Ditemukan 105948 data
10 — 6
Lue ule prio swlaod!
9 — 0
Pasal 116 (f)Kompilasi Hukum Islam dan sesuai pula dengan yang tercantum dalam kitabBidayatul Mujtahid I :Isl ULe aus ypodL gly yUelullArtinya : Hakim dapat menjatuhkan putusan cerai dengan alasankeresahan menurut Imam Malik, apabila terbukti ;Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan dalam keadaan Haid ;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang Undang Nomor 7Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undangundang nomor 3 Tahun2006 dan Undangundang nomor 50 Tahun 2009 maka Majelis Hakim secara ExOficio
21 — 2
Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dapatdihindari, namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yangdiuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang siasiasaja dan bahkan akan membawa mafsadat bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan, hal mana sejalan dengankaidah fighiyah yang berbunyi:Mlacsll ule
4 — 4
:tibaoll Ula ule perso sueulooll s 5.Hal. 6 dari 9 hal. Put. No. 1863/Pdt.G/2018/PA.MksMenimbang, bahwa terdapat pula pendapat Pakar Hukum Islam (yangselanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim) dalam Kitab MadaaHurriyatuz Zaujaini fith Thalaag Juz halaman 83 :obLodl ojleses yo GW! pls pl js!
10 — 0
keterangan saksi dari dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat telahmembuktikan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan danpertengkaran;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka telah terbuktibahwa Penggugat dan Tergugat berada dalam suasana perselisihan yang saat ini telah sampaipada keadaan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali dalam suatu rumah tangga;Menimbang, bahwa sejalan dengan ini sesuai dengan qoidah Hukum Islam yangberbunyi:laos > ule
55 — 3
inimenunjukkan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sulit untuk dirukunkansebagai suami isteri; Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim memandang bahwaikatan pernikahan Pemohon dengan Termohon sesungguhnya telah pecah, sehinggaapabila tetap dipertahankan akan lebih banyak membawa kemadlaratan, padahalpada asasnya mencegah atau menghindari mafsadat harus lebih didahulukan daripada mengambil maslahat sebagaimana Qaidah Ushul yang diambil alih sebagaipendapat Majelis Hakim yang berbuny)i : Chhac ule
15 — 9
ule Ws prio wwlaoll s5>Artinya" Menghindari kerusakan lebih didahulukan dari menimbulkan kemaslahatan";Menimbang, bahwa Hakim perlu mengetengah kan dalil syar'i berupa Hadis NabiHalaman 5 Penetapan Nomor 47/Pdt.P/2016/PA.FfSAW yang diriwayatkan oleh Daruqutni dari Siti Aisyah yang berbuny!
10 — 2
berdasarkan semua pertimbangan diatas Majelis Hakimyang memeriksa perkara ini menilai dalil Pemohon telah memenuhi alasan perceraiansebagaimana diatur dalam pasal 39 ayat 2 UndangUndang Nomor 1 tentangPerkawinan jo. pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah No: 9 tahun 1975 jo 116 huruf(b) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa menghindari timbulnya mafsadat dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon harus lebih didahulukan dari pada menarik kemaslahatannyasesuai dengan kaidah usul yang berbunyi : Lacll cle ule
21 — 2
RASYID telah cukup lamamenjalin hubungan cinta dan hubungan antara keduanya sudah sedemikian eratnya.Melihat kondisi yang demikian, maka keinginan Pemohon untuk segera menikahkananak perempuan Pemohon dengan calon suaminya tersebut lantaran khawatirkeduanya akan terjerumus kepada perbuatan yang dilarang oleh agama meskipunbelum mencapai batas minimal usia perkawinan cukup beralasan; hal ini sejalandengan kaidah fighiyah yang berbunyi:lao wu> ule prio swleoll sy.Artinya: Menolak kerusakan lebih didahulukan
23 — 4
Hal ini sebagaimana ibarat dalamkitab TP anatut thalibin juz IV halaman 238 yang berbunyi;5toa Fadl ois O) Sassy si sty calealice g) allie ule le slatszanuiiyu .
18 — 5
Dan dibenarkan pengakuan wanita tentang kedewasaannya(kebalighannya) atau pengakuannya itu dapat dipercaya tanpadisumpah, sebab kedewasaan itu tidak dapat diketahui kecuali daripadanya,Dan Qoidah Fiqhtyyah yang berbunyi:WW bacd ule GL p ra aw laddle5o.Artinya : Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan:Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa alasanalasan yang dijadikan dasarPemohon mengajukan dispensasi nikah telah
10 — 7
dikaruniai dua oranganak;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang ditemukan dari keterangandua orang saksi, jika dihnubungkan dengan aturan perundangundangan yangdijadikan pijakan hukum oleh Majelis hakim, maka Majelis Hakim menyatakanbahwa Pemohon danPemohon II adalah benarbenar suami istri yang sah;Menimbang, bahwa Majelis perlu mengemukakan dalil /anatut Thalibinjuz IV halaman 254 yang kemudian diambil alih oleh Majelis dalammempertimbangkan hukum sebagai berikut :Wo alog pig ai>10 Sj dl pol ule
80 — 9
dalamperkawinan diperlukan kematangan jasmani dan rohani anak Pemohonsebagai calon isteri belum berumur cukup menurut ketentuan undangundang, namun demikian oleh karena hubungan antara anak Pemohondan calon sumianya sangat dikahawirkan menimbulkan mafsadat, makadalam keadaan demikian menolak kemafsadatan yaitu dengandilangsungkan perkawinan antara anak Pemohon dan calon suamiadalah lebih diutamakan, sesuai dengan Qoi'dah Fighiyah yangselanjutnya diambil sebagai pendapat Majelis yang berbunyi :WlasI ule
15 — 7
No. 845/Pdt.G/2017/PA.WtpMenimbang, bahwa menurut pendapat ahli fighi yang tercantum dalamkitab Tuhfatul Muhtaj juz X halaman 164 yang majelis mengambil alin sebagaipendapat sendiri, telah disebutkan sebagai berikut;diy ale culS yl pile Gilall ule slaallArtinya: Memutuskan perkara terhadap tergugat yang tidak hadir adalah boleh,jika ada bukti.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut,dan karena tergugat yang telah dipanggil dengan resmi dan patut tidak datangmenghadap dan gugatan
7 — 0
isteri sudah tidak lagi menggambarkan adanya rasasaling mecintai sebagaimana di kehendaki pasal 33 Undangundang Nomor 1tahun 1974, lebihlebin antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempattinggal selama 5 bulan yang lalu dan tidak adanya keinginan Penggugat untukrukun kembali dengan Tergugat dan hal ini jika di paksakan akan menimbulkanmadlorot dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut, sebagaimanagoidah fighiyah yang diambil alin sebagai pendapat Majellis Hakim yangberbunyi :ad Leoll ats ule
25 — 5
faktafakta tersebut anak Pemohon dengan seorang lakilaki yang bernama XXXXX tidak ada hubungan muhrim maupun sesusuan dan sudah salingmencintai bahkan sudah tunangan namun ditolak, status anak Pemohon janda ditinggal matisuaminya mempunyai 3 orang anak dan calon suaminya juga duda, anak Pemohon sudahbegitu akrab dan sering tinggal bersama sekarang juga sudah tinggal bersama karena sudahtidak ketahui lagi keberadanya Maka Majelis Hakim sependapat dengan kaidah fiqiyyahsebgai berikut :ed Laoll le ule
15 — 16
No. 52/Pdt.G/2011/PA.Stn.mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai kaidahfighiyah yang menyatakan :e lacd b> ule prio aw lad Is, >Artinya : Menolak kemafsadatan lebih didahulukan dari pada menarikkemaslahatan, dan kaidah Ushul Figh yang berbunyi :Lo logs! OIL Loa! a> GS) Ql xaod!
30 — 11
Bukti Surat tersebut telahdiberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyatasesuai, lalu oleh Hakim diberi tanda P.5;Bahwa, selain buktibukti tertulis Pemohon juga mengajukan saksisaksiyang telah didengar keterangannya dibawah sumpah sebagai berikut;SAKSII:Alan Suaiba bin Ule Suaiba, hubungan sebagai Sepupu Pemohon ;Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Pemohon II; Bahwa para Pemohon hendak menikahkan anaknya bernamaHawa Kasima namun tidak diterima oleh KUA karena anak paraPemohon
7 — 0
Hal ini sejalan dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi;laos ule ole prio swlasll 53Artinya:Menolak kerusakan harus lebih didahulukan dari pada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa dengan demikian gugatan Penggugat telah beralasanhukum, sesuai dengan Pasal 39 ayat (1) UndangUndang Nomor Tahun 1974 jo. Pasal19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
36 — 18
BueA jngesie UOYyOWsY Beg UeUOYOWWIeEd yeuns UeYeoequUIsUUuebuep iul Bleyied ueesyuowed rejnwew syefew uelpnuey (j/ UEP uoyowe,) eAUyeUeyeue ep eseny Nyejes uep LIPUes BAULIP yNJUN yepuleqBuek (; uoyowsag,) piley iInpqy HUI HS edwy depeybuew Bueyep uoyowedBie ueydejep yeje Bued ueBuepisied je66ue uep wey eped emyeganaemia (ouog 38 onbee Xa) eAullpe ipees ueBuep wnyny JnInuewW snyndipiul ereyied uoyou ule yedepuedieq eweby ueypebued Biiqede ney slepisqngwinyny Ininuew eieyed eAelq ueydejouay w UYIN