Ditemukan 16315 data
10 — 1
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X, halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakimsebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:BRIE 3B aged Shad ye joel Gee ge BI le Lye atl SAM poe IWEY) GS jelly) pe) Gee pel GlArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, bahwa
19 — 10
Wahbah Az Zuhaili dalamKitab Al Figh Al Islami Wa Adillatuhu Juz Vil halaman 690 sebagai berikut :rua GLY Caw aula! gl qa cle iJRSIoJ 59 aig G ploy,OS lawld OF lg clo Jl cui! iioO92 yol> 28 ple Indio sl a ,cbly;Hal 15 dari 18 hal Penetapan Nomor 18/Pdt.P/2019/PA.Ngw.Jol cyo dlyodl & esl Lb IS CawArtinya:Pernikahan, baik yang sah maupun yang fasid adalah merupakan sebabuntuk menetapkan nasab di dalam suatu kasus.
42 — 10
.= Pakar hukum Islam Wahbah az Zuhaili dalam kitab alFighulIslamiyyu wa Adillatuhu, Juz Vil, halaman 529 yaitu:4 Y Joe Y ppall oY vib Gb GUA nolill asdg. SUI SI!Artinya:Talak yang dijatuhkan hakim karena perselisihan adalah talak bain,karena bahaya tidak akan hilang kecuali dengan itu.Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,gugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan sesuai dengan Pasal 39Ayat (2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jis.
10 — 4
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi :ype VY pMalg doll als alga@lg s Mug Lame arg iArtinya : Perceraian diperbolehkan apabila disebabkan perselisihanyang terus menerus ataupun disebabkan kemadharatan untukmencegah pertikaian agar jangan sampai kehidupan suamiistrimenjadi neraka dan bencana, hal ini berdasarkan sabdaRasulullah saw.: Tidak ada kemadharatan dan tidak bolehmelakukan kemadharatan;3.
8 — 1
bahkanHalaman 13 dari 16 Putusan Nomor 2232/Pdt.G/2020/PA.TngPenggugat tetap dan tidak lagi berkeinginan untuk meneruskan rumahtangganya dengan Tergugat, maka agar kedua belah pihak berperkara tidaklagi lebih jauh melanggar norma agama dan norma hukum dan atau untukmenghindari ekses negatif (mudarat) yang ditimbulkan lebih besar daripadamanfaat yang diperoleh, Majelis Hakim berpendapat lebih layak rumah tanggaPenggugat dan Tergugat diceraikan daripada tetap dipersatukan;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
15 — 6
Wahbah as Zuhailidalam kitab Figh nya pemberian mutah itu agar isten terhibur hatinya dandapat mengurang! kepedihan akibat cerai talaq (Dr.
Wahbah as Zuhaili, alIslami wa adillatuhu juzVII, hal:320) ;Dan mengingat Pemohon / Tergugat Rekonvensi memiliki pekerjaan yangmapan dan bisnis yang yang berkembang maka Termohon/PenggugatHalaman 6 dari 35 Putusan Nomor 4834/Pdt.G/2018/PA.JrRekonvensi menuntut uang muthah sebesar = Rp. 1.000.000.000, ( satumilyard rupiah) dan Pemohon meminta kepada yang mulia Majelis Hakimpemeriksa perkara aquo untuk memberlakukan ketentuan Pasal 1131KUH Perdata terhadap masalah ini dengan menyatakan bahwa :GAJI
10 — 8
Tgrs.dibolehkan dalam ikatan perkawinan, sedangkan talak adalah selesainya atauterhentinya sebuah akad pernikahan akan tetapi tidak menghilangkan kehalalanuntuk melakukan sesuatu yang dibolehkan dalam perkawinan kecuali apabilatelah jatuh talak tiga, sebagaimana diuraikan Wahbah Zuhaili dalam bukunyaFigh alIslam?
9 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
9 — 10
Wahbah Azzuhaily juzVII halaman 720 yang selanjutnya diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai bahanpertimbangan yang berbunyi :Artinya : Berdasarkan Ijma Ulama ibu adalah yang paling berhak terhadap hadhanahseorang anak setelah terjadi perceraian, baik cerai mati maupun cerai matikarena dalamnya kasih sayang seorang ibu, kecuali siibu murtad atautenggelam dalam kemaksiatan yang dapat mempengaruhi (moral) anak;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas,maka tuntutan Penggugat
7 — 6
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
10 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:clad Le Se D5l aatall 53Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
5 — 3
melakukan kekerasan terhadapPenggugat seperti berkatakata kasar dan memukul Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sampaisekarang telah berjalan lebih dari 3 (tiga) tahun lamanya; Bahwa selama pisah tempat tinggal baik Penggugat maupun Tergugattidak lagi menjalankan kewajiban sebagai suami istri; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikin Wahbah
9 — 1
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnya FighAlIslami wa adillatuhu juz Vil halaman 320 yang diambil alih menjadi pendapatMajelis Hakim sebagai berikut:cole Eel say ad pa)!
13 — 6
yang terdapat di dalam Kitab alFigh allslami waAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Halaman 14 dari 17 putusan Nomor 1782/Pat.G/2019/PA.SdnCag WY) So de Y condall OF coily Gola GURGI (call Aad gs og Ul) (g>UallBard) ob Bi pall Aralye Ce Coll GSei tea Grubll gis 14) uyal) col) dagallyTerjemahnya: Talak yang dijatuhkan oleh hakim berdasarkan alasanpertengkaran adalah talak bain, karena kemudaratan hanyabisa
11 — 5
;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga mengambil alih, untukdijadikan pertimbangan dalam penetapan ini, pendapat Al Wahbah Azzuhailiydalam kitabnya al Figh al Islamiy wa Adillatuh, Juz 7, hal. 752 sebagai berikutArtinya: Penunjukan wali oleh hakim harus demi kepentingan anak yangada dalam perwalian/kekuasaannya.Menimbang, bahwa dengan demikian tegas dan jelaslah bahwaterhadap hak anak yang berada dalam kekuasaannya, Pemohondiperintahkan untuk mengelola dan memeliharanya demi kemanfaatan anaktersebut
15 — 3
Wahbah alZuhayli dalam kitab alFigh alIlslamy wa adillatuh, juz 7 tentang alAhwal alSyakhshiyah hlm. 675 sebagai pendapat Majelis Hakim yang berbunyi :Artinya : Nasab seorang anak terhadap ibunya berlaku tetap dalam semuakelahiran, baik kelahiran yang sesuai ketentuan hukum maupun tidak,sedangkan nasab seorang anak terhadap ayahnya hanya bisa ditetapkanberdasarkan adanya sebuah pernikahan, baik penikahan yang sah maupunHilm.13 dari 15 hlm. Penetapan No. 0140/Pat.P/2016/PA.
10 — 5
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnya Figh AlIslami waadillatuhu jilid Vil halaman 320 yang diambil sebagai pendapat Majelis sendiriyang berbunyi sebagai berikut : = t cle HEL leis Slsall ell atedig algal sbE Wiksi aigttdl 255 a) S af2 35)! Ld s5gallArtinya : Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapatmengurang!
14 — 9
atassebagai bahan pertimbangan dalam putusan ini;Menimbang, bahwa selanjutnya, nasihat dari Majelis Hakim selamapersidangan berlangsung ternyata tidak mengubah pendirian Penggugat untuktetap bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa sikap batin Penggugat selama persidanganmenunjukkan keinginan yang kuat dari Penggugat untuk bercerai denganTergugat yang salah satunya ditunjukkan dengan sikap asertif (tegas dan lugas)Penggugat dalam mengemukakan keinginannya tersebut;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
8 — 4
, selain itu Tergugat pernah melakukan kekerasan terhadapPenggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak bulanJuni tahun 2017 sampai sekarang telah berjalan lebih dari setahunlamanya; Bahwa selama pisah tempat tinggal baik Penggugat maupun Tergugattidak lagi menjalankan kewajiban sebagai suami istri; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih Wahbah
7 — 1
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cllall le Se D5i wall 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat