Ditemukan 61419 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi
Register : 07-05-2019 — Putus : 01-07-2019 — Upload : 03-07-2019
Putusan PN MAJALENGKA Nomor 95/Pid.Sus/2019/PN Mjl
Tanggal 1 Juli 2019 — Penuntut Umum:
Agus R Senjaya S.H.
Terdakwa:
DIMAS SAEFUL NUGRAHA BIN PEPEN SUPENDI
4112
  • Menyatakan Terdakwa DIMAS SAEFUL NUGRAHA Bin PEPEN SUPENDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan farmasi tanpa izin edar;

    2.

    6 dari 21 Nomor 67/Pid.B/2019/PN MlInstalasi Farmasi Rumah Sakit, oleh tenaga kefarmasian sesual PP 51tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.
    Farmasi Rumah Sakit, oleh tenaga kefarmasian sesuai PP 51tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.
    Farmasi Rumah Sakit, oleh tenaga kefarmasian sesual PP 51tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.
    Bahwa benar pendidikan ahli awalnya SMF (Sekolah Menengah Farmasi)di Cirebon lulus tahun 1994, sekitar tahun 1994 sampai 2004 saksi bekerjadi perusahaan Farmasi swasta di daerah Cirebon, lalu tahun 2004 juga ahlimasuk PTT (Pegawai tidak tetap) di puskesmas Sindangwangi Kab.Majalengka dan diangkat menjadi PNS tahun 2006, kemudian saksimelanjutkan kuliah di YPIB Cirebon lulus tahun 2011 dengan gelar S.Fram(Sarjana Farmasi, setelah itu saksi melanjutkan study profesi Apoteker diSekolah Tinggi Farmasi
    Bahwa benar terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisTrihexyphenidyl dan Tramadol dengan cara terdakwa yang sehariharibekerja sebagai wiraswasta tidak mempunyai apotik dan juga bukansebagai tenaga farmasi sehingga tidak mempunyai keahlian dankewenangan untuk menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi berupaobat jenis Trihexyphenidyl dan Tramadol.
Register : 26-04-2017 — Putus : 10-05-2017 — Upload : 29-06-2020
Putusan PT SURABAYA Nomor 282/PID.SUS/2017/PT SBY
Tanggal 10 Mei 2017 — Pembanding/Penuntut Umum II : ADHI SATYO WICAKSONO, SH
Terbanding/Terdakwa : ABU YAZID ABDULLOH Als ABU Bin ALI RIDHO
8831
  • Cox barang berupa sediaan farmasi berupa obatjenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenissabusabu sebanyak 1 (Satu) paket telah diletakkan di pot bunga yangdibungkus menggunakan tas kresek warna hitam, setelah terdakwamenemukan barang berupa sediaan farmasi berupa obat jenis pil warnaputin dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenis sabusabusebanyak 1 (satu) paket selanjutnya atas arahan saudara Ardiansyah Als.Cox uang pembelian diletakkan di pot bunga yang terletak di
    obat tanpa identitas/label yang melekat yakni : nama produk,daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama danalamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsaserta mendapat jjin edar dari Pemerintah Republik Indonesia yangmemiliki izin industri farmasi;Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putihdengan logo 123 (seratus dua puluh tiga) butir yang disimpan di dalamkaleng bekas tempat rokok Gudang Garam Surya pada saat dilakukanpemeriksaan
    Cox barang berupa sediaan farmasi berupa obatjenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenissabusabu sebanyak 1 (Satu) paket telah diletakkan di pot bunga yangdibungkus menggunakan tas kresek warna hitam, setelah terdakwaHalaman 5 dari 15 Perkara Nomor 282/PID.SUS/2017/PT SBYmenemukan barang berupa sediaan farmasi berupa obat jenis pil warnaputin dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenis sabusabusebanyak 1 (Satu) paket selanjutnya atas arahan saudara Ardiansyah Als.Cox uang
    disimpan terdakwa adalah sediaan farmasi yangberupa obat tanpa identitas/label yang melekat yakni : nama produk,daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama danalamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsaserta mendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesia yangmemiliki izin industri farmasi;Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putihdengan logo 123 (seratus dua puluh tiga) butir yang disimpan di dalamkaleng bekas tempat
    Cox barang berupa sediaan farmasi berupa obatjenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenissabusabu sebanyak 1 (Satu) paket telah diletakkan di pot bunga yangdibungkus menggunakan tas kresek warna hitam, setelah terdakwamenemukan barang berupa sediaan farmasi berupa obat jenis pil warnaputin dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenis sabusabusebanyak 1 (Satu) paket selanjutnya atas arahan saudara Ardiansyah Als.Cox uang pembelian diletakkan di pot bunga yang terletak di
Register : 12-04-2021 — Putus : 05-05-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN PURWODADI Nomor 57/Pid.Sus/2021/PN Pwd
Tanggal 5 Mei 2021 — Penuntut Umum:
JOKO KRIS SRIYANTO, S.H.
Terdakwa:
SALAFUDDIN BIN MAHFUD
30321
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa Salafuddin Bin Mahfud tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan, kasiat atau kemanfaatan dan mutu ;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan denda sejumlah
    Menetapkan barang bukti berupa:

    1. 8 (delapan) paket amplop warna coklat yang terpasang stiker nama yang berisi sediaan farmasi yang di bungkus dengan tysue di bungkus kembali dengan plastik kresek warna hitam masing-masing berisi:
    • 1 (satu) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec;
    • 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna pink;
    • 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna kuning;
    • 3 (tiga) butir Sediaan
    farmasi berupa obat tablet warna Putih;
  1. 3 (tiga) Box yang berisi Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec @ 120 butir;
  2. 140 ( seratus empat puluh ) paket palstik klip kecil masing-masing berisi:
  • 1 (satu) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec;
  • 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna pink;
  • 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna kuning;
  • 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa
    obat tablet warna Putih;
  1. 98 (sembilan puluh delapan) plastik klip kecil berisi masing-masing 1 butir Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec;
  2. 1 (satu) Hand Phone Merk Samsung Note 8 warna hitam dengan nomor 081233548769;

Di rampas untuk musnahkan;

  1. 1 (satu) ATM Bank Mandiri No. 6032 9805 1808 4894;
  2. 1 (satu) buku tabungan Bank Mandiri No Rek 184 00 0230593
    Menyatakan barang bukti berupa :a. 8 (delapan) paket amplop warna coklat yang terpasang stiker nama yangberisi sediaan farmasi yang di bungkus dengan tysue di bungkus kemballidengan plastik kresek warna hitam masingmasing berisi : 1 (Satu) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec. 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna pink. 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna kuning. 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna Putih.b. 3 (tiga) Box yang berisi
    Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec @ 120butir.c. 140 ( seratus empat puluh ) paket palstik klip kecil masingmasing berisi: 1 (satu) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec. 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna pink. 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna kuning. 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna Putih.d. 98 (Sembilan puluh delapan) plastik klip kecil berisi masingmasing 1 butirSediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec.e.
    yang di bungkus dengan tysue di bungkus kembali denganplastik kresek warna hitam masingmasing berisi : 1 (Satu) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec.3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna pink.3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna kuning.3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna Putih.
    yang di bungkus dengan tysue di bungkus kembali denganplastik kresek warna hitam masingmasing berisi : 1 (satu) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec. 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna pink. 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna kuning.3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna Putih.
    :1. 8 (delapan) paket amplop warna coklat yang terpasang stiker nama yangberisi Sediaan farmasi yang di bungkus dengan tysue di bungkus kembali denganplastik kresek warna hitam masingmasing berisi: 1 (Satu) butir sediaan farmasi berupa obat tablet Cytotec; 3 (tiga) butir Sediaan farmasi berupa obat tablet warna pink; 3 (tiga) butir sediaan farmasi berupa obat tablet warna kuning; 3 (tiga) butir sediaan farmasi berupa obat tablet warna putih;2. 3 (tiga) Box yang berisi sediaan farmasi berupa obat
Putus : 25-05-2014 — Upload : 03-02-2015
Putusan PN LUMAJANG Nomor 136/Pid.SUS/2014/PN.Lmj
Tanggal 25 Mei 2014 — MOCH. GOZALI alias MAMAT bin SARIMEN
366
  • GOZALI alias MAMAT bin SARIMEN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sedian farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar, khasiat dan mutu .;-2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan ; 3.
    Gozali mengedarkan obatobatansediaan farmasi jenis Trilhexyphenidyl (trek) kemudian para saksi dari PolresLumajang menuju TKP untuk melakukan pengintaian setelah terdakwa beradadidalam rumah sdr.
    Randik Niangga Wisatya dirumahnya dimanaterdakwa memiliki dan mengedarkan obatobatan sediaan farmasi jenisTrilhexyphenidyl (trex) tanpa dilengkapi dokumen yang syah ;= Bahwa terdakwa menjual obat keras sediaan farmasi jenis Trilhexyphenidy (trex)tanpa mempunyai ijin edar serta berdasarkan keterangan Ahli Indah Kusumawati,S.Si, Apt menerangkan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, terjangkau oleh masyarakat dan alat kesehatan harusmemenuhi standart kesehatan
    pengujianpengujian dan memenuhi syarat untuk diedarkan dan caraperedaran obat yang ada ijin edar dari produsen sampai kepada pedagang farmasi,kunsumen (pemakai) yaitu Pedagang farmasi membuat pesanan obat kepadaprodusen obat lalu produsen mengirim pesanan obat kepada pedagang farmasidisertai faktur, pedagang farmasi menjual obatnya ke apotik sesuai pesanan,pendistribusian obat ke apotik disertai faktur dan apotik menjual kepada konsumenatau pemakai dengan menggunakan resep Dokter ; = Bahwa berdasarkan
    Randik Niangga Wisatya dirumahnya dimanaterdakwa memiliki dan mengedarkan obatobatan sediaan farmasi jenisTrilhexyphenidyl (trex) tanpa dilengkapi dokumen yang syah ;= Bahwa terdakwa menjual obat keras sediaan farmasi jenis Trilhexyphenidy (trex)tanpa mempunyai iin edar kemudian dari hasil penjualan obatobatan jenisTrilhexyphenidyl dan berdasarkan keterangan Ahli Indah Kusumawati, S.Si, Aptmenerangkan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, terjangkau oleh masyarakat
    yang memproduksi sediaan farmasi setelahmelalui pengujianpengujian dan memenuhi syarat untuk diedarkan dan caraperedaran obat yang ada ijin edar dari produsen sampai kepada pedagang farmasi,kunsumen (pemakai) yaitu Pedagang farmasi membuat pesanan obat kepadaprodusen obat lalu produsen mengirim pesanan obat kepada pedagang farmasidisertai faktur, pedagang farmasi menjual obatnya ke apotik sesuai pesanan,pendistribusian obat ke apotik disertai faktur dan apotik menjual kepada konsumenatau pemakai
Register : 05-10-2012 — Putus : 06-12-2012 — Upload : 28-01-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 220/PidSus/2012/PN.Kdi
Tanggal 6 Desember 2012 — SETYO WIDODO Als. DOLIT BIN SUKIDI
253
  • Menyatakan barang bukti berupa : sediaan farmasi pil jenis LL/Artanesebanyak 20.240 (dua puluh ribu dua ratus empat puluh) butir dalam taskresek plastic warna hitam dirampas untuk dimusnahkan ;4.
    Dolit Bin Sukidi membelisediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 20.000 (dua puluh ribu) butir seharga Rp.2.800.000,(dua juta delapan ratus ribu rupiah) dari saksi Kholil Bin Jadiselanjutnya terdakwa telah menjual sediaan farmasi berupa pil LL tersebut dan3tersisa sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir dan disimpan terdakwa dilemaribaju dalam kamar kemudian terdakwa Setyo Widodo Als.
    Dolit Bin Sukidi dalam memiliki danmenyimpan sediaan farmasi berupa pil LL tidak memiliki kewenangan dankeahlian karena terdakwa bukan seorang tenaga kefarmasian.Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL yang telah dimiliki dan disimpanoleh terdakwa merupakan obat keras sebagaimana Berita Acara pemeriksaanLaboratorium Kriminalistik dari Puslabfor Bareskrim Polri LaboratoriumForensik Cabang Surabaya Nomor LAB : 5607/NOF/2012 tertanggal 09 Agustus2012 dengan hasil pemeriksaan merupakan tablet dengan
    Dolit Bin Sukidi didapatkan barang bukti sediaan farmasi pil LLsebanyak 20.250 (dua puluh ribu dua ratus lima puluh) butir.Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal196 UndangUndang R.I.
    Dolit Bin Sukidi membeli sediaan farmasi pil jenis LLsebanyak 20.000 (dua puluh ribu) butir seharga Rp. 2.800.000,(dua juta delapanratus ribu rupiah) dari saksi Kholil Bin Jadi selanjutnya terdakwa telah menjualsediaan farmasi berupa pil LL tersebut dan tersisa sebanyak 250 (dua ratus limapuluh) butir dan disimpan terdakwa dilemari baju dalam kamar kemudianterdakwa Setyo Widodo Als.
Register : 15-10-2020 — Putus : 26-11-2020 — Upload : 01-12-2020
Putusan PN MATARAM Nomor 722/Pid.Sus/2020/PN Mtr
Tanggal 26 Nopember 2020 — Penuntut Umum:
1.DEWI ZULAIKHO, SH.,MH
2.SARI YUNI PRAMANTHI,SH.
3.PINTONO HARTOYO, SH
Terdakwa:
LILIK YULIANTI
8634
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan terdakwa LILIK YULIANTI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan;
    3. Memerintahkan pidana tersebut tidak usah dijalani, kecuali jika dikemudian
    saatmelakukan transaksi pembelian sediaan farmasi berupa produkkecantikan tanpa izin edar di depan supermarket Ruby; Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti bahwa produkkecantikan yang dibelinya tidak terdaftar dalam BPOM; Bahwa saksi tidak mengetahui darimana asal produk kecantikantersebut, saksi hanya mengetahui terdakwa menjual produk tersebut; Bahwa terdakwa meyakini saksi bahwa produk yang dipakainyaaman, karena terdakwa memakai sendiri produk tersebut; Bahwa saksi juga menjual sediaan farmasi
    baik; Bahwa Izin Edar adalah persetujuan pendaftaran dimanaproduk tersebut harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan,kemanfaatan dan persetujuan pendaftaran ini dikeluarkan oleh KepalaBadan POM RI; Bahwa semua sSediaan farmasi harus memiliki izin edar sebelumberedar di pasaran berkaitan dengan ketentuan jaminan mutu, keamanandan khasiat produk tersebut; Bahwa sediaan farmasi berupa kosmetika tanpa izin edartentunya tidak melalui prosedur perizinan sesuai ketentuan yang berlaku,sehingga tidak ada
    Kode X bisa diisi dengan huruf A,B,C,D,E tergantung dari benuamana kosmetika tersebut diproduksi;= Bahwa sediaan farmasi yang memiliki izin edar, BPOM rutinmelakukan pengawasan; Bahwa terdakwa tidak boleh mengedarkan produk Kosmetikayang tidak memiliki izin edar; Bahwa barang bukti yang ditunjukkan oleh penyidik dalampemeriksaan BAP Ahli serta sebagaimana ditunjukkan dalampersidangan barang bukti tersebut tergolong sediaan farmasi berupakosmetika tanpa izin edar; Bahwa BPOM tidak pernah mengeluarkan
    Bahwa barang bukti tersebut yang ada didalam rumah terdakwa adalahmilik terdakwa sendiri; Bahwa terdakwa tidak pernah melakukan peracikan kosmetika tersebut; Bahwa terdakwa memperoleh sediaan farmasi berupa kosmetika tanpaizin edar dari saksi Hadijah alias Intan, dengan cara melalui situs jual belionline di facebook; Bahwa terdakwa mulai melakukan penjualan sediaan farmasi berupakosmetika tersebut sejak akhir bulan Agustus 2019;Halaman 10 dari 18 Putusan Nomor 722/Pid.Sus/2020/PN Mtr Bahwa terdakwa
    Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Register : 21-11-2019 — Putus : 20-11-2019 — Upload : 21-11-2019
Putusan PN CIREBON Nomor 156/Pid.Sus/2019/PN.Cbn
Tanggal 20 Nopember 2019 — HERIANTO Als GALANG bin KOSIM Lawan Penuntut Umum ANDRI SETIA PRADANA,S.H.
5312
  • MENGADILI: Menyatakan Terdakwa Herianto als Galang bin Kosim tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dan turut serta dengan sengaja mengedarkan sedaiaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) sebagaimana dalam dakwaan pertama dan
    Obat jenis pil Trinex dengan harga Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)sebanyak 100 (seratus) butir;Bahwa Saksi membeli obatobatan obatobatan sediaan farmasi jenis pilTramado, pil Trihex dan pil Dextro kirakira tiga minggu sebelum diamankandengan cara berlemu secara langsung dengan Terdakwa Herianto als Galangbin Kosim di tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya melalui komunikasimelalui handphone;Bahwa obatobatan sediaan farmasi tersebut Saksi beli dari Terdakwa Heriantoals Galang bin Kosim dengan
    maksud untuk dijual kembali kepada orangorangyang mencan untuk digunakan;Bahwa obatobatan sediaan farmasi tersebut Saksi jual kembali dengan harga:1.
    dan kewenangan dalam menjual obatobatan sediaan farmasi jenis pil Tramadol, pil Trihex dan pil Dextro tersebut Bahwa Saksi tidak mempunyai ijin pihak bernwenang untuk memiliki dan menjualobatobatan sediaan farmasi jenis pil Tramadol, pil Trhex dan pil Dextrotersebut;Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan benar dan tidakkeberatan;Halaman 13 dari 39 Putusan Nomor 156/Pid.Sus/2019/PN CbnMenimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagaiberikut:1.
    Nomor 156/Pid.Sus/2019/PN CbnBahwa obatobatan sediaan farmasi tersebut Terdakwa jual kembali kepadalbnu Mukti bin Mustamid dengan harga:1.
    Tato Haryanto bin Saiman;Bahwa Terdakwa adalah kurir dari saksi Tato Haryanto bin Saiman dalammenjual obatobatan sediaan farmasi tersebut;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dan kewenangan dalam menju alobatobatan sediaan farmasi jenis pil Tramadol, pil Trihex dan pil Dextrotersebut;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin pihak berwenang untuk memiliki danmenjual obatobatan sediaan farmasi jenis pil Tramadol, pil Trinex dan pilDextro tersebut;Bahwa Terdakwa tahu perbuatan Terdakwa menjual obatobatan
Register : 13-04-2016 — Putus : 11-05-2016 — Upload : 13-10-2016
Putusan PN MARABAHAN Nomor 98/Pid.Sus/2016/PN.Mrh
Tanggal 11 Mei 2016 — - ARDIANSYAH Bin H. UTUH
4835
  • UTUH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ARDIANSYAH Bin H. UTUH dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) Bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) Bulan ;3.
    mengakui sediaan farmasi jenis Carnophen adalah miliknyayang dibeli di Pasar Lima Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapanpuluh ribu rupiah) per box atau 10 keping Carnophen dan diual kembali olehterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping.
    Sehingga,terdakwa memperoleh keuntungan sebesar Rp. 12.000, (dua belas ribu rupiah) perkeping Carnophen;e Bahwa benar, terdakwa mengaku berjualan sediaan farmasi jenis Carophen sudah 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki izm menjual maupun izin mengedarkansediaan farmasi tersebut ;Menimbang, bahwa selain itu Penuntut Umum juga telah mengajukan barang buktiberupa :e 262 (dua ratus enam puluh dua) butir obat Carnophen ;e 1 (satu) buah dompet warna abuabu ;e Uang sebesar Rp. 50.000, (lima puluh ribu
    mengakui sediaan farmasi jenis Carnophen adalah miliknyayang dibeli di Pasar Lima Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapanpuluh ribu rupiah) per box atau 10 keping Carnophen dan dijual kembali olehterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping.
    Sehingga,terdakwa memperoleh keuntungan sebesar Rp. 12.000, (dua belas ribu rupiah) perkeping Carnophen;e Bahwa benar, terdakwa mengaku berjualan sediaan farmasi jenis Carophen sudah 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki iz menjual maupun izin mengedarkansediaan farmasi tersebut ;Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka terhadap segalahal yang terjadi selama persidangan terutama tentang keterangan saksisaksi dan keteranganterdakwa yang tidak dimuat dalam putusan ini sebagaimana
    Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Carnophendari Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapan puluh ribu rupiah) per 1(satu) box/10 (sepuluh) kepingnya dan diyual lagi kepada pembeli yang datang kerumahterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per kepingnya. Sehingga,keuntungan yang diperoleh terdakwa per kepingnya adalah Rp. 12.000, (dua belas riburupiah). Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Register : 29-07-2013 — Putus : 09-09-2013 — Upload : 11-10-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 168/Pid.Sus/2013/PN.Kdi
Tanggal 9 September 2013 — SUNDARI bin WARNI
334
  • Kediri, setiap orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam asal 106 ayat (1) UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentangKesehatan.
    Kediri, setiap orang yang dengan sengaja memroduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/ataupersyaratan keamanan, kasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3), UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Berawal terdakwa yang sebelumnya mendaatkan sediaan farmasi pil jenis LLtersebut yang pertama kalinya pada hari Selasa tanggal 28Mei
    AZIZ SAMSURIZAL. keterangannya sebagaimana dalam beritaacara pemeriksaan Penyidik dibacakan yang menerangkan pada pokoknya :Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisional dankosmetik.Bahwa yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan, mengoleh,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obat danbahan baku obat harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan sesuai dengan peraturan perundangundangan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat atau bahan yang
    WAWAN sebanyak 100 butir dengan harga Rp. 70.000,(tujuh puluh ribu rupiah).Bahwa maksud dan tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi berupa obatjenis pil LL tersebut untuk mencari keuntungan berupa uang yaitu apabila100 butir sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut habis terjual makakeuntungan yang diperoleh terdakwa sebesar Rp.5.000, (lima ribu rupiah).Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Juni 2013 sekitar pukul 22.00 wibbertempat di depan Pasar Gringging Kecamatan Grogol Kabupaten Kediriterdakwa
    Dengan sengaja, memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar.1.
Register : 12-09-2018 — Putus : 07-11-2018 — Upload : 04-12-2018
Putusan PN SAMPANG Nomor 150/Pid.Sus/2018/PN Spg
Tanggal 7 Nopember 2018 — Penuntut Umum:
EKA ROSE INDRAWATI, SH
Terdakwa:
NASIHATUL QODIR JAILANI BIN H.ACH.MAFFUD
697
  • MENGADILI

    1.Menyatakan terdakwa NASIHATUL QODIR JAILANI BIN H.ACH.MAFFUD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi syarat standar mutu pelayanan farmasi.

    2.Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dengan denda sebesar Rp.5.000.000,-(lma juta rupiah )subsidair 1(satu) bulan kurungan ;

    3.

    5.Menetapkan barang bukti berupa :

    - 27(dua pulh tujuh)butir sefdiaan farmasi berupa pil berlogo "Y"warna putih ;

    -2(dua)sobekan kertas aluminium foil rokok warna kuning ;

    -5(lima)sobekan kertas aluminium foil rokok warna silver ;

    -1(satu)bungkus rokok Clas mild warna putih ;

    Dirampas untuk dimusnahkan .

    Sus/2018/PN Spgtindak pidana "dengan sengaja mengedarkan sedian farmasi yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu karena tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan obat dan bahan bahan berkhasiat obat, dan ketentuanmengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransedian farmasi dan alat kesehatan harus menuhi standar mutupelayananfarmasi yang ditetatapbkan dengan peraturan
    Spg Bahwa terdakwa mengaku cara mengambil sedian farmasi berupa pilberlogo "Y" tersebut yaitu dengan cara bertemu di Jalan Bolak BantengSurabaya bersama RISKY ; Bahwa terdakwa membeli sediaan farmasi berupa pil berlogo "Y" tersebutkepada RISKY seharga Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah) dan terdakwamendapat pil berlogo "Y" sebanyak 1000 (seribu) butir ; Bahwa saksi saat penangkapan hanya menemukan pil "Y" sebanyak 27(dua puluh tujuh) butir, karma 973 (sembilan ratus tujuh puluh tiga)butirnya oleh
    (lima puluh ribu rupiah) dan1 (satu) buah bungkus rokok Class Mild warna putih yang saat itu ditaruhdiatas tanah oleh terdakwa dengan tangan kanannya ; Bahwa selanjutnya membawa terdakwa ke Kantor Pokes Sampang untukpemeriksaan lebih lanjut ; Bahwa saksi saat melakukan interogasi terhadap terdakwa bersamarekan saksi, terdakwa mengaku mendapat sedian farmasi berupa pilberlogo "Y" tersebut dari seseorang yang bernama RISKY (dalam daftarpencarian) ; Bahwa terdakwa mengaku cara mengambil sedian farmasi
    Bahwa terdakwa mendapatkan sediaan farmasi berupa pil berlogo Y'tersebut dari seseorang yang bernama RISKY (dalam daftar pencarian). Bahwa cara terdakwa mendapatkan sediaan farmasi berupa pil berlogo'Y' tersebut yaitu dengan cara bertemu RISKY di Jalan Bolak BantengSurabaya yang terdakwa beli seharga Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)sebanyak 1000 (seribu) butir.
    Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian dan ijin dari pihak berwenangdalam menjual/mengedarkan pil berlogo Y' dan tujuan terdakwamengedarkan pil sediaan farmasi berlogo 'Y' tersebut untuk tambahanpenghasilan untuk membeli rokok.
Register : 28-05-2015 — Putus : 06-07-2015 — Upload : 10-08-2015
Putusan PN KAB MADIUN Nomor 140/PID.Sus/2015/PN.Mjy
Tanggal 6 Juli 2015 — EKO WAHYU WIDODO ALIAS SUPRI BIN SAERUN
7910
  • Menyatakan Terdakwa EKO WAHYU WIDODO ALIAS SUPRI BIN SAERUN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan persyaratan keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu 2.
    ;Bahwa saksi sebagai Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman DinkesKabupaten Madiun;Bahwa Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Bahwa Alat Kesehatan adalah instrument apparatus mesin dan atau alat implanyang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, memulihkan kesehatan padamanusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh;Bahwa praktik kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
    yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan perundangundangan pasal 108 UU No. 36 tahun 2009 ttg kesehatan;Bahwa terkait dengan barang bukti yang ditunjukkan dipersidangan, menurutahli tidak memiliki ijin edar karena tidak dalam kemasan aslinya;Bahwa sediaan farmasi yang diedarkan dalam keadaan seperti ini tidak dapatdipertanggungjawabkan keamanannya, khasiat/manfaat serta mutunya apalagidilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;Bahwa peredaran obat atau farmasi
    adalah dari perusahaan obat atau alatkesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanankesehatan lain seperti rumah sakit, balai pengobatan;Bahwa persyaratan keamanan suatu sediaan farmasi harus sesuai dengan standarobat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalam Farmakobe Edisi IV jika obattidak sesuai dengan aturan farmakobe maka dikatakan obat tersebut tidakmemenuhi standar/palsu;Bahwa produk
    yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;Bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaan obat atau alatkesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanankesehatan lain seperti rumah sakit, balai pengobatan;Bahwa persyaratan keamanan suatu sediaan farmasi harus sesuai dengan standarobat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalam Farmakobe Edisi IV jika obattidak sesuai dengan aturan farmakobe
    dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;14Menimbang, bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaan obatatau alat kesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanan kesehatanlain seperti rumah sakit, balai pengobatan dan persyaratan keamanan suatu sediaanfarmasi harus sesuai dengan standar obat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalamFarmakobe Edisi IV jika obat
Register : 29-09-2011 — Putus : 02-11-2011 — Upload : 26-05-2015
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 963/Pid.B/2011/PN.BWI
Tanggal 2 Nopember 2011 — ENY FAJAR ARIYANI Binti SUTARJO,
485
  • Menyatakan terdakwa: ENY FAJAR ARIYANI Binti SUTARJO, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 11 (sebelas) bulan, denda rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);3. Menetapakan bahwa, apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;4.
    Lelkol Istiqlal No. 59 Banyuwangi terdakwa telah ditangkapkarena diduga membawa, memiliki, mengedarkan sediaan farmasi jenisTriheksifenidil.Bahwa benar saat terdakwa ditangkap akan membesuk Sdr.
    Dani Eka P yangsaat itu sedang menjalani hukuman, dan terdakwa membawa 450 butirsediaan farmasi jenis Triheksifenidil yang terdakwa bungkus dalam rokoksampurna mild sebanyak 3 bungkus dan disimpan dibalik baju yang terdakwakenakan.Bahwa benar selain 450 butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil yangterdakwa bawa ke Lapas Banyuwangi, masih ada 500 sediaan farmasi jenisTriheksifenidil yang terdakwa simpan didalam almari gantung didalamkamar pribadi terdakwa .Bahwa benar terdakwa memperoleh 950 butir
    sediaan farmasi jenisTriheksifenidil dengan cara membeli seharga Rp. 1.000.000, dari Sdr.
    Bahwa sediaan farmasi jenis Triheksifenidil milikterdakwa selain yang dibawa di Lapas banyuwangi sebanyak 450 butir, masih adasebanyak 500 butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil yang terdakwa simpan didalamalamari gantung didalam kamar pribadi terdakwa. Bahwa terdakwa mendapatkan 950butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil tersebut dari membeli seharga Rp. 1.000.000,dari Sdr.
    Lelkol Istiqlal No. 59 Banyuwangi terdakwamembawa, memiliki, dan mengedarkan sediaan farmasi jenis Triheksifenidil. Bahwabenar saat terdakwa ditangkap akan membesuk Sdr. Dani Eka P yang saat itu sedangmenjalani hukuman, dan terdakwa membawa 450 butir sediaan farmasi jenisTriheksifenidil yang terdakwa bungkus dalam rokok sampurna mild sebanyak 3 bungkusdan disimpan dibalik baju yang terdakwa kenakan.
Register : 29-10-2015 — Putus : 07-12-2015 — Upload : 08-03-2016
Putusan PN MARTAPURA Nomor 329/Pid.Sus/2015/PN Mtp
Tanggal 7 Desember 2015 — HASANUDDIN alias AMAT KENTUNG bin ABIDIN;
569
  • Menyatakan Terdakwa HASANUDDIN alias AMAT KENTUNG bin ABIDIN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;2.
    29 Oktober 2015tentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti suratdan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yangpada pokoknya sebagai berikut:1 Menyatakan ia Terdakwa HASANUDDIN alias AMAT KENTUNG bin ABIDIN telahterbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana mengedarkansediaan farmasi
    berupa 14 (empat belas) butir dan 100 (seratus) butir obat Carnophen yangmengandung Karisoprodol yang telah dibatalkan izin edarnya oleh Keputusan Kepala BadanPengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.04.1.35.06.13.3535 tanggal 27 Juni 2013 atausetidaktidaknya sediaan farmasi tersebut tidak memiliki izin edar, yang dilakukan oleh Terdakwadengan cara dan perbuatan antara lain sebagai berikut:Berawal pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 sekira jam 10.00 WITA ketika saksiASHARIANTO Alias YANTO selaku
    dimaksud serta Terdakwa tidak memiliki keahlian di bidangkefarmasian;Akhirnya perbuatan Terdakwa yang telah mengedarkan sediaan farmasi berupa 14(empat belas) butir obat Carnophen kepada saksi RUZAINI Bin FAHRUJI, dan 100(seratus) butir obat Carnophen yang ada dalam penguasaannya, yang seluruhnyamengandung Karisoprodol dan telah dibatalkan izin edarnya atau setidaktidaknyasediaan farmasi tersebut tidak memiliki izin edar, untuk selanjutnya diserahkan kepadapihak Kepolisian Sektor Karang Intan untuk
    dimaksud serta Terdakwa tidak memiliki keahlian di bidangkefarmasian;Akhirnya perbuatan Terdakwa yang mencoba mengedarkan sediaan farmasi berupa 100(seratus) butir obat Carnophen yang mengandung Karisoprodol dan belum sempatdijualnya untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak Kepolisian Sektor Karang Intanuntuk diproses lebih lanjut.Perbuatan terdakwa HASANUDDIN Alias AMAT KENTUNG Bin ABIDIN sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 Jo.
    Universitas IslamIndonesia lulus tahun 2003 kemudian profesi Apoteker lulus tahun 2004, kemudianAhli diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2005 pada Dinas KesehatanKabupaten Banjar selanjutnya menjadi Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatandi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sejak tahun 2009 dan sekarang ahli menjabatsebagai Kepala UPT Gudang Farmasi Kabupaten Banjar;e Bahwa Ahli menerangkan yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, obat tradisional dan kosmetika
Register : 20-05-2021 — Putus : 21-07-2021 — Upload : 28-07-2021
Putusan PN KUDUS Nomor 52/Pid.Sus/2021/PN Kds
Tanggal 21 Juli 2021 — Penuntut Umum:
Uly Rifi SH MH
Terdakwa:
Moch Ilham Faesol Alias Lolong Bin Jasimin
384
  • LOLONG bin JASIMIN tersebut dimuka telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tidak Memiliki Izin Edar, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama;
  • Menjatuhkan pidana terdahap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (dua) bulan;
    li>
  • Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
  • Menetapkan barang bukti berupa : 6 (enam) bungkus plastik klip berisi sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih berlogo Y sejumlah seluruhnya 56 (lima puluh enam) butir didalam bungkus rokok Sukun putih; 1 (satu) unit handphone merk Xiomi warna Gold No. 0895422516092; Dirampas untuk dimusnahkan
  • Memproduksi atau Mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak meliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1);Ad. 1.
    pada sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar, sehingga yang dijerat oleh pasal ini adalah terhadap peredaransediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, dengan katalain yang harus memiliki izin edar adalah obyeknya yakni sediaan farmasi atau alatkesehatan bukan subyeknya atau pelakunya;Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan yang dijerat oleh pasal ini adalahtentang obyeknya, maka yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu adalah apakahsediaan
    farmasi dan/ atau alat kesehatan itu tidak memiliki izin edar ?
    Menimbang, bahwa sedangkan yang dimaksud memproduksi danmengedarkan, Pasal 1 angka 3 dan 4 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998tentang Pengamanan Sedian Farmasi dan alat Kesehatan adalah kegiatan atauproses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membentuk, mengemas, dan/ataumengubah bentuk sediaan farmasi dan alatkesehatan.
    Hakimuntuk menyatakan sedian farmasi tersebut tidak memiliki izin edar telah terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena yang dijerat oleh pasal ini adalah suatuperbuatan yang mengedarkan sediaan farmasi yang belum memiliki izin edarsedangkan obyek dalam perkara ini telah dinyatakan tidak memiliki izin edar makaterdakwa selaku subyek hukum dipersalahkan telah melanggar ketentuan Pasal 197Undangundang Nomor 36 Tahun 2009, meskipun nyatanyata terdakwa bukanorang yang berhak untuk mengedarkan sediaan farmasi
Register : 03-05-2012 — Putus : 03-07-2012 — Upload : 25-07-2012
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 106/Pid.Sus/2012/PN.Kdi
Tanggal 3 Juli 2012 — NANDA YULISANTO BIN SUDIBYO
322
  • Menyatakan barang bukti berupa :Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 1.134 (seribu seratus tiga puluh empat) dirampas untukdimusnahkan ;4.
    Bahwa terdakwa NANDA YULISANTO Bin SUDIBYO dalammenjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LL/Artane tidak memiliki identitasatau label yang melekat yaitu harus berisi :Nama produk ;Daftar bahan yang digunakan ;Berat bersih atau isi bersih ;Nama dan alamat pihak yang memproduksi ;Tanggal, bulan, tahun kedaluwarsa ;Mendapat ijin edar dari Pemerintah ;sehingga perbuatan terdakwa NANDA YULISANTO Bin SUDIBYO yang telah mengedarkansediaan farmasi berupa obat jenis LL/Artane tersebut akan
    dilakukan penggeledahan ditemukansediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 1.144 (seribu seratus empat puluh empat) butir beradadalam plastik warna putih yang telah disimpan oleh terdakwa di pojok dapur rumah terdakwatersebut adalah benar milik terdakwa.Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artane sebanyak 1.144 (seribu seratus empatpuluh empat) butir tersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan LaboratorisKriminalistik No.Lab. : 2007/NOF/2012 tanggal 19 Maret 2012.
    Menyatakan Terdakwa : NANDA YULISANTO BIN SUDIBYO, telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Tanpa hak dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;122.
    Menetapkan barang bukti berupa :Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 1.134 (seribu seratus tiga puluh empat) butir dalam plastikwarna putih dirampas untuk dimusnahkan ;6.
Register : 10-05-2012 — Putus : 28-06-2012 — Upload : 23-07-2012
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 107/Pid.Sus/2012/PN.Kdi
Tanggal 28 Juni 2012 — ADI SISWANTO Als. TOKEK Bin DIRAN
432
  • TOKEK Bin DIRANmembeli sediaan farmasi berupa pil LL kepada LELE (DPO) sebanyak 24 (duapuluh empat) butir dengan harga Rp. 15.000,(lima belas ribu rupiah) kemudianterdakwa mengkonsumsi sendiri sediaan farmasi berupa pil LL tersebut sebanyak 6(enam) butir dan tersisa 18 (delapan belas) butir dan disimpan di almari pakaiankamar rumah terdakwa.Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas saksi SUGENG WINASO,SHdan saksi AGUS PUJIONO sebagai anggota Kepolisian mendapatkan informasi darimasyarakat
    TOKEK Bin DIRAN teelahmenyimpan seddiaan farrmsi berupa pil LL, langsung melakukan penangkapanterhadap terdakwa dan mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 18(delapan belas) butir ;Bahwa terdakwa ADI SISWANTO Als.
    TOKEK Bin DIRAN telah menyimansediaan farmasi berupa pil LL yang tidak memenuhi standar atau persyaratankeamanan karena tidak mencantumkan identitas/label dalam kemasannya sertaterdaka bukan seorang tenaga kefarmasian yang memiliki keahlian dan kewenangandalam menyimpan sediaan farrmasi berupa obat.Bahwa sediaan farmasi berupa obat pil LL tersebut adalah termasuk obat kerasdengan kandungan Triheksifenidil HCL SEBAGAIMANA Berita Acara PemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.Lab. : 2184 /NOF/2012 tanggal
    AZIZ SAMSURIZAL, keterangannya dalam Berita Acara PemeriksaanPenyidik, dibacakan dipersidangan yang pada pokokya menerangkan :Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat sesuai pasal 98UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dilarang mengadakan, menyimpan,mengoleh dan mengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki kealiandan kewenangan ;Bahwa barang bukti pil warna putih dengan logo LL adalah sediaan farmasiyang berupa obat ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifenidil
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupaobat yang tidak memenuhi standard dan /atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 Ayat (2) dan ayat(3) UndangUndang RI.
Register : 24-07-2019 — Putus : 18-09-2019 — Upload : 25-09-2019
Putusan PN PALANGKARAYA Nomor 301/Pid.Sus/2019/PN Plk
Tanggal 18 September 2019 — Penuntut Umum:
1.SUHADI,SH
2.MURSIDAH, SH
Terdakwa:
HARIYADI alias YADI bin BASRAN
358
    1. Menyatakan Terdakwa HARIYADI Alias YADI Bin BASRAN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Secara bersama-sama dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) bulan dan pidana denda sejumlah Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh
    dan ketentuan tekhnisnya adalah setiap sediaan farmasiyang diedarkan harus mendapatkan ijin edar dari Departemen KesehatanRepublik Indonesia atau Badan POM RI;Bahwa persyaratan bagi pelaku usaha penyelenggara sarana kesehatanuntuk mengedarkan sediaan farmasi adalah terutama harus mendapatkanizin dari Dinas Kesehatan kabupaten / Kota;Bahwa sediaan farmasi yang telah dicabut izin edarnya tidak bolehdiedarkan di wilayah Republik Indonesia dan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar, khususnya
    persyaratan jaminan mutu,keamanan dan kemanfaatan sehingga sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar tidak boleh diedarkan di wilayah Republik Indonesia;Bahwa seseorang yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar dapat dikenakan telah melanggar Undangundang RebulikIndonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 197 yangberbunyi Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar sebagaimana
    kontroltekhnis yang jelas dari instansi yang terkait;Bahwa cara yang digunakan oleh BPOM Palangka raya melakukanpemeriksaan terhadap barang bukti sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar yang disita dari Terdakwa MUHIDI Alias IDI Bin SABRI adalah melihatfisik kemasan sediaan farmasi apakah sudah mencantumkan nomor ijin edar(register) dari Badan POM RI dan melihat brosur pada kemasan obat tidaksesuai dengan ketentuan, cara BPOM menentukan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar berupa zenith
    , bahwa perusahaan industri farmasi wajid memperoleh izinusaha industri farmasi, oleh karenanya maka industri tersebut wajib memenuhipersyaratan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri Farmasi;Menimbang, bahwa Pengaturan mengenai sediaan farmasi di Indonesiadiatur di dalam Pasal 98 ayat (3) UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan, yaitu: Ketentuan mengenai pengadaan
    , penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan PeraturanPemerintah.
Register : 04-07-2013 — Putus : 20-08-2013 — Upload : 05-09-2013
Putusan PN KOTABARU Nomor 232/Pid.Sus/2013/PN.Ktb
Tanggal 20 Agustus 2013 — HERI SETEJO HARIYANTO Bin (Alm) SURYANSYAH
254
  • sebanyak (satu)bok bersisi 1000 ( seribu) butir seharga Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah),bahwa terdakwa dalam mengedarkan kesediaan farmasi tidak di lengkapi dengansurat jin edar atau surat jin produksi serta terdakwa dalam mengedarkankesediaan farmasi tersebut tidak mempunyai yin edar karena telah di cabut jinedarnya sejak 27 Oktober 2009 oleh BPOM dengan surat No.
    dan obat Dextro sebanyak990 ( sembilan ratus sembilan puluh) butir yang di simpan di dalam kantongcelana terdakwa, terdakwa dalam menjual mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada siapa saja yang membutuhkan tanpa terkecuali dan terdakwa dalammengedarkan sediaan farmasi tersebut sudah cukup lama dan sudah menjadiincaran polsek hampang, bahwa sebelumnya terdakwa membeli obat zenith 1(satu) box berisi 100 (seratus) butir seharga Rp.270.000 ( dua ratus tujuh puluhribu rupiah) dan untuk obat dextro
    terdakwa beli sebanyak 1 (satu) bok bersisi1000 ( seribu) butir seharga Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah), bahwa terdakwadalam mengedarkan kesediaan farmasi tidak di lengkapi dengan surat jin edaratau surat yin produksi, bahwa terdakwa tidak mempunyai pengetahuan tentangkefarmasian dan kesediaan farmasi yang tidak memenuhi standar atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu serta terdakwa dalam mengedarkankediaan farmasi tersebut hanya asalasalan saja sepengetahuan terdakwa saja.Pebuatan
    dan obat Dextro sebanyak990 ( sembilan ratus sembilan puluh) butir yang di simpan di dalam kantongcelana terdakwa, terdakwa dalam menjual mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada siapa saja yang membutuhkan tanpa terkecuali dan terdakwa dalammengedarkan sediaan farmasi tersebut sudah cukup lama dan sudah menjadiincaran polsek hampang, bahwa sebelumnya terdakwa membeli obat zenith (satu) box berisi 100 (seratus) butir seharga Rp.270.000 ( dua ratus tujuh puluhribu rupiah) dan untuk obat dextro
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad. 1.
Register : 14-12-2020 — Putus : 04-02-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 505/Pid.Sus/2020/PN Gpr
Tanggal 4 Februari 2021 — Penuntut Umum:
RIBUT SUPRIATIN, SH
Terdakwa:
KEVIN DIYAS RAMADHAN Bin YAN TASIB
182
  • Sarip (DPO) dan memesansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 900.000, (Sembilan ratus ribu rupiah).O Dan sekitar pukul 21.00 WIB bertempat ditepi jalan persawahan di DesaKarangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, terdakwa bertemudengan sdr.
    barangbarang tersebut dilakukan penyitaanuntuk dipergunakan sebagai barang bukti dipersidangan.O Selain mengedarkan/menjual sediaan farmasi berupa pil LL, terdakwajuga mengkonsumsi pil LL dengan tujuan agar tidak mudah mengantuk,tidak mudah capek dan bersemangat dalam bekeija.
    Sarip (DPO) dan memesansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 9(30.000, (Sembilan ratus riburupiah).O Dan sekitar pukul 21.00 WIB bertempat ditepi jalan persawahan di DesaKarangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, terdakwa bertemudengan sdr.
    mempunyai efek sebagai antiparkinson, tidak temasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapi termasukDaftar Obat Keras atau sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifinidil;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 505/Pid.Sus/2020/PN GprMenimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutu telah terpenuhi menurut Hukum ;Menimbang, bahwa
    Menyatakan Terdakwa Kevin Diyas Bin Ramadhani tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana"Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalam dakwaanalternatif kedua;2.
Register : 05-11-2015 — Putus : 24-11-2015 — Upload : 21-12-2015
Putusan PN YOGYAKARTA Nomor 336/PID.B/2015/PN Yyk
Tanggal 24 Nopember 2015 —
9216
  • Saksi VERONIKA SUSI PURWANTI RAHAYU bahwa saksi bekerja di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan menjabatsebagai Kepala Instalasi Farmasi di Ruang Satelit Farmasi dan bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelayanan obat ; bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena terdakwa adalah perawat dibagian Stroke bekerja di RS.
    WIB di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ; bahwa barang barang yang di ambil oleh saksi Yohanes Budi yang saksiketahui antara lain 4 (empat) dus obat jenis Plavik 75 Mg berupa Tablet, 1(satu) dus obat jenis CPG 75 Mg berupa Tablet. 3 (tiga) dus obat jenisCiproxin 500 Mg berupa Tablet. ; bahwa saksi mengetahui yang bahwa mengambil obat obatan di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta adalahsaksi Yohanes Budi Prasetyono karena ketika saksi bersama
    saksi Agnesdan saksi Adhitya melihat rekaman CCTV yang dipasang di Ruang Satelit Farmasi Rawat Jalan ;Hal 4 dari 15 hal Putusan No. 336/Pid.B/2015/PN.Yykmembenarkan dan tidak keberatan ;bahwa akibat kejadian tersebut ruang satelit farmasi rawat jalan RumahSakit Bethesda Yogyakarta mengalami kerugian sejumlah Rp. 5.611.192,00(lima juta enam ratus sebelas ribu seratus sembilan puluh dua rupiah) ; bahwa setelah saksi Yohanes Budi ditangkap pihak kepolisian, saksi barumengetahui bahwa barang barang
    WIB di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ; bahwa yang melakukan pencurian obat di Ruang Satelit Farmasi RawatJalan Rumah sakit Bethesda Yogyakarta adalah saksi Yohaqnes BudiPrasetyono dan Saksi mengetahui yang melakukan pencurian tersebutadalah Saksi Yohanes Budi Prasetyono ketika saksi diajak saksi Susimelihat rekaman Kamera CCTV yang dipasang diruang Farmasi RawatJalan ; bahwa berdasarkan perhitungan saksi barang yang hilang yaitu : Tanggal 19 Agustus 2015, obat Plavix
    Saksi ADHITYA NUGRAHA ARISADHA bahwa Terdakwa dihadapkan dipersidangan karena ada hubungannya hilangnya obatobatan di Ruang Satelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ;Hal 6 dari 15 hal Putusan No. 336/Pid.B/2015/PN.Yykbahwa saksi mengetahui adanya kejadian pencurian tersebut pada hari dantanggal lupa tetapi dalam bulan Agustus 2015 setelah ada Audit dariYayasan di bagian Farmasi dan saat itu ditemukan kejanggalan tentangtransaksi obat ; bahwa setelah mengetahui adanya kejanggalan