Ditemukan 9775 data
35 — 5
manfaat,kepastian hukum serta rasa keadilan bagi Penggugat dan Tergugat, makamenceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat merupakan salah satusolusinya ;Menimbang, bahwa berkaitan dengan perceraian tersebut, Majelis Hakimsependapat dengan pendapat yang dikemukakan oleh ahli hukum Islamsebagaimana termuat dalam kitab Madza Hurriyat al Zaujaini fi al Thalag juz halaman 83 dan sekaligus pendapat tersebut diambilalin sebagai pendapatMajelis Hakim yang berbunyi sebagai berikut :Lead adh aes aly Crag dl shall
154 — 33
saat Pewaris meninggal para ahli waris tetapPutusan Nomor 0444/Pdt.P/2020/PA.Bgl, Halaman 16 dari 18beragama Islam dan tidak ada hal lain yang secara hukum waris menyebabkanterhalangnya para ahli waris untuk menjadi ahli waris dari pewaris;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan ketentuan Pasal 171 huruf (b, c), Pasal 172 dan Pasal 174 ayat (1)huruf (a) dan ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, dengan mengutip firman Allahdalam Surat AnNisa ayat 33 yang berbunyi:Oe FY g Shall
9 — 4
Musthafa As Sibai, halaman 100, yangberbunyi :ct OEY peSohey SYSY Anh ah pe Ge dllad Lele Ej, GUAM ae ag Ayes jl Shall glidan 5 348 Dall Coe oh AM Gye alld Leib gh GS Laks Lull bie Ghul OS Lagey Gees lite gw Las!
260 — 146 — Berkekuatan Hukum Tetap
Bahwa hal ini juga mengingat Pasal 6 bis ayat (3) Konvensi Paris yangmenyatakan No time limit shall be fixed for seeking the cancellation of themarks registered in bad faith ;21. Bahwa Penggugat berkepentingan agar supaya merek Tergugat tersebutdibatalkan, setidaktidaknya dinyatakan batal ;22.
16 — 9
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:cb BNW SS, el Shall ge pal Ce p thy ge bp atl GLAU pas gl9 lall OF pall sl eel ee yallArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
25 — 15
harmonis hanya akan membuat salahsatu pihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzu/m),maka hal tersebut merupakan bukti adanya kemudhorotan dalam rumahtangga Pemohon dan Termohon, maka sudah sepatutnya kemudhorotantersebut dihilangkan, Terkait hal tersebut Majelis Hakim sependapat denganpendapat ahli hukum Islam dalam kitab Madza Hurriyat Azzauzaini FilAthalag, Juz 1, halama 83 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagaipendapat sendiri, yang berbunyi:Lead adi aaa aly Coes Sil Shall
17 — 11
pemeliharaan) terhadap anakanak Penggugat danTergugat yang bernama Anak ke , lakilaki, lahir tanggal 04 Februari 2006,Anak ke II lakilaki, lahir tanggal 04 Juli 2013 dan Anak ke Ill lakilaki, lahirtanggal 02 Februari 2018, sementara dengan perceraian ini antara Penggugatdan Tergugat tidak mungkin lagi akan hidup bersama dalam satu atap sebagaisuami istri untuk mengasuh anakanak a quo, maka demi kemaslahatan anakdan untuk mengedepankan prinsip kepentingan terbaik bagi anak (the bestinterests of the child shall
120 — 47
maka Majelis Hakim menilai secara yuridis unsurunsur alasan perceraiansebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan juncto Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam telah terpenuhi;Menimbang, bahwa sejalan dengan itu, Majelis Hakim juga mengambilalin pendapat ahli hukum Islam dalam kitab Mada Hurnyat alZaujaini FialThalagq, Jilid , halaman 83 yang berbunyi:led ety sez aly Aves 5ll shall
9 — 4
Pendapat ulama Malikiyah yang terdapat dalam Kitab alFigh allslami waAdillatuhu, Juz Vil, halaman 527 sampai dengan halaman 528, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:wen ag Lagan Age g 5M) Shall eum Y coin g GI jal bake cy call gf GULL gy Sill Asta) jl yTerjemahnya Ulama Malikiyah memperbolehkan terjadinya perceraiandengan alasan syigaq (perselisihan dan pertengkaran) danbahaya (kekerasan dalam rumah tangga, baik dalam bentukperbuatan maupun perkataan), untuk
19 — 2
Menimbang, bahwa pada prinsipnya, untuk melindungi danmewujudkan hakhak anak, harus didahulukan kepentingan terbaik bagianak (the best interests of the child);Menimbang, bahwa dalam Konvensi Hakhak Anak tersebut, prinsipkepentingan terbaik bagi anak dirumuskan dalam Article 3 point (1) yangmenyatakan:In all actions concerning children, whether undertaken by public or privatesocial welfare institutions, courts of law, administrative authorities orlegislative bodies, the best interests of the child shall
17 — 6
memberikan keteranganyang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa calon suami anak para Pemohon dengan anak para Pemohonsudah menjalin hubungan asmara selama 3 tahun dan hubungan keduanyasudah sangat erat, sering pergi berdua serta sering saling mengunjungi; Bahwa calon suami anak para Pemohon ingin menikah dengan anak paraPemohon atas keinginan sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain; Bahwa calon suami anak para Pemohon sudah siap dan sanggup untukmenikah menjadi suami dan kepala rumah tangga, raimaad Shall
22 — 15
shall Gpbied Ge GUN alli ey!
51 — 8
Putusan Nomor 128/Pdt.G/2019/PA.DumIn all actions concerning children, whether undertaken by public or privatesocial welfare institutions, courts of law, administrative authorities or legislativebodies, the best interests of the child shall be a primary consideration.Artinya: semua tindakan yang menyangkut anak, yang dilakukan olehlembagalembaga kesejahteraan pemerintah atau swasta, pengadilan,penguasapenguasa pemerintahan, atau badanbadan legislatif, makakepentingan yang terbaik bagi anak harus
16 — 11
Hal ini sebagaimana pendapat ahli hukum Islam dalam kitab MadzaHurriyat Azzauzaini Fii Athalaq, Juz 1, halama 83 yang berbunyi:Less ad ser als Can Sll Shall Ghee Cae GDUbll Alas ALY lis) essNoel!
18 — 6
tangganya yang telah pecah itu hanya akan mendatangkan mudharatyang lebih besar bagi keduanya, hal itu adalah perbuatan aniaya danbertentangan dengan semangat keadilan, oleh karena itu perceraian sebagaipintu dharurah telah patut dibukakan menjadi solusi terbaik bagi penyelesaianmasalah perkawinan Penggugat dengan Tergugat, hal mana sejalan puladengan maksud dalil hukum Islam berikut yang selanjutnya diambil alihsebagai pendapat majelis menjadi pertimbangan putusan ini:Wg C26 Lad ads aes aly Gua g 5II Shall
19 — 17
Dalam konteks lain dikatakan: shall Qfay qiliaall Gia als Gyall yangartinya Agama ini (Islam) seluruh syariatnya adalah untuk mendatangkanmaslahat dan untuk menolak kerusakan, konteks kaidah fikih di atas sangatrelevan diterapbkan dalam perkara ini sebab kondisi rumah tangga Pemohondan Termohon sudah tidak ada harapan untuk kembali dirukunkan, sehinggaperceraian merupakan jalan satusatunya yang harus ditempuh olehPemohon dan Termohon.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi
9 — 4
Musthafa As Sibai, halaman 100, yangberbunyi :ct ORY peSohey WGY Ay oh ayy pe Ge dlld Lele Ej, GEAN ae ag Ayes jl shall glidn jl AB Deal) Coe oh GA Gye alld Leib gl GS Laks gL be Ghul OS Legey cams lite gw Las!
10 — 0
akan tetapiyang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masihdapat dipertahankan atau tidak, karena jika kedua hati kedua belah pihak sudahpecah maka tidak mungkin dapat dipersatukan lagi, meskipun salah satu pihaktetap menginginkan perkawinan supaya tetap utuh, oleh karena itu Majelis Hakimsependapat dengan pendapat pakar hukum islam dalam kitab Madaa hurriyatualzaujaini fi althalag Juz halaman 83 yang berbunyi sebagai berikut :Cus ig chee Vy cara 43d adi aly dae g Dll Shall
19 — 3
shall G bied Gas GOULI pls LLY! US) abJans argall Gaull: Gass jl anh Cle Say ul cline SI OY oy ae Gs Bye os jl! Aba IIMaal & 5) oliliArtinya: Islam memilih lembaga thalaq/cerai ketika rumah tangga sudahdianggap goncang serta dianggap sudah tidak bermantaat laginasehat/perdamaian, dan hubungan suami isteri menjadi tanpa ruh(hampa), sebab meneruskan perkawinan berarti menghukum salahHalaman 18 dari 21, Putusan Nomor 364/Pat.G/2021/PA.Prw.satu suami isteri dengan penjara yang berkepanjangan.
51 — 3
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnya Figh AlIslami wa adillatuhu juzVII halaman 320 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :ogsdl le Ech slag Shall oll Caarig dl poll pbls GullySy digi GOS oJ ol arg il WJ!Artinya : Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan hatinya akibat cerai talak, dan untuk menumbuhkan keinginan rukunkembali sebagai suami isteri seperti semula, jika bukan talak bain sughro.