Ditemukan 8600 data
366 — 365
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi,yang melakukan,yang menyuruhlakukan dan yang turut serta melakukan, jika antarabeberapa perbuatan, meskipun masing masing merupakan kejahatanatau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harusdipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, Pegawai Negeri AtauPenyelenggara Negara Yang Pada Waktu Menjalankan Tugas, Meminta,Menerima, Atau Memotong Pembayaran Kepada Pegawai Negeri AtauPenyelenggara Negara Yang Lain Atau Kepada Kas Umum, SeolaholahPegawai Negeri Atau Penyelenggara
Negara Yang Lain Atau Kas UmumTersebut Mempunyai Utang Kepadanya, Padahal diketahui bahwa haltersebut bukan merupakan utang,yang dilakukan terdakwa dengan caracara sebagai berikut: Bahwa terhitung mulai tanggal 1 Mei 2015 terdakwa diangkat selakuBendahara Desa BangunciptoKecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progoberdasarkan Keputusan Kepala Desa Banguncipto Kecamatan SentoloKabupaten Kulon Progo Nomor : 7 Tahun 2015 tanggal 1 Mei 2015;Bahwa kemudian pada TA 2016, terdakwa diangkat lagi menjadi BendaharaDesa
sendiri kepada para pihak ketiga penyedia barang/ jasa(toko toko, dll) kemudian meminta kuitansi maupun nota kosong yangnominal pembelanjaannya diisi sendiri dan meminta stempel pihak ketiga,sehingga nominal pembelanjaannya tidak sesuai dengan kebenaranmateriilnya (mark up) maupun membuat SPJ kegiatan fiktif selain itu adahonor kegiatan yang tidak dibayarkan (Pegawai Negeri AtauPenyelenggara Negara Yang Pada Waktu Menjalankan Tugas,Meminta, Menerima, Atau Memotong Pembayaran Kepada PegawaiNegeri Atau Penyelenggara
Negara Yang Lain Atau Kepada KasUmum, Seolaholah Pegawai Negeri Atau Penyelenggara NegaraYang Lain Atau Kas Umum Tersebut Mempunyai Utang Kepadanya,Padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang); Bahwa berdasarkan Peraturan Desa Banguncipto Nomor 7 Tahun 2015tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa TA 2015,dengan struktur antara lain : 1.
Putusan Mahkamah AgungR.I. ini diikuti oleh Putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 28 Februari 2007Nomor 103 K/Pid/2007.Menimbang, bahwa dengan demikian, rumusan setiap orang dalamPasal 1 butir 3 UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telahdiubah dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 tersebut, menurutMajelis ialah siapa saja, artinya setiap orang yang karena kedudukan danperbuatannya disangka atau didakwa melakukan suatu tindak pidanakorupsi, baik ia pegawai negeri/penyelenggara negara maupun
324 — 151
merasakan kehilangan, saya mengatakanbukan pencurian karena tindak pidana pencurian itu harus ada ;Bahwa kalau tidak ada pencurian tidak pidana itu tidak ada apa yang harusdicuci, Pencurian itu adalah menyembunyikan atau menyamarkan asalusulharta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindakpidana ;Bahwa di dalam Undangundang Nomor : 28 tahun 1999, TentangPenyelenggara Negara yang bersih dari KKN diatur tentang kewajibanmenyerahkan LHKPN ;Kalau dilihat disini memang ketat Penyelenggara
Negara itu mereka yangpunya jabatan seperti eselon ataupun pejabat tertinggi yang dipilin Presiden,tetapi dalam pelaksanaannya laporan LHKPN ini diperluas olen KPK bahkanpenyidikpenyidik ditingkat bawahpun katakanlah di lavel kepala bagiankepalabagian juga diminta LHKPN termasuk juga Hakim juga diminta oleh KPK ;Bahwa tidak semua penyelenggara negara/PNS diminta menyampaikanLHKPN tapi lembagalembaga tertentu dan kemudian diperluas yang dimintadibuat surat, misalnya Direktur ke atas kadang Direkturpun
179 — 200 — Berkekuatan Hukum Tetap
KotaPekanbaru Provinsi Riau, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada PengadilanNegeri Pekanbaru yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP berwenangmemeriksa dan mengadili perkaranya, telah melakukan beberapa perbuatan,meskipun masingmasing merupakan kejahatan atau pelanggaran adahubungannya sedemikian rupa, sehingga harus dipandang sebagai satuperbuatan berlanjut, yaitu memberi atau menjanjikan sesuatu kepada PegawaiNegeri atau Penyelenggara
Negara dengan maksud supaya Pegawai Negeriatau Penyelenggara Negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalamjabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya, dengan uraianperbuatan sebagai berikut : Bermula ACHMAD MACHBUB alias ABOB selaku pemilik Kapal MT.Lautan 1 dan Kapal MT.
Pasal 64 ayat (1)KUHPidana dengan unsur sebagai berikut:1.2.4Setiap orang;Memberi atau menjanjikan sesuatu;Kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara;Dengan maksud supaya Pegawai Negeri atau PenyelenggaraanNegara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya,yang bertentangan dengan kewajibannya;Perbuatan berlanjut atau perbuatan terus menerus atau perbuatan yangdilanjutkan atau perbuatan yang diteruskan;Unsur Memberi atau Menjanjikan Sesuatu.
2921 — 29
(vide Putusan Mahkamah Agung R.1 ini diikuti oleh Putusan MahkamahAgung R.I, tanggal 28 Pebruari 2007, Nomor : 103 K/Pid/2007);Menimbang, bahwa dengan demikian rumusan setiap orang, dalam Pasal 1butir 3 UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tersebut, menurut Majelis adalahsiapa saja, artinya setiap orang yang karena kedudukan artinya setiap orang yangkarena kedudukan dan perbuatannya disangka atau didakwa melakukan tindakpidana korupsi, baik ia Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara maupun bukanPegawai Negeri
/Penyelenggara Negara;Menimbang, bahwa dari faktafakta yang terungkap di persidangan, bahwaterdakwa Jacob Rottie, S.AP dengan identitas selengkapnya diatas sebagaimanatelah disebutkan dalam surat dakwaan dan telah dibenarkan oleh saksisaksi danterdakwa, bahwa terdakwa adalah Direktur PT.
995 — 1571
KorupsiSemarang berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkaratindak pidana korupsi), berdasarkan pasal 141 huruf a KUHAPPenuntut Umum dapat melakukan penggabungan perkara danmembuatnya dalam satu surat dakwaan, apabila pada waktu yangsama atau hampir bersamaan ia menerima beberapa berkas perkaradalam hal beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh seorang yangsama dan kepentingan pemeriksaan tidak menjadi halangan terhadapPenggabungan, telah melakukan atau turut serta melakukan, pegawainegeri atau penyelenggara
Negara yang pada waktu menjalankantugas meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepadapegawai negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kepada kasumum seolaholah pegawai negeri atau penyelenggara negara yanglain atau kas umum tersebut mempunyai utang kepadanya padahaldiketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang, yang dilakukandengan cara sebagai berikut: Terdakwa , selaku Direktur RSUD Kraton telah memberikantambahan penghasilan berupa Insentif Managerial kepada parapegawai yang
1.RIAUZIN, SH
2.MAROLLAH,SH
3.ISMAIL, SH
4.I MADE SUTAPA
5.BUDI TRIDADI WIBAWA, SH.
6.HASAN BASRI,SH
7.FAJAR A.MALO,SH.
8.EMA MULIAWATI,SH.
9.INDRAWAN PRANACITRA
10.I WAYAN SURYAWAN, SH
11.I.A.K. YUSTIKA DEWI,SH.
12.IDA AYU PUTU CAMUNDI DEWI, SH
13.MILA MEILINDA
Terdakwa:
LALU IKHWANUL HUBBY SH
326 — 232
menghitung kerugian negara boleh siapa saja,termasuk hakim, tapi dalam perkembangannya berubah yaitu denganadanya SEMA No. 24 Tahun 2016 yang berwenang mendeclear adakerugian negara adalah BPK, sebenarnya SEMA tersebut bukan padasoal menghitung, SEMA tersebut merujuk kembali pada Pasal 10 UUBPK;Halaman 184 dari 331 Putusan Tipikor Nomor 8/Pid.SusTPK/2021/PN MtrBahwa mengenai ketentuan batas waktu pengembalian yang ada dalamrekomendasi diatur dalam Pasal 20 UU No. 15 Tahun 2004, hanyaberlaku untuk Penyelenggara
Negara.
Tidak bisa ditafsirkan lagi, pasaltersebut sdh jelas, karena perbuatannya berkaitan dengan yangdilakukan penyelenggara Negara;Bahwa dalam proses perkara pidana, surat dakwaan merupakan acuanmutlak JPU karena memuat fakta perbuatan dan waktu, kecuali adaperkembangan baru dalam persidangan maka diserahkan kepadamajelis;Bahwa secraa spesifik yang harus dibuktikan oleh JPU adalah jikaterdakwa melanggar prinsip pengadaan barang dan jasa, apakah kontekspenyedia, apakah melanggar prinsip dalam perpres dimuat
96 — 45
Putusan Mahkamah Agung R.1 ini diikuti oleh Putusan Mahkamah Agung R.I,tanggal 28 Pebruari 2007, Nomor : 103 K/Pid/2007;Menimbang, bahwa dengan demikian rumusan setiap orang, dalam Pasal 1butir 3 UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tersebut, menurut Majelis adalahsiapa saja, artinya setiap orang yang karena kedudukan artinya setiap orang yangkarena kedudukan dan perbuatannya disangka atau didakwa melakukan tindakpidana korupsi, baik ia pegawai negeri/penyelenggara negara maupun bukanpegawai negeri/penyelenggara
negara;Menimbang, bahwa dari faktafakta yang terungkap di persidangan, bahwaterdakwa MOHAMAD MAKU, S.Sos dengan identitas selengkapnya diatasHalaman 343 dari 431 Putusan Nomor 31/Pid.SusTPK/2016/PN Gto.sebagaimana telah disebutkan dalam surat dakwaan yang telah dibenarkan pula olehsaksisaksi dan terdakwa bahwa terdakwa adalah seorang Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Kabupaten Boalemo dengan jabatan sebagai Kepala BagianTata Pemerintahan (Kabag TAPEM) Sekretariat Daerah Boalemo berdasarkanPetikan
398 — 226 — Berkekuatan Hukum Tetap
(angka 6 halaman 18)Atas dalil yang dikemukakan oleh Pemohon pada pokoknya tersebutdiatas, Termohon menolak dalil tersebut dengan alasanalasansebagai berikut :1.Bahwa terkait penyitaan sebagaimana tersebut dalam BERITAACARA PENYITAAN tanggal 06 Mei 2014 (point A dan point B)adalah untuk mendapatkan informasi dalam rangka mengklarifikasiharta kekayaan milik Pemohon sebagaimana telah dilaporkan olehPemohon dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara(LHKPN).Bahwa selain itu. penyitaan terhadap
106 — 88 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 35 Ayat (1) dan Ayat (2) UndangUndang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jo.Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7Februari 2011 tentang Pengoperasian Pengadilan Tindak Pidana Korupsisebagai orang yang melakukan atau turut serta melakukan memberi ataumenjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau penyelenggara Negaradengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara Negara tersebutberbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang
92 — 41 — Berkekuatan Hukum Tetap
Konvensi) sebagai PemerintahDaerah Kabupaten Tabalong;Bahwa berdasarkan halhal tersebut di atas telah secara sah danmeyakinkan terbukti Termohon Kasasi (dahulu Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi) telah melakukan perbuatan melawan hukum yaitumenyerang nama baik dan kehormatan dari Pemohon Kasasi (dahuluPenggugat Rekonvensi/Tergugat Ill Konvensi) nmamun sekalipundemikian, Pemohon Kasasi (dahulu Penggugat Rekonvensi/Tergugat IIIKonvensi) selaku kepala pemerintahan Kabupaten Tabalong sekaligusaparat penyelenggara
negara yang mengayomi masyarakat tidak akanmengajukan ganti kerugian baik materiil maupun immaterial kepadaTermohon Kasasi (dahulu Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi)yang merupakan warga masyarakat Kabupaten Tabalong;Bahwa gugatan rekonvensi dinyatakan sah apabila memenuhi syaratformil yaitu menyebutkan halhal sebagai berikut:(i) Dengan tegas pihak atau subjek yang ditarik sebagai TergugatRekonvensi:Halaman181 dari 186hal.Put.
194 — 67
Mengapaahli katakan spesies, karena penyalahgunaan wewenang itu hanya bisadilakukan oleh pejabat atau penyelenggara negara, atau dengan kata lainentuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pejabat ataupenyelenggara negara bentuknya adalah penyalahgunaan wewenang;Bahwa apabila penyalahgunaan wewenang itu terkait dengan wewenangyang melekat pada pejabat atau penyelenggara negara, sehingga kalauyang bersangkutan tidak mempunyai wewenang tidak akan mungkin terjadipenyalahgunaan wewenang;Bahwaterkait
denganmaslah atribusi, apakah terkait dengan masalah delegasi, dan apakahterkait dengan mandat;Bahwa terkait esensi dari subyek hukum, mestinya itu bukan setiap orang,mestinya pejabat atau penyelanggara negara;Apakah terkait apakah subyek hukum pejabat penyelenggara itu hanyaberlaku untuk pegawai negeri saja atau di luar pegawai negeri, karenawewenang ini adalah wewenang publik dan merupakan ranahnya hukumadministrasi dan hukum tata negara, maka penyalahgunaan wewenang inibisa dilakukan oleh pejabat atau penyelenggara
negara karena merekalahyang mempunyai wewenang publik;Bahwa penyalahgunaan wewenang tidak bisa diterapkan pada swastakarena tidak mempunyai wewenang publik;Bahwa terkait perbedaaan antara perobuatan melawan hukum (PMH) dalamonrechmatigheid dengan wederetelighet, kita tentunya mengenenal istilahonrechmatigdad, makanya ada putusan hogerad yang paling terkenal yaituadalah lidenbow vs folin hs tgl 31 Desember 1919, perbuatan melanggarhukum pasal 1365 BW (KUH Perdata) diberikan batasan oleh hogeraad
M. ALFRYANDI HAKIM, SH
Terdakwa:
ANAWAWIK Alias AWI Bin ARPAH
89 — 14
pidanaterhadap terdakwa telah benarbenar berpedoman dan mengacu secaraobyektif berdasarkan faktafakta yang terungkap di depan persidangan, dantidak ada maksud mengaburkan apa yang menjadi fakta persidangan, apalagiHalaman 3 dari 163 Putusan Nomor 116/Pid.B/2021/PN Tbhmembebankan yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang lain danmenjadikan tanggung jawab terdakwa, karena kami menyadari hukum bukanhanya merupakan pedoman berprilaku bagi rakyat, melainkan juga bagi aparatpemerintahan dan seluruh penyelenggara
negara termasuk penegak hukum,namun perlu dipedomani kesalahan pihak lain di dalam suatu peristiwa pidanatidak menghapuskan kesalahan yang terdapat pada diri terdakwa (Putusan MARI Nomor : 54/K/Kr/1975 tanggal 19 Mei 1976).Berdasarkan tanggapan yang kami uraikan di atas kami berkesimpulanbahwa surat tunutuan yang dibuat oleh Jaksa Penuntut umum adalahberdasarkan faktafakta yang terungkap di persidangan yang jugaberkesesuaian dengan alat bukti lainnya yang juga didukung oleh alat buktiyang diserahkan
187 — 61
Berada dalam penguasaan, pengurusan, danpertanggungjawaban pejabat penyelenggara negara, baiktingkat pusat maupun di daerah;b.
Terbanding/Terdakwa I : IRMAN
Terbanding/Terdakwa II : SUGIHARTO
905 — 2515
ABDUL MALIK HARAMAEN, JAMALAZIZ, MARKUS NARI, YASONA LAOLY dan 37 (tiga puluh tujuh) anggotaKomisi Il DPR RI lainnya serta meguntungkan korporasi yakni,Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia (PerumPNRI), PT LEN INDUSTRI, PT QUADRA SOLUTION, PT SANDIPALAARTHA PUTRA, PT SUCOFINDO, Manajemen Bersama KonsorsiumPNRI,menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau saranayang ada padanya karena jabatan atau kedudukan, yaitu paraTerdakwa menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau saranaselaku penyelenggara
negara yakni Terdakwa selaku Dirjen DukcapilHalaman 76 Putusan Nomor 33/Pid.SusTPK/2017/PT.DKIKementerian Dalam Negeri dan Terdakwa II selaku Pejabat yangMelakukan Tindakan Yang Mengakibatkan Pengeluaran AnggaranBelanja atau Pejabat Pembuat Komitmen di Lingkungan DirektoratPengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) padaDirektorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil KementerianDalam Negeri Tahun 2011 s/d 2012 sekaligus sebagai Direktur PIAK,yang karena jabatannya para Terdakwa
81 — 22
UndangUndang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersihdan bebas Dari KKN, Pasal 18 ayat (3) beserta penjelasannya, menyebutkanapabila dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya petunjuk adanya korupsi, kolusidan nepotisme, maka hasil pemeriksaan disampaikan kepada instansi berwenang,yaitu BPKP, Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI;Menimbang, bahwa Penasehat Hukum dalam Duplik, tanggal 30 Januari 2013,menyatakan, perhitungan yang dilakukan BPKP Perwakilan DI Yogyakarta terdapat186kesalahpahaman
70 — 51 — Berkekuatan Hukum Tetap
TEGUH BUDIONO bersamasamadengan saksi ANDI WAHAB selaku Penyelenggara Negara atauPegawaiNegeri pada Biro Perlengkapan Pemda DKI Jakarta yangHal. 124 dari 252 hal. Put.
BENONY .A. KOMBADO, S.H., M.H.
Terdakwa:
FRANS ENOS NICO MOSMAFA, S.P.
151 — 78
,M.H.) sependapat dengan rumusan setiap orangdiberlakukan terhadap Terdakwa yang berstatus, baik Swasta maupun PegawaiNegeri atau Penyelenggara Negara diberlakukan pada Pasal 2 dan Pasal 3,sebagaimana telah di rumusan didalam Surat Edaran Mahkamah AgungRepublik Indonesia Nomor 07 Tahun 2012 tentang Rumusan Hukum HasilRapat Pleno Kamar (Pidana) Mahkamah Agung Sebagai PedomanPelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan;Menimbang, bahwa Terdakwa FRANS ENOS NICO MOSMAFA,S.P.dihadapkan kepersidangan oleh Penuntut
M. ALFRYANDI HAKIM, SH
Terdakwa:
TAMRIN Bin MANGGONG
93 — 56
pidanaterhadap terdakwa telah benarbenar berpedoman dan mengacu secaraobyektif berdasarkan faktafakta yang terungkap di depan persidangan, dantidak ada maksud mengaburkan apa yang menjadi fakta persidangan, apalagimembebankan yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang lain danmenjadikan tanggung jawab terdakwa, karena kami menyadari hukum bukanhanya merupakan pedoman berprilaku bagi rakyat, melainkan juga bagi aparatHalaman 3 dari 168 Putusan Nomor 115/Pid.B/2021/PN Tbhpemerintahan dan seluruh penyelenggara
negara termasuk penegak hukum,namun perlu dipedomani kesalahan pihak lain di dalam suatu peristiwa pidanatidak menghapuskan kesalahan yang terdapat pada diri terdakwa (Putusan MARI Nomor : 54/K/Kr/1975 tanggal 19 Mei 1976).Berdasarkan tanggapan yang kami uraikan di atas kami berkesimpulanbahwa surat tunutuan yang dibuat oleh Jaksa Penuntut umum adalahberdasarkan faktafakta yang terungkap di persidangan yang jugaberkesesuaian dengan alat bukti lainnya yang juga didukung oleh alat buktiyang diserahkan
- Tentang : Pengujian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
Dalam konsepnegara hukum dipersyaratkan berlakunya asas legalitas dalamsegala bentuknya (Due Process of Law), yaitu bahwa segalatindakan penyelenggara negara dan pemerintahan harusdidasarkan atas peraturan perundangundangan yang sah dantertulis.
1.RENNY SITI AISYAH
2.ACHMAD KEMAL PALAKKA
3.DRA IMAN HANDAYANANINGRUM
4.JOE WIE TJIN
5.ANDRI SALEH AMARALD
6.EDDY BUNTORO ISHAK
7.ADI NURULLAH
8.HARSA ARIZKI N
9.MIRZA ARIZKI N
10.TOGAR HARAPAN PANGARIBUAN
11.UMI KADARIAH WIBISONO
12.SANDRA MAHYENI
13.RR FIFI SUNITUTI
14.DRS SULAIMAN AB SH MSC
15.IR SUSANTO GUNADY
16.IR HARRY SATRIA
17.AKBAR SATRIA
18.BENNY MULJONO
Tergugat:
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor
Intervensi:
PT Sentul City Tbk
405 — 493
Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkunganeksekutif, legislatif, yudikatif dan penyelenggara negara lainnya; c. Berdasarkan ketentuan perundangundangan dan AUPB,;; d. Bersifat final dalam arti lebih luas; e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum, dan/atau; f.