ketiga;Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 8 (delapan)bulan, dengan dikurangi selama terdakwa ditahan

melanggar ketentuan Pasal 406 ayat (1) ke1KUHP;Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum tersebut berbentukGabungan, maka Majelis akan membuktikan salah satu dari dakwaan Kesatu atau Keduaterlebih dahulu dan selanjutnya Majelis akan membuktikan dakwaan Ketiga PenuntutUmum tersebut;Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang teruangkap di Persidangan, makaMajelis akan membuktikan dakwaan Kesatu Penuntut Umum, yang unsurunsurnyaadalah sebagai berikut :1 Setiap Orang;2 Melakukan perbuatan kekerasan psikis

Unsur Melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga :Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kekerasan psikis sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 huruf b UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan14Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan,hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya,dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang ;Menimbang, bahwa yang dimaksud lingkup rumah tangga adalah suami, sitri dananak

yang dilakukan terdakwaharus dipertanggung jawabkan kepadanya;Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, makaterdakwa harus dinyatakan bersalah atas perbuatan pidana yang didakwakan terhadap diriterdakwa oleh karena itu harus dijatuhi pidana;Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa maka perludipertimbangkan terlebih dahulu halhal yang memberatkan dan yang meringankan;Hal yang memberatkan :e Akibat perbuatan Terdakwa tersebut telah mengakibatkan tekanan psikis

JalanLokon No. 18 Rt. 01 Rw. 01 Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun Kota Malang,atau setidaktidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Malang, ia Terdakwa melakukan kekerasan psikis dalam lingkuprumah tangga, terhadap istri Terdakwa yaitu saksi Sylvia Dewi.

Josina Judiari, Msi Nomor 10/2014tanggal 19 Februari 2014 didapatkan kesimpulan sebagai berikut :1 Penderitaan batinnya sudah lama menumpuk sehingga berakibat secara fisikmaupun psikis.2 Tidak diperlakukan selayaknya istri.3 Subyek cukup lama bertahan tetapi keadaan suami istri tidak membaik.Bahwa perbuatan kekerasan psikis yang dilakukan oleh Terdakwa kepada saksikorban Sylvia tersebut, saksi korban Sylvia masih bisa melakukan aktivitas seharihari,hanya dalam berkreaktifitas menjadi berkurang, tidak

(hal.29)Bahwa di persidangan alat bukti yang diajukan oleh Jaksa/Penuntut Umumdi persidangan telah sah sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu berdasarkan Pasal 184KUHAP, akan tetapi Majelis Hakim dalam pertimbangannya telah mengabaikanketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 184 KUHAP dan telah salah menafsirkanunsur pasal kekerasan psikis, yang meliputi sub unsur kekerasan psikis (sesuai Pasal7 UndangUndang No. 23 Tahun 2004 tentang KDRT, serta salah menafsirkanpendapat dari keterangan saksi ahli

MH., dimana yang bersangkutan memberikan keterangannya dengan di bawahsumpah yang pada pokoknya memberikan keterangan selain makna kekerasan psikisyang diatur di dalam Pasal 7 UndangUndang tentang KDRT, kekerasan psikis dapatmengakibatkan rasa tidak percaya diri, akibat laranganlarangan, arogansi,kecenderungan suami mengatur istri, selain itu saksi menerangkan bahwa tidakadanya pemenuhan kebutuhan batin/hubungan suami istri adalah termasuk adanyakekerasan psikis akan tetapi harus ada kausalitasnya

Josina Judiari, Msi, menerangkan bahwaakibat perlakukan Terdakwa telah ada kekerasan psikis, dan hal tersebut didukungdengan pendapat dari ahli Dr. Sudariyanto, SH.

Tindakan Terdakwa tersebut adalah tindakan yangtidak bersifat melawan hukum sehingga tidak dapat dikualifikasikansebagai tindakan kekerasan psikis.

Unsur kekerasan psikis dijelaskandalam Pasal 7 UndangUndang KDRT, yaitu:Kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b adalahperbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri,hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya. dan/ataupenderitaan psikis berat pada seseorang;32.Sebagai implementasi dari asas legalitas, maka suatu perbuatan pidanaharuslah mempunyai unsur melawan hukum. Hal ini dinyatakan Prof.Dr.

Tindakan yang tidak bersifat melawanhukum, sekalipun mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percayadiri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang tidak dapat dikatakansebagai kekerasan psikis, sebab seseorang bisa saja merasakanakibat tersebut karena tindakan orang lain yang sebetulnya tidakmelawan hukum mengingat segala akibat tersebut adalah perasaanyang bersifat personal;33.

No. 1918 K/Pid.Sus/2010dirinya atau merasa menderita psikis berat, padahal suaminya hanyaberteman dekat dan tidak memiliki hubungan perselingkuhan denganteman kerjanya tersebut. Hal tersebut tentu saja tidak dapat dikatakansebagai suatu tindakan kekerasan psikis.

Dalam hal demikian tidak dapat pula dianggap bahwasuaminya telah melakukan kekerasan psikis;34.Oleh karena itu, jelas bahwa hanya perbuatan yang melawan hukumyang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnyakemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/ataupenderitaan psikis berat pada seseorang yang dapat dikualifikasikansebagai tindakan kekerasan psikis;35.Perbuatan Terdakwa yang membawa anaknya Indra Dipanegara Tan keBali dan merawatnya di sana bukanlah merupakan tindakan

MALIKA berusia 6tahun.Berdasarkan dari hasil pemeriksaan Psikologis dari P2TP2A KabupatenBogor bahwa kekerasan Psikis tersebut terjadi pada Sabtu Tangga) 13Juni 2015 sekitar pukul 07.00 Wib terjadi di depan saksi Komplek LipiRt.001/013 Kel. Pasir Eurih Kec. Tamansari Kab. Bogor yang menjadikorban adalah anak anak saksi Sdr. SALMAN FAIZ BASAKRAN, Sarl.Faizah HANAN BASAKRAN , dan sdri. MALIKA AKRAM BASAKRAN ,sedangkan yang melakukan kekerasan psikis tersebut adalah Sdr.

Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang menjadi korban dan siapayang melakukan dalam perkara kekerasan psikis terhadap anak tersebut..

Cbipidana kekekasan psikis terhadap anak yaitu Terdakwa EVANGEOVANY.Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti antara Terdakwa EVANGEOVANY dengan Sdr. PERHIASAN GINTING dan Sdr.

Tamansari Kabupaten Bogor.Bahwa saksi tidak mengetahuinya bagaimana cara Terdakwa EVANGEOVANY melakukan perbuatan kekerasan psikis terhadap anak dariSdri. PERHIASAN GINTING..

PERHIASAN GINTING ke polisikarena kekerasan psikis terhadap anak.Menimbang, bahwa atas keterangan saksisaksi tersebut, Terdakwa tidakmenyangkal dan membenarkannya ;Menimbang, bahwa kepada Terdakwa INDAH PARAMUDA Als.

NABABAN telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan Sengaja Dan Melawan Hukum Melakukan Kekerasan Psikis DalamLingkup Rumah Tangga Yang Dilakukan Suami Terhadap Isteri;2. Menghukum Terdakwa APDEN TAKDIR ALS APDEN T. NABABAN olehkarena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan ;3.

Bahwa terhadap permasalahan yang terjadi antara terdakwa dan saksikorban hanyalah konflik rumah tangga biasa pada umumnya yang tidak adamelakukan kekerasan didalamnya baik itu kekerasan secara fisik/ jasmanimaupun psikis/rohani, sehingga sudah sepatutnya terdakwa atas namaAPDEN TAKDIR NABABAN tidak terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana kekerasan psikis dalam lingkup rumahtangga yang dilakukan suami terhadap istri sebagaimana diatur dalampasal 45 ayat (1) UU RI No. 23

Padahal keterangan saksisaksi yang diajukan olehJaksa Penuntut Umum, tidak memiliki nilai pembuktian yang manaketerangan ketiga saksi (saksi Rumundang Manalu, Janna Harahap danMagdalena Manalu) tersebut tidak ada yang menerangkan tandatandakekerasan psikis yang dialami oleh saksi korban didalam kehidupan seharihari saksi korban, selain dari pada itu saksisaksi yang diajukan oleh JaksaPenuntut Umum dalam perkara pidana ini tidak ada yang mengetahuiperistiwa kekerasan psikis itu terjadi, bahkan hanya

yang dilakukan suami terhadapisteri unsur Telah melakukan kekerasan psikis : Disini Saya berpendapatsetelah melihat semua fakta yang terungkap di persidangan baik yangberkaitan dengan keterangan saksi korban, saksi memberatkan, saksi ahlidan saksi yang meringankan serta Terdakwa sendiri, maka tidak ada satupun bukti secara yuridis yang sah dan meyakinkan dapat menyatakanTerdakwa APDEN TAKDIR NABABAN telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kekerasan psikis dalamlingkup

yang dilakukan oleh terdakwa, denganHalaman 11 dari 17 Putusan Nomor : 618/PID.SUS/2016/PT.MDNdemikian unsur telah melakukan kekerasan psikis tidak terbukti secara sahdan meyakinkan menurut hukum19.

Bogor, dan untuk kekerasan psikis yang keduaterjadi pada hari Sabtu tanggal 13 Juni 2015 sekitar jam 07.50 Wib didepan rumah saksi yang beralamat JI.Rd.Padmo Seodarmono KomplekLIPI RT 01/013 Kel.pasireurin Kec. Tamansari Kab.

Bahwa kekerasan psikis tersebut sebelumnya belum pernah terjadikarena seblumnya juga antara saksi dengan Sdr EVAN GEOVANYbelum samasama kenal namanya.Halaman 11 dari 44 Putusan Nomor 329/Pid. Sus/2018/PN. Cbip.

MALIKA berusia 6tahun.Berdasarkan dari hasil pemeriksaan Psikologis dari P2TP2A KabupatenBogor bahwa kekerasan Psikis tersebut terjadi pada Sabtu Tangga) 13Juni 2015 sekitar pukul 07.00 Wib terjadi di depan saksi Komplek LipiRt.001/013 Kel. Pasir Eurih Kec. Tamansari Kab. Bogor yang menjadikorban adalah anak anak saksi Sdr. SALMAN FAIZ BASAKRAN, Sdrl.Faizah HANAN BASAKRAN , dan sdri. MALIKA AKRAM BASAKRAN ,sedangkan yang melakukan kekerasan psikis tersebut adalah Sdr.

Bogor.Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang menjadi korban dan siapayang melakukan dalam perkara kekerasan psikis terhadap anak tersebut..

Cbipidana kekekasan psikis terhadap anak yaitu Terdakwa EVANGEOVANY.Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti antara Terdakwa EVANGEOVANY dengan Sdr. PERHIASAN GINTING dan Sdr.

Mawar Gloria Tarigan SpKJmenyimpulkan pada pemeriksaan hari ini ditemukan bahwa OSmengalami gangguan campuran Depresif ringan yang mungkindisebabkan karena beberapa hal berikut: Kekerasan Psikis akibat ditinggalkan istri dengan membawa anakOS. Status peceraian OS yang sedang naik banding di pengadilan.

Mawar Gloria Tarigan SpKJmenyimpulkan pada pemeriksaan hari ini ditemukan bahwa OSmengalami gangguan campuran Depresif ringan yang mungkindisebabkan karena beberapa hal berikut: Kekerasan Psikis akibat ditinggalkan istri dengan membawa anakOS. Status peceraian OS yang sedang naik bandik di pengadilan.

Menyatakan terdakwa XXXXXXXXXXXX, bersalah melakukan tindakpidana melakukan perbuatan kekerasan psikis terhadap suamisebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 45 ayat (1) UUNo. 23 tahun 2004 tentang Kekerasan Psikis Terhadap suami Putusan Nomor:79/PID.SUS/2015/PT.MDN Halaman 4 dari 142. Menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa XXXXXXXXXXXX, denganpidana denda sebesar Rp. 3.000.000, (tiga juta rupiah) subsidair 1(satu) bulan kurungan.3. Menyatakan barang bukti berupa:NIHIL.4.

Pertimbangan majelis hakim yangmendasarkan pada Visum Et Repertum tersebut membuktikan Pembanding Putusan Nomor:79/PID.SUS/2015/PT.MDN Halaman 6 dari 14terlah melakukan perbuatan kekerasan psikis adalah pertimbangan yangsalah dan keliru;4. Bahwa majelis hakim tidak mempertimbangkan beberapa keterangan saksikorban dan keterangan saksi fakta dan saksi meringankan bagi pembandingyang disampaikan dalam persidangan ;5.

Kekerasan Psikhis dalam Lingkup rumah tanggaMenimbang, bahwa majelis hakim tingkat pertama untuk menyatakanterdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga dalam pertimbangannyavide putusan No.1.255/Pid.B/2014/PN.Mdn tanggal O02 Desember 2014halaman 18 dan halaman 19 mengemukakan sebagai berikut:1. ....bahwa yang dimaksud perbuatan Kekerasan psikis, Pasal 7Undangundang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentangPenghapusan