Ditemukan 61419 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 22-10-2012 — Putus : 09-01-2013 — Upload : 14-02-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 232/Pid.Sus/2012/PN.Kdi
Tanggal 9 Januari 2013 — DIDIK HARIANTO Als.L0S0 Bin TALOSO
192
  • Kediri, terdakwa lalu ditangkap oleh petugas Kepolisian,dimana setelah dilakukan penggledahan ditemukan sediaan farmasi pil jenis LLsebanyak 1000 (seribu) butir dalam plastik warna putih dan telah disimpan olehterdakwa di bawah kasur yang berada di dalam kamar tidur rumah terdakwa tersebutadalah benar milik terdakwa. Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artanesebanyak 1000 (seribu) butir tersebut adalah obat keras sebagaimanahasilpemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
    Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artanesebanyak 1000 (seribu) butir tersebut adalah obat keras sebagaimanahasilpemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab. :5940/NOF/2012 tanggal 30 Agustus2012. Bahwa terdakwa DIDIK HARIANTO Als.
    AZIZ SAMSURIZAL, keterangannya dalam berita acarapemeriksaan di Penyidik dibacakan dipersidangan yang menerangkan padapokoknya :Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat sesuai pasal98 UU RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan setiap orang yangtidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang : mengadakan,menyimpan, mengolah mempromosikan, dan mengedarkan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standard an/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu.Tentang ad 1.
    terdakwadan kemudian dijual lagi adalah sediaan farmasi berrupa tablet dengan bahan aktifTriheksifenidil HCL mempunyai efek sebagai anti parkison, tidak termasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras yang dalammembawa, menyimpan atau memiliki harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan dan dalam mengedarkan harus mempunyai ijindedar dari yang berwenang.Menimbang, bahwa sediaan farmasi berupa tablet jenis LL yang dibeli olehterdakwa dan kemudian
Register : 10-08-2020 — Putus : 07-10-2020 — Upload : 21-10-2020
Putusan PN SUMBER Nomor 255/Pid.Sus/2020/PN Sbr
Tanggal 7 Oktober 2020 — Penuntut Umum:
KUSTRIYO, S.H.M.H
Terdakwa:
RELIANA ARAFFAH Alias RARA Binti WELLY DARMAWAN
4116
  • M E N G A D I L I :

    Menyatakan Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara Binti Welly Darmawan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;

    2.

    Terdakwamengedarkan Pil Trihexyphenidyl yang termasuk Sediaan Farmasi tanpakeahlian dan kewenangan yang tidak disertai dengan Surat TandaRegistrasi Apoteker (STRA) yang dikeluarkan oleh Komite Farmasi Nasional(KFN) dan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan.
    Cirebon, dan pada saat dilakukan penggeledahan tidakditemukan sediaan farmasi jenis obat dan hanya dilakukan penyitaan 1(satu) buah handphone merk Samsung warna biru tua, yang menurutketerangan dari Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara, digunakan sebagaisarana komunikasi untuk jual beli sediaan farmasi jenis obatTrihexyphenidyl.
    Cirebon, dan pada saat dilakukan penggeledahan tidakditemukan sediaan farmasi jenis obat dan hanya dilakukan penyitaan 1(satu) buah handphone merk Samsung warna biru tua, yang menurutketerangan dari Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara, digunakan sebagaiHalaman 9 dari 21 Putusan Nomor 255/Pid.Sus/2020/PN Sbrsarana komunikasi untuk jual beli sediaan farmasi jenis obatTrihexyphenidyl.
Register : 20-08-2019 — Putus : 01-10-2019 — Upload : 14-10-2019
Putusan PN SUMBER Nomor 251/Pid.Sus/2019/PN Sbr
Tanggal 1 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
RIZKY SAGORO SULUNG Als IPEK Bin SUHERMAN
3912
  • Menyatakan terdakwa Rizky Sagoro Sulung als Ipek Bin Suherman, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu, sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kedua;

    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp1.000.000,00.

    pada hari jumat sekitar pukul 22.00WIB anggota kepolisan sector depok melakukan penangkapan terhadapTerdakwa dan ditemukan barangbukti berupa 29 lempeng sediaan farmasi jenisobat pil Trihnexyphenidyl dan % lempeng pil trihexyphenidyl dengan jumlahkeseluruhan sebanyak 295 butir dan 40 paket pil DMP yang berisi masingmasing 10 butir dengan jumlah total keseluruhan 400 butir pada saat dilakukanpenangkapan Terdakwa sedang menjual/ mengedarkan sediaan farmasi jenis pilDMP kepada Saksi TofanBahwa Terdakwa
    Cirebon, dan Ahli menjabat sebagai Pelaksana Seksi Farmasi; Ahli menerangkan bahwa tugas dan tanggung jawab Ahli yaitudiantaranya melakukan pengalokasian/Pendistribusian obat sediaanFarmasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ke seluruhPuskesmas Di Kabupaten Cirebon dan memegang jabatan sebagaipelaksana Seksi farmasi; Ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi adalah obat bahanobat obat tradisional dan kosmetik; Ahli menerangkan bahwa untuk memberikan keterangansebagai ahli, Ahli disertai dengan surat
    adalah tenaga kefarmasian yaituApoteker dan tenaga teknis kefarmasian; Ahli juga menambahkan soal beberapa aturan yang mengaturtentang sediaan farmasi, yaitu:1.
    jenis pil Trihexyphenidyl dan jenis DMP jika dikonsumsi olehorang sehat melebihi dosis dikonsumsi dalam jangka waktu yang lamaakan menyebabkan kerusakan ginjal dan bisa menyebabkan kematiansedangkan jika dikonsumsi dalam waktu yang singkat dapatmenyebabkan gangguan pencernaan; Bahwa sediaan farmasi jenis Pil Trihexyphenidyl fungsinyauntuk obat anti perkinson sedangkan pil jenis DMP fungsinya sebagaiobat batuk kering; Bahwa sediaan farmasi jenis pil Trinexyphenidyl termasuk obatkeras sedangkan pil
    Bahwa Terdakwa memesan/membeli sediaan farmasi tersebut dari sdrMr X (DPO) dengan cara pada hari kamis tanggal 30 Mei 2019 Terdakwadatang langsung ketempat nongkrongnya Sdr Mr X di Kesambi dankemudian Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis DMP dan Trihexsebasar Rp600.000,00. sebanyak 3 bok pil trinex atau 30 lempeng piltrinex; Bahwa setiap orang yang membeli sediaan farmasi tersebut tidakmenggunakan resep dari dokter;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagaiberikut:1. 29 lempeng
Register : 29-04-2021 — Putus : 16-06-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN JEMBER Nomor 263/Pid.Sus/2021/PN Jmr
Tanggal 16 Juni 2021 — Penuntut Umum:
DODDY SUSANTO, SH
Terdakwa:
SAMSUL ARIFIN Bin ABDULLAH
299
  • M E N G A D I L I

    1. Menyatakan Terdakwa Samsul Arifin Bin Abdullah telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standart dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Samsul Arifin Bin Abdullah oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar
    Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi;Halaman 5 dari 14 Putusan Nomor 263/Pid.Sus/2021/PN Jmr Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin Seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Bahwaselain itu ahli YENNY AR TANJUNG, S.si, Apt menyebutkan pekerjaankefarmasian adalah kegiatan memproduksi, meracik, menyimpan,mendistribusikan, mengedarkan, dan menyerahkan obat kepada yang berhakdan pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yang memiliki Keahliandi bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki ataubekerja di apotek.
Putus : 04-07-2013 — Upload : 16-09-2014
Putusan PN KRAKSAAN Nomor 193/Pid.B/2013/PN.KRAKS
Tanggal 4 Juli 2013 — MOCH IRVAN SLAMET
264
  • Menyatakan Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi tanpa ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET dengan pidana penjara selama 4 ( empat ) bulan dan Denda sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
    IRVAN SLAMET pada hari Rabu tanggal 3April 2013 sekira jam 16.00 atau setidaktidaknya pada suatu waktudalam bulan April 2013 di jalan masuk Desa Selogudik Wetan,Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, atau setidaktidaknya disuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kraksaan yangberwenang mengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)yaitu sediaan farmasi
    sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2)dan ayat (3) yaitu pasal 98 ayat (2) : setiap orang ynag tidak memilikikeahlian dan kewenangan' dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yangberkhasiat obat, pasal 98 ayat (3) : ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi danalat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yangditetapkan oleh Peraturan Pemerintah, perbuatan terdakwa dilakukandengan cara
    Pasal 106 ayat (1) UU No.36tahun 2009 tentang Kesehatan, yang unsurunsurnya adalah sebagaiberikut :e Barang Siapa ;e Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimakan mempertimbangkannya sebagai berikut :e Unsur barang Siapa ;Menimbang, bahwa
    Als Oogmerk (kesengajaansebagai maksud) dari perbuatan Terdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas MajelisHakim berpendapat unsur Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar, telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut, ternyata perbuatan Terdakwa
    Menyatakan Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi tanpa ijinedar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MOCH IRVAN SLAMETdengan pidana penjara selama 4 ( empat ) bulan dan Dendasebesar Rp. 300.000, (tiga ratus ribu rupiah), dengan ketentuanjika denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurunganselama 2 (dua) bulan ;3.
Register : 08-08-2018 — Putus : 03-09-2018 — Upload : 04-09-2018
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 544/Pid.Sus/2018/PN Byw
Tanggal 3 September 2018 — Penuntut Umum:
1.SUPRIYADI AHMAD, SH.
2.ARI DEWANTO.SH
Terdakwa:
PONIRI Bin SUGIMIN
336
  • dan seterusnya ;

    Memperhatikan, Pasal 197 UURI No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

    M E N G A D I L I

    1. Menyatakan terdakwa PONIRI Bin SUGIMIN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
    Menyatakan terdakwa Poniri Bin Sugiman, dengan identitas tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengajaMengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandar dan tidak memiliki ijin edar ", sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 UU RI Nomor: 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan .2.
    Saat terdakwa ditangkap,sedian farmasi dengan bahan Triheksijenidil HCI (pil Trex) texsebuttanpa kemasan sehkvgga tidak mexnilLki izisv edai. Selanjutayateidakwa besetta barang bukti dibawa ke Kantor Polres Banyuwangiguna proses lebih lanjut, serta berdasarkan Berita Acara PemeriksaanLaboratorium Forensik Cabang Surabaya No.
    Waktu dan tempatsebagaimana dalam . dakwaan primair, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/aiau alat kesehatan yang tidak memenuhiStandar dan/atau persyaratam keamanan, khasiat atau kemanjaatan, danmutu sebagaimana dimakmd dalam pasal 93 ayat (2) dan ayat (3), berupa200 (dua ratus) butir pi!
    Unsur "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakizin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)",Ad.1.
    farmasi yang tidak memiliki izin edar berupa 200 (dua ratus)butir pil warna putin logo "Y" atau pil Triheksifenidil milik WTTONOdengan harga Rp. 150.000, (Seratus lima puluh ribu rupiah) tiap 100(seratus) butir dimana terdakwa hanya diberi imbalartrokokolehWIIONO, padahaL terdakwa tidak memiliki kKeahlian dankewenangan dalam pelayanan kefannasiaan, selain itu saat terdakwaditangkap sedian farmasi dengan bahan Triheksijenidtt HCI (pil Trex)tersebut tanpa kemasan sehingga tidak memilild izin edar,
Register : 28-07-2020 — Putus : 26-08-2020 — Upload : 19-08-2021
Putusan PN BITUNG Nomor 127/Pid.Sus/2020/PN Bit
Tanggal 26 Agustus 2020 — Penuntut Umum:
1.FENY ALVIONITA, S.H.
2.EDWIN B. TUMUNDO, S.H., M.H.
Terdakwa:
ABDI Z
2710
    1. Menyatakan terdakwa ABDI Z terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan denda sebesar Rp. 50.0000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka
    ;Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki ijin edar khususnya obat keras Trihexyphenidyl sebagaimana diaturdalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 Tahun2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, danPerkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi;Bahwa sediaan farmasi yaitu diantaranya obat yang mengandungbahan aktif Trinexyphenidyl/ pil Hexymer (obat keras
    ) tidak dapat diperjualbelikan atau diedarkan secara bebas dan penggunaannya harus disertai denganresep dokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian;Bahwa Terdakwa dalam
    bebas dan penggunaannya harus disertai dengan resepdokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian.Bahwa Terdakwa dalam mengedarkan berupa obat Trihexyphenidyl tidakmemiliki
    Setiap orang;2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;1.
    Bahwa dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian Dalam PengadaanSediaan Farmasi sesuai dengan ketentuan Pasal 6 PP RI NO. 51 Tahun2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan dalam ayat (1)Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitasdistribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi.
Register : 24-06-2019 — Putus : 06-08-2019 — Upload : 03-09-2019
Putusan PN SUMBER Nomor 195/Pid.Sus/2019/PN Sbr
Tanggal 6 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
ASEP KURNIA, SH
Terdakwa:
RAJI Bin SALIM
223
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa RAJI bin SALIM, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN/ATAU PERSYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAATAN DAN MUTU sebagaimana dakwaan alteratif kedua;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan Denda sebesar Rp2.000.000,00
    dan/atau alat Kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1),perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan caracara, sebagai berikut: Awalnya terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis Obat atau PilTramadol dan Pil Dextro tersebut terdakwa dapat dari orang yang biasadipanggil Sdr.
    Peung (yang identitas lengkapnya tidak tahu) di depan HotelSapadia Kota Cirebon dan terdakwa memiliki sedian farmasi jenis Obattersebut dengan maksud dan tujuan untuk dijual dan terdakwa telah menjualatau mengedarkan Pil Tramadol dan Pil Dextro kepada siapa saja yangdatang kepada terdakwa sebesar Rp178.000,00 (seratus tujuh puluh delapanribu rupiah) dan ketika terdakwa memiliki sedian farmasi jenis Obat tersebutyang di simpan didalam tas pinggang warna hitam, terdakwa ditangkap olehPetugas Kepolisian
    mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan caracara sebagai berikut: Bermula terdakwa menemui seseorang yang biasa dipanggil Sdr.
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau) manfaatan, dan mutu' sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3).Menimbang, bahwa unsur ini merupakan unsur yang mengandung frasafrasa unsur yang berbentuk alternatif, artinya bahwa frasa ini terdiri dari frasememproduksi atau mengedarkan frasa persediaan farmasi dan/atau alatkesehatan frasa yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan
    dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis Obat atau PilTramadol dan Pil Dextro pada hari Sabtu tanggal 3 November 2018 sekira jam15.30 wib bertempat di depan Hotel Sapadia Kota Cirebon dari orang yangbiasa dipanggil Sdr.
Register : 16-05-2012 — Putus : 06-06-2012 — Upload : 05-07-2012
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 114/Pid.Sus/An/2012/PN.Kdi
Tanggal 6 Juni 2012 — ANDIK ADI SUSANTO BIN SLAMET
4113
  • LL.Setelah dilakukan penggeledahan oleh saksi Hariyono Dermawan dan saksi Yoyok Aprianto dariPolsek Pare maka didapatlah sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 646 (enam ratus empat puluhenam) butir dalam 82 (delapan puluh dua) plastik klip yang dimasukkan dalam plastik hitam yangdikubur didapur rumah oleh terdakwa dengan menggunakan cetok.
    Sediaan farmasi sebanyak 646(enam ratus empat puluh enam) butir tersebut rencananya sebagian akan dikonsumsi sendiri olehterdakwa dan sebagian lagi akan dijual pada orang lain dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah)untuk setiap 8 (delapan) butimya.Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebut setelahdilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012tanggal 30 April 2012 yang diperiksa oleh sdr.
    Sediaan farmasi sebanyak 646(enam ratus empat puluh enam) butir tersebut rencananya sebagian akan dikonsumsi sendiri olehterdakwa dan sebagian lagi akan dijual pada orang lain dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah)untuk setiap 8 (delapan) butirmya.Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebut setelahdilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012tanggal 30 April 2012 yang diperiksa oleh sdr.
    telah melakukan penangkapan danpenggeledahan terhadap terdakwa dimana didapatlah sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak646 (enam ratus empat puluh enam) butir dalam 82 (delapan puluh dua) plastik klip yangdimasukkan dalam plastik hitam yang dikubur didapur rumah oleh terdakwa dengan menggunkancetok ;Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebutsetelah dilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012 TANGGAL 30
    Menetapkan barang bukti berupa :Sediaan farmasi pil jenis LL/ sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir dalam 82(delapan puluh dua) kantong plastik klip dibungkus tas kresek warna hitam dan 1 (satu0 buahcethok dirampas untuk dimusnahkan, sedang uang tunai sebesar Rp.68.000, (enam puluhdelapan ribu rupiah) dirampas untuk Negara ;6.
Register : 08-05-2019 — Putus : 12-08-2019 — Upload : 19-08-2019
Putusan PN PONTIANAK Nomor 459/Pid.Sus/2019/PN Ptk
Tanggal 12 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
KRISNA DEWITA, SH
Terdakwa:
YANED SAPUTRI ADHA
11120
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap diri Terdakwa tersebut di atas dengan
    Menyatakan terdakwa YANED SAPUTRI ADHA bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilkiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo. Pasal 106 ayat (1) UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.2.
    dan ikut menyaksikan pemeriksaandan penyitaan yang dilakukan petugas Balai Besar POM di Pontianak.Bahwa Petugas Balai Besar POM di Pontianak menyita barang buktisediaan farmasi sebanyak 53 (lima puluh tiga) jenis dari Yaned SaputriAdha.Bahwa pada saat pemeriksaan saudara Yaned Saputri Adha menyatakanbahwa dirinya sebagai pemilik 53 (lima puluh tiga) jenis sediaan farmasitanpa ijin edar.Bahwa Sediaan farmasi tanpa jjin edar yang disita dari terdakwa YANEDSAPUTRI ADHA Adapun 55 (lima puluh lima) dan
    Ijin edar;Bahwa Setelah diamati secara seksama satu persatu barang buktisebanyak 55 (lima puluh lima) dan 23 (dua puluh tiga) item tersebutmaka seluruh sediaan farmasi berupa kosmetik tersebut tidakmemiliki izin edar atau tanpa izin edar;Bahwa Sediaan farmasi berupa kosmetika seperti pada Barang Buktitersebut dilarang untuk diperjualbelikan, karena belum memperoleh izinedar / belum terdaftar di Badan POM RI;Bahwa dalam rangka melindungi masyarakat dari kosmetika yang dapatmerugikan kesehatan, maka
    tersebut, sehinggaapabila suatu sediaan farmasi berupa Kosmetika sudah diberikanpersetujuan pendaftaran, maka pemerintah telah menjamin mutu sediaanfarmasi tersebut dan mempunyai manfaat bagi kesehatan orang yangmenggunakannya.
    Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
Register : 27-01-2021 — Putus : 03-03-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 32/Pid.Sus/2021/PN Gpr
Tanggal 3 Maret 2021 — Penuntut Umum:
ADHI SATYO WICAKSONO, SH
Terdakwa:
RIZKI NUR ROHMAN Als KIKUK Bin TOHARI
224
    1. Menyatakan Terdakwa RIZKI NUR ROHMAN Als KIKUK Bin TOHARI, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan";
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) Bulan dan denda sejumlah Rp.3.000.000,00
    dari saksi tanoa menggunakan resep dokter dantidak ada kemasan yang menyatakan komposisi obat, bahan baku obat, pabrikyang memproduksi;e Bahwa Terdakwa dan Saksi dalam jual beli sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resep dokterdan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karena pekerjaanterdakwa sehariharinya adalah pelajar dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Terhadap keterangan saksi
    Kediri;e Bahwa saksi menerangkan terdakwa dalam menjual sediaan farmasi berupapil jenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya adalah pelajar dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Ahli: NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.Apt, : Pendapat Ahli yang diberikandibawah sumpah sebagaimana dalam Berita Acara Penyidik sesuai denganBerita Acara
    Denyok bin Inrohadi;Bahwa Terdakwa menerangkan dalam menjual sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebuttidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resep dokter dan tidak mempunyaikeahlian dalam bidang farmasi karena pekeijaan terdakwa sehariharinya adalah pelajar danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Bahwa Terdakwa menerangkan dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta
    Denyok bin Inrohadisediaan farmasi berupa obat jenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya sejumlah 4 (Empat) butir seharga Rp. 10.000,00 (Sepuluh riburupiah);5.
    Denyok bin Inrohadiadalah sediaan farmasi yang berupa obat tanpa identitas/label yang melekatyakni : nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isibersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahunkadaluwarsa serta mendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesiayang memiliki izin industri farmasi;7.
Register : 15-05-2019 — Putus : 04-07-2019 — Upload : 22-07-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 392/Pid.Sus/2019/PN Byw
Tanggal 4 Juli 2019 — Penuntut Umum:
1.I KETUT GDE DAME NEGARA, SH
2.SUPRIYADI AHMAD, SH.
Terdakwa:
1.EDY PRASETIAWAN Als EDY BADOL
2.MOH. FATHUL JAUHARI Als UJIK
295
  • Fathul Jauhari alias Ujiktersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
  • Menjatuhkan pidana kepadaTerdakwa I Edy Prasetiawan alias Edy Badoldan Terdakwa II Moh.
    tujuh) bulan dan Denda masing-masing sejumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan kurungan selama 3 (tiga) bulan ;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan Para Terdakwa tetap ditahan;
  • Menetapkan barang bukti berupa:
    • Uang tunai hasil penjualan sediaan farmasi
    • Dirampas untuk negara
    • 8 (delapan) butir sediaan farmasi (obat Trihexyphenidil) dengan bentuk bulat wama putih ada logo bertuliskan T.
    • Dirampas untuk dimusnahkan
    1. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sejumlah Rp.5.000,-(Lima ribu Rupiah);
    Bahwa Terdakwa menjual sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidiltersebut dengan cara pembeli menghubungi Terdakwa melalui media sosialMasangger untuk membeli sediaan farmasi tersebut dan apabila stok masihada kemudian pembeli mendatangi ke rumah Terdakwa untuk membelisediaan farmasi tersebut. Bahwa Terdakwa meletakkan sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidilberada di bawah lemari pakean kamar milik Terdakwa.
    Bahwa benar Para Terdakwa telah mengedarkan sedian farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemamfaatan dan mutu yang tidak memiliki izin edar Bahwa benar yang diedarkan yaitu sedian farmasi jenis obatTryhexyphenidil (Trek) atau dikalangan anak remaja menyebut dengan pil Y Bahwa benar Terdakwa 2 mengedarkan sediaan farmasi kepadaTerdakwa 1, sedangkan Terdakwa 1 mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada Mufid.
    Bahwa benar Terdakwa 2 mendapatkan sedian farmasi jenisTryhexyphenidil tersebut dari Hendrik dimana pada waktu itu Terdakwadisuruh oleh Hendrik untuk menjualkan sediaan farmasi jenis Tryhexypheindilsebanyak 1 bok (100 butir) dengan harga Rp.200.000, kemudian padawaktu itu Terdakwa menjual sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidil kepadaTerdakwa 1.
    Bahwa Terdakwa 1 menjual sediaan farmasi jenisTryhexyphenidil tersebut dengan cara pembeli menghubungi Terdakwa 2melalui media sosial Massanger untuk membeli sediaan farmasi tersebut danapabila stok masih ada kemudian pembeli mendatangi ke rumah Terdakwa 2untuk membeli sediaan farmasi tersebut. Bahwa Terdakwa 1 meletakkansediaan farmasi jenis Tryhexyphenidil berada di bawah lemari pakaian kamarmilik Terdakwa 1.
Register : 27-12-2018 — Putus : 13-03-2019 — Upload : 19-11-2019
Putusan PN CIREBON Nomor 262/Pid.Sus/2018/PN Cbn
Tanggal 13 Maret 2019 — Penuntut Umum:
YUKE SINAYANGSIH, SH
Terdakwa:
Andry Santoso bin Agus Tartono
4437
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa ANDRY SANTOSO Bin AGUS TARTONOterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar Dan Persyaratan Keamanan
    Menyatakan terdakwa ANDRY SANTOSO Bin alm AGUS TARTONObersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Memproduksi atauMengedarkan Sediaan Farmasi atau Alat Kesehatan yang tidak memenuhistandar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kKemanfaatan danmutu sebagaimana dimaksud dalam 196 UndangUndang No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan;2.
    DENI (DPO) memberikan 2 (dua) bungkus rokok Marlboroyang ternyata di dalamnya terdapat obatobatan sediaan farmasi pil jenis Trihex.Dan ketika dilakukan penggeledahan pada diri terdakwa ditemukan pil Trihexsebanyak 400 (empat ratus) butir;Bahwa terdakwa telah menggunakan pil jenis Trihex tersebut danmenjualnya kepada Sdr.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. danpasal 106 ayat (1) yang berbunyi Sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapatkan IZIN EDAR;Bahwa perbuatanterdakwa ANDRY SANTOSO~ Bin AGUSTARTONOmemperjualbelikan obatPil trinex tersebut melanggar pasal196 Jo pasal 197UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
    DENI (DPO) memberikan 2 (dua) bungkus rokok Marlboroyang ternyata di dalamnya terdapat obatobatan sediaan farmasi pil jenisTrihex. Dan ketika dilakukan penggeledahan pada diri terdakwa ditemukan pilTrihex sebanyak 400 (empat ratus) butir; Bahwa terdakwa telah menggunakan pil jenis Trinex tersebut dan menjualnyakepada Sdr.
    Menyatakan Terdakwa ANDRY SANTOSO Bin AGUS TARTONOterbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DenganSengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi StandarDan Persyaratan Keamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu;2.
Register : 03-08-2020 — Putus : 24-09-2020 — Upload : 13-08-2021
Putusan PN BALE BANDUNG Nomor 499/Pid.Sus/2020/PN Blb
Tanggal 24 September 2020 — Penuntut Umum:
MELANI, SH.
Terdakwa:
SANDI BOY Alias JALAL Bin TITO Alm
204
  • , telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
  • Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun;
  • Menghukum pula Terdakwa untuk
    Bahwa berdasarkan data dari BPOM RI dan penandaan pada labelproduknya obatobatan yang diedarkan oleh terdakwa yang mengandungTrihexyphenidyl Positif tersebut adalah tidak terdaftar di BPOM RI dan tidakpernah ada izin edarnya atau tidak memiliki izin edar, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, kemudian terdakwadalam hal mengedarkan sediaan farmasi yang mengandung TrihexyphenidylPositif yang tidak memiliki
    BerdasarkanPasal 106 ayat (1) Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentangKesehatan, yaitu sediaan farmasi dan Alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapatkan izin edar.
    Bandung Barat; Bahwa saat ditangkap dilakukan penggeledahan dan ditemukanobat/sediaan farmasi Hexymer Trihexphenidyl serta 1 (Satu) buahHandphone merk Oppo warna biru beserta Simcard operator celulerTelkomsel dan Axis; Bahwa Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan persidangan); Bahwa Terdakwa mendapatkan obat/sediaan farmasi dari mediasosial secara on line dengan nama akun Batavia;7Halaman 12 dari 22 halaman Putusan Perkara Pidana Nomor 499/Pid.Sus/2020/PN Blb Bahwa Terdakwa membeli
    Bandung Barat; Bahwa benar saat ditangkap dilakukan penggeledahan dan ditemukanobat/sediaan farmasi Hexymer Trihexphenidyl serta 1 (satu) buahHandphone merk Oppo warna biru beserta Simcard operator celulerTelkomsel dan Axis; Bahwa benar Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan persidangan); Bahwa benar Terdakwa mendapatkan obat/sediaan farmasi dari mediasosial secara on line dengan nama akun Batavia; Bahwa benar Terdakwa membeli obat/sediaan farmasi tersebut pada harirabu, tanggal
    ReraRachmawati, Apt. selaku Kepala Bidang Pengujian, dengan kesimpulanTrihexyphenidyl positif termasuk kedalam golongan Obat Keras yangPendistribusian obat keras hanya boleh dilakukan oleh sarana distribusi farmasiseperti Pedagang Besar Farmasi yang memiliki izin PBF dan Apoteker sebagaipenanggungjawab dan sarana pelayanan farmasi seperti Apotek, Rumah Sakitdan Klinik yang telah memiliki izin dan Tenaga Kefarmasian (Apoteker) sebagaipenanggungjawabnya.
Register : 21-02-2019 — Putus : 26-03-2019 — Upload : 01-04-2019
Putusan PN PEMALANG Nomor 38/Pid.B/2019/PN Pml
Tanggal 26 Maret 2019 — Penuntut Umum:
NANUK WIJAYANTI, SH
Terdakwa:
1.HARDI MURJANI Bin HADI MULYONO
2.EDI LISTIONO Bin TEJO
284
  • Sesampainya di Ruang Farmasi, terdakwa HARDI MURJANImengajak ngobrol Petugas Jaga Farmasi dan terdakwa EDI LISTIONO masuk keruang Farmasi berpurapura akan membersihkan ruangan kemudian mengambil 2box obat CORSADOL TRAMADOL HCL (obat anti nyeri) dari dalam lemari danmemasukanya kedalam plastic hitam besar dan ditutupi dengan sampah kardusbekas obat kemudian terdakwa EDI LISTIONO keluar ruangan dan menyerahkanplastic hitam besar tersebut kepada terdakwa HARDI MURJANI selanjutnya terdakwaEDI LIDTIONO
    KASDUKI :Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak 2 box.Bahwa beberapa hari kemudian terjadi kehilangan lagi dengan
    RASIDI:Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Hal. 5 dari 15 Halaman Putusan Pidana Nomor 38/Pid.B /2019/PN.Pml.Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak
    NURHADI :Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak 2 box.Bahwa beberapa hari kemudian terjadi kehilangan lagi dengan
    Sekitar jam 18.30Wib terdakwa EDI LISTIONO dan terdakwa HARDI MURJANI datang ke ruangfarmasi dengan membawa plastic hitam besar untuk membuang sampah.Sesampainya di Ruang Farmasi, terdakwa HARDI MURJANI mengajakngobrol Petugas Jaga Farmasi sedangkan terdakwa EDI LISTIONO masuk keruang Farmasi berpurapura akan membersihkan ruangan kemudianmengambil 2 box obat CORSADOL TRAMADOL HCL (obat anti nyeri) daridalam lemari dan memasukanya kedalam plastic hitam besar dan ditutupidengan sampah kardus bekas
Register : 13-04-2021 — Putus : 02-07-2021 — Upload : 07-08-2021
Putusan PN PURWOKERTO Nomor 69/Pid.Sus/2021/PN Pwt
Tanggal 2 Juli 2021 — Penuntut Umum:
GUNTORO JANGKUNG WISNU MURDIYANTO, S.H
Terdakwa:
HARIS WISSON GUNAWAN Alias HO WAI SON Bin HARTO GUNAWAN
384
    1. Menyatakan terdakwa Haris Wisson Gunawan Alias Ho Wai Son Bin Harto Gunawan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1);
    2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Haris Wisson Gunawan Alias Ho Wai Son Bin Harto Gunawan oleh karena itu dengan pidana penjara selama
    Jendral Sudirman No 501 PurwokertoKecamatan : Purwokerto TimurKabupaten : BanyumasMasa berlaku izin Toko Obat : 31 Desember 2020e Bahwa saksi tidak mengetahui jika Toko Obat Berkat menjualsediaan farmasi berupa obat tradisional tanpa ijin edar. Karena selama inisetahu saksi semua obat yang dijual di Toko Obat Berkat memilik iijinedar.e Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian di bidang farmasi.
    Bahwa Terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa obattradisional. Bahwa sediaan farmasi berupa obat tradisional yang terdakwaedarkan tidak memiliki jin edar dari Badan POM RI. Bahwa Terdakwa memiliki Surat Izin Toko Obat (SITO) Nomor :004/ SITO/ BMS/ DPMPPTSP II/ 2019 tanggal 21 Februari 2019.Nama Toko Obat : BerkatNIB > 8120104982703Alamat Toko Obat : JI.
    Jendral Sudirman No 501 PurwokertoKecamatan > Purwokerto TimurKabupaten : BanyumasMasa berlaku izinTokoObat : 31 Desember 2020 Bahwa Terdakwa mulai mengedarkan sediaan farmasi berupaobat tradisional sejak tahun 2010 di Toko Obat Berkat ; Bahwa Terdakwa tidak mengetahui komposisi yang terdapat padasediaan farmasi berupa obat tradisional yang terdakwa edarkan.
    Bahwa pegawai terdakwa tidak ada yang mempunyai latarbelakang farmasi / pendidikan kefarmasian. Semuanya lulusan SMA,tetap ada penanggungjawab assisten farmasi adalah Sdr NURHAYATIyang telah mempunyai Surat IzinKerja Tenaga Teknis KefarmasianHalaman 15 dari 25 Putusan Nomor 69/Pid.Sus/2021/PN Pwt.(SIKTTK) Nomor : 19740808/SIKTTK33.02/2016/2133 tanggal 29Agustus 2016.
    Bahwa Sdr NURHAYATI selaku penanggungjawab kefarmasiantidak selalu berada di Toko Obat Berkat dan hanya datang 2 3 kalidalam seminggu; Bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan uji Laboratoriumtentang komposisi sediaan farmasi berupa obat tradisional yangterdakwa edarkan; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai latar belakang farmasi/pendidikan kefarmasian, terdakwa lulusan SMA; Bahwa Terdakwa menyesal dan merasa bersalah telahmengedarkan sediaan farmasi berupa obat tradisional yang tidakmemiliki izin edar serta
Register : 28-04-2016 — Putus : 07-06-2016 — Upload : 27-07-2016
Putusan PN PELAIHARI Nomor 122/Pid.B/2016/PN.Pli
Tanggal 7 Juni 2016 — HERRY IRAWAN Als HERRY Als TADUNG Bin FAUJIANSYAH
9636
  • Menyatakan terdakwa HERRY IRAWAN Als HERRY Als TADUNG BinFAUJIANSYAH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar,sebagaimana diatur dalam pasal 197 jo pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan Penuntut Umum;2.
    Unsur Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi.Bahwa yang di maksud sediaan farmasi dalam UndangUndang ini diatur dalam pasal1 ayat (4) yaitu, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.Dalam fakta di persidangan terungkap bahwa terdakwa dengan sengaja mengedarkan sediaanfarmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar yakni jenis dextromethorphandan carnopen (zenith), untuk dextro dijual Rp.1000, dan zenith Rp.4000dan terdakwa telah11menjual obat tersebut
    Unsur tidak memiliki ijin edar.Bahwa setiap sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar (pasal 106 UU 36 Tahun 2009).
    Bahwa dari fakta di persidangan terdakwatidak memiliki keahlian dan tidak mempunyai kewenangan dalam menjual dan ataumenyerahkan / mengedarkan obat keras sesuai pasal 98 ayat 2 UU NO.36 Tahun 2009, jugasediakan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar darimenteri kesehatan sebagaimana pasal 106 ayat 1 UU NO.36 Tahun 2009Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan terdakwadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang
    Menyatakan terdakwa HERRY IRAWAN Als HERRY Als TADUNG BinFAUJIANSYAHtelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak13pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo pasal 106 ayat (1)undangundang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan ;2.
Putus : 02-05-2013 — Upload : 04-04-2014
Putusan PN SUMBER Nomor 133 /Pid.B/2013/PN. Sbr
Tanggal 2 Mei 2013 — SAIM Bin KARTAS
3011
  • penjualan setiap bungkus yang berisi 13 (tigabelas) butir obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro sebesar Rp.5.000,(Lima ribu rupiah) dan untuk obat jenis Trihexypinidil sebesar Rp.12.000, (Duabelas ribu rupiah) untuk setiap lembar atau stripnya. ; Bahwa pengakuan terdakwa mendapatkan obatobatan sediaan Farmasi jenis PilDextro dan obat jenis Trihexypinidil dapat beli dari Apotik di Kodya Cirebon. ; Bahwa apabila memakai obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan obatjenis Trihexypinidil
    ;Bahwa pengakuan terdakwa mendapatkan obatobatan sediaan Farmasi jenis PilDextro dan obat jenis Trihexypinidil dapat beli dari Apotik di Kodya Cirebon. ;Bahwa apabila memakai obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan obatjenis Trihexypinidil efek sampingnya menimbulkan ketergantungan.
    ;Bahwa barang bukti bisa diketahui adalah obatobatan sediaan Farmasi jenisPil Dextro dan obat jenis Trihexypinidil apabila sudah ada keterangan dariLaboratorium.
    ;Bahwa apabila meminum obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan pilTrihexypinidil melebihi dari dosis yang telah ditetapkan efek sampingnya akanbisa mengalami kematian. ;Bahwa Obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan pil Trihexypinidil bisa di belidi Toko Obat (Apotik) dan tidak boleh membeli bebas dan harus dengan resepdokter. ;Bahwa Terdakwa tidak boleh menjual obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro danpil Trihexypinidil. ;Bahwa menurut saksi Hasil Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
    puluh empat ribu rupiah) serta 1 (satu) buah Handphone merekMito warna merah, pengakuan terdakwa harga setiap bungkus yang berisi 13 (tigabelas) butir obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro sebesar Rp.5.000, (Limaribu rupiah) dan untuk obat jenis Trihexypinidil sebesar Rp.12.000, (Dua belas riburupiah) untuk setiap lembar atau stripnya, selain saksi mendapatkan obatobatansejenis Farmasi berupa 14 (empat belas) bungkus sejenis Farmasi jenis Pil Dextrodan setiap bungkus berisi 13 (tiga belas)
Register : 29-08-2017 — Putus : 12-10-2017 — Upload : 02-11-2017
Putusan PN JEMBER Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN Jmr
Tanggal 12 Oktober 2017 — MUHAMMAT Bin ROMLI
5822
  • Saksi memiliki latar belakang pendidikan di bidang farmasi;Halaman 6 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN JmrBahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat keras sehinggatidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trinexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Halaman 10 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN JmrMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut Pasal1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurut Pasal 1angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaHalaman 11 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN Jmrobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Bahwa selain itu ahli Dra.WIDJAJANINGSIH, Apt menyebutkan pekerjaan kefarmasian adalah kegiatanmemproduksi, meracik, menyimpan, mendistriobusikan, mengedarkan, danmenyerahkan obat kepada yang berhak dan pekerjaan kefarmasian harusdilakukan oleh tenaga yang memiliki keahlian di bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki atau bekerjadi apotek.
Register : 22-01-2019 — Putus : 19-03-2019 — Upload : 20-03-2019
Putusan PN JEMBER Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Jmr
Tanggal 19 Maret 2019 — Penuntut Umum:
AHMAD YUSAK SUYUDI , SH.
Terdakwa:
BASKORO MUHRIS
244
  • Bahwa dalam mengedarkan obatobatan tersebut diatas terdakwa tidakmemiliki ijin edar dan terdakwa adalah bukan seorang apoteker ataupedagang besar farmasi, atau seorang ahli atau tenaga kesehatan yangdiberi wewenang oleh Undangundang untuk memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi obat obatan tersebut hanya bertujuanuntuk memperoleh keuntungan belakaHalaman 3 dari 15 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Jmr Bahwa berdasarkan Berita Acara Keterangan Pemeriksaan Ahli Nomor :440/94689/311/2018 tanggal
    Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi;Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Jmr Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.