Ditemukan 61419 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Putus : 15-05-2013 — Upload : 08-05-2014
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 280/Pid.B/2013/PN.Bwi
Tanggal 15 Mei 2013 — AHMAD SAIFUL FARUQ Bin AHMAD RAJI
204
  • plastik klip yang masing-masing berisi 10 (sepuluh) butir dengan jumlah total keseluruhan sebanyak 170 (seratus tujuh puluh) butir obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl yang disimpan oleh terdakwa disaku celana sebelah kiri.- Bahwa selanjutnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDI T.A. melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan didapatkan informasi bahwa terdakwa mendapatkan obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl tersebut dari Sdr.
    LIHIN (DPO) dengan alamat Desa krikilan Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi, dan obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl ada pada terdakwa dengan maksud dan tujuan untuk dijual kepada orang lain, dan dari hasil penjual obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl tersebut terdakwa mendapatkan keuntungan dari setiap sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dari setiap penjualan sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), berbekal informasi tersebut selanjutnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan
    AtauKedua:Bahwa ia terdakwa AHMAD SATFIIL FARUQ Bin AHMAD RAJI pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Pertama diatas dengan sengaja rnemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard atau persyaratan keamanan, kasiat atau kemanfaatan, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:- Bahwa awalnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDI T.A.
    plastik klipyang masingmasing berisi 10 (sepuluh) butir dengan jumlah total keseluruhan sebanyak170 (seratus tujuh puluh) butir obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl yang disimpanoleh terdakwa disaku celana sebelah kiri.Bahwa selanjutnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDIT.A. melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan didapatkan informasi bahwaterdakwa mendapatkan obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl tersebut dari Sdr.LIHIN (DPO) dengan alamat Desa krikilan Kecamatan Glenmore
    masingmasing berisi 10 (sepuluh) butir dengan jumlah total keseluruhan sebanyak170 (seratus tujuh puluh) butir obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl yang disimpanoleh terdakwa disaku celana sebelah kiri.Bahwa selanjutnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDIT.A. melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan didapatkan informasi bahwaterdakwa mendapatkan obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl tersebut dari Sdr.LIHIN (DPO) dengan alamat Desa krikilan Kecamatan Glenmore KabupatenBanyuwangi
    Unsur Dengan Sengaja Memproduksi atau Mengedarkan Sediaan Farmasi dan atauAlat Kesehatan Yang Tidak Memiliki Izin Edar : Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Bambang Edy Sumantri, dansaksi Eko Wahudi TA, saksi Ahli : Dra.
    BELLY KOES HARWANTI dalamketerangannya di BAP Polisi menerangkan bahwa obat Dextro cara perolehannya harusdengan resep dokter dan tidak berhak untuk menjual ataupun mengedarkan jika bukanpedagang farmasi yang telah memiliki ijin dan keahlian kefarmasian ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut diatas, majelisberpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi menurut hukum, karena terdakwa telahmenjual / mengedarkan sediaan farmasi daftar G jenis pil Trilhexphenidyl padahalterdakwa tidak
    mempunyai toko farmasi maupun toko obat yang memiliki wewenanguntuk menjual sediaan farmasi daftar G jenis pil Trilhexphenidyl yang tidak memilikiizin edar ;Menimbang, bahwa karena perbuatan terdakwa telah terbukti memenuhi semua unsurtindak pidana dari pasal yang didakwakan, dan alat bukti yang diajukan dipersidangan telahmemenuhi syarat dua alat bukti yang sah seperti ditentukan dalam pasal 183 KUHAP. dimanaantara alat bukti yang satu dengan lainnya terdapat hubungan yang berkaitan erat, sehinggamenimbulkan
Register : 28-07-2020 — Putus : 26-08-2020 — Upload : 19-08-2021
Putusan PN BITUNG Nomor 127/Pid.Sus/2020/PN Bit
Tanggal 26 Agustus 2020 — Penuntut Umum:
1.FENY ALVIONITA, S.H.
2.EDWIN B. TUMUNDO, S.H., M.H.
Terdakwa:
ABDI Z
2710
    1. Menyatakan terdakwa ABDI Z terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan denda sebesar Rp. 50.0000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka
    ;Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki ijin edar khususnya obat keras Trihexyphenidyl sebagaimana diaturdalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 Tahun2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, danPerkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi;Bahwa sediaan farmasi yaitu diantaranya obat yang mengandungbahan aktif Trinexyphenidyl/ pil Hexymer (obat keras
    ) tidak dapat diperjualbelikan atau diedarkan secara bebas dan penggunaannya harus disertai denganresep dokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian;Bahwa Terdakwa dalam
    bebas dan penggunaannya harus disertai dengan resepdokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian.Bahwa Terdakwa dalam mengedarkan berupa obat Trihexyphenidyl tidakmemiliki
    Setiap orang;2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;1.
    Bahwa dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian Dalam PengadaanSediaan Farmasi sesuai dengan ketentuan Pasal 6 PP RI NO. 51 Tahun2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan dalam ayat (1)Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitasdistribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi.
Register : 16-05-2012 — Putus : 06-06-2012 — Upload : 05-07-2012
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 114/Pid.Sus/An/2012/PN.Kdi
Tanggal 6 Juni 2012 — ANDIK ADI SUSANTO BIN SLAMET
4113
  • LL.Setelah dilakukan penggeledahan oleh saksi Hariyono Dermawan dan saksi Yoyok Aprianto dariPolsek Pare maka didapatlah sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 646 (enam ratus empat puluhenam) butir dalam 82 (delapan puluh dua) plastik klip yang dimasukkan dalam plastik hitam yangdikubur didapur rumah oleh terdakwa dengan menggunakan cetok.
    Sediaan farmasi sebanyak 646(enam ratus empat puluh enam) butir tersebut rencananya sebagian akan dikonsumsi sendiri olehterdakwa dan sebagian lagi akan dijual pada orang lain dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah)untuk setiap 8 (delapan) butimya.Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebut setelahdilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012tanggal 30 April 2012 yang diperiksa oleh sdr.
    Sediaan farmasi sebanyak 646(enam ratus empat puluh enam) butir tersebut rencananya sebagian akan dikonsumsi sendiri olehterdakwa dan sebagian lagi akan dijual pada orang lain dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah)untuk setiap 8 (delapan) butirmya.Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebut setelahdilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012tanggal 30 April 2012 yang diperiksa oleh sdr.
    telah melakukan penangkapan danpenggeledahan terhadap terdakwa dimana didapatlah sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak646 (enam ratus empat puluh enam) butir dalam 82 (delapan puluh dua) plastik klip yangdimasukkan dalam plastik hitam yang dikubur didapur rumah oleh terdakwa dengan menggunkancetok ;Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebutsetelah dilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012 TANGGAL 30
    Menetapkan barang bukti berupa :Sediaan farmasi pil jenis LL/ sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir dalam 82(delapan puluh dua) kantong plastik klip dibungkus tas kresek warna hitam dan 1 (satu0 buahcethok dirampas untuk dimusnahkan, sedang uang tunai sebesar Rp.68.000, (enam puluhdelapan ribu rupiah) dirampas untuk Negara ;6.
Register : 24-06-2019 — Putus : 06-08-2019 — Upload : 03-09-2019
Putusan PN SUMBER Nomor 195/Pid.Sus/2019/PN Sbr
Tanggal 6 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
ASEP KURNIA, SH
Terdakwa:
RAJI Bin SALIM
223
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa RAJI bin SALIM, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN/ATAU PERSYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAATAN DAN MUTU sebagaimana dakwaan alteratif kedua;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan Denda sebesar Rp2.000.000,00
    dan/atau alat Kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1),perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan caracara, sebagai berikut: Awalnya terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis Obat atau PilTramadol dan Pil Dextro tersebut terdakwa dapat dari orang yang biasadipanggil Sdr.
    Peung (yang identitas lengkapnya tidak tahu) di depan HotelSapadia Kota Cirebon dan terdakwa memiliki sedian farmasi jenis Obattersebut dengan maksud dan tujuan untuk dijual dan terdakwa telah menjualatau mengedarkan Pil Tramadol dan Pil Dextro kepada siapa saja yangdatang kepada terdakwa sebesar Rp178.000,00 (seratus tujuh puluh delapanribu rupiah) dan ketika terdakwa memiliki sedian farmasi jenis Obat tersebutyang di simpan didalam tas pinggang warna hitam, terdakwa ditangkap olehPetugas Kepolisian
    mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan caracara sebagai berikut: Bermula terdakwa menemui seseorang yang biasa dipanggil Sdr.
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau) manfaatan, dan mutu' sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3).Menimbang, bahwa unsur ini merupakan unsur yang mengandung frasafrasa unsur yang berbentuk alternatif, artinya bahwa frasa ini terdiri dari frasememproduksi atau mengedarkan frasa persediaan farmasi dan/atau alatkesehatan frasa yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan
    dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis Obat atau PilTramadol dan Pil Dextro pada hari Sabtu tanggal 3 November 2018 sekira jam15.30 wib bertempat di depan Hotel Sapadia Kota Cirebon dari orang yangbiasa dipanggil Sdr.
Register : 08-05-2019 — Putus : 12-08-2019 — Upload : 19-08-2019
Putusan PN PONTIANAK Nomor 459/Pid.Sus/2019/PN Ptk
Tanggal 12 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
KRISNA DEWITA, SH
Terdakwa:
YANED SAPUTRI ADHA
11120
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap diri Terdakwa tersebut di atas dengan
    Menyatakan terdakwa YANED SAPUTRI ADHA bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilkiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo. Pasal 106 ayat (1) UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.2.
    dan ikut menyaksikan pemeriksaandan penyitaan yang dilakukan petugas Balai Besar POM di Pontianak.Bahwa Petugas Balai Besar POM di Pontianak menyita barang buktisediaan farmasi sebanyak 53 (lima puluh tiga) jenis dari Yaned SaputriAdha.Bahwa pada saat pemeriksaan saudara Yaned Saputri Adha menyatakanbahwa dirinya sebagai pemilik 53 (lima puluh tiga) jenis sediaan farmasitanpa ijin edar.Bahwa Sediaan farmasi tanpa jjin edar yang disita dari terdakwa YANEDSAPUTRI ADHA Adapun 55 (lima puluh lima) dan
    Ijin edar;Bahwa Setelah diamati secara seksama satu persatu barang buktisebanyak 55 (lima puluh lima) dan 23 (dua puluh tiga) item tersebutmaka seluruh sediaan farmasi berupa kosmetik tersebut tidakmemiliki izin edar atau tanpa izin edar;Bahwa Sediaan farmasi berupa kosmetika seperti pada Barang Buktitersebut dilarang untuk diperjualbelikan, karena belum memperoleh izinedar / belum terdaftar di Badan POM RI;Bahwa dalam rangka melindungi masyarakat dari kosmetika yang dapatmerugikan kesehatan, maka
    tersebut, sehinggaapabila suatu sediaan farmasi berupa Kosmetika sudah diberikanpersetujuan pendaftaran, maka pemerintah telah menjamin mutu sediaanfarmasi tersebut dan mempunyai manfaat bagi kesehatan orang yangmenggunakannya.
    Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
Register : 27-01-2021 — Putus : 03-03-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 32/Pid.Sus/2021/PN Gpr
Tanggal 3 Maret 2021 — Penuntut Umum:
ADHI SATYO WICAKSONO, SH
Terdakwa:
RIZKI NUR ROHMAN Als KIKUK Bin TOHARI
224
    1. Menyatakan Terdakwa RIZKI NUR ROHMAN Als KIKUK Bin TOHARI, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan";
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) Bulan dan denda sejumlah Rp.3.000.000,00
    dari saksi tanoa menggunakan resep dokter dantidak ada kemasan yang menyatakan komposisi obat, bahan baku obat, pabrikyang memproduksi;e Bahwa Terdakwa dan Saksi dalam jual beli sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resep dokterdan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karena pekerjaanterdakwa sehariharinya adalah pelajar dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Terhadap keterangan saksi
    Kediri;e Bahwa saksi menerangkan terdakwa dalam menjual sediaan farmasi berupapil jenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya adalah pelajar dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Ahli: NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.Apt, : Pendapat Ahli yang diberikandibawah sumpah sebagaimana dalam Berita Acara Penyidik sesuai denganBerita Acara
    Denyok bin Inrohadi;Bahwa Terdakwa menerangkan dalam menjual sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebuttidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resep dokter dan tidak mempunyaikeahlian dalam bidang farmasi karena pekeijaan terdakwa sehariharinya adalah pelajar danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Bahwa Terdakwa menerangkan dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta
    Denyok bin Inrohadisediaan farmasi berupa obat jenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya sejumlah 4 (Empat) butir seharga Rp. 10.000,00 (Sepuluh riburupiah);5.
    Denyok bin Inrohadiadalah sediaan farmasi yang berupa obat tanpa identitas/label yang melekatyakni : nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isibersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahunkadaluwarsa serta mendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesiayang memiliki izin industri farmasi;7.
Register : 15-05-2019 — Putus : 04-07-2019 — Upload : 22-07-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 392/Pid.Sus/2019/PN Byw
Tanggal 4 Juli 2019 — Penuntut Umum:
1.I KETUT GDE DAME NEGARA, SH
2.SUPRIYADI AHMAD, SH.
Terdakwa:
1.EDY PRASETIAWAN Als EDY BADOL
2.MOH. FATHUL JAUHARI Als UJIK
295
  • Fathul Jauhari alias Ujiktersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
  • Menjatuhkan pidana kepadaTerdakwa I Edy Prasetiawan alias Edy Badoldan Terdakwa II Moh.
    tujuh) bulan dan Denda masing-masing sejumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan kurungan selama 3 (tiga) bulan ;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan Para Terdakwa tetap ditahan;
  • Menetapkan barang bukti berupa:
    • Uang tunai hasil penjualan sediaan farmasi
    • Dirampas untuk negara
    • 8 (delapan) butir sediaan farmasi (obat Trihexyphenidil) dengan bentuk bulat wama putih ada logo bertuliskan T.
    • Dirampas untuk dimusnahkan
    1. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sejumlah Rp.5.000,-(Lima ribu Rupiah);
    Bahwa Terdakwa menjual sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidiltersebut dengan cara pembeli menghubungi Terdakwa melalui media sosialMasangger untuk membeli sediaan farmasi tersebut dan apabila stok masihada kemudian pembeli mendatangi ke rumah Terdakwa untuk membelisediaan farmasi tersebut. Bahwa Terdakwa meletakkan sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidilberada di bawah lemari pakean kamar milik Terdakwa.
    Bahwa benar Para Terdakwa telah mengedarkan sedian farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemamfaatan dan mutu yang tidak memiliki izin edar Bahwa benar yang diedarkan yaitu sedian farmasi jenis obatTryhexyphenidil (Trek) atau dikalangan anak remaja menyebut dengan pil Y Bahwa benar Terdakwa 2 mengedarkan sediaan farmasi kepadaTerdakwa 1, sedangkan Terdakwa 1 mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada Mufid.
    Bahwa benar Terdakwa 2 mendapatkan sedian farmasi jenisTryhexyphenidil tersebut dari Hendrik dimana pada waktu itu Terdakwadisuruh oleh Hendrik untuk menjualkan sediaan farmasi jenis Tryhexypheindilsebanyak 1 bok (100 butir) dengan harga Rp.200.000, kemudian padawaktu itu Terdakwa menjual sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidil kepadaTerdakwa 1.
    Bahwa Terdakwa 1 menjual sediaan farmasi jenisTryhexyphenidil tersebut dengan cara pembeli menghubungi Terdakwa 2melalui media sosial Massanger untuk membeli sediaan farmasi tersebut danapabila stok masih ada kemudian pembeli mendatangi ke rumah Terdakwa 2untuk membeli sediaan farmasi tersebut. Bahwa Terdakwa 1 meletakkansediaan farmasi jenis Tryhexyphenidil berada di bawah lemari pakaian kamarmilik Terdakwa 1.
Register : 27-12-2018 — Putus : 13-03-2019 — Upload : 19-11-2019
Putusan PN CIREBON Nomor 262/Pid.Sus/2018/PN Cbn
Tanggal 13 Maret 2019 — Penuntut Umum:
YUKE SINAYANGSIH, SH
Terdakwa:
Andry Santoso bin Agus Tartono
4437
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa ANDRY SANTOSO Bin AGUS TARTONOterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar Dan Persyaratan Keamanan
    Menyatakan terdakwa ANDRY SANTOSO Bin alm AGUS TARTONObersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Memproduksi atauMengedarkan Sediaan Farmasi atau Alat Kesehatan yang tidak memenuhistandar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kKemanfaatan danmutu sebagaimana dimaksud dalam 196 UndangUndang No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan;2.
    DENI (DPO) memberikan 2 (dua) bungkus rokok Marlboroyang ternyata di dalamnya terdapat obatobatan sediaan farmasi pil jenis Trihex.Dan ketika dilakukan penggeledahan pada diri terdakwa ditemukan pil Trihexsebanyak 400 (empat ratus) butir;Bahwa terdakwa telah menggunakan pil jenis Trihex tersebut danmenjualnya kepada Sdr.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. danpasal 106 ayat (1) yang berbunyi Sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapatkan IZIN EDAR;Bahwa perbuatanterdakwa ANDRY SANTOSO~ Bin AGUSTARTONOmemperjualbelikan obatPil trinex tersebut melanggar pasal196 Jo pasal 197UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
    DENI (DPO) memberikan 2 (dua) bungkus rokok Marlboroyang ternyata di dalamnya terdapat obatobatan sediaan farmasi pil jenisTrihex. Dan ketika dilakukan penggeledahan pada diri terdakwa ditemukan pilTrihex sebanyak 400 (empat ratus) butir; Bahwa terdakwa telah menggunakan pil jenis Trinex tersebut dan menjualnyakepada Sdr.
    Menyatakan Terdakwa ANDRY SANTOSO Bin AGUS TARTONOterbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DenganSengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi StandarDan Persyaratan Keamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu;2.
Register : 03-08-2020 — Putus : 24-09-2020 — Upload : 13-08-2021
Putusan PN BALE BANDUNG Nomor 499/Pid.Sus/2020/PN Blb
Tanggal 24 September 2020 — Penuntut Umum:
MELANI, SH.
Terdakwa:
SANDI BOY Alias JALAL Bin TITO Alm
204
  • , telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
  • Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun;
  • Menghukum pula Terdakwa untuk
    Bahwa berdasarkan data dari BPOM RI dan penandaan pada labelproduknya obatobatan yang diedarkan oleh terdakwa yang mengandungTrihexyphenidyl Positif tersebut adalah tidak terdaftar di BPOM RI dan tidakpernah ada izin edarnya atau tidak memiliki izin edar, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, kemudian terdakwadalam hal mengedarkan sediaan farmasi yang mengandung TrihexyphenidylPositif yang tidak memiliki
    BerdasarkanPasal 106 ayat (1) Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentangKesehatan, yaitu sediaan farmasi dan Alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapatkan izin edar.
    Bandung Barat; Bahwa saat ditangkap dilakukan penggeledahan dan ditemukanobat/sediaan farmasi Hexymer Trihexphenidyl serta 1 (Satu) buahHandphone merk Oppo warna biru beserta Simcard operator celulerTelkomsel dan Axis; Bahwa Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan persidangan); Bahwa Terdakwa mendapatkan obat/sediaan farmasi dari mediasosial secara on line dengan nama akun Batavia;7Halaman 12 dari 22 halaman Putusan Perkara Pidana Nomor 499/Pid.Sus/2020/PN Blb Bahwa Terdakwa membeli
    Bandung Barat; Bahwa benar saat ditangkap dilakukan penggeledahan dan ditemukanobat/sediaan farmasi Hexymer Trihexphenidyl serta 1 (satu) buahHandphone merk Oppo warna biru beserta Simcard operator celulerTelkomsel dan Axis; Bahwa benar Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan persidangan); Bahwa benar Terdakwa mendapatkan obat/sediaan farmasi dari mediasosial secara on line dengan nama akun Batavia; Bahwa benar Terdakwa membeli obat/sediaan farmasi tersebut pada harirabu, tanggal
    ReraRachmawati, Apt. selaku Kepala Bidang Pengujian, dengan kesimpulanTrihexyphenidyl positif termasuk kedalam golongan Obat Keras yangPendistribusian obat keras hanya boleh dilakukan oleh sarana distribusi farmasiseperti Pedagang Besar Farmasi yang memiliki izin PBF dan Apoteker sebagaipenanggungjawab dan sarana pelayanan farmasi seperti Apotek, Rumah Sakitdan Klinik yang telah memiliki izin dan Tenaga Kefarmasian (Apoteker) sebagaipenanggungjawabnya.
Register : 21-02-2019 — Putus : 26-03-2019 — Upload : 01-04-2019
Putusan PN PEMALANG Nomor 38/Pid.B/2019/PN Pml
Tanggal 26 Maret 2019 — Penuntut Umum:
NANUK WIJAYANTI, SH
Terdakwa:
1.HARDI MURJANI Bin HADI MULYONO
2.EDI LISTIONO Bin TEJO
284
  • Sesampainya di Ruang Farmasi, terdakwa HARDI MURJANImengajak ngobrol Petugas Jaga Farmasi dan terdakwa EDI LISTIONO masuk keruang Farmasi berpurapura akan membersihkan ruangan kemudian mengambil 2box obat CORSADOL TRAMADOL HCL (obat anti nyeri) dari dalam lemari danmemasukanya kedalam plastic hitam besar dan ditutupi dengan sampah kardusbekas obat kemudian terdakwa EDI LISTIONO keluar ruangan dan menyerahkanplastic hitam besar tersebut kepada terdakwa HARDI MURJANI selanjutnya terdakwaEDI LIDTIONO
    KASDUKI :Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak 2 box.Bahwa beberapa hari kemudian terjadi kehilangan lagi dengan
    RASIDI:Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Hal. 5 dari 15 Halaman Putusan Pidana Nomor 38/Pid.B /2019/PN.Pml.Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak
    NURHADI :Bahwa saksi adalah Petugas bagian Farmasi RS Siaga Medika Pemalang,sebelumnya sudah kenal dengan Para terdakwa karena samasama kerja diRS Siaga Medika Pemalang, dimana para terdakwa sebagai Office Boy .Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira awal bulan Desember 2018, saksiselaku petugas Farmasi merasa kehilangan obatobatan yang disimpan diruang Farmasi berupa obat EXIMER sebanyak 2 box dan obat jenisCORSADOL CAPSULE sebanyak 2 box.Bahwa beberapa hari kemudian terjadi kehilangan lagi dengan
    Sekitar jam 18.30Wib terdakwa EDI LISTIONO dan terdakwa HARDI MURJANI datang ke ruangfarmasi dengan membawa plastic hitam besar untuk membuang sampah.Sesampainya di Ruang Farmasi, terdakwa HARDI MURJANI mengajakngobrol Petugas Jaga Farmasi sedangkan terdakwa EDI LISTIONO masuk keruang Farmasi berpurapura akan membersihkan ruangan kemudianmengambil 2 box obat CORSADOL TRAMADOL HCL (obat anti nyeri) daridalam lemari dan memasukanya kedalam plastic hitam besar dan ditutupidengan sampah kardus bekas
Register : 13-04-2021 — Putus : 02-07-2021 — Upload : 07-08-2021
Putusan PN PURWOKERTO Nomor 69/Pid.Sus/2021/PN Pwt
Tanggal 2 Juli 2021 — Penuntut Umum:
GUNTORO JANGKUNG WISNU MURDIYANTO, S.H
Terdakwa:
HARIS WISSON GUNAWAN Alias HO WAI SON Bin HARTO GUNAWAN
384
    1. Menyatakan terdakwa Haris Wisson Gunawan Alias Ho Wai Son Bin Harto Gunawan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1);
    2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Haris Wisson Gunawan Alias Ho Wai Son Bin Harto Gunawan oleh karena itu dengan pidana penjara selama
    Jendral Sudirman No 501 PurwokertoKecamatan : Purwokerto TimurKabupaten : BanyumasMasa berlaku izin Toko Obat : 31 Desember 2020e Bahwa saksi tidak mengetahui jika Toko Obat Berkat menjualsediaan farmasi berupa obat tradisional tanpa ijin edar. Karena selama inisetahu saksi semua obat yang dijual di Toko Obat Berkat memilik iijinedar.e Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian di bidang farmasi.
    Bahwa Terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa obattradisional. Bahwa sediaan farmasi berupa obat tradisional yang terdakwaedarkan tidak memiliki jin edar dari Badan POM RI. Bahwa Terdakwa memiliki Surat Izin Toko Obat (SITO) Nomor :004/ SITO/ BMS/ DPMPPTSP II/ 2019 tanggal 21 Februari 2019.Nama Toko Obat : BerkatNIB > 8120104982703Alamat Toko Obat : JI.
    Jendral Sudirman No 501 PurwokertoKecamatan > Purwokerto TimurKabupaten : BanyumasMasa berlaku izinTokoObat : 31 Desember 2020 Bahwa Terdakwa mulai mengedarkan sediaan farmasi berupaobat tradisional sejak tahun 2010 di Toko Obat Berkat ; Bahwa Terdakwa tidak mengetahui komposisi yang terdapat padasediaan farmasi berupa obat tradisional yang terdakwa edarkan.
    Bahwa pegawai terdakwa tidak ada yang mempunyai latarbelakang farmasi / pendidikan kefarmasian. Semuanya lulusan SMA,tetap ada penanggungjawab assisten farmasi adalah Sdr NURHAYATIyang telah mempunyai Surat IzinKerja Tenaga Teknis KefarmasianHalaman 15 dari 25 Putusan Nomor 69/Pid.Sus/2021/PN Pwt.(SIKTTK) Nomor : 19740808/SIKTTK33.02/2016/2133 tanggal 29Agustus 2016.
    Bahwa Sdr NURHAYATI selaku penanggungjawab kefarmasiantidak selalu berada di Toko Obat Berkat dan hanya datang 2 3 kalidalam seminggu; Bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan uji Laboratoriumtentang komposisi sediaan farmasi berupa obat tradisional yangterdakwa edarkan; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai latar belakang farmasi/pendidikan kefarmasian, terdakwa lulusan SMA; Bahwa Terdakwa menyesal dan merasa bersalah telahmengedarkan sediaan farmasi berupa obat tradisional yang tidakmemiliki izin edar serta
Register : 22-10-2013 — Putus : 17-12-2013 — Upload : 04-08-2014
Putusan PN BANJARBARU Nomor 221/PID.SUS/2013/PN.Bjb
Tanggal 17 Desember 2013 — ABDULLAH SANI Als DULLAH Bin YAMANI
7535
  • Menyatakan Terdakwa ABDULLAH SANI Als DULLAH Bin YAMANI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan ;----2.
    hanya berlatarpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) dan tidak mempunyai latar belakang pendidikankefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker dan tidak mempunyaisertifikasi uji kompetensi sebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwatelah mengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diatas kepada oranglain dengan cara menjual dan melayani pembeli obat keras dengan tidak menggunakanresep dokter.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
    Menimbang, Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa unsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanantelah terpenuhi.
Register : 28-04-2016 — Putus : 07-06-2016 — Upload : 27-07-2016
Putusan PN PELAIHARI Nomor 122/Pid.B/2016/PN.Pli
Tanggal 7 Juni 2016 — HERRY IRAWAN Als HERRY Als TADUNG Bin FAUJIANSYAH
9636
  • Menyatakan terdakwa HERRY IRAWAN Als HERRY Als TADUNG BinFAUJIANSYAH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar,sebagaimana diatur dalam pasal 197 jo pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan Penuntut Umum;2.
    Unsur Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi.Bahwa yang di maksud sediaan farmasi dalam UndangUndang ini diatur dalam pasal1 ayat (4) yaitu, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.Dalam fakta di persidangan terungkap bahwa terdakwa dengan sengaja mengedarkan sediaanfarmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar yakni jenis dextromethorphandan carnopen (zenith), untuk dextro dijual Rp.1000, dan zenith Rp.4000dan terdakwa telah11menjual obat tersebut
    Unsur tidak memiliki ijin edar.Bahwa setiap sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar (pasal 106 UU 36 Tahun 2009).
    Bahwa dari fakta di persidangan terdakwatidak memiliki keahlian dan tidak mempunyai kewenangan dalam menjual dan ataumenyerahkan / mengedarkan obat keras sesuai pasal 98 ayat 2 UU NO.36 Tahun 2009, jugasediakan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar darimenteri kesehatan sebagaimana pasal 106 ayat 1 UU NO.36 Tahun 2009Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan terdakwadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang
    Menyatakan terdakwa HERRY IRAWAN Als HERRY Als TADUNG BinFAUJIANSYAHtelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak13pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo pasal 106 ayat (1)undangundang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan ;2.
Register : 12-06-2013 — Putus : 29-08-2013 — Upload : 11-09-2013
Putusan PN KOTABARU Nomor 202/Pid.Sus/2013/PN.Ktb
Tanggal 29 Agustus 2013 — HERMAN SANJAYA Bin RUSLI
274
  • yang tidak memenuhi standar keamanan mutu serta terdakwadalam mengedarkan kediaan farmasi tersebut telah tidak mempunyai ijin edarkarena telah di cabut ijin edarnya sejak 27 Oktober 2009 oleh BPOM dengan suratNo.
    obat dextro atau obat zenith kepada siapa saja yangmembutuhkan dan dari mengedarkan kesediaan farmasi tersebut terdakwamendapatkan keuntungan untuk obat dextro Rp. 265.000 ( dua ratus enam puluhlima ribu rupiah) per 1000 (seribu) butir sedangkan untuk obat zenith ,emdaatkakeuntungan Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah) per 10 (sepuluh) butir, bahwaterdakwa tidak mempunyai hak atau di larang mengedarkan kesediaan farmasi yangtidak memenuhi standar keamanan mutu serta terdakwa dalam mengedarkankediaan
    farmasi tersebut telah tidak mempunyai ijin edar karena telah di cabut iinedarnya sejak 27 Oktober 2009 oleh BPOM dengan surat No.
    dalam mengedarkan sediaan farmasi jenis carnophen dan dextrosudah selama kurang lebih 2 (dua) minggu, di mana pada saat itu terdakwasedang berada di warung hendak menjual obat Dextro kepada Sdr.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut dipertimbangkan sebagai sebagaiberikut :Ad. 1.
Putus : 02-05-2013 — Upload : 04-04-2014
Putusan PN SUMBER Nomor 133 /Pid.B/2013/PN. Sbr
Tanggal 2 Mei 2013 — SAIM Bin KARTAS
3011
  • penjualan setiap bungkus yang berisi 13 (tigabelas) butir obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro sebesar Rp.5.000,(Lima ribu rupiah) dan untuk obat jenis Trihexypinidil sebesar Rp.12.000, (Duabelas ribu rupiah) untuk setiap lembar atau stripnya. ; Bahwa pengakuan terdakwa mendapatkan obatobatan sediaan Farmasi jenis PilDextro dan obat jenis Trihexypinidil dapat beli dari Apotik di Kodya Cirebon. ; Bahwa apabila memakai obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan obatjenis Trihexypinidil
    ;Bahwa pengakuan terdakwa mendapatkan obatobatan sediaan Farmasi jenis PilDextro dan obat jenis Trihexypinidil dapat beli dari Apotik di Kodya Cirebon. ;Bahwa apabila memakai obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan obatjenis Trihexypinidil efek sampingnya menimbulkan ketergantungan.
    ;Bahwa barang bukti bisa diketahui adalah obatobatan sediaan Farmasi jenisPil Dextro dan obat jenis Trihexypinidil apabila sudah ada keterangan dariLaboratorium.
    ;Bahwa apabila meminum obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan pilTrihexypinidil melebihi dari dosis yang telah ditetapkan efek sampingnya akanbisa mengalami kematian. ;Bahwa Obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan pil Trihexypinidil bisa di belidi Toko Obat (Apotik) dan tidak boleh membeli bebas dan harus dengan resepdokter. ;Bahwa Terdakwa tidak boleh menjual obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro danpil Trihexypinidil. ;Bahwa menurut saksi Hasil Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
    puluh empat ribu rupiah) serta 1 (satu) buah Handphone merekMito warna merah, pengakuan terdakwa harga setiap bungkus yang berisi 13 (tigabelas) butir obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro sebesar Rp.5.000, (Limaribu rupiah) dan untuk obat jenis Trihexypinidil sebesar Rp.12.000, (Dua belas riburupiah) untuk setiap lembar atau stripnya, selain saksi mendapatkan obatobatansejenis Farmasi berupa 14 (empat belas) bungkus sejenis Farmasi jenis Pil Dextrodan setiap bungkus berisi 13 (tiga belas)
Register : 29-08-2017 — Putus : 12-10-2017 — Upload : 02-11-2017
Putusan PN JEMBER Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN Jmr
Tanggal 12 Oktober 2017 — MUHAMMAT Bin ROMLI
5822
  • Saksi memiliki latar belakang pendidikan di bidang farmasi;Halaman 6 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN JmrBahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat keras sehinggatidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trinexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Halaman 10 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN JmrMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut Pasal1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurut Pasal 1angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaHalaman 11 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN Jmrobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Bahwa selain itu ahli Dra.WIDJAJANINGSIH, Apt menyebutkan pekerjaan kefarmasian adalah kegiatanmemproduksi, meracik, menyimpan, mendistriobusikan, mengedarkan, danmenyerahkan obat kepada yang berhak dan pekerjaan kefarmasian harusdilakukan oleh tenaga yang memiliki keahlian di bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki atau bekerjadi apotek.
Register : 22-01-2019 — Putus : 19-03-2019 — Upload : 20-03-2019
Putusan PN JEMBER Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Jmr
Tanggal 19 Maret 2019 — Penuntut Umum:
AHMAD YUSAK SUYUDI , SH.
Terdakwa:
BASKORO MUHRIS
244
  • Bahwa dalam mengedarkan obatobatan tersebut diatas terdakwa tidakmemiliki ijin edar dan terdakwa adalah bukan seorang apoteker ataupedagang besar farmasi, atau seorang ahli atau tenaga kesehatan yangdiberi wewenang oleh Undangundang untuk memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi obat obatan tersebut hanya bertujuanuntuk memperoleh keuntungan belakaHalaman 3 dari 15 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Jmr Bahwa berdasarkan Berita Acara Keterangan Pemeriksaan Ahli Nomor :440/94689/311/2018 tanggal
    Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi;Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Jmr Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Register : 25-02-2021 — Putus : 29-03-2021 — Upload : 10-08-2021
Putusan PN BONDOWOSO Nomor 62/Pid.Sus/2021/PN Bdw
Tanggal 29 Maret 2021 — Penuntut Umum:
ROMI PRASETYA NITI SASMITO, S.H.
Terdakwa:
M. REZA HARIS FIQIH bin HARIS
667
  • REZA HARIS FIQIH bin HARIS tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak, dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan sebagaimana dakwaan alternatif kedua Penuntut Umum;
  • Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa M.
    Tamansari, Kabupaten Bondowoso, atau setidaktidaknyapada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bondowoso,Halaman 3 dari 16 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2021/PN Bdwdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dimaksud dalampasal 106 (1) UU No 36 tahun 2009 (Sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar), yang dilakukan olehTerdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa, berawal
    Dan obat/ pilwarnaputih logo Y yangdiedarkanadalah merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi berupaobat Trihexhipenidylyang dikelompokan dalam kategori Obat bebasterbatas namun peredarannya dalam sediaan tunggal sudah tidakdiijinkan oleh BPOM dikarenakan banyak disalahgunakan.. Bahwa barang bukti Obat pil putin logo Y (Trihexhipenidyl)yangtelahdiamankandari M.
    Bahwa untuk peredarannya kepada masyarakat harus dilakukan olehorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan mengedarkannyadan Terdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu kepada masyarakat; Bahwa Terdakwa M.
    oleh orang yang mempunyai keahlian dankewenangan mengedarkannya dan Terdakwa telah mengedarkansediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standardan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutukepada masyarakat, sedangkan Terdakwa M.
    Puskesmas,Balai Pengoibatan karena termasuk sediaan farmasi, Sesuai hasilpemeriksaan Labform Surabaya obat tersebut jenis obat keras daftarG dan sediaan farmasi penggunaannya hasrus dengan resep dokterMenimbang bahwa berdasarkan Berita Acara PemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.
Register : 09-06-2021 — Putus : 28-07-2021 — Upload : 30-07-2021
Putusan PN KUNINGAN Nomor 63/Pid.Sus/2021/PN Kng
Tanggal 28 Juli 2021 — Penuntut Umum:
LENI HERLINA, S.H., M.H.
Terdakwa:
MUHAMAD FIRMAN Bin MUHADI
648
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa Muhamad Firman Bin Muhadi tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, kasiat dan mutu sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda
    Trinexyphenidyl sebagai anti Parkinson / anti cholinergic,termasuk kedalam Golongan Obat Keras, tidak termasuk Narkotika danPsikotropika.Obat Keras hanya boleh disimpan dan disalurkan kepada pasienberdasarkan resep Dokter di sarana pelayanan Kefarmasian seperti,Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, olehTenaga Farmasi sesuai dengan PP No 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian dan UU RI No. 36 Tahun 2009 TetangKesehatan.Bahwa terdakwa tidak memiliki kewenangan untuk mengadakan
    Obat yang bertuliskan Tramadol HCl Tablet 2 mg merupakansediaan farmasi obat jenis Tramadol ;2. Obat yang bertuliskan Trihexyphenidyl tablet 2 mg merupakansediaan farmasi obat jenis Trinexyphenidyl.Keterangan :a. Tramadol sebagai analgenik, termasuk kedalam Golongan ObatKeras, tidak termasuk Narkotika dan Psikotropika ;b.
    Trihexyphenidyl sebagai anti Parkinson / anti cholinergic,termasuk kedalam Golongan Obat Keras, tidak termasuk Narkotikadan Psikotropika.Obat Keras hanya boleh disimpan dan disalurkan kepada pasienberdasarkan resep Dokter di sarana pelayanan Kefarmasian seperti,Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, olehTenaga Farmasi sesuai dengan PP No 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian dan UU RI No. 36 Tahun 2009 TetangKesehatan.Bahwa terdakwa tidak memiliki kewenangan untuk mengadakan
    Farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti di perolehfakta berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Sampel Obat Nomor440/2504/BAP/IV/Dinkes/2021 tanggal 14 April 2021 menyatakan Obat yangbertuliskan Tramadol HCl Tablet 2 mg dan Obat yang bertuliskanTrihnexyphenidyl tablet 2 mg adalah merupakan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa uraian pertimbangan tersebut maka sub unsur yangtepat adalah sebagai persedian farmasi dengan demikian
    cukup untukmenyatakan sub unsur persedian farmasi atau alat kesehatan ini telah terbukti;Menimbang, bahwa dengan terbuktinya sub unsur memproduksi ataumengedarkan dan sub unsur persedian farmasi atau alat kesehatan maka unsurmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat Kesehatan telahterpenuhi;4.
Register : 12-10-2020 — Putus : 03-12-2020 — Upload : 18-12-2020
Putusan PN SUMBER Nomor 338/Pid.Sus/2020/PN Sbr
Tanggal 3 Desember 2020 — Penuntut Umum:
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
1.LUTVI Als UPI Bin NASIKIN
2.NAHA PUJA Als PUJA Bin NADI
13394
  • PUJA Bin NADI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja atau mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau manfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
  • Menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa I LUTVI Als. UPI Bin NASIKIN dan Terdakwa II NAHA PUJA Als.
    Bang Roy (Dpo)menanyakan apakah ada sediaan farmasi jensi obat pil trihexpenidy dansediaan farmasi jenis tramadol, kemudian terdakwa dan terdakwa II berangkatmenuju ke samping pos perlintasan kereta api kesambi kota cirebon, kemudianterdakwa dan terdakwa II membeli sediaan farmasi jenis pil trihexpenidylsebanyak 1 box berisikan 100 seharga Rp. 190.000 dan pil tramadol sebanyak1 box berisikan 100 butir seharga Rp. 320.000.
    Selanjutnya terdakwa danHalaman 3 dari 19 Putusan Nomor 338/Pid.Sus/2020/PN Sbrterdakwa II menjual sediaan farmasi jenis tramadol kepada saksi Agis Prasetyosebanyak 2 butir seharga Rp. 12.000. dan sebelumnya terdakwa dan terdakwaIl sudah menjual sediaan farmasi jenis pil Trihexphenidyl kepada orang lainyang sudah tidak bisa diingat oleh terdakwa dan terdakwa II, Kemudiankeuntungan yang terdakwa dan terdakwa II per 1 box oil trinexphenidylberisikan 100 butir sebanyak Rp. 40.000 sedangkan pil Tramadol
    barang sediaan farmasi dari BangRoy yang beralamat di Kesambi Kota Cirebon; Bahwa Terdakwa mendapat sediaan farmasi pada hari Minggutanggal 9 Agustus 2020 sekitar pukul 14.30 Wib di samping posperlintasan kereta api Kesambi Kota Cirebon; Bahwa Terdakwa membeli barang sediaan farmasi ke BangRoy tersebut bersama terdakwa Naha Puja; Bahwa Terdakwa terakhir membeli barang sediaan farmasi keBang Roy sebanyak 1 (satu) box (100 butir pil) Trihexiphenidhy!
    Pembuat mengetahui bahwa yangdiproduksi atau diedarkan adalah sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan.
    :1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar.2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatanharuSs memenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan sertatidak menyesatkan.3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkanpenarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yangtelah memperoleh izin edar, yang kemudian terbukti tidakmemenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/ataukemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan